Terbit: 26 June 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Bahkan ini bisa menjadi minggu terakhir Anda hamil. Segala persiapan persalinan sebaiknya sudah lengkap di minggu ini dan Anda dan pasangan harus siap pergi ke rumah sakit kapan saja. Simak selengkapnya tentang kehamilan 39 minggu melalui artikel ini!

Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 39 Minggu

Perkembangan Janin saat Hamil 39 Minggu

Perkembangan janin 39 minggu kehamilan sudah dapat dikatakan sempurna. Saat ini organ-organ sudah berkembangkan sepenuhnya dan mampu berfungsi normal di luar rahim. 

Selain itu perkembangan janin pada usia kehamilan 39 minggu, antara lain sebagai berikut: 

1. Otak Bayi Membesar

Meskipun banyak organ sudah sempurna, otak janin 39 minggu kehamilan terus mengalami perkembangan. Ukuran otak bayi bahkan telat 30% lebih besar daripada empat minggu sebelumnya. Pesatnya perkembangan otak membuat janin semakin cerdas. 

2. Berat Janin Bertambah 

Berat janin 39 minggu kehamilan kemungkinan besar adalah berat lahirnya. Biasanya berat bayi saat lahir berkisar 2,7-4 kg, sedangkan panjang bayi adalah sekitar 48-53 cm. Namun tentunya ini bukan ukuran pasti, terdapat bayi yang lahir dengan berat lebih ringan atau bahkan lebih berat dari kisaran tersebut. 

3. Kulit Bayi Semakin Sempurna

Kulit bayi kini semakin terlihat sempurna. Kulit bayi yang sebelumnya berwarna merah muda kini di kehamilan 39 minggu berangsur berubah menjadi putih. Namun pigmen kulit baru akan muncul beberapa saat setelah lahir.  

Sel kulit bayi akan terus memproduksi sel kulit baru untuk menggantikan sel kulit lama. 

Selain kulit, kuku bayi juga tumbuh semakin panjang hingga melewati ujung jari si Kecil. 

4. Lapisan Lemak Berkembang

Lapisan lemak isolasi di bawah kulit juga terus berkembang saat kehamilan memasuki usia 39 minggu. Perkembangan kulit sangat penting bagi bayi, sebab bermanfaat untuk mengatur suhu tubuhnya saat lahir. 

Tubuh ibu juga terus memasok antibodi bayi melalui plasenta. Antibodi ini akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi selama 6 hingga 12 bulan kehidupan awal bayi.

5. Belum Bisa Mengeluarkan Air Mata

Umumnya, bayi akan menangis saat pertama kali dilahirkan. Akan tetapi, tidak banyak yang tahu bahwa sejatinya bayi menangis tanpa air mata setidaknya pada bulan pertama kelahiran. Hal ini disebabkan saluran air mata bayi belum sepenuhnya terbuka.

Baca juga: Hamil 38 Minggu: Perkembangan Janin, Gejala, Tips Kehamilan

Perubahan pada Tubuh Ibu Saat Hamil 39 Minggu

Saat hamil 39 minggu, terdapat beberapa perubahan pada tubuh ibu yang mengindikasikan bahwa bayi telah siap dilahirkan. Berikut adalah berbagai gejala dan perubahan pada tubuh ibu yang dapat terjadi di kehamilan 39 minggu:

  • Penipisan serviks. Serviks mulai melunak, memendek, dan menipis. Posisi bayi semakin rendah di panggul dan secara bertahap mulai mendekati leher rahim. Proses ini bisa terjadi dengan cepat dan bisa juga berlangsung beberapa minggu.
  • Diare. Prostaglandin tidak hanya memberi efek pada serviks, tapi juga melonggarkan rektum, sehingga diare dapat terjadi menjelang kelahiran.
  • Flek merah muda atau kecokelatan. Keputihan dengan flek merah muda atau kecokelatan adalah hal yang sangat wajar menjelang persalinan. Kondisi ini juga mengindikasikan serviks yang mulai melebar.
  • Nyeri panggul. Kepala bayi semakin turun dan menekan panggul sehingga menyebabkan ketidaknyamanan di panggul ibu.
  • Sakit punggung. Selain nyeri pada panggul, sakit punggung yang dialami ibu juga dapat semakin terasa di minggu 39 ini.
  • Kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi palsu ini juga dapat terus terjadi dan bisa menjadi lebih kuat pada 39 minggu ini, terutama pada ibu yang sudah mengalami ini di minggu-minggu sebelumnya.

Baca juga: Bumil Harus Tahu, Ini 5 Tanda Kontraksi Palsu yang Bisa Terjadi

Pemeriksaan Kehamilan

Kunjungan antenatal di kehamilan 39 minggu ini kemungkinan menjadi kunjungan terakhir sebelum persalinan. Dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan umum seperti pada minggu sebelumnya.

Berikut adalah beberapa pemeriksaan umum yang dilakukan:

  • Memeriksa berat badan dan tekanan darah.
  • Mengukur fundus untuk mengukur pertumbuhan bayi.
  • Memeriksa detak jantung bayi dengan prosedur ultrasonografi (USG).
  • Menanyakan apakah gerakan bayi terjadi lebih sering dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
  • Melakukan tes urine untuk memeriksa kadar gula dan protein.

Apabila Anda belum mendapatkan hasil pemeriksaan Group B Streptococcus (GBS) di minggu sebelumnya, maka kemungkinan Anda akan mendapatkannya minggu ini.

Berhubung ini kemungkinan merupakan kunjungan terakhir, maka jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter tentang beberapa hal tentang persalinan dan pascapersalinan. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda diskusikan dengan dokter:

  • Menyusui
  • Memilih kontrasepsi yang tepat
  • Gejala depresi pascapersalinan
  • Pemulihan pascapersalinan normal maupun Caesar

Baca juga: Hamil 40 Minggu: Perkembangan Janin, Gejala, Tips Kehamilan

Tips Kehamilan 39 Minggu

Berikut adalah berbagai tips yang dapat diterapkan saat ibu hamil 39 minggu:

1. Stimulasi Persalinan

Apabila dokter sudah menyatakan bahwa ibu siap melahirkan, maka tidak ada salahnya untuk menerapkan berbagai tips yang dipercaya dapat menstimulasi persalinan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Berjalan kaki. Berjalan kaki dipercaya dapat membantu bayi bergerak ke jalan lahir dan menekan serviks, sehingga memicu pelebaran serviks.
  • Merangsang puting susu. Cara ini dipercaya dapat membantu pelepasan oksitosin yang dapat merangsang kontraksi. Caranya dapat dengan pijat payudara, kompres dengan air hangat, menggunakan pompa payudara, atau meminta bantuan pasangan.
  • Berhubungan seks. Banyak yang berpendapat bahwa prostaglandin dalam semen dapat mendorong proses persalinan. Pendapat lain menyatakan ini disebabkan karena oksitosin yang dilepaskan saat orgasme. Meskipun tidak memiliki bukti ilmiah, tapi seks di kehamilan 39 minggu tetap dapat dilakukan, terutama jika dokter Anda tidak melarangnya.

2. Kenali Cairan Ketuban yang Pecah

Ketuban pecah adalah salah satu tanda akan melahirkan, sehingga sangat penting untuk mengenali tanda ini. Cairan ketuban tidak berbau dan ketika cairan ini mengalir, Anda tidak dapat menghentikannya seperti ketika mengontrol buang air kecil. Anda dapat menggunakan kertas lakmus bila Anda merasa ragu cairan yang keluar merupakan air ketuban atau bukan. Umumnya, kertas lakmus yang berwarna  merah akan berubah menjadi biru bila terkena air ketuban. 

3. Istirahat yang Cukup

Persalinan adalah proses yang membutuhkan banyak energi, sehingga ibu harus memastikan tubuhnya selalu siap di minggu 39 ini. Perbanyak istirahat dan jangan lewatkan tidur siang apabila Anda memiliki kesempatan untuk melakukannya.

4. Konsumsi DHA

DHA adalah omega 3 yang mendukung perkembangan otak bayi, bahkan ketika bayi hampir dilahirkan. Selain itu, DHA juga membantu mencegah depresi pascapersalinan. DHA bisa didapatkan dari konsumsi ikan berlemak seperti salmon dan ikan herring atau dari telur.

Konsumsi DHA ini juga harus terus dipertahankan selama masa menyusui karena kebutuhan DHA si kecil meningkat 3 kali lipat di 3 bulan pertama kehidupannya. 

Nah, itulah perkembangan janin saat usia kehamilan 39 minggu. Mendekati waktu lahiran, ibu hamil harus lebih disiplin menerapkan tips di atas dan memperhatikan berbbagai perkembangan janin. Selain itu, tetaplah rutin melakukan kontrol serta berkonsultasi dengan dokter kandungan. Semoga bermanfaat!

  1.  Anonim. Prenatal Visit Week 39. https://www.webmd.com/baby/your-13th-prenatal-visit. (Diakses 29 Maret 2023).
  2. Anonim. 39 Weeks Pregnant. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-39.aspx. (Diakses 29 Maret 2023).
  3. Pevzner, Holly. Week 39 of Your Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/39-weeks-pregnant-4159263#upcoming-doctors-visis. (Diakses 29 Maret 2023).

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi