Terbit: 30 December 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Setiap pasangan suami istri yang ingin memiliki anak penting untuk membuat perencanaan kehamilan dengan matang. Hal ini untuk mencegah berbagai masalah kehamilan di kemudian hari. Apa saja hal yang harus dilakukan saat mempersiapkan kehamilan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

10 Hal yang Penting Diperhatikan dalam Merencanakan Kehamilan

Hal yang Harus Diperhatikan saat Merencanakan Kehamilan

Pada dasarnya, perencanaan untuk kehamilan bertujuan untuk mempersiapkan tubuh yang sehat bagi janin, mencegah cacat lahir, dan mencegah masalah kehamilan lainnya.

Berikut ini langkah-langkah memulai perencanaan kehamilan, di antaranya:

1. Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum memulai kehamilan, alangkah baiknya konsultasikan dengan dokter kandungan tentang perawatan kesehatan prakonsepsi. Dokter akan mendiskusikan riwayat kesehatan dan kondisi medis Anda, serta pengaruhnya terhadap kehamilan.

Dokter mungkin juga akan mendiskusikan masalah kehamilan sebelumnya, obat-obatan yang Anda konsumsi, vaksinasi yang mungkin diperlukan, dan langkah-langkah bisa dilakukan sebelum kehamilan untuk membantu mencegah cacat lahir.

Pastikan untuk konsultasi dengan dokter tentang hal berikut:

  • Kondisi Medis

Apabila sedang memiliki kondisi medis apa pun, sebaiknya pastikan kondisi tersebut terkendali dan dirawat dengan baik. Beberapa kondisi tersebut termasuk penyakit menular seksual (PMS), diabetes, penyakit tiroid, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan penyakit kronis lainnya.

  • Gaya Hidup dan Perilaku

Diskusikan gaya hidup Anda dengan dokter jika Anda perokok, sering konsumsi minuman beralkohol, atau menggunakan obat-obatan tertentu. Juga beri tahu dokter jika Anda tinggal di lingkungan yang penuh tekanan, atau bekerja dengan atau tinggal di kawasan yang terpapar zat beracun.

Dokter mungkin dapat membantu Anda dengan konseling, perawatan, dan layanan dukungan lainnya.

  • Obat-obatan

Sebagian besar ibu hamil mungkin akan dianjurkan untuk minum obat sebelum dan selama kehamilan. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai atau menghentikan obat apa pun.

Pastikan untuk mendiskusikan beberapa hal dengan dokter. Ini termasuk tentang semua obat yang Anda gunakan, seperti obat resep, obat bebas, suplemen herbal, dan vitamin.

  • Vaksinasi

Dokter biasanya akan merekomendasikan vaksinasi sebelum, selama kehamilan, atau segera setelah melahirkan. Mendapatkan vaksinasi pada waktu yang tepat bisa membantu tubuh tetap sehat dan mencegah bayi sakit parah atau memiliki masalah kesehatan yang dialami seumur hidupnya.

2. Kunjungi Dokter Gigi

Kehamilan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit gusi, masalah kesehatan yang juga membuat bayi lahir prematur lebih mungkin terjadi.

Jadi, penting untuk mengunjungi dokter gigi dan menjaga kebersihkan gigi dengan rajin sikat gigi, menggunakan benang gigi (dental floss), dan bilas dengan obat kumur antiseptik setiap hari.

3. Menjaga Berat Badan yang Sehat

Wanita yang kelebihan berat badan berisiko lebih tinggi untuk berbagai kondisi serius, termasuk komplikasi selama kehamilan, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker tertentu. Orang yang kekurangan berat badan juga berisiko mengalami penyakit serius.

Untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat, lakukan perubahan gaya hidup, termasuk mengonsumsi makanan sehat dan rajin olahraga.

4. Mengonsumsi Suplemen Asam Folat

Asam folat adalah vitamin B yang biasanya digunakan wanita ketika menjalani program hamil. Semua wanita yang ingin hamil bahkan diharuskan untuk mengonsumsi 400 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari.

Selain suplemen, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan folat dari berbagai makanan. Hal ini untuk membantu mencegah beberapa cacat lahir utama pada otak bayi dan tulang belakang.

Baca Juga: 11 Ciri-ciri Kehamilan Sehat yang Harus Bunda Ketahui

5. Mengonsumsi Makanan yang Sehat

Mengonsumsi makanan seimbang sebelum dan selama kehamilan tidak hanya bagus untuk kesehatan secara keseluruhan, tetapi juga sangat penting untuk memberi nutrisi pada janin.

Sebaiknya perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk susu rendah lemak, dan protein tanpa lemak. Jauhi makanan yang diproses dan berlemak, serta batasi asupan kafein tidak lebih dari satu hingga dua cangkir kopi per hari.

6. Hindari Alkohol, Merokok, dan Penggunaan Obat Tertentu

Terbiasa merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan berbagai masalah selama kehamilan, seperti kelahiran prematur, cacat lahir, bahkan kematian janin.

Jika Anda sedang menjalani program hamil dan tidak mampu berhenti minum alkohol, merokok, atau menggunakan obat-obatan, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan arahan yang benar.

7. Hindari Zat Beracun dan Polusi Lingkungan

Ketika memulai program hamil, hindari bahan kimia berbahaya, polusi, dan zat beracun lainnya seperti bahan kimia sintetik, logam, pupuk, pestisida, dan kotoran hewan.

Zat-zat tersebut bisa merusak sistem reproduksi pria maupun wanita, sehingga lebih sulit untuk hamil. Meskipun terpapar sedikit selama kehamilan, zat tersebut dapat menyebabkan penyakit pada bayi, masa kanak-kanak, atau pubertas.

8. Tidur yang Cukup

Waktu tidur yang cukup bahkan bisa membantu wanita hamil lebih cepat. Sebaliknya, orang yang kurang waktu tidur cenderung memiliki lebih banyak masalah berovulasi secara teratur daripada mereka yang tidur cukup. Oleh sebab itu, perbanyak waktu tidur setidaknya selama 7-8 jam dalam sehari.

Baca Juga: 6 Proses Kehamilan yang Perlu Pasutri Ketahui

9. Menjaga Kesehatan Mental

Kesehatan mental adalah cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak ketika menghadapi manis pahitnya kehidupan. Agar memiliki mental yang baik, penting untuk merasa nyaman dengan hidup Anda dan menghargai diri sendiri.

Setiap orang terkadang memiliki perasaan khawatir, cemas, sedih, atau stres. Namun, apabila perasaan ini tidak kunjung hilang dan mengganggu keseharian Anda, sebaiknya carilah bantuan profesional, bisa dengan psikolog atau psikiater.

10. Pelajari Riwayat Kesehatan Keluarga

Beberapa kelainan genetik dalam keluarga bisa diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Contohnya adalah anemia sel sabit, penyakit Tay-Sachs, dan cystic fibrosis.

Gen yang menyebabkan kelainan genetik bisa diidentifikasi dengan tes darah sebelum hamil. Jadi, konsultasikan dengan dokter tentang skrining genetik sebelum menjalani program hamil.

Itu dia sederet perencanaan kehamilan yang perlu Anda perhatikan agar ibu dan janin tetap sehat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2021. Your Pre-Pregnancy Checklist. https://www.webmd.com/baby/ss/slideshow-prepregnancy-checklist. (Diakses pada 29 Desember 2022)
  2. Anonim. 2022. Planning for Pregnancy. https://www.cdc.gov/preconception/planning.html. (Diakses pada 29 Desember 2022)
  3. Anonim. How to Prepare for Pregnancy. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/planning-a-pregnancy. (Diakses pada 29 Desember 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi