Terbit: 28 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Nyeri saat berhubungan intim tentu akan mengganggu kenikmatan. Meski tergolong umum, kondisi yang tidak ditangani bisa berdampak terhadap keharmonisan rumah tangga. Kira-kira apa penyebab sakit saat berhubungan intim? Simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab Munculnya Rasa Sakit saat Berhubungan Intim

Penyebab Sakit saat Berhubungan Intim

Pernah mengalami rasa nyeri ketika berhubungan intim? Kondisi ini dikenal sebagai dyspareunia dalam dunia medis. Dyspareunia dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari masalah medis hingga masalah psikologis.

Tidak hanya menimpa wanita, sakit saat berhubungan seks juga bisa menimpa pria. Sejumlah kemungkinan penyebab sakit saat berhubungan intim pada wanita dan pria, di antaranya:

1. Vagina Kering

Pada dasarnya wanita memiliki pelumas alami dalam vagina untuk mencegah rasa sakit saat berhubungan intim. Jika seorang wanita memiliki kadar estrogen yang rendah, mereka akan mengalami kekurangan pelumas vagina.

Penurunan kadar estrogen ini biasa terjadi pada wanita hamil, memasuki menopause, dan dalam masa pengobatan kanker payudara. Kekeringan di vagina ini juga berkaitan dengan kondisi yang lebih serius seperti sindrom Sjogren, penyakit autoimun yang langka.

Beberapa cara untuk mengatasi vagina kering bisa dilakukan dengan beberapa langkah, seperti terapi hormon, mencukupi asupan lemak tak jenuh dalam diet, serta mengusahakan agar tubuh tetap terhidrasi.

Cara lain yang bisa Anda gunakan adalah menggunakan produk alami atau pelumas buatan yang mengandung air. Selain itu, foreplay yang tepat dan cukup juga bisa membantu meningkatkan lubrikasi di organ intim wanita.

Baca JugaPenyebab dan Cara Mengatasi Vagina Gatal setelah Berhubungan Seks

2. Infeksi di Sekitar Vagina

Salah satu penyebab sakit saat berhubungan intim pada wanita adalah infeksi di sekitar vagina. Infeksi yang paling sering terjadi adalah kista Bartholin. Jika mengalaminya, seseorang biasanya mengeluhkan benjolan pada bibir vagina.

Selain itu, infeksi yang menghinggapi juga dapat menyebabkan keluhan nyeri, mengganjal, hingga rasa panas.

3. Radang Panggul

Radang panggul merupakan infeksi serius yang terjadi pada rahim, saluran tuba, atau ovarium. Kondisi ini ditandai dengan nyeri pada punggung bawah, keputihan yang berbau, dan demam.

Jika radang panggul dibiarkan tanpa penanganan tepat, sejumlah komplikasi bisa meningkat, seperti abses, nyeri, hingga gangguan kesuburan.

4. Infeksi Kulit di Sekitar Organ Reproduksi

Rasa nyeri yang muncul akibat berhubungan intim dapat disebabkan oleh adanya infeksi kulit atau eksim di sekitar organ reproduksi. Gejala infeksi dapat memicu ketidaknyamanan hingga nyeri ketika Anda sedang berhubungan seksual.

Pada pria, infeksi seperti adanya sariawan di sekitar penis bisa memicu sejumlah keluhan, seperti rasa gatal dan sakit.

Apabila Anda memiliki keluhan kulit di sekitar organ reproduksi, segera tangani kondisi tersebut. Konsultasi dengan dokter kulit juga dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan yang dirasakan.

5. Endometriosis

Penyebab sakit saat berhubungan intim pada wanita berikutnya adalah endometriosis. Kondisi ini terjadi akibat adanya infeksi di sekitar rahim.

Selain nyeri saat berhubungan seks, endometriosis juga mengakibatkan penderitanya kesakitan saat buang air kecil, demam, dan perdarahan yang tidak normal dari vagina.

Jika mengalami satu atau beberapa gejala endometriosis, Anda sebaiknya segera memeriksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca JugaBerapa Lama Waktu Berhubungan Intim yang Normal?

6. Vaginismus

Dalam beberapa kasus, rasa sakit saat berhubungan intim dapat disebabkan oleh otot-otot dasar panggul yang menegang. Kondisi ini dikenal dengan istilah vaginismus.

Vaginismus bisa menyerang wanita dari segala usia, mulai dari usia ketika seorang wanita sudah aktif secara seksual, sampai wanita yang sudah berusia lanjut atau tua.

Kondisi ini dapat ditangani dengan terapi fisik dasar panggul atau foreplay yang lebih lama. Sementra itu, jika penyebab vaginismus adalah masalah psikologis seperti trauma dan ketakutan-ketakutan tertentu, Anda bisa berkonsultasi pada terapis.

7. Vulvodinia

Vulvodinia merupakan sindrom yang menyebabkan vagina menjadi hipersensitif. Kondisi ini diakibatkan oleh terlalu seringnya organ intim ini terinfeksi jamur.

Vulvodinia umumnya dapat diobati oleh obat-obatan steroid. Dokter akan meresepkan obat sesuai dengan kondisi pasien.

Sementara untuk pencegahannya, Anda bisa memperbanyak konsumsi makanan sehat, terutama yang mengandung probiotik untuk melawan infeksi. Selain itu, jagalah agar vagina tetap bersih dan kering.

8. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi pada saluran kemih dapat menjadi penyebab nyeri saat berhubungan intim pada wanita. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan berbagai keluhan, seperti nyeri ketika berkemih, sulit menahan buang air kecil, hingga kencing berdarah.

Infeksi saluran kemih harus mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak mengganggu aktivitas seksual Anda dengan pasangan. Bila perlu, konsultasikan ke dokter urologi terkait hal ini.

9. Kanker

Selain sakit ketika berhubungan seks, kanker juga dapat menyebabkan perdarahan yang tidak normal pada vagina, terutama jika kanker terjadi di sekitar mulut rahim.

Sebelum kondisi ini menimpa, Anda sebaiknya melakukan skrining kanker sejak dini. Dengan begitu, proses penyembuhan dapat menjadi lebih optimal.

10. Radang Kelenjar Prostat

Radang kelenjar prostat (prostatitis) terjadi ketika kelenjar prostat meradang. Kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa saja, tetapi lebih sering pada pria berusia sekitar 30 hingga 50 tahun.

Gejala penyakit ini berupa nyeri yang bisa berlangsung sangat parah di sekitar penis, testis, anus, hingga perut bagian bawah.

Baca JugaApa Penyebab Muncul Keputihan Setelah Berhubungan Intim?

11. Masalah Psikologis

Selain beberapa penyebab di atas, sakit saat berhubungan intim dapat disebabkan oleh masalah psikologis, misalnya rasa takut atau khawatir secara berlebihan.

Perasaan takut sebelum bercinta kerap dirasakan oleh wanita. Secara tidak sadar, hal itu membuat rangsangan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Ketika Anda merasa takut berlebihan, pelumas alami tidak diproduksi dengan maksimal. Akibatnya, rasa sakit akan dirasakan saat pasangan melakukan penetrasi.

Tidak hanya itu, stres atau depresi juga menjadi pencetus rasa sakit ketika berhubungan seks. Keduanya mengakibatkan otot di sekitar panggung tegang sehingga sensasi nyeri bisa dirasakan ketika berhubungan intim.

12. Masalah dengan Pasangan

Sakit saat berhubungan seksual dapat disebabkan oleh adanya masalah dengan pasangan. Akibat ketidakharmonisan inilah hasrat seksual Anda menjadi berkurang.

Anda menjadi kurang menikmati aktivitas seksual yang sedang dilakukan, sekalipun pasangan sudah memberikan stimulasi.

Supaya hal ini tidak berlangsung lama, cobalah untuk membuat suasana menjadi lebih santai. Jika Anda merasa sakit, tidak perlu sungkan untuk memberitahu pasangan agar memperlambat gerakannya.

Cara Mengatasi Sakit saat Berhubungan Seks

Sakit saat berhubungan intim tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, melainkan juga ikut memengaruhi keharmonisan hubungan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasinya.

Penanganan nyeri saat berhubungan seks harus sesuai dengan penyebabnya. Maka dari itu, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Pada banyak kasus, nyeri saat berhubungan intim pada wanita terjadi karena kurangnya pelumas. Jika ini penyebabnya, Anda bisa mengatasinya dengan foreplay sebelum penetrasi. Pelumas vagina juga dapat digunakan jika diperlukan.

Selain itu, dokter kemungkinan akan memberikan rekomendasi sejumlah terapi untuk mengatasi keluhan. Beberapa terapi yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Terapi Desensitisasi

Salah satu terapi untuk mengatasi rasa sakit ketika berhubungan intim adalah terapi desensitiasi. Tujuan terapi adalah untuk melatih otot vagina agar  terasa lebih relaks. Hal ini diharapkan dapat mengurangi keluhan.

Baca JugaBolehkah Menggunakan Minyak Zaitun untuk Pelumas Bercinta?

2. Terapi Seks atau Konseling

Selain terapi desensitisasi, terapi seks alias konseling juga dapat membantu mengurangi keluhan sakit saat berhubungan intim pada wanita dan pria.

Disadari atau tidak, keluhan nyeri ketika berhubungan intim dapat berdampak terhadap emosional dan kehidupan seks. Inilah yang membuat konsultasi dengan psikolog dibutuhkan.

Demikian penjelasan seputar penyebab sakit saat berhubungan intim pada wanita dan pria serta cara untuk mengatasinya. Cobalah untuk saling terbuka satu sama lain dengan pasangan. Dengan begitu, masalah ini bisa dilalui bersama-sama.

 

  1. Anonim. 2020. Prostatitis. https://www.nhs.uk/conditions/prostatitis/. (Diakses pada 14 Agustus 2023).
  2. Anonim. 2021. Dyspareunia (Painful Intercourse). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12325-dyspareunia-painful-intercourse. (Diakses pada 14 Agustus 2023).
  3. Anonim. 2021. Why Does Sex Hurt? https://www.nhs.uk/common-health-questions/sexual-health/why-does-sex-hurt/. (Diakses pada 14 Agustus 2023).
  4. Anonim. 2023. Pelvic Inflammatory Disease. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9129-pelvic-inflammatory-disease-pid. (Diakses pada 14 Agustus 2023).
  5. Mayo Clinic Staff. 2022. Painful Intercourse (Dyspareunia). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/painful-intercourse/symptoms-causes/syc-20375967. (Diakses pada 14 Agustus 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi