Terbit: 18 February 2018 | Diperbarui: 27 December 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Saat hamil, kondisi ibu hamil memang banyak mengalami perubahan, termasuk tekanan darah. Pada beberapa ibu hamil, kadang memiliki tekanan darah lebih tinggi dari saat sebelum hamil. Jika kondisi ini tidak berkembang atau masih dalam batas aman dan tidak diikuti gejala lain, hal ini masih wajar terjadi. Namun jika tekanan darah tinggi ini berkembang dan dibiarkan, dapat memicu preeklamsia yang membahayakan janin.

Waspada Tekanan Darah Tinggi Pada Ibu Hamil

Ibu hamil disebut mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi jika tekanan darahnya di atas 140/90 mmHg. Apabila tekanan darah tinggi disertai meningkatnya protein dalam urine, maka hal ini bisa menjadi tanda preeklamsia.

Hipertensi selama kehamilan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Hipertensi kronik
Kondisi ini biasanya dialami oleh ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi dari sebelum hamil. Kadang wanita tidak menyadari bahwa ia selama ini memiliki tekanan darah tinggi karena biasanya tidak menimbulkan gejala.

Hipertensi kronik dengan preeklamsia
Hipertensi kronik yang tidak ditangani dengan baik dan berlanjut hingga saat hamil. Salah satu tandanya adalah ditemukan kandungan protein dalam urine ibu hamil.

Hipertensi gestasional
Hipertensi jenis ini berarti terjadi peningkatan tekanan darah yang dipicu oleh kehamilan. Biasanya tekanan darah akan meningkat setelah lima bulan kehamilan, lalu akan kembali normal setelah melahirkan.

Preeklamsia
Jika gejala tekanan darah tinggi tersebut diabaikan, maka akan berpotensi berkembang menjadi preeklamsia. Kondisi ini dapat menyebabkan rusaknya organ tubuh yang ditandai dengan sakit kepala, mual, muntah, sesak napas, penglihatan kabur, nyeri perut di kanan atas, gangguan pada organ hati, dan kadar trombosit menurun. Umumnya preeklamsia terjadi setelah lima bulan kehamilan.

Eklamsia
Eklamsia merupakan kondisi lanjutan dari preeklamsia. Eklamsia merupakan kondisi terparah terkait hipertensi dalam kehamilan. Kondisi ini umumnya diiringi penurunan kesadaran yang dapat membahayakan ibu dan janin.

Tingkat kematian ibu hamil di Indonesia akibat hipertensi mencapai angka lebih dari 25%. Jika Anda mengalami hipertensi saat hamil, jaga kesehatan Anda dengan benar dan rutin periksakan diri Anda ke dokter kandungan untuk memastikan kondisi ibu dan janin sehat. Terapkan gaya hidup sehat saat hamil dengan makan makanan sehat, kurangi konsumsi garam serta rutin berolahraga dan mengindari rokok dan alkohol.


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi