Terbit: 13 December 2011 | Diperbarui: 25 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Mandul terjadi ketika seorang wanita tidak kunjung hamil setelah berusaha mencoba selama satu tahun. Penyebab kondisi ini beragam, termasuk masalah pada kesuburan wanita dan masalah kesuburan pria. Kenali seputar penyakit ini dalam penjelasan berikut.

Mandul: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Apa Itu Mandul?

Mandul atau infertilitas adalah kondisi ketika seorang wanita belum bisa hamil meskipun sudah mencoba berhubungan seksual tanpa pengaman selama satu tahun (12 bulan).

Penyebab kondisi ini beragam, mulai dari masalah pada gangguan kesuburan wanita hingga gangguan kesuburan pria. Selain itu, ada juga faktor lain penyebab mandul yang belum dapat diketahui.

Masalah kemandulan bukan menjadi penghalang bagi Anda dan pasangan untuk memiliki anak. Berkat bantuan teknologi medis yang sudah berkembang, peluang Anda untuk bisa hamil masih tetap ada.

Gejala Mandul

Gejala yang paling utama dari mandul adalah tidak bisa hamil. Meski tidak ada gejala yang pasti dari kondisi ini, Anda bisa mengamatinya lewat siklus menstruasi pada wanita dan masalah hormonal pada pria.

Pada wanita, ketidaksuburan bisa ditandai dengan terlambatnya siklus menstruasi. Sementara itu, pria yang mengalami masalah ketidaksuburan biasanya mengalami masalah hormonal yang ditandai dengan perubahan pertumbuhan rambut atau fungsi seksual.

Baca Juga11 Ciri-Ciri Wanita Mandul yang Harus Diwaspadai

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila Anda telah mengupayakan kehamilan selama satu tahun, tetapi tidak kunjung mendapatkannya, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter.

Selain itu, wanita juga sebaiknya memeriksakan kondisi ke dokter apabila memiliki beberapa kondisi berikut:

  • Usia di atas 35 tahun atau lebih dan telah mencoba selama 6 bulan atau lebih untuk hamil.
  • Usia di atas 40 tahun.
  • Siklus menstruasi tidak teratur atau tidak mengalaminya sama sekali.
  • Mengalami menstruasi yang sangat menyakitkan.
  • Memiliki masalah kesuburan yang sudah diketahui sebelumnya.
  • Pernah menjalani pengobatan kanker.
  • Terdiagnosis masalah organ reproduksi sebelumnya, seperti endometriosis atau penyakit radang panggul.
  • Pernah mengalami keguguran sebelumnya.

Sementara itu, pria harus memeriksakan kondisi ke dokter jika mengalami beberapa kondisi di bawah ini:

  • Pernah menjalani pengobatan kanker.
  • Ada riwayat masalah seksual, testis, atau prostat.
  • Memiliki jumlah sperma yang rendah atau masalah lain pada sperma.
  • Mempunyai testis yang kecil atau skrotum yang mengalami pembengkakan.
  • Ada riwayat masalah ketidaksuburan dalam keluarga.

Penyebab Mandul

Kehamilan terjadi ketika sel telur matang yang dihasilkan selama ovulasi wanita dibuahi oleh sperma pria. Pembuahan tersebut akan membentuk zigot, lalu berkembang menjadi embrio, dan menempel di rahim.

Seluruh tahapan tersebut harus terjadi dengan tepat agar memperoleh kehamilan yang diharapkan. Sayangnya, terkadang ada gangguan yang membuat pembuahan ini tidak terjadi.

Mandul atau infertilitas dapat terbagi ke dalam tiga jenis, yakni:

  • Infertilitas primer: Kondisi ini terjadi pada wanita yang belum pernah hamil dan tidak bisa hamil setelah satu tahun mencoba.
  • Infertilitas sekunder: Mandul ini terjadi ketika wanita tidak dapat hamil lagi setelah mengalami setidaknya satu kali kehamilan yang sudah berhasil.
  • Infertilitas yang tidak bisa dijelaskan: Kemandulan yang terjadi belum dapat diketahui dengan jelas penyebabnya.

Penyebab mandul tidak dipengaruhi oleh salah satu pasangan, melainkan keduanya. Jadi, baik wanita maupun pria bisa mengalami ketidaksuburan.

Baca JugaInfertilitas Sekunder, Kondisi yang Membuat Anda Sulit Punya Anak Kedua

Penyebab Mandul pada Pria

Pada pria, kemandulan dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti jumlah sperma, kualitas sperma, dan bentuk sperma.

Kondisi tersebut membuat sel sperma memiliki bentuk yang tidak normal, memiliki jumlah yang sedikit (oligospermia), atau bahkan tidak ada sama sekali (azoospermia).

Adapun sejumlah penyebab kemandulan pada pria, di antaranya:

1. Gangguan Hormonal

Gangguan hormonal pada pria dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kemandulan. Kondisi ini terjadi ketika hipotalamus atau kelenjar hipofisis di otak mengalami gangguan.

Ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kondisi tersebut, di antaranya:

  • Kelebihan hormon estrogen dan testosteron.
  • Tumor hipofisis.
  • Hiperplasia adrenal kongenital.
  • Sindrom Cushing.
  • Sindrom Kallman.
  • Penggunaan steroid dalam jangka panjang.

2. Gangguan Ejakulasi dan Fungsi Testis

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan pria mengalami gangguan ejakulasi dan fungsi testis. Beberapa penyebab tersebut, antara lain:

  • Varikokel. Ini adalah kondisi pembuluh darah di dalam testis mengalami pembengkakan.
  • Mengalami cedera testis.
  • Kebiasaan merokok.
  • Kecanduan alkohol.
  • Penggunaan narkoba.
  • Mengalami cedera pada testis.
  • Kondisi medis tertentu yang tidak terkontrol, seperti diabetes fibrosis kistik dan penyakit autoimun.
  • Infeksi tertentu, seperti HIV, gonore, radang testis (orchitis), dan epididimitis.
  • Pengobatan kanker, seperti kemoterapi, terapi radiasi, dan operasi pengangkatan testis (baik salah satu ataupun keduanya).
  • Memiliki gangguan ejakulasi dan kriptorkismus.

3. Kelainan Genetik

Kelainan genetik seperti sindrom Klinefelter, kelainan kromosom Y, distrofi miotonik, dan kelainan genetik lainnya dapat menyebabkan produksi sperma rendah atau tidak ada sama sekali.

Penyebab Mandul pada Wanita

Gangguan pada ovarium, tuba falopi, dan rahim dapat menghambat seorang wanita untuk hamil. Ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi organ-organ tersebut, di antaranya:

1. Gangguan Fungsi Ovarium

Ketika seorang mengalami gangguan fungsi ovarium, proses pelepasan sel telur yang disebut dengan ovulasi bisa terganggu sehingga menghambat kehamilan.

Beberapa kondisi yang dapat memicu gangguan ovulasi pada wanita, antara lain:

2. Kelainan pada Rahim

Beberapa kondisi kelainan pada rahim atau serviks yang dapat mengakibatkan kemandulan, di antaranya:

  • Fibroid.
  • Perlengketan rahim (sindrom Asherman).
  • Adenomiosis.
  • Polip endometrium.
  • Kelainan bawaan rahim.
  • Radang rahim (endometritis).

3. Penyumbatan atau Kerusakan Tuba Falopi

Beberapa penyakit yang menyebabkan masalah pada tuba falopi, yaitu:

  • Radang panggul.
  • Endometriosis.
  • Infeksi chlamydia dan gonore.
  • Riwayat operasi bedah pada perut.
  • Usus buntu pecah.

Baca JugaCiri-Ciri Tuba Falopi Tersumbat dan Hubungananya dengan Kesuburan Wanita

Faktor Risiko Mandul

Baik wanita maupun pria sama-sama berisiko terhadap kemandulan. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kondisi ini, di antaranya:

  • Usia di atas 35 bagi wanita dan 40 tahun bagi pria.
  • Kebiasaan merokok.
  • Kecanduan minum minuman beralkohol.
  • Menderita obesitas atau malnutrisi.
  • Berat badan kurang.
  • Olahraga berlebihan.
  • Memiliki riwayat terhadap diabetes.
  • Terpapar racun di lingkungan, seperti pestisida dan timbal secara berlebihan.
  • Menderita gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia nervosa.
  • Menderita penyakit menular seksual (PMS).

Diagnosis Mandul

Sebelum mendiagnosis kemandulan, dokter atau tenaga medis terlebih dahulu akan menanyakan beberapa pertanyaan yang mendukung, seperti aktivitas seksual, riwayat kesehatan, penggunaan obat, dan berbagai faktor risiko lainnya.

Selain itu, dokter juga kemungkinan akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan alat kelamin, baik pada pria maupun wanita.

Tak hanya itu, tes kesuburan juga kemungkinan dibutuhkan guna memastikan kemandulan dan mencari tahu penyebab kondisi tersebut.

Pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis. Beberapa pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut.

Pemeriksaan pada Pria

Diagnosis mandul pada pria dapat diketahui lewat berbagai pemeriksaan berikut:

  • Sperma: Tes ini dilakukan guna mengetahui jumlah sperma dan pergerakan sperma.
  • Genetik: Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan genetik yang dapat menyebabkan kemandulan.
  • Hormon: Pemeriksaan hormon dapat membantu memeriksa kadar hormon di dalam tubuh, termasuk hormon testosteron.
  • Biopsi testis: Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa adanya kelainan yang akan berdampak terhadap gangguan produksi sperma pada jaringan testis.
  • Ultrasonografi (USG) testis: USG dilakukan untuk mendigagnosis adanya varikokel atau masalah testis lainnya.

Pemeriksaan pada Wanita

Beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis kemandulan pada wanita, antara lain:

  • Ovulasi: Tes darah akan dilakukan untuk mengetahui apakah seorang wanita sedang berovulasi. 
  • Hormon: Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar hormon tertentu di dalam tubuh yang berperan terhadap proses reproduksi.
  • USG transvaginal: Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya masalah pada sistem reproduksi wanita.
  • Pemeriksaan cadangan sel telur di ovarium: Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan jumlah sel telur dan kualitasnya.
  • Histerosalpingografi: Pemeriksaan bertujuan untuk mendeteksi adanya kelainan pada rahim dan serviks (leher rahim). Dokter akan memasukkan selang tipis melalui leher rahim pada prosesnya.

Baca Juga5 Ciri-Ciri Pria Mandul dan Tips untuk Mencegahnya

Pengobatan Mandul

Pengobatan kemandulan bergantung pada sejumlah faktor, seperti penyebab mandul, berapa lama ketidaksuburan berlangsung, serta usia Anda dan pasangan.

Beberapa metode pengobatan untuk mengobati mandul, antara lain:

1. Obat-obatan

Obat-obatan untuk kesuburan merupakan pengobatan utama bagi wanita yang mandul akibat gangguan ovulasi. Beberapa jenis obat diketahui dapat membantu merangsang terjadinya ovulasi.

Selain itu, beberapa jenis obat juga diketahui dapat membantu mengatasi masalah gangguan reproduksi, seperti PCOS.

Di sisi lain, obat-obatan tertentu dapat membantu meningkatkan kesuburan pada pria.

Obat-obatan untuk kemandulan yang biasanya diresepkan, antara lain:

  • Obat untuk mendorong ovulasi setiap bulan: Tamoxifen, clomifene, anastrozole, dan letrozole.
  • Obat untuk mengatasi PCOS: Metformin.
  • Obat untuk merangsang ovulasi pada wanita dan meningkatkan kesuburan pria: Gonadotropin.
  • Obat untuk mengatasi kemandulan pada pria akibat hormon androgen: Mesterolone.
  • Obat untuk mengatasi gangguan ovulasi karena tingginya kadar prolaktin: Bromocriptine.
  • Obat untuk mempersiapkan rahim sebelum transfer embrio: Gonadotropin releasing hormone (GnRH) agonis dan GnRH antagonis.

2. Operasi

Selain obat-obatan, operasi atau pembedahan juga dapat dilakukan untuk penanganan masalah kesuburan wanita ataupun pria.

Beberapa jenis operasi tersebut, yaitu:

Laparoskopi

Prosedur operasi ini dilakukan pada wanita yang terdiagnosis menderita penyakit kista ovarium dan endometriosis.

Selain itu, laparoskopi dapat dilakukan jika pengobatan pada penderita PCOS tidak bekerja. Prosedur ini akan membantu mengikis bagian ovarium wanita.

Operasi Terbuka

Prosedur operasi dilakukan untuk mengatasi saluran sperma dan tuba falopi yang mengalami penyumbatan. Prosedur juga dapat dilakukan pada kondisi tertentu.

3. Prosedur Medis

Jika Anda atau pasangan mengalami kemandulan, ada beberapa prosedur yang dapat membantu meningkatkan peluang kehamilan.

Prosedur yang dimaksud berupa teknologi bantuan reproduksi. Di Indonesia sendiri, beberapa prosedur yang tersedia, di antaranya:

Inseminasi Buatan

Pada prosedur ini, sperma yang sehat akan dimasukkan ke dalam rahim ketika seorang wanita sedang berada di masa ovulasi. Sperma tersebut akan disuntikkan menggunakan kateter kecil.

Inseminasi buatan dimaksudkan untuk membantu sperma membuahi satu atau beberapa sel telur matang yang keluar dari ovarium.

Program Bayi Tabung

Prosedur lainnya untuk meningkatkan peluang kehamilan adalah program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).

Prosedur ini dilakukan dengan menggabungkan sel telur wanita dan sperma di laboratorium. Jika pembuahan sudah berhasil, sel telur yang telah dibuahi tersebut akan dimasukkan kembali ke dalam rahim.

Baca Juga10 Hal yang Penting Diperhatikan dalam Merencanakan Kehamilan

Pencegahan Mandul

Pada beberapa kondisi, mandul merupakan kondisi yang sulit untuk dicegah, terlebih jika penyebabnya adalah kelainan pada organ reproduksi.

Namun, Anda dapat mencoba mengurangi berbagai faktor risiko kejadian ini dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut:

  • Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.
  • Pertahankan berat badan ideal.
  • Rutin melakukan olahraga, tetapi hindari melakukannya secara berlebihan.
  • Kurangi kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
  • Hindari penggunaan narkoba.
  • Batasi paparan terhadap zat-zat beracun di lingkungan, misalnya pestisida.
  • Hindari menunda kehamilan sampai di usia lanjut.
  • Jika menderita penyakit menular seksual, pastikan untuk menjalani pengobatan hingga selesai.

Demikian penjelasan seputar mandul, mulai dari gejala hingga pencegahan yang dapat dilakukan. Ingin merencanakan kehamilan? Anda bisa berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan untuk mengetahui program hamil yang tepat.

 

  1. Anonim. 2023. Infertility. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16083-infertility. (Diakses pada 19 Juni 2023).
  2. Anonim. 2023. Infertility FAQs. https://www.cdc.gov/reproductivehealth/infertility/index.htm. (Diakses pada 19 Juni 2023).
  3. Anonim. In Vitro Fertilization (IVF). https://medlineplus.gov/ency/article/007279.htm. (Diakses pada 19 Juni 2023).
  4. Mayo Clinic Staff. 2021. Infertility: Diagnosis & Treatment. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infertility/diagnosis-treatment/drc-20354322. (Diakses pada 19 Juni 2023).
  5. Mayo Clinic Staff. 2021. Infertility: Symptoms & Causes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infertility/symptoms-causes/syc-20354317. (Diakses pada 19 Juni 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi