Combivent adalah obat yang digunakan untuk melegakan pernapasan pada penderita asma akut dan bronkospasme reversibel. Selengkapnya ketahui obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Rangkuman Informasi Obat Combivent
Nama Obat | Combivent |
Kandungan Obat | Albuterol dan Ipratropium Bromida |
Kelas Obat | Antiasma » Agonis Adrenoseptor dan Bronkodilator |
Kategori | Obat resep |
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui | Kategori C:
Studi pada hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin, tetapi belum ada studi pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan apabila besarnya manfaat melebihi risiko pada janin. Belum diketahui apakah kandungan Combivent terserap ke dalam ASI atau tidak. Konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini jika sedang menyusui. |
Manfaat Obat | Melegakan pernapasan melalui relaksasi otot polos pada penderita asma akut dan bronkospasme reversibel |
Kontraindikasi | Hipersensitivitas
Obstruktif Hipertrofi Takiaritmia |
Sediaan Obat | Cairan inhalasi dan aerosol |
Harga Obat | Rp70.000/pak (aerosol) dan Rp6.000/ampul (nebu) |
Combivent Obat Apa?
Combivent adalah obat yang berfungsi untuk melegakan dan mencegah penyempitan saluran napas (bronkospasme). Obat ini diberikan pada orang dewasa dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang membutuhkan lebih dari satu bronkodilator.
Combivent mengandung kombinasi albuterol dan ipratropium. Keduanya adalah bronkodilator yang membantu merelaksasi otot-otot di saluran napas dan meningkatkan aliran udara ke paru-paru. Obat ini dapat digunakan berdasarkan resep dokter.
Obat Combivent merupakan kombinasi dua obat yang bekerja bersama untuk mempermudah pernapasan, antara lain:
- Ipratropium: antagonis muskarinik kerja pendek (SAMA), sejenis obat antikolinergik. Obat ini bekerja untuk mencegah saluran udara di paru-paru menyempit.
- Albuterol: agonis beta kerja pendek (SABA). Obat ini bekerja dengan merelaksasikan otot-otot di paru-paru untuk membuka saluran udara.
Manfaat Obat Combivent
Obat Combivent digunakan untuk mengatasi dan mencegah penyempitan saluran pernapasan.Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menggunakan Combivent:
- Serangan asma akut.
- Bronkospasme sementara yang berkaitan dengan penyakit paru obstruksi.
- Obstruksi saluran napas yang reversibel.
Dosis Obat Combivent
Dalam sediaan aerosol inhalasi, sekitar 1 inhalasi (albuterol-ipratropium bromida 100 mcg-20 mcg) secara oral empat kali sehari. Inhalasi tambahan dapat diberikan sesuai kebutuhan. Dosis maksimum sebanyak 6 inhalasi dalam 24 jam
Jika pengobatan sebelumnya gagal memberikan kelegaan yang biasa, saran medis harus segera dicari, karena kondisi ini sering kali merupakan tanda memburuknya PPOK dan mungkin memerlukan penilaian ulang terapi.
Petunjuk Penggunaan Obat Combivent
Gunakan obat ini dengan benar agar pengobatannya efektif dan untuk mencegah kemungkinan overdosis obat. Untuk itu, ikuti cara menggunakan Combivent melalui langkah berikut:
- Peganglah inhaler secara tegak dengan kondisi penutup oranye dalam keadaan tertutup.
- Putar alas yang bersih searah panah putih hingga terdengar bunyi klik.
- Bukalah penutup berwarna oranye.
- Embuskan napas secara perlahan dan sepenuhnya.
- Tempatkan corong inhaler di mulut Anda kemudian tutup bibir Anda di sekitarnya.
- Arahkan inhaler ke bagian belakang tenggorokan Anda.
- Hirup secara perlahan dan dalam.
- Tekan tombol pelepasan dosis saat Anda bernapas.
- Tetaplah bernapas ketika semprotan dilepaskan ke mulut.
- Tahan napas selama 10 detik atau selama yang Anda bisa.
- Keluarkan inhaler dari mulut Anda.
- Pastikan penutup dalam keadaan tertutup hingga waktunya digunakan lagi.
Petunjuk Penyimpanan Obat Combivent
Simpan obat ioni pada tempat yang baik dan benar agar kinerja obat tetap terjaga dan untuk melindungi obat dari kerusakan. Berikut ini cara menyimpanan obat Combivent:
- Simpan pada suhu ruangan antara 20-25 derajat Celsius.
- Jauhkan obat ini dari kelembapan, panas, dan cahaya, serta jangan dibekukan.
- Simpan setiap vial dalam kantong foilnya hingga siap digunakan.
- Tutup inhaler saat tidak digunakan.
- Jauhkan obat dari dari api atau panas tinggi.
- Jangan menusuk atau membakar tabung inhaler yang kosong.
Efek Samping Obat Combivent
Seperti obat-obatan lain pada umumnya, obat ini juga dapat menimbulkan efek samping. Penggunaan Combivent bisa menimbulkan efek samping berikut:
- Sakit kepala
- Gangguan pernapasan
- Hidung tersumbat
- Bersin-bersin
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Mual
- Gangguan saluran pencernaan
- Gangguan penglihatan
- Urtikaria
- Lemah otot
Orang yang memiliki hipersensitivitas terhadap obat Combivent dapat mengalami reaksi alergi. Reaksi alergi ditandai dengan pusing, mual, muntah, sakit perut, sesak napas, ruam, dan gatal-gatal. Di samping itu, efek samping lain yang mungkin terjadi seperti palpitasi, gugup, tremor, gangguan mental, mialgia, dan retensi urine.
Apabila Anda mengalami efek samping yang telah disebutkan di atas, maka hentikanlah segera pemakaian obat ini. Segera dapatkan bantuan medis terdekat sehingga Anda mendapatkan penanganan yang tepat agar efek samping tidak berakibat fatal.
Interaksi Obat Combivent
Interaksi obat adalah reaksi yang terjadi ketika dua obat atau lebih digunakan secara bersamaan. Efek interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko timbulnya efek samping obat.
Sebelum menggunakan Combivent, beri tahu dokter Anda tentang semua obat lain yang Anda konsumsi, terutama:
- Diuretik (pil air).
- Obat jantung atau tekanan darah.
- Beta-blocker.
- Antidepresan.
Informasi ini tidak memuat semua obat-obatan yang mungkin berinteraksi dengan obat Combivent. Obat lain mungkin dapat berinteraksi dengan Combivent, termasuk obat resep, obat bebas, vitamin, dan produk herbal. Untuk itu, beri tahu dokter tentang semua obat-obatan yang Anda gunakan sebelum menggunakan Combivent.
Peringatan dan Perhatian Obat Combivent
Sebelum menggunakan Combivent, ada sejumlah hal penting yang menjadi peringatan dan perhatian yang perlu Anda ketahui, berikut di antaranya:
Jangan menggunakan Combivent jika Anda alergi terhadap albuterol (Proventil, Ventolin), ipratropium (Atrovent), atau atropin (Atreza, Lomotil, Vi-Atro, Sal-Tropine).
- Sebelum menggunakan Combivent, beri tahu dokter jika Anda memiliki penyakit jantung, penyakit arteri koroner, gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi, kejang, diabetes, penyakit tiroid, glaukoma, pembesaran prostat, masalah buang air kecil, penyakit hati, atau penyakit ginjal.
- Wanita hamil dan ibu menyusui juga tidak boleh menggunakan obat Combivent tanpa rekomendasi dari dokter.
- Jika Anda menjalani terapi obat-obatan, maka beri tahu dokter atau apoteker tentang semua jenis obat yang digunakan karena adanya kemungkinan interaksi dengan kandungan Combivent.
- Cari pertolongan medis apabila masalah pernapasan Anda memburuk dengan cepat, atau jika merasa obat-obatan Anda tidak efektif. Penggunaan albuterol dan ipratropium secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kematian. Sangat penting untuk hanya menggunakan dosis Combivent yang diresepkan.
Harga Obat Combivent
Obat resep ini bisa Anda dapatkan atau menebusnya di apotek dan toko obat, baik secara online maupun offline. Harga obat ini mungkin berbeda-beda tergantung pada lokasi daerah, jenis apotek, dan lainnya. Biasanya Combivent dijual di kisaran harga Rp70.000/pak (aerosol) dan Rp6.000/ampul (nebu).
Demikian ulasan lengkap tentang Combivent, obat yang digunakan untuk melegakan pernapasan pada penderita asma akut. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.
- Drugs. Combivent Respimat. https://www.drugs.com/combivent.html#interactions (Diakses pada 9 Oktober 2024)
- MIMS. Combivent UDV. https://www.mims.com/philippines/drug/info/combivent%20udv?type=full (Diakses pada 9 Oktober 2024)
- Rio, Vrinda. 2019. Combivent Respimat (ipratropium/albuterol). https://www.medicalnewstoday.com/articles/326654#about (Diakses pada 9 Oktober 2024)