Terbit: 25 June 2020 | Diperbarui: 30 March 2023
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Masuk usia kehamilan 37 minggu, artinya ibu semakin dekat dengan hari persalinan. Pada periode ini, apa saja perkembangan yang terjadi pada janin dan perubahan apa saja yang dialami oleh Bumil? Simak penjelasannya berikut ini.

Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 37 Minggu

Perkembangan Janin saat Hamil 37 Minggu

Saat hamil 37 minggu, janin sudah menunjukkan perkembangan yang pesat. Ini karena kebanyakan organ vitalnya sudah terbentuk dengan sempurna.

Secara umum, berikut ini adalah beberapa perkembangan janin yang bisa diamati di minggu ke-37:

1. Ukuran Bayi Sebesar Seikat Sawi Hijau

Seperti di minggu-minggu sebelumnya, aspek perkembangan janin 37 minggu pertama yang bisa diperhatikan adalah ukuran panjang dan berat tubuhnya.

Pada periode ini, panjang janin kurang lebih 48 cm menyerupai ukuran seikat sawi hijau. Sementara itu, berat janin 37 minggu sekitar 2.9 kg.

2. Sudah Mampu Mengisap Jempol

Pada minggu ke-37 kehamilan, janin aktif bergerak di dalam rahim, termasuk gerakan mengembuskan napas dan mengedipkan mata.

Selain itu, janin akan berlatih untuk mengisap dan menelan. Kondisi ini bisa berlangsung hingga minggu ke-36 atau minggu ke-38 kehamilan.

3. Kepala Janin Besar

Memasuki kehamilan trimester akhir, ini artinya perkembangan tubuh dan organ janin sudah semakin optimal. Pada minggu ke-37 ini, kepala janin akan berkembang hingga ukurannya sama dengan dadanya.

Selain itu, berat badan calon buah hati Anda juga akan terus bertambah dengan lapisan lemak yang menyelubungi kulitnya. Lapisan lemak ini akan membantunya tetap hangat setelah lahir.

Baca JugaPerkembangan Janin di Usia Kehamilan 36 Minggu

4. Kemungkinan Dalam Posisi Sungsang

Janin di usia kehamilan 37 minggu akan berada di rongga panggul ibu hamil dengan kepala yang berada di bawah. Pada beberapa kondisi, kepala bayi bisa saja tidak berada di bawah, melainkan di atas (sungsang) atau bahkan ada juga yang melintang.

5. Sudah Bersiap untuk Lahir

Saat ibu sudah hamil 37 minggu, ini artinya organ janin sudah mulai berkembang dengan matang, misalnya paru-paru, otak, dan hati. Seluruh organ di dalam tubuhnya akan terus berkembang sampai waktu kelahiran tiba.

Oleh karena itu, pada periode ini, janin tengah bersiap untuk lahir. Menurut Stanford Medicine Children’s Health, bayi yang lahir sebelum minggu ke-37 dianggap prematur.

Perubahan Tubuh saat Hamil 37 Minggu

Apa saja perubahan dan gejala yang terjadi pada tubuh Anda saat hamil 37 minggu? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Serviks Membuka

Pada kehamilan minggu ke-37, serviks akan mulai membuka guna memberikan jalan bagi bayi saat dilahirkan nanti. Idealnya, bukaan serviks atau mulut rahim ini memiliki diameter 10 cm.

Guna mengetahui apakah serviks Anda telah membuka secara normal, dokter akan melakukan pemeriksaan.

Selain membuka, umumnya serviks saat hamil 37 minggu akan berubah teksturnya menjadi lebih lembut dan menipis. Semua perubahan yang dialami serviks ini tak lain untuk memudahkan bayi saat keluar dari dalam perut nanti.

2. Semakin Sering Merasakan Gerakan Janin

Anda juga akan semakin sering merasakan pergerakan janin. Ya, di usia kehamilan 37 minggu ini, janin masih terbilang aktif.

Ruang gerak yang semakin terbatas membuat janin kerap merasa tidak nyaman sehingga hal ini ia tunjukkan dengan menggerakkan tubuhnya.

Merasakan gerakan janin merupakan suatu kewajaran dan ini justru menjadi pertanda bahwa bayi Anda dalam kondisi sehat. Bahkan, biasanya dokter akan meminta Anda untuk menghitung seberapa sering si Kecil menendang perut karena hal ini berkaitan dengan kondisi kesehatannya.

Baca Juga5 Cara Merawat Payudara Selama Kehamilan dan Menyusui

3. Heartburn

Nyeri ulu hati (heartburn) masih menjadi gejala yang mungkin di usia kehamilan 37 minggu. Keluhan ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan karena biasanya hanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat.

Namun, gejala ini tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan. Anda bisa mencoba cara-cara berikut untuk meredakan nyeri:

  • Hindari makanan pemicu nyeri ulu hati (makanan pedas, bersantan, berminyak).
  • Tidak langsung makan dalam porsi banyak.
  • Hindari langsung berbaring sehabis makan (sebaiknya tunggu 1-2 jam setelah makan jika ingin berbaring).

4. Perdarahan Minor pada Vagina

Gejala kehamilan 37 minggu lainnya adalah perdarahan minor pada vagina. Anda mungkin akan mendapati bercak darah keluar dari vagina.

Kondisi ini bukannya tanpa sebab. Darah yang keluar ternyata dipicu oleh pembuluh darah pada serviks yang pecah akibat serviks membuka untuk mempersiapkan jalan bagi bayi ketika lahir.

Sekali lagi, tidak perlu khawatir jika mengalaminya. Pasalnya, perdarahan yang sedikit buka merupakan kondisi medis serius.

5. Stretch Marks

Payudara dan perut ibu hamil yang kian membesar akan berdampak pada munculnya stretch marks. Kemunculannya mungkin saja akan membuat ibu hamil menjadi tidak nyaman.

Kabar baiknya, stretch marks tersebut akan memudar dengan sendirinya beberapa bulan pasca melahirkan.

6. Perubahan pada Payudara

Pembesaran puting susu menjadi salah satu gejala kehamilan 37 minggu. Ukuran puting yang membesar ini merupakan mekanisme alami tubuh guna mempersiapkan periode menyusui nantinya.

7. Varikosa Pembuluh Darah

Varikosa pembuluh darah di kaki juga masih akan Anda alami di minggu ke-37 dari kehamilan.

Guna mengatasi kondisi ini, Anda disarankan untuk tidur dengan posisi menghadap sisi kiri tubuh. Selain itu, tempatkan bantal di bawah kaki Anda saat tidur.

Kedua cara tersebut diklaim dapat membantu mengembalikan kelancaran peredaran darah.

8. Insomnia

Insomnia atau sulit tidur bisa menimpa ibu hamil 37 minggu. Kondisi ini kerap dianggap sebagai mekanisme alami tubuh guna mempersiapkan diri karena saat buah hati lahir.

Kendati demikian, kondisi ini juga harus tetap dikendalikan. Pasalnya, Bumil tetap harus mendapatkan waktu istirahat yang cukup agar tubuh senantiasa bugar.

Agar tetap bisa tidur dengan nyenyak di malam hari, cobalah untuk melakukan teknik relaksasi sebelum tidur guna memberikan rasa tenang pada diri.

Bila insomnia terus-menerus terjadi hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, Bumil bisa berkonsultasi kepada dokter.

Selain itu, masih ada lagi sejumlah gejala lain yang kemungkinan terjadi pada kehamilan 37 minggu, seperti:

  • Pembengkakan di area tangan dan kaki.
  • Mual.
  • Kram kaki.
  • Nyeri panggul.
  • Kontraksi Braxton Hicks.

Baca JugaJanin Sering Aktif Bergerak di Malam Hari, Normalkah?

Pemeriksaan Kehamilan

Supaya kehamilan berjalan lancar, ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan ibu hamil di minggu ke-37 kehamilan. Beberapa pemeriksaan tersebut, di antaranya:

1. Pemeriksaan Kehamilan Umum

Pada kehamilan minggu ini, pemeriksaan yang dapat dilakukan melibatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi alias ultrasonografi (USG).

Pemeriksaan USG bertujuan untuk melihat kondisi janin; apakah perkembangannya berjalan dengan baik atau justru ada gangguan yang terjadi.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik bertujuan untuk memastikan bahwa ibu hamil dalam keadaan sehat sehingga kehamilan dapat berjalan baik. Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Pengukuran tekanan darah.
  • Pengukuran tinggi dan berat badan.
  • Pengukuran panggul.
  • Pemeriksaan vagina.
  • Pemeriksaan urine.
  • Pemeriksaan rahim.
  • Pemeriksaan kadar gula darah.
  • Skrining bakteri streptococcus B.

Tips Kehamilan 37 Minggu

Selain melakukan pemeriksaan-pemeriksaan di atas, Bumil juga sebaiknya menerapkan pola hidup sehat agar janin di dalam kandungan tetap sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Penuhi Asupan Vitamin dan Nutrisi

Pastikan makanan yang dikonsumsi Bumil mengandung vitamin dan nutrisi yang cukup. Selain menjaga agar tubuh Anda tetap sehat, asupan nutrisi dan vitamin yang tercukupi juga untuk memastikan janin mengalami perkembangan tahap akhir yang optimal.

Tanyakan pada dokter Anda apa saja jenis vitamin dan nutrisi yang diprioritaskan pada periode ini.

3. Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi

Jangan lupa juga untuk selalu menjaga asupan cairan harian Anda. Minumlah air putih 8-12 gelas sehari agar tubuh tetap terhidrasi.

Baca JugaHamil 38 Minggu: Perkembangan Janin, Gejala, Tips Kehamilan

4. Rutin Berolahraga

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan memasuki usia kehamilan 37 minggu adalah olahraga. Bumil dianjurkan untuk rutin melakukan aktivitas fisik ini.

Namun, pilihlah olahraga yang dinilai amal untuk ibu hamil, seperti senam Kegel. Berlatih Kegel dengan rutin dapat membantu memperkuat otot panggul.

Selain itu, Bumil juga bisa berlatih menggunakan gym ball untuk memperkuat otot inti.

5. Dapatkan Istirahat yang Cukup

Selama kehamilan, ibu hamil sangat dianjurkan untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup. Kurang tidur bisa membuat tubuh semakin lelah sehingga bisa mengganggu tumbuh kembang janin.

Nah, demikian penjelasan seputar kehamilan 37 minggu yang sebaiknya diketahui. Pada periode ini, Anda dan pasangan bisa mulai mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan saat proses persalinan nanti.

Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala dan menjalani pola hidup sehat. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. Prematurity. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=prematurity-90-P02401. (Diakses pada 29 Maret 2023).
  2. Burch, Kelly. 2022. 37 Weeks Pregnant. https://www.babycenter.com/pregnancy/week-by-week/37-weeks-pregnant. (Diakses pada 29 Maret 2023).
  3. Donaldson-Evans, Catherine. 2022. 37 Weeks Pregnant. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-37.aspx. (Diakses pada 29 Maret 2023).
  4. Marple, Kate. 2022. How Big is My Baby? Week-by-week Fruit and Veggie Comparisons. https://www.babycenter.com/slideshow-baby-size. (Diakses pada 29 Maret 2023).
  5. McDermott, Annette. 2017. 35 Weeks Pregnant: Symptoms, Tips, and More. https://www.healthline.com/health/pregnancy/35-weeks-pregnant. (Diakses pada 29 Maret 2023).
  6. Pevzner, Holly. 2021. Week 37 of Your Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/37-weeks-pregnant-4159250. (Diakses pada 29 Maret 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi