Terbit: 12 February 2020 | Diperbarui: 26 April 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Metildopa adalah obat dari kelas antihipertensi kerja sentral. Obat ini digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya melalui artikel ini!

Metildopa: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Metildopa

Nama Obat Metildopa
Kelas Terapi Obat Antihipertensi kerja sentral
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Menurunkan tekanan darah
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Sediaan Obat Tablet salut selaput
Merek Dagang Dopamet, Medopa

Metildopa Obat Apa?

Metildopa adalah obat dari kelas antihipertensi kerja sentral. Obat ini bekerja untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi bahan kimia tertentu dalam darah dengan cara melebarkan atau membuat rileks pembuluh darah vena dan arteri.

Manfaat Metildopa

Secara umum manfaat Metildopa adalah untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kondisi tekanan darah tinggi dapat menambah beban kerja jantung dan arteri, yang jika berlangsung lama kemungkinan dapat menurunkan fungsi dari jantung dan arteri.

Menurunnya fungsi jantung dan arteri dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah otak, jantung, hingga ginjal, dan menyebabkan stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal.

Semua risiko tersebut dapat diturunkan apabila tekanan darah dapat dikontrol.

Dosis Metildopa

Metildopa umumnya hadir dalam sediaan tablet salut selaput. Dosis pada setiap orang dapat berbeda-beda, bergantung pada kondisi dan kebutuhannya. Berikut adalah dosis yang lazim diberikan:

  • Hipertensi pada dewasa: 250 mg hingga 2 g sehari, dibagi menjadi dua hingga empat dosis.
  • Hipertensi pada anak-anak: 10 mg/kg berat badan, dibagi menjadi dua hingga empat dosis.

Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan. Dokter dapat mengubah dosis sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Metildopa

Penggunaan obat ini sebaiknya digunakan sesuai dengan aturannya. Berikut adalah petunjuk penggunaannya:

  • Obat ini dapat digunakan bersamaan maupun tidak bersamaan dengan makanan.
  • Obat ini dikonsumsi dengan cara langsung ditelan bersama air.
  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang disarankan.
  • Gunakan obat ini di waktu yang sama setiap harinya.
  • Apabila dosis terlewat, segera konsumsi obat ini saat ingat atau ambil dosis selanjutnya apabila waktunya sudah terlalu dekat dengan dosis selanjutnya.
  • Jika tidak sengaja menggunakan obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan dengan dokter.

Petunjuk Penyimpanan Metildopa

Simpan obat  sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat ini pada suhu antara 25-30° C.
  • Simpan obat di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Metildopa

Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah berbagai efek samping yang mungkin timbul:

  • Mengantuk
  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Menurunnya minat dan kemampuan seksual
  • Diare
  • Pusing
  • Mual
  • Muntah
  • Mati rasa, kesemutan atau sakit pada tangan dan kaki
  • Detak jantung lambat
  • Hidung tersumbat
  • Pembengkakan payudara atau produksi ASI tidak biasa
  • Demam
  • Pembengkakan kaki atau tungkai
  • Depresi
  • Urin berwarna gelap
  • Nyeri sendi
  • Ruam kulit dan gatal-gatal
  • Mata dan kulit kuning

Efek samping yang terjadi pada setiap orang mungkin berbeda-beda. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari pasien.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan suplemen dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan hentikan penggunaan obat.

Interaksi Obat Metildopa

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Metildopa:

  • Brofaromine
  • Clorgyline
  • Furazolidone
  • Iproniazid
  • Isocarboxazid
  • Lazabemide
  • Linezolid
  • Moclobemide
  • Nialamide
  • Pargyline
  • Phenelzine
  • Procarbazine
  • Rasagiline
  • Selegiline
  • Toloxatone
  • Tranylcypromine
  • Entacapone
  • Iobenguane I 131
  • Pseudoephedrine
  • Alprenolol
  • Bisoprolol
  • Ferric Ammonium Citrate
  • Haloperidol
  • Iron
  • Phenylpropanolamine
  • Sotalol
  • Timolol

Daftar di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.

Penggunaan obat-obatan di atas bersamaan dengan Metildopa masih mungkin dilakukan jika memang dibutuhkan. Dokter akan menyesuaikan penggunaan dan dosis untuk menurunkan risiko dari interaksi obat.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Metildopa untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Metildopa

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Metildopa :

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap Metildopa dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien yang memiliki kondisi seperti angina, penyakit Parkinson, gangguan ginjal, gangguan hati, riwayat depresi, pheochromocytoma, dan riwayat penggunaan Metildopa yang menyebabkan gangguan hati.
  • Penggunaan Metildopa untuk ibu hamil masuk kategori B menurut FDA, artinya penelitian pada hewan menunjukkan tidak adanya bukti kerusakan pada janin, namun belum dilakukan penelitian yang memadai pada ibu hamil atau penelitian pada hewan menunjukkan efek merugikan, namun penelitian pada wanita hamil tidak menunjukkan risiko pada janin.
  • Obat ini relatif aman digunakan oleh ibu menyusui karena penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko kecil bagi bayi.
  • Efek samping seperti pusing dan mengantuk lebih besar kemungkinannya pada lansia yang memang lebih sensitif terhadap efek Metildopa.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk dan menurunkan kewaspadaan bagi sebagian orang. Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah penggunaan obat ini apabila Anda merasakan efek tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat ini jika akan melakukan tes medis atau menjalani operasi.

 

  1. Anonim. Methyldopa. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methyldopa/?type=brief&mtype=generic. (Diakses 12 September 2019).
  2. Mayo Clinic Staff. 2019. Drugs and Supplements
    Methyldopa (Oral Route, Intravenous Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/methyldopa-oral-route-intravenous-route/description/drg-20067791. (Diakses 12 September 2019).
  3. Multum, Cerner. 2018. Methyldopa. https://www.drugs.com/mtm/methyldopa.html. (Diakses 12 September 2019).
  4. PIONAS BPOM. METILDOPA. http://pionas.pom.go.id/monografi/metildopa. (Diakses 12 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi