Terbit: 12 January 0220 | Diperbarui: 28 April 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Apa itu vaginismus? Vaginismus adalah suatu kondisi spasme atau kontraksi yang berlebihan pada otot dasar panggul. Kondisi ini akan membuat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk melakukan hubungan seksual, menjalani pemeriksaan ginekologis, atau untuk memasukan tampon. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, diagnosis, dan cara mengatasi vaginismus di bawah ini.

Vaginismus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyebab Vaginismus

Hingga kini penyebab pasti penyakit vaginismus belum diketahui dengan pasti. Kondisi ini biasanya terkait dengan kecemasan dan ketakutan berhubungan seks. Namun tidak jelas mana yang lebih dulu, vaginismus atau kecemasan.

Beberapa wanita memiliki vaginismus dalam semua situasi dan dengan benda apa pun. Sementara yang lain memilikinya hanya dalam keadaan tertentu, seperti dengan satu pasangan tetapi tidak dengan yang lain, atau hanya dengan hubungan seksual tetapi tidak dengan tampon atau selama pemeriksaan medis.

Masalah medis lainnya seperti infeksi juga dapat menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan. Jadi, penting untuk menemui dokter untuk menentukan penyebab rasa sakit saat berhubungan seks.

Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat kondisi fisik dan emosional yang dialami oleh seseorang.

1. Pemicu Emosional

  • Ketakutan
  • Kecemasan, tentang kinerja atau karena rasa bersalah.
  • Masalah hubungan, memiliki pasangan yang kasar atau perasaan rentan.
  • Peristiwa yang traumatis, termasuk pemerkosaan atau riwayat pelecehan.
  • Pengalaman masa kecil, seperti penggambaran seks saat tumbuh dewasa atau paparan gambar-gambar seksual.

2. Pemicu Fisik

  • Infeksi, seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi jamur vagina.
  • Kondisi kesehatan, seperti kanker atau lichen sclerosus.
  • Persalinan.
  • Menopause.
  • Operasi panggul.
  • Foreplay yang kurang baik.
  • Pelumasan vagina tidak cukup.
  • Efek samping obat.

Pada umumnya, kondisi ini banyak disebabkan oleh masalah mental seperti trauma, stres, atau rasa takut yang berlebihan. Penyakit ini dapat diselesaikan ketika trauma sudah teratasi.

Jika Anda khawatir, maka Anda dapat berkonsultasi dengan psikiater untuk dapat dilakukan evaluasi secara menyeluruh apakah gangguan ini disebabkan oleh vaginismus atau bukan, setelah itu baru dapat dilakukan terapi yang sesuai.

Gejala Vaginismus

Seks yang menyakitkan sering kali merupakan tanda pertama seorang wanita menderita vaginismus. Rasa sakit hanya terjadi ketika penetrasi dan biasanya hilang setelah penetrasi tidak diteruskan—meski tidak selalu.

Banyak wanita yang memiliki vaginismus juga merasa tidak nyaman ketika memasukkan tampon atau selama pemeriksaan panggul internal.

Berikut adalah gejala vaginismus lainnya, antara lain:

  • Nyeri seksual jangka panjang dengan atau tanpa sebab yang diketahui.
  • Nyeri saat pemasangan tampon.
  • Rasa sakit selama pemeriksaan ginekologis.
  • Pada kasus yang berat dapat terjadi kejang otot menyeluruh atau penghentian pernapasan selama percobaan.

Diagnosis Vaginismus

Diagnosis vaginismus biasanya dimulai dengan menggambarkan gejala. Dokter mungkin akan bertanya kapan pertama kali gangguan ini terjadi, seberapa sering itu terjadi, dan apa yang tampaknya memicu kondisi tersebut.

Biasanya, dokter juga akan bertanya tentang riwayat seksual, termasuk pertanyaan tentang apakah Anda pernah mengalami trauma atau pelecehan seksual. Secara umum, diagnosis dan perawatan vaginismus memerlukan pemeriksaan panggul.

Adalah umum bagi wanita dengan vaginismus untuk merasa gugup atau takut tentang pemeriksaan panggul. Jika dokter merekomendasikan pemeriksaan panggul, Anda dapat mendiskusikan cara-cara untuk membuat pemeriksaan yang dilakukan senyaman mungkin. Selama pemeriksaan, dokter akan mencari tanda-tanda infeksi atau jaringan parut.

Pengobatan Vaginismus

Vaginismus adalah kondisi yang bisa diobati. Perawatan biasanya dengan cara konseling, latihan khusus, hingga cara medis.

  • Terapi dan Konseling Seks

Metode ini biasanya melibatkan pendidikan mengenai kondisi anatomi tubuh dan apa yang terjadi selama gairah atau hubungan seksual. Anda akan mendapatkan informasi tentang otot yang terlibat dalam vaginismus. Hal ini dapat membantu Anda memahami bagaimana bagian-bagian tubuh bekerja dan bagaimana respon tubuh.

Sementara konseling dapat melibatkan Anda atau dengan pasangan. Konsultasi dengan seorang konselor yang memiliki spesialisasi dalam gangguan seksual dapat membantu. Teknik relaksasi dan hipnosis juga dapat meningkatkan relaksasi dan membantu Anda merasa lebih nyaman dengan hubungan intim.

  • Vaginal Dilators

Dokter atau konselor dapat merekomendasikan menggunakan vaginal dilator di bawah pengawasan seorang profesional. Alat ini membantu otot-otot vagina meregang dan menjadi fleksibel.

Guna meningkatkan keintiman, minta pasangan untuk memasukkan vaginal dilator. Setelah menyelesaikan perawatan dengan alat ini, Anda bisa mencoba untuk melakukan hubungan intim lagi.

  • Senam Kegel

Latihan kegel dilakukan dengan mengencangkan dan mengendurkan otot-otot dasar panggul berulang-ulang. Anda dapat menemukan otot-otot ini saat buang air kecil. Setelah Anda mulai buang air kecil, cobalah untuk hentikan alirannya. Otot dasar panggul adalah otot yang digunakan untuk melakukan aktivitas ini.

Otot-otot ini bergerak sebagai kelompok, sehingga mereka semua berkontraksi dan rileks pada saat yang sama. Berlatih latihan ini membantu Anda mengontrol kapan otot berkontraksi dan rileks.

Agar berhasil memperkuat otot-otot dasar panggul, jangan menggerakkan otot perut, bokong, atau paha saat melakukan latihan ini.

Pencegahan Vaginismus

Supaya Anda terhindari dari vaginismus, hindarilah faktor penyebabnya. Berikut ini adalah tips agar terhindar dari vaginismus, di antaranya:

  • Pendidikan seks sangat perlu bagi pasangan suami istri. Maka dari itu, carilah informasi sebanyak-banyak seputar apa saja yang bisa meningkatkan dan menghambat kehidupan seksual Anda dan pasangan.
  • Hindari traumatik pada hubungan seksual pertama kali. Maka dari itu, perlu adanya pemahaman dan pengetahuan seputar aktivitas seks sebelum menikah, baik pada wanita maupun pria.
  • Cobalah untuk melakukan foreplay agar Anda dan pasangan cukup memproduksi cairan lubrikasi sehingga penis dapat berpenetrasi.
  • Setelah melakukan foreplay, lakukan penetrasi tidak terburu-buru dan terlalu dalam. Saat melakukan penterasi lakukanlah penetrasi secara perlahan dimulai dari ujung penis yang ditempelkan pada lubang vagina dengan sedikit penekanan sampai otot vagina mulai berelaksasi, kemudian dilanjutkan dengan penetrasi penis lebih dalam secara perlahan sesuai relaksasi otot vagina.
  • Jika masih susah, cobalah menggunakan cairan lubrikasi yang dapat dibeli di apotek untuk membantu penetrasi.
  • Anda dapat pula melatih otot sekitar vagina dengan melakukan senam kegel.
  • Jagalah kesehatan kelamin dan setia dengan pasangan, supaya tidak tertular atau terinfeksi penyakit kelamin.
  • Pasca melahirkan, pastikan luka sobekan akibat melahirkan sembuh dengan baik dan sempurna.
  • Ciptakanlah komunikasi yang baik dengan pasangan sebelum melakukan hubungan seksual

Penting untuk diingat bahwa Anda tidak perlu malu dengan vaginismus. Terbuka dengan pasangan mengenai perasaan dan ketakutan tentang hubungan intim dapat membuat hubungan menjadi lebih santai.

Selain itu, menggunakan pelumas atau posisi seksual tertentu dapat membuat hubungan seksual lebih nyaman. Eksperimen dan cari tahu apa yang cocok untuk Anda dan pasangan. Banyak orang pulih dan terus menjalani kehidupan seksual dengan bahagia.

 

  1. Herndon, Jaime. 2017. What Is Vaginismus?. https://www.healthline.com/health/vaginismus. (Diakses pada 12 Desember 2019).
  2. Vaginismus. https://www.webmd.com/women/guide/vaginismus-causes-symptoms-treatments. (Diakses pada 12 Desember 2019).
  3. Smith, Lori, BSN, MSN, CRNP. 2018. What you need to know about vaginismus. https://www.medicalnewstoday.com/articles/175261.php. (Diakses pada 12 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi