Terbit: 14 July 2020 | Diperbarui: 19 January 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Uretritis adalah peradangan pada uretra, saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih untuk dikeluarkan dari tubuh. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh bakteri, namun bisa juga disebabkan oleh virus atau iritasi kimia. Simak gejala, penyebab, hingga cara mengatasi penyakit uretritis di bawah ini.

Uretritis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Uretritis?

Seperti penjelasan sebelumnya, penyakit uretritis adalah suatu kondisi di mana uretra menjadi meradang dan teriritasi. Kondisi ini biasanya menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan keinginan untuk buang air kecil meningkat. Meski bisa terjadi pada orang di segala usia dan semua jenis kelamin, penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria.

Gejala Uretritis

Gejala penyakit uretritis yang utama adalah rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, keinginan untuk buang air kecil lebih sering, dan kemerahan di sekitar lubang uretra. Meski beberapa orang tidak memiliki gejala, baik pria dan wanita dapat mengembangkan kondisi ini, tetapi dengan gejala yang sedikit berbeda.

Pada wanita, gejalanya meliputi:

  • Keputihan yang tidak biasa
  • Nyeri panggul dan perut
  • Nyeri saat hubungan intim
  • Sering buang air kecil
  • Demam dan menggigil
  • Sakit perut
  • Muncul rasa gatal

Pada pria, gejalanya meliputi:

  • Darah dalam urine atau air mani
  • Ejakulasi terasa menyakitkan
  • Kencing nanah
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Gatal, nyeri, atau pembengkakan pada penis
  • Pembesaran kelenjar getah bening di daerah selangkangan
  • Demam mungkin terjadi pada pria, tetapi jarang terjadi

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Baik pria dan wanita harus segera ke dokter jika mengalami buang air kecil yang lebih sering atau menyakitkan, terutama jika disertai demam. Keluarnya cairan tidak normal dari penis atau terjadi keputihan dan pendarahan vagina saat hubungan seksual juga perlu tindakan medis dengan segera.

Penyebab Uretritis

Pada sebagian besar kasus, kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang memasuki uretra dari kulit di sekitar lubang uretra. Bakteri yang menyebabkan kondisi ini, meliputi:

  • Gonococcus, yang ditularkan secara seksual dan menyebabkan gonore.
  • Chlamydia trachomatis, yang ditularkan secara seksual dan menyebabkan klamidia.
  • Bakteri yang ada di dalam tinja.

Virus herpes simpleks atau herpes simplex virus (HSV-1 dan HSV-2) juga dapat menyebabkan uretritis. Trikomoniasis adalah penyebab uretritis lainnya. Ini adalah organisme bersel tunggal yang ditularkan secara seksual.

Infeksi menular seksual seperti gonore dan klamidia biasanya terbatas pada uretra, tetapi kondisi tersebut dapat meluas ke organ reproduksi wanita dan menyebabkan radang panggul. Pada pria, gonore dan klamidia kadang-kadang menyebabkan epididimitis, peradangan pada saluran yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran sperma.

Faktor Risiko Uretritis

Kondisi ini tidak selalu menular secara seksual, tetapi orang dengan banyak pasangan seksual memiliki risiko lebih besar untuk terpapar. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mungkin meningkatkan seseorang mengalami penyakit ini, antara lain:

  • Memiliki riwayat penyakit menular seksual.
  • Terlibat dalam perilaku seksual berisiko tinggi.
  • Seks oral dapat menjadi faktor risiko untuk uretritis nongonokokal.
  • Sering menahan kencing.
  • Kurang minum air putih.
  • Banyak minum manis atau diabetes.

Diagnosis Uretritis

Diagnosis awal yang bisa dilakukan dokter adalah menanyakan riwayat medis dan gejala-gejala yang muncul. Selain itu, tes lain yang mungkin disarankan dokter berguna untuk membantu memastikan diagnosis dan penyebabnya. Tes tersebut dapat meliputi:

  • Pemeriksaan fisik, termasuk alat kelamin, perut, dan dubur.
  • Tes urine untuk gonore, klamidia, atau bakteri lain.
  • Pemeriksaan cairan yang keluar dari genital di bawah mikroskop.

Tes darah sering kali tidak diperlukan untuk mendiagnosis kondisi ini. Tetapi tes darah dapat dilakukan dalam situasi tertentu.

Jenis Uretritis

Pada dasarnya, kondisi ini diklasifikasikan berdasarkan penyebab peradangan yaitu uretritis gonokokal dan uretritis nongonokokal.

  • Uretritis gonokokal disebabkan oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang menyebabkan gonore. Kondisi ini menyumbang 20 persen dari kasus uretritis.
  • Uretritis nongonokokal adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi lain yang bukan gonore. Klamidia adalah penyebab umum dari kondisi ini. Penyakit menular seksual lainnya mungkin menjadi penyebab.

Pada beberapa kasus, seseorang hanya memiliki satu jenis uretritis, namun ada kemungkinan untuk memiliki berbagai penyebab sekaligus, kondisi yang umumnya terjadi pada wanita.

Pengobatan Uretritis

Cara mengobati penyakit uretritis yang disebabkan oleh bakteri adalah antiobiotik. Banyak antibiotik yang berbeda dapat mengobati uretritis. Pada uretritis non gonokokal dapat diberikan antibiotik semisal amoxicillin, co-trimoxazole, atau ciprofloxacin. Sedangkan untuk kasus gonokokal dibutuhkan antibiotik injeksi semisal ceftriaxon atau kanamycin.

Sementara itu, uretritis yang disebabkan karena parasit Trichomonas vaginalis (trikomoniasis) biasanya diobati dengan antibiotik yang disebut metronidazole. Antibiotik lain yang bisa digunakan adalah tinidazole.

Sedangkan, uretritis yang disebabkan karena virus herpes simpleks dapat diobati dengan:

  • Acyclovir 
  • Famciclovir
  • Valacyclovir

Pada beberapa kasus, organisme yang menyebabkan kondisi ini tidak dapat diidentifikasi. Dalam situasi ini, seorang dokter mungkin meresepkan satu atau lebih antibiotik untuk menyembuhkan infeksi yang mungkin ada. Beberapa hari setelah perawatan, Anda mungkin akan melihat perubahan positif. Meski begitu, Anda harus tetap harus menyelesaikan resep sesuai anjuran dokter atau infeksi bisa menjadi lebih buruk.

Komplikasi Uretritis

Kemungkinan komplikasi pada pria termasuk infeksi di kandung kemih, testis, prostat, dan dapat menyebabkan striktur uretra yaitu tumbuhnya jaringan parut di dalam saluran kencing yang menyebabkan tidak bisa kencing dengan lancar.

Sementara komplikasi pada wanita infeksi terjadi pada kandung kemih atau leher rahim. Selain itu, seorang wanita juga bisa mengalami peningkatan risiko penyakit radang panggul, kondisi yang menyebabkan infertilitas dan masalah lainnya.

Jika gejalanya menetap atau kambuh, hal itu mungkin merupakan tanda bahwa ada kondisi lain atau bakteri yang menyebabkan masalah resisten terhadap pengobatan yang diberikan.

Penting bagi pasien untuk menindaklanjuti dengan dokter jika rasa sakit dan gejala lainnya kembali atau tidak hilang.

Pencegahan Uretritis

Banyak bakteri yang menyebabkan uretritis dapat menular ke orang lain melalui kontak seksual. Oleh karena itu, mempraktikkan seks aman adalah tindakan pencegahan yang penting. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko, antara lain:

  • Menghindari aktivitas seksual yang tidak aman dan berisiko, seperti memiliki banyak pasangan seksual.
  • Menghindari bahan kimia yang dapat mengiritasi uretra seperti deterjen atau spermisida.
  • Menjaga kebersihan tubuh dengan baik.
  • Pastikan untuk buang air kecil setelah berhubungan intim.
  • Banyak minum air putih.
  • Tidak menahan kencing.

 

  1. Anonim. Urethritis. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/urethritis-symptoms-causes-treatments#1. (Diakses pada 14 Juli 2020).
  2. Anonim. Urethritis. https://www.health.harvard.edu/a_to_z/urethritis-a-to-z. (Diakses pada 14 Juli 2020).
  3. Nordqvist, Joseph. 2017. Urethritis: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/264903. (Diakses pada 14 Juli 2020).
  4. O’Connell, Krista. Ana Gotter. 2019. Urethritis. https://www.healthline.com/health/urethritis#types. (Diakses pada 14 Juli 2020).

 


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi