Terbit: 19 January 2020 | Diperbarui: 25 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Antonius Hapindra Kasim

Demam adalah naiknya suhu tubuh yang sering kali disebabkan oleh suatu penyakit. Kondisi juga bisa menjadi pertanda bahwa bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi di tubuh Anda. Simak penyebab demam, gejala demam, hingga obat demam selengkapnya di bawah ini.

Demam: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Demam?

Demam biasanya berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik dan banyak orang merasa lebih baik ketika kondisi ini diobati. Banyak ahli percaya bahwa kondisi adalah pertahanan alami tubuh terhadap serangan infeksi.

Pada umumnya, demam adalah kondisi yang tidak dianggap berbahaya, tetapi hipertermia dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang berbahaya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh suhu ekstrem yang terkait dengan cedera panas seperti heatstroke atau efek samping dari obat-obatan tertentu.

Anak-anak dengan kondisi ini gejala-gejala yang menyertainya seperti lesu, rewel, nafsu makan yang buruk, sakit tenggorokan, batuk, sakit telinga, muntah, dan diare adalah sesuatu yang penting untuk dikonsultasikan dengan dokter.

Suhu normal tubuh untuk setiap orang dapat berbeda-beda dan dapat berfluktuasi tergantung pada waktu. Suhu tubuh pada pagi hari cenderung lebih rendah, sementara suhu lebih tinggi terjadi di sore dan malam hari. Faktor-faktor lain, seperti siklus menstruasi atau olahraga yang intens, juga dapat memengaruhi suhu tubuh.

Secara umum, bayi mengalami kondisi ini ketika suhu tubuhnya melebihi 38 ° Celcius. Seorang anak mengalami demam ketika suhu mereka melebihi 37,5 ° Celcius. Sementara orang dewasa dikatakan demam jika suhu tubuhnya melebihi 37,2-37,5 ° Celcius.

Penyebab Demam

Demam terjadi saat respons imun tubuh dipicu oleh pirogen (zat penghasil demam). Pada umumnya pirogen berasal dari sumber di luar tubuh, namun saat kondisi ini terjadi hal itu akan merangsang produksi pirogen tambahan di dalam tubuh. Pirogen memberi sinyal ke hipotalamus untuk meningkatkan titik suhu tubuh.

Namun, pirogen lain bisa diproduksi oleh tubuh, biasanya sebagai respons terhadap peradangan. Kondisi ini disebut sebagai sitokin (juga disebut pirogen endogen). Pirogen yang berasal dari luar tubuh meliputi:

  • Virus.
  • Bakteri.
  • Jamur.
  • Obat-obatan.
  • Racun.

Demam bisa juga disebabkan oleh sejumlah faktor lainnya, antara lain:

  • Infeksi seperti radang tenggorokan, flu, cacar air, atau pneumonia.
  • Radang sendi.
  • Terlalu banyak terkena sinar matahari.
  • Olahraga berat.
  • Dehidrasi.
  • Silikosis, sejenis penyakit paru-paru yang disebabkan oleh paparan debu silika jangka panjang.
  • Penyalahgunaan amfetamin.
  • Konsumsi alkohol.

Gejala Demam

Pada dasarnya, demam terjadi ketika suhu tubuh naik di atas kisaran normal. Berikut ini adalah gejala-gejala demam yang umum terjadi, antara lain:

  • Merasa kedinginan.
  • Gemetaran.
  • kurang nafsu makan.
  • Dehidrasi.
  • Depresi.
  • Hiperestesia atau peningkatan sensitivitas terhadap nyeri.
  • Kelesuan.
  • Masalah berkonsentrasi.
  • Kantuk berlebih.
  • Keringat berlebih.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Demam sendiri mungkin bukan alasan untuk khawatir. Namun terdapat beberapa kondisi ketika Anda harus mencari bantuan medis seperti:

Bayi

Demam pada bayi adalah sesuatu yang harus dikhawatirkan dibanding anak-anak dan orang dewasa. Segera hubungi dokter jika anak Anda:

  • Usia di bawah 3 bulan dan memiliki suhu dubur di atas 38 ° Celcius.
  • Usia antara 3 sampai 6 bulan dan memiliki suhu dubur hingga 38,9 ° Celcius.
  • Usia antara 6 sampai 24 bulan dan memiliki suhu dubur lebih 38,9 ° Celcius serta bertahan lebih lama dari satu hari. Jika anak Anda juga memiliki gejala lain seperti pilek, batuk atau diare, segera ke dokter.

Anak-anak

Segera hubungi dokter jika anak Anda:

  • Lesu, mudah tersinggung, muntah berulang kali, sakit kepala parah, sakit perut, atau memiliki gejala lain yang menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
  • Berlangsung lebih dari tiga hari.
  • Minim kontak mata dengan Anda.

Tanyakan pada dokter anak untuk bimbingan dalam keadaan khusus, seperti anak dengan masalah sistem kekebalan tubuh atau dengan penyakit yang sudah ada sebelumnya.

Dewasa

Hubungi dokter jika suhu tubuh lebih dari 39,4 ° Celcius. Cari pertolongan medis segera jika salah satu dari tanda atau gejala ini menyertai:

  • Sakit kepala parah.
  • Ruam kulit yang tidak biasa, terutama jika ruam memburuk dengan cepat.
  • Sensitivitas luar biasa terhadap cahaya terang.
  • Leher kaku dan sakit saat menundukkan kepala ke depan.
  • Kebingungan.
  • Muntah yang persisten.
  • Kesulitan bernapas atau sakit dada.
  • Nyeri perut atau sakit saat buang air kecil.
  • Kejang.

Diagnosis Demam

Mendiagnosis kondisi ini sangat mudah yaitu dengan mengukur suhu tubuh menggunakan termometer. Jika saat pengukuran menunjukkan angka yang tinggi, berarti Anda mengalami demam.

Seseorang dikatakan demam jika:

  • Suhu di mulut lebih dari 37,7 ° Celcius.
  • Suhu di dubur lebih dari 37,5-38,3 ° Celcius.
  • Suhu di bawah lengan atau di dalam telinga lebih dari 37,2 ° Celcius

Karena kondisi ini adalah tanda penyakit, bila dokter telah memastikan adanya peningkatan suhu tubuh, beberapa tes diagnosis lain mungkin dilakukan tergantung pada tanda dan gejala lain yang ada, termasuk tes darah, tes urine, sinar-X, atau pemindaian lainnya.

Pengobatan Demam

Bagaimana cara menurunkan demam yang efektif? Pada dasarnya tidak ada perawatan khusus untuk menurunkan suhu tubuh. Demam ringan bahkan dapat membantu mengurangi jumlah mikroba yang menyebabkan penyakit.

Berikut ini adalah cara mengatasi demam yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Perawatan Rumahan

Demam tingkat rendah tanpa gejala lain biasanya tidak memerlukan perawatan medis. Minum cairan dan istirahat di tempat tidur biasanya cukup untuk melawan kondisi ini.

Ketika kondisi ini disertai dengan gejala ringan seperti ketidaknyamanan umum atau dehidrasi, pastikan suhu kamar dibuat senyaman mungkin, mandi menggunakan air hangat, dan konsumsi banyak cairan.

  • Obat Demam Non Resep

Dokter dapat merekomendasikan obat yang dijual bebas seperti acetaminophen atau ibuprofen. Gunakan obat-obatan ini sesuai dengan instruksi label atau sesuai anjuran dokter.

Dosis tinggi atau penggunaan asetaminofen atau ibuprofen jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati atau ginjal. Jika demam anak tetap tinggi setelah pemberian obat, segera konsultasi dengan dokter.

Jangan berikan aspirin kepada anak-anak, karena dapat memicu sindrom Reye.

  • Obat Demam Resep

Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik, terutama jika ia mencurigai infeksi bakteri, seperti pneumonia atau radang tenggorokan. Namun perlu diketahui bahwa antibiotik tidak mengobati infeksi virus.

Pengobatan terbaik untuk sebagian besar penyakit ringan yang disebabkan oleh virus adalah istirahat dan konsumsi banyak cairan.

Sementara itu, jika anak Anda berusia di bawah 28 hari, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan. Demam yang dialami di usia ini dapat mengindikasikan infeksi serius yang memerlukan obat intravena (IV) dan pemantauan sepanjang waktu.

Pencegahan Demam

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk mencegah demam terjadi, antara lain:

  • Cuci tangan Anda sesering mungkin dan ajarkan anak-anak Anda untuk melakukan hal yang sama, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, setelah banyak menghabiskan waktu di luar ruangan atau di sekitar seseorang yang sakit, setelah mengelus binatang, dan selama perjalanan dengan transportasi umum.
  • Bawalah pembersih tangan saat Anda tidak memiliki akses mendapatkan air yang mengalir dan menggunakan sabun.
  • Cobalah untuk tidak terlalu sering menyentuh hidung, mulut, atau mata, karena ini adalah cara utama virus dan bakteri dapat memasuki tubuh dan menyebabkan infeksi.
  • Tutupi mulut Anda ketika batuk dan hidung saat bersin, dan ajarkan anak-anak  untuk melakukan hal yang sama. Jika memungkinkan, berpalinglah dari orang lain saat batuk atau bersin untuk menghindari kuman yang menular ke mereka.
  • Hindari berbagi cangkir, botol air, dan peralatan makan dengan orang lain.

 

  1. Brazier, Yvette. 2017. Fever: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/168266.php#types. (Diakses pada 19 Desember 2019).
  2. Fever. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fever/symptoms-causes/syc-20352759. (Diakses pada 19 Desember 2019).
  3. O’Connell, Krista. 2019. Everything You Need to Know About Fever. https://www.healthline.com/health/fever#what-to-look-for. (Diakses pada 19 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi