Terbit: 22 May 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Memasuki usia kehamilan 9 bulan, Anda sudah semakin dekat dengan proses persalinan. Ada banyak perubahan yang semakin bisa Anda rasakan menjelang kelahiran sang buah hati. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Hamil 9 Bulan: Bayi Segera Lahir ke Dunia dan Persiapannya

Fase Hamil 9 Bulan

Normalnya, kehamilan berlangsung selama sekitar 9 bulan, 40 minggu, 280 hari, atau 3 trimester. Menurut National Health Service (NHS), kehamilan yang normal atau full-term terjadi pada rentang waktu 38 minggu-42 minggu.

Mengenai usia kehamilan, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM) mengungkapkan, ada beberapa kategori, di antaranya:

  • Kelahiran bayi lebih awal: 37 minggu, 0 hari dan 38 minggu, 6 hari.
  • Kelahiran bayi tepat waktu: 39 minggu, 0 hari dan 40 minggu, 6 hari.
  • Terlambat lahir: 41 minggu, 0 hari dan 41 minggu, 6 hari.
  • Post term: 42 minggu, 0 hari.

Kehamilan 9 bulan termasuk ke dalam fase trimester tiga dengan usia kehamilan 36 minggu hingga 42 minggu.

Baca Juga: Mengenal Kehamilan Aterm dan Manfaatnya bagi Ibu serta Janin

Perubahan saat Hamil 9 Bulan

Pada minggu terakhir kehamilan, janin di dalam kandungan sudah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sehingga siap untuk dilahirkan.

Memasuki fase ini, perubahan tetap berlangsung pada ibu hamil. Hanya saja, umumnya perubahan yang terjadi tidak berbeda jauh dengan minggu-minggu sebelumnya. Beberapa gejala yang dapat terjadi pada ibu hamil, di antaranya:

  • Kenaikan berat badan yang lebih lambat dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya.
  • Pembesaran pada rahim akibat pertumbuhan bayi dapat menekan kandung kemih. Akibatnya, keinginan untuk buang air kecil pada ibu hamil dapat meningkat.
  • Dinding vagina dan leher rahim sudah melunak sehingga keputihan lebih banyak daripada biasanya. Kondisi ini dapat membantu mencegah bakteri masuk ke jalan lahir.
  • Pembesaran rahim dapat memberikan beban berlebih pada punggung bagian bawah dan panggul. Akibatnya, ibu hamil rentan mengalami nyeri pada dua bagian tubuh tersebut.
  • Vena cava inferior membesar sehingga menyebabkan darah berkumpul di dalam vena. Kondisi ini bisa menyebabkan varises.
  • Kelelahan.
  • Retensi cairan yang menyebabkan edema (pembengkakan) pada kaki.
  • Kram kaki karena bertambahnya berat badan, kurang asupan vitamin, tidak aktif bergerak atau terlalu aktif bergerak.
  • Gangguan tidur seperti insomnia menjadi rentan dialami ibu hamil. Tidak hanya karena keinginan untuk buang air kecil, hal ini bisa disebabkan oleh nyeri pada bagian tubuh tertentu.
  • Sesak napas yang terjadi di minggu-minggu sebelumnya sudah berkurang. Ini karena bayi sudah turun ke panggul sehingga tidak menekan diafragma.
  • Kontraksi Braxton Hicks semakin sering terjadi.

Kehamilan 36 Minggu

Biasanya janin memiliki berat 2.6-3.1 kg dan panjang badan sebesar 44.5-48.3 cm pada usia kehamilan 36 minggu. 

Pada kehamilan minggu ke-36, organ paru-paru bayi sudah berkembang sempurna sehingga ia siap untuk menghirup udara di luar. Selain paru-paru, organ tubuh lainnya juga sudah terbentuk dengan sempurna.

Kemampuan mendengar janin sudah semakin meningkat. Bahkan, studi mengungkapkan jika mereka sudah dapat mengenali suara ibu.

Kehamilan 37 Minggu

Pada kehamilan minggu ke-37, janin sudah mengalami perubahan yang sangat pesat. Ukuran janin di minggu ini sebesar seikat sawi hijau. Janin memiliki ukuran panjang kurang lebih 48 centimeter dengan berat sekitar 2.9 kilogram.

Kebanyakan organ vitalnya juga sudah terbentuk dengan sempurna, bahkan calon buah hati Anda sudah bisa melakukan gerakan sederhana, seperti mengedipkan mata dan mengembuskan napas.

Kehamilan 37 minggu juga berarti bayi sudah siap untuk dilahirkan. Namun, kelahiran yang terjadi di minggu ini tergolong kelahiran prematur.

Baca JugaMengenal 11 Fungsi Plasenta Bagi Janin, Bumil Harus Tahu

Kehamilan 38 Minggu

Masuk usia kehamilan 38 minggu, panjang janin kurang lebih mencapai 48 cm dengan berat sekitar 38 kg.

Iris mata bayi sudah memiliki warna, misalnya cokelat. Namun, warna ini bisa berubah. Selain itu, organ tubuh janin juga sudah berkembang dengan pesat.

Perkembangan lainnya pada janin adalah lemak yang kian bertambah di dalam tubuhnya. Selain itu, pada periode ini juga sistem otak dan saraf janin masih dalam tahap penyempurnaan.

Kehamilan 39 Minggu

Memasuki minggu ke-39 kehamilan, organ-organ tubuh janin sudah dapat dikatakan sempurna sehingga mampu berfungsi dengan normal ketika bayi dilahirkan nantinya. Bahkan, pada usia kehamilan ini, otaknya sudah membesar dan berkembang pesat.

Kemungkinan panjang ukuran janin di usia kehamilan 39 minggu adalah sekitar 48-53 centimeter dengan berat yang berkisar antara 2.7-4 kilogram.

Pada periode waktu ini, tali pusat (tali pusar) janin kemungkinan dapat melilit leher janin. Namun, pada umumnya kondisi ini tidak akan menyebabkan masalah yang serius.

Hanya saja, apabila lilitan ini mempersulit persalinan normal (melalui vagina), dokter kemungkinan akan merekomendasikan operasi caesar.

Perkembangan lainnya adalah lapisan lemak yang semakin pesat. Ini dapat membantu mengatur suhu tubuh bayi saat dilahirkan.

Kehamilan 40 Minggu

Memasuki minggu ke-40 kehamilan, semua organ janin sudah berkembang dengan sempurna sehingga sudah siap untuk dilahirkan.

Berat janin kemungkinan sudah berada di angka 3.2-4.1 kilogram dengan panjang badan antara 48-56 centimeter.

Perkembangan janin yang bisa diamati di usia kehamilan ini, yaitu tulang yang sudah mengeras, janin lebih aktif di dalam kandungan, dan lapisan lemak sudah terlepas di dalam kandungan.

Kehamilan 41 Minggu

Pada usia kehamilan ini, ibu mungkin akan lebih sering mengalami kontraksi dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. Ini karena ukuran janin di dalam kandungan semakin pesat.

Panjang bayi di usia kehamilan ini kurang lebih 50 centimeter atau bahkan bisa lebih dengan berat mencapai sekitar 3 kilogram.

Masuk usia kehamilan ini, kemungkinan besar bayi akan lahir semakin meningkat. Namun, ada juga ibu yang waktu melahirkannya sesuai dengan hari perkiraan lahir (HPL), yaitu minggu ke-40.

Kehamilan 42 Minggu

Masuk usia kehamilan 42 minggu, ini artinya ibu sudah melewati minggu hari perkiraan lahir (HPL) yang secara umum adalah minggu ke-40.

Janin yang tumbuh hingga periode waktu ini biasanya terlahir dengan kuku dan rambut yang lebih panjang. Sementara lanugo alias bulu halus di kulit bayi lebih sedikit.

Panjang rata-rata janin di dalam kandungan adalah 50 centimeter dengan berat sekitar 3 kilogram.

Meski umumnya kehamilan 42 minggu tergolong normal dan cenderung tidak berbahaya, ibu hamil harus mendapatkan pemantauan khusus.

Jika kelahiran tidak kunjung terjadi setelah melewati usia 42 minggu, dokter kemungkinan akan melakukan induksi persalinan. Bahkan, pada beberapa kasus, operasi caesar dapat dilakukan.

Baca Juga: Inilah 7 Persiapan yang Harus Dilakukan Ibu Hamil Trimester Ketiga

Tips Menjaga Kehamilan 9 Bulan

Agar kehamilan 9 bulan Anda tetap sehat, terdapat beberapa cara yang bisa membantu, di antaranya:

  • Periksakan kandungan secara berkala.
  • Hindari berdiri terlalu lama.
  • Jauhi asap rokok dan kebiasaan merokok.
  • Hindari duduk dan langsung berdiri secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan darah menurun sehingga rasa pusing bisa muncul.
  • Kelola stres dengan baik.
  • Penuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih yang cukup.
  • Dapatkan istirahat yang cukup.
  • Makan dengan porsi sedikit, tetapi sering.
  • Rutin berolahraga. Anda bisa berkonsultasi kepada dokter mengenai pilihan olahraga terbaik selama kehamilan sesuai dengan kondisi kehamilan.
  • Hindari mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
  • Perbanyak jalan kaki untuk memicu kontraksi.

Selain itu, memasuki usia kehamilan 9 bulan, penting juga untuk memperhatikan beberapa hal di bawah ini:

  • Pastikan Anda dan pasangan sudah menentukan tempat bersalin yang terbaik.
  • Persiapkan kebutuhan persalinan, misalnya barang-barang yang akan dibawa ke rumah sakit.
  • Selain barang bawaan, pastikan juga kendaraan yang akan digunakan ke sana sudah dipersiapkan.
  • Berbagi kepada pasangan dapat membantu Anda menghadapi masa-masa penting ini. Jadi, pastikan komunikasi Anda dan pasangan terjaga dengan baik.

Tak hanya itu, Anda juga perlu memahami bahwa berhubungan intim di minggu ke-37 hingga minggu ke-42 kehamilan tergolong aman dilakukan. Bahkan, cairan sperma yang dihasilkan ayah bisa membantu kontraksi.

Namun, Anda dan pasangan harus memperhatikan posisi berhubungan intim saat hamil.

Baca JugaWaktu yang Paling Tepat Bagi Ibu Hamil Melakukan USG

Perhatikan Hal Ini Ketika Konsultasi ke Dokter

Pemeriksaan kandungan penting dilakukan secara rutin. Hal ini bertujuan untuk memantau tumbuh kembang bayi di dalam kandungan.

Meski terasa sulit untuk memenuhi kunjungan rutin ke rumah sakit bersalin, hal ini penting dilakukan demi kesehatan Anda dan bayi di dalam kandungan. Ingatlah selalu bahwa pada bulan terakhir kehamilan, Anda harus mengunjungi dokter setiap minggunya.

Saat akan melakukan kunjungan ke dokter kandungan, Anda sebaiknya menceritakan mengenai gejala yang dirasakan saat hamil 9 bulan. Dengan begitu, dokter akan membantu menangani keluhan-keluhan tersebut.

Selain itu, pemeriksaan kandungan juga dapat membantu Anda mengetahui tanda-tanda persalinan sehingga Anda bisa melahirkan sesuai dengan hari perkiraan lahir (HPL).

Dokter juga biasanya akan memberikan informasi seputar suntikan induksi untuk merangsang persalinan. Tindakan ini dapat dilakukan jika bayi tidak juga lahir pada minggu selanjutnya.

Tak hanya itu, kunjungan rutin ke dokter juga dapat memberikan Anda informasi mengenai seberapa sering bayi bergerak. Jika si Kecil bergerak kurang dari 10 kali dalam sehari, mintalah dokter untuk mendengarkan jantung bayi.

Orang tua juga bisa mengetahui informasi penting seperti bagaimana bayi bernapas, bagaimana gerakannya, bagaimana posisinya, apakah jantung bayi bekerja dengan baik, dan berapa banyak cairan ketuban ada di sekitar janin.

Dokter akan memeriksa apakah bayinya siap untuk kelahiran dan jika sudah menempati posisi yang tepat.

Informasi terperinci semacam itu membantu mencegah memburuknya kondisi kesehatan bayi selama persalinan.

Nah, itulah hal-hal seputar hamil 9 bulan yang sebaiknya Anda ketahui. Pastikan kesehatan Anda dan janin terjaga hingga proses persalinan tiba.

Jalani gaya hidup sehat dan jangan lupa untuk melakukan cek kandungan secara rutin. Semoga informasi ini bermanfaat!

  1. American Pregnancy Association. 36 Weeks Pregnant: The 36th Week Of Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/week-by-week/36-weeks-pregnant/. (Diakses pada 20 April 2023).
  2. Anonim. 2018. What Is Full-term? https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/what-full-term. (Diakses pada 20 April 2023).
  3. Anonim. 38 Weeks Pregnant.  https://www.babycenter.com/38-weeks-pregnant. (Diakses pada 20 April 2023).
  4. Anonim. 41 Weeks Pregnant. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-41.aspx. (Diakses pada 20 April 2023).
  5. Burch, Kelly. 2023. 40 Weeks Pregnant. https://www.babycenter.com/pregnancy/week-by-week/40-weeks-pregnant. (Diakses pada 20 April 2023).
  6. Crider, Catherine. 2020. What You Should Know About Your Overdue Baby. https://www.healthline.com/health/pregnancy/overdue-baby. (Diakses pada 20 April 2023).
  7. Crider, Catherine. 2021. What to Expect at 9 Months Pregnant. https://www.healthline.com/health/pregnancy/9-months-pregnant. (Diakses pada 20 April 2023).
  8. Marple, Kate. 2021. Pregnancy in Weeks, Months, and Trimesters. https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/pregnancy-in-weeks-months-and-trimesters_10326878. (Diakses pada 20 April 2023).
  9. Pillai, Shreeja. 2023. 9 Months Pregnant: Symptoms, Baby Development And Diet Tips. https://www.momjunction.com/articles/9th-month-pregnancy-care-expect-dos-donts_0078041/. (Diakses pada 20 April 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi