Terbit: 30 December 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Menjalani kehamilan dengan lebih dari satu janin membutuhkan perhatian khusus. Ketahui berbagai hal seputar kehamilan kembar, mulai dari tanda-tanda hingga risiko komplikasi yang mungkin terjadi dalam artikel berikut ini.

Kehamilan Kembar: Pengertian, Penyebab, dan Tandanya

Apa Itu Kehamilan Kembar?

Kehamilan kembar berarti Anda memiliki dua janin atau lebih di dalam uterus dalam waktu yang bersamaan. Kasus ini jarang terjadi dan umumnya muncul karena riwayat keluarga, program kehamilan, dan faktor lain. 

Satu dari tiga kehamilan kembar pada umumnya merupakan kembar identik, sedangkan dua dari tiga kehamilan kembar lain adalah kembar tidak identik.

Kembar Identik

Kembar identik atau kembar monozigot terjadi ketika satu sel telur (zigot) dibuahi oleh satu sperma, lalu membelah menjadi dua embrio yang berbeda. Sel telur yang membelah tersebut kemudian menghasilkan kembar identik dengan gen yang sama.

Kedua embrio akan berkembang pada rahim yang sama. Selain itu, keduanya dapat berbagi plasenta yang sama ataupun berbeda.

Kembar identik pada umumnya selalu memiliki jenis kelamin yang sama. Jadi, jika kehamilan kembar tergolong identik, Anda kemungkinan akan memiliki dua anak laki-laki ataupun dua anak perempuan.

Kembar Nonidentik

Kembar nonidentik atau kembar dizigotik terjadi ketika dua sel telur yang menempel pada dinding rahim dibuahi oleh dua sperma pada saat yang bersamaan. 

Setiap bulan, wanita akan melepaskan sel telur atau dikenal dengan ovulasi. Meski biasanya hanya satu sel telur yang dilepaskan, terkadang wanita juga bisa mengeluarkan lebih dari satu sel telur matang. 

Pada kembar tipe ini, dua calon buah hati Anda akan memiliki wajah yang berbeda dan bisa saja memiliki jenis kelamin yang berbeda. Kedua janin ini juga akan berkembang pada dua plasenta yang berbeda. 

Baca Juga13 Ciri-ciri Hamil Anak Kembar yang Penting Dikenali

Tanda-tanda Hamil Anak Kembar

Berikut ini tanda-tanda yang mungkin muncul pada kehamilan kembar, antara lain:

  • Janin bergerak lebih awal dari usia kehamilan seharusnya.
  • Merasakan pergerakan janin di dua area berbeda.
  • Ukuran perut atau benjolan perut lebih besar daripada ukuran kehamilan pada umumnya.
  • Peningkatan berat badan secara cepat.
  • Peningkatan nafsu makan.
  • Mengalami morning sickness yang lebih parah.
  • Memiliki kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) atau alfa-fetoprotein (AFP) yang tinggi.
  • Detak jantung yang terdengar lebih dari satu.

Meski gejala kehamilan biasa dengan kehamilan kembar kemungkinan serupa, penting untuk mengetahui kemunculan beberapa gejala berikut ini:

  • Kelelahan.
  • Nyeri pada payudara.
  • Sering buang air kecil.

Pada umumnya, kehamilan kembar akan terdeteksi pada usia kehamilan 12 minggu. Pada usia ini, Anda bisa mengetahui apakah janin memiliki plasenta yang sama (yang berarti kembar identik) atau memiliki plasenta yang berbeda (kembar nonidentik). 

Kapan Harus ke Dokter?

Kehamilan kembar ternyata lebih berisiko terhadap komplikasi kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, jika Anda didiagnosis hamil anak kembar, pastikan untuk kontrol ke dokter lebih sering.

Jika Anda hamil kembar dengan satu plasenta, ultrasonografi (USG) sebaiknya dilakukan setiap 2 minggu sekali saat kehamilan memasuki awal trimester kedua.

Sementara itu, jika kehamilan kembar Anda memiliki lebih dari satu plasenta tanpa disertai adanya komplikasi, pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan setidaknya setiap 4 hingga 6 minggu sekali.

Pada kondisi tertentu, ibu hamil perlu dilarikan ke rumah sakit segera jika mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Ketuban pecah lebih awal dari yang seharusnya.
  • Sesak napas.
  • Bengkak yang parah pada kedua kaki.
  • Gerakan janin yang tidak terasa.
  • Tanda-tanda keguguran, seperti nyeri pada panggul dan perut, perdarahan, dan keluar cairan dari vagina.

Baca Juga4 Fakta Unik Tentang Anak Kembar

Penyebab Kehamilan Kembar

Terkadang, kehamilan kembar terjadi begitu saja. Namun, diketahui ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan peluang untuk hamil anak kembar, antara lain:

  • Usia: Wanita berusia 35 tahun ke atas lebih mungkin melepaskan lebih dari satu sel telur ketika ovulasi.
  • Ras: Ras Afrika memiliki risiko lebih tinggi terhadap kehamilan kembar dibandingkan dengan orang kulit putih.
  • Riwayat keluarga: Jika keluarga dari pihak ibu Anda memiliki riwayat kembar, maka ada kemungkinan Anda dapat memiliki anak kembar secara natural.
  • Program kehamilan: Kehamilan kembar lebih umum terjadi pada orang yang menjalani program hamil seperti IVF. 
  • Obesitas: Wanita dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 lebih mungkin untuk hamil anak kembar.
  • Terapi infertilitas: Penggunaan obat-obatan terapi infertilitas dapat meningkatkan pengeluaran sel telur lebih dari satu. Sel telur yang keluar dapat dibuahi sekaligus di waktu yang sama.
  • Riwayat pribadi: Jika Anda pernah hamil anak kembar pada kehamilan sebelumnya, maka ada kemungkinan Anda untuk hamil anak kembar lagi pada kehamilan selanjutnya.

Diagnosis Kehamilan Kembar

Dokter akan melakukan serangkaian diagnosis sebelum menentukan diagnosis, meliputi wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

1. Wawancara

Pada saat melakukan wawancara, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan, seperti:

  • Riwayat kontrasepsi.
  • Menstruasi terakhir.
  • Riwayat kehamilan sebelumnya.
  • Riwayat menjalani program bayi tabung.
  • Riwayat hamil kembar di dalam keluarga.

Selain itu, dokter juga akan menanyakan informasi penting lainnya.

2. Pemeriksaan Fisik

Saat melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa kesehatan Anda secara umum, tanda-tanda vital, dan kondisi kehamilan.

Apabila setelah pemeriksaan kehamilan, Anda dicurigai hamil anak kembar, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang.

3. Pemeriksaan Penunjang

Sejumlah pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis kehamilan kembar, antara lain:

  • Ultrasonografi (USG): Pemeriksaan ini dapat membantu diagnosis hamil kembar. Namun, pemeriksaan terkadang tidak sempurna. Pada kasus yang jarang, dokter tidak bisa melihat janin kedua, terutama pada usia awal kehamilan.
  • Pemeriksaan hormon: Jumlah hormon HCG pada awal kehamilan Anda yang mengandung anak kembar bisa lebih tinggi daripada Bumil yang tidak mengandung anak kembar.
  • Pemeriksaan lainnya: Pemeriksaan urine dan darah bisa membantu diagnosis kehamilan kembar.

Baca Juga12 Pemeriksaan Kehamilan yang Wajib Diketahui Bumil

Risiko Komplikasi pada Kehamilan Kembar

Berikut ini adalah beberapa risiko kompilasi yang perlu Anda waspadai saat hamil anak kembar, di antaranya:

1. Kelahiran Prematur

Lebih dari setengah bayi kembar terlahir prematur. Ini adalah komplikasi yang umum terjadi pada kehamilan kembar. 

Kelahiran prematur terjadi ketika bayi terlahir kurang dari usia kehamilan 37 minggu. 

Janin akan bertumbuh semakin besar dan akan membutuhkan ruang yang lebih besar. Kehamilan kembar akan membuat ruang bertumbuh menjadi semakin sedikit. 

Jika Anda menunjukkan tanda-tanda untuk melahirkan di usia kehamilan yang prematur, maka dokter akan memberikan injeksi steroid untuk mempercepat perkembangan paru-paru janin.

2. Diabetes Gestasional

Jika Anda hamil anak kembar, maka risiko mengalami diabetes gestasional juga akan meningkat. Kondisi ini akan menyebabkan gula darah yang tinggi pada sang ibu. 

Gula darah yang tinggi dapat berdampak pada kehamilan dan kesehatan janin dalam kandungan. Anda bisa melakukan konsultasi dengan ahli gizi untuk membantu menjaga gula darah tetap normal selama hamil.

3. Preeklamsia

Kondisi ini menyebabkan peningkatan tekanan darah secara mendadak pada wanita hamil disertai dengan ditemukannya protein pada urine. Preeklamsia adalah kondisi darurat medis dan bisa saja Anda perlu melahirkan janin lebih cepat untuk mencegah komplikasi berupa kejang (eklamsia).

4. Twin-twin Transfusion

Pada kembar identik, bisa saja satu janin menerima terlalu banyak darah dan janin lainnya menerima darah terlalu sedikit. 

Kondisi ini bisa terjadi karena janin berada pada satu plasenta yang sama. Komplikasi ini termasuk serius dan kedua janin perlu penanganan khusus selama dalam kandungan.

5. Kematian Janin dalam Kandungan

Terkadang, satu janin bisa meninggal dalam kandungan, sedangkan yang lainnya tetap hidup.

Perawatan Selama Kehamilan Kembar

Ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan ketika Anda hamil anak kembar. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.

Perawatan Masa Kehamilan

Pada masa kehamilan, Anda yang hamil anak kembar harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Rutin Kontrol

Pemeriksaan sebaiknya lebih sering dilakukan, apalagi menjelang akhir kehamilan. Kontrol rutin sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu.

Pemeriksaan kehamilan diperlukan untuk memantau kondisi janin di dalam kandungan. Tindakan ini juga dapat membantu mendeteksi tanda-tanda preeklamsia dan kelahiran prematur. Biasanya tanda adanya masalah pada kehamilan dapat dideteksi di akhir trimester kedua.

Selain itu, kontrol ke dokter juga dapat membantu memantau pertambahan berat badan yang normal sesuai usia kehamilan. Jika sebelum hamil berat badan Bumil tergolong normal, berat badan saat hamil sebaiknya berada di angka 18-27 kg.

Sementara itu, pada ibu hamil yang sebelumnya memiliki obesitas, berat badan sebaiknya dipertahankan pada rentang angka 12-21 kg.

Baca JugaBerapa Berat Badan Ideal Ibu hamil? Ini Cara Hitungnya

2. Perbanyak Asupan Nutrisi

Ibu hamil sebaiknya memperbanyak asupan nutrisi harian. Selain dari makanan, dokter biasanya akan meresepkan suplemen yang mengandung asam folat, kalsium, dan zat besi.

3. Jalani Pola Hidup Sehat

Melakukan pola hidup yang lebih sehat sebaiknya dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan persalinan.

Konsumsilah makanan bergizi lengkap dan seimbang setiap harinya. Anda bisa meminta rekomendasi makanan yang aman untuk dikonsumsi dari dokter.

Selain itu, olahraga juga dapat membantu menjaga kehamilan tetap sehat. Lakukan latihan yang bisa memperkuat otot-otot inti tubuh dalam membawa berat yang lebih besar.

Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis olahraga yang aman dilakukan selama kehamilan.

Perawatan Persalinan

Kehamilan kembar berisiko terhadap berbagai komplikasi, seperti kekurangan oksigen atau terlilit tali pusat (tali pusar). Jika mengalami salah satu dari komplikasi tersebut, dokter akan menganjurkan persalinan lebih awal.

Persalinan janin kembar dapat dilakukan melalui dua metode persalinan, yaitu melalui vagina (normal) dan operasi (caesar).

Bayi yang sudah lahir kemungkinan memerlukan perawatan di ruang neonatal intensive care unit (NICU).

Kehamilan kembar bisa terasa menyenangkan dan melelahkan pada saat yang bersamaan. Namun yang pasti, Anda harus memperhatikan kesehatan diri dan janin dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2022. Pregnant with Twins. https://www.nhs.uk/pregnancy/finding-out/pregnant-with-twins/. (Diakses pada 11 Mei 2023).
  2. Anonim. 2022. Twin Pregnancy. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23158-twin-pregnancy. (Diakses pada 11 Mei 2023).
  3. Mayo Clinic Staff. 2022. Twin pregnancy: What Twins or Multiples Mean for Mom. ttps://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/twin-pregnancy/art-20048161. (Diakses pada 11 Mei 2023).
  4. Villines, Zawn. 2021. Twin Pregnancies: What to Know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/twin-pregnancies. (Diakses pada 11 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi