Terbit: 27 January 2021
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

FWB adalah singkatan dari Friends with Benefits, yaitu istilah pertemanan dengan hubungan fisik yang melebihi teman biasa namun tanpa komitmen. FWB cenderung melibatkan seks yang berisiko terhadap penyakit kelamin! Lebih lanjut simak ulasan berikut ini.

Friends with Benefits (FWB) dan Efek Negatif bagi Kesehatan

Apa itu FWB?

Arti FWB adalah Friends with Benefits (teman dengan keuntungan) yang mengacu pada hubungan pertemanan dengan kontak fisik (hubungan seksual dan semacamnya), namun tanpa komitmen seperti pasangan.

Orang-orang yang melakukan hubungan friends with benefits tidak memiliki hubungan emosional, hubungan romantis, dan tidak terikat satu sama lain.

Terlepas dari apa pun yang melatarbelakangi keputusan orang untuk menjalani hubungan friends with benefits, ada risiko penularan penyakit menular seksual (PMS) yang cukup tinggi di sana. Selain itu, jenis hubungan seperti ini tidak sejalan dengan aturan dan norma yang berlaku.

Dampak Negatif FWB bagi Kesehatan Seksual

Orang-orang dalam lingkaran pertemanan dengan keuntungan tidak memiliki ikatan sama sekali. Mereka hanya saling menikmati waktu bersama dan keintiman fisik tanpa komitmen, artinya setiap orang yang terlibat bebas memiliki teman kencan lain.

Berdasarkan konsep tersebut, tentu ada dampak negatif FWB bagi kesehatan seksual. Berikut ini penjelasannya!

1. Seks Tanpa Proteksi

Anda mungkin melakukan seks tanpa proteksi (seks tanpa kondom) atau pil kontrasepsi lainnya karena satu dan lain hal dalam hubungan FWB. Kondisi tersebut mungkin atau cenderung terjadi bila Anda memiliki lebih dari satu pasangan seksual.

Bahaya dari seks tanpa proteksi adalah risiko penularan penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan. Kedua risiko tersebut harus diketahui oleh semua penikmat FWB.

2. Kehamilan yang Tidak Diinginkan

Kebanyakan kehamilan tidak diinginkan terjadi akibat hubungan seksual tanpa proteksi. Kondisi ini mungkin terjadi pada suami isteri yang sudah tidak mau punya anak lagi, pasangan yang belum siap berkeluarga, atau dua teman yang melakukan keintiman fisik tanpa komitmen.

3. Penyakit Menular Seksual

Ketika seseorang memiliki lebih dari satu partner seksual, ia memiliki risiko lebih tinggi terpapar penyakit menular seksual seperti:

Infeksi menular rentan terjadi pada siapa saja yang menjalani hubungan nonmonogami (lebih dari satu pasangan seksual) karena Anda tidak tahu dengan siapa Anda berhubungan seksual dan kondisi kesehatan seksual mereka.

4. Patah Hati

Dampak negatif dari memiliki FWB adalah teman Anda bisa memutuskan untuk pergi kapan pun, sehingga membuat Anda patah hati, marah, dan frustrasi. Bayangkan betapa kecewanya Anda jika sudah terlanjur mempunyai perasaan terhadap orang tersebut.

5. Kesenangan Tanpa Ikatan

FWB tidak berarti apa-apa bagi satu sama lain. Mereka hanya berkomunikasi atau menelepon satu sama lain ketika mereka perlu untuk berhubungan intim. Anda berdua tidak terikat secara emosional dan tidak ada tuntutan atau batasan yang melekat.

6. Aborsi

Hubungan atas dasar kesenangan terhadap seks dapat membuat wanita hamil yang tidak diharapkan. Jika salah satu atau kedua pasangan FWB ini tidak mengharapkan janin yang dikandung tumbuh, mungkin saja memilih jalan terburuk dengan melakukan aborsi.

Langkah demikian mungkin karena mereka tidak siap merawat calon bayi hasil dari hubungan tersebut, atau pasangan dari pria tidak mau bertanggungjawab. Hal inilah yang membuat keduanya merasakan kecemasan dan depresi.

Seperti yang kita ketahui aborsi adalah tindakan yang sangat berisiko dan bahkan mengancam nyawa.

Itulah beberapa risiko gangguan kesehatan seksual dari FWB. Anda mungkin bisa membicarakan masalah kesehatan seksual dengan partner Anda, namun akan lebih sulit terkontrol karena mereka cenderung melakukan kontak fisik dengan berbagai orang.

Baca Juga: Infeksi Menular Seksual (IMS): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Alasan Seseorang Memilih FWB

Ada berbagai alasan mengapa seseorang memilih untuk FWB, berikut di antaranya:

  • Mengeksplorasi seksualitas bersama teman tepercaya bisa terasa aman dan menyenangkan.
  • FWB bisa menjadi alternatif bagi orang-orang yang tidak menginginkan komitmen dalam hubungan pacaran.
  • Orang dengan perasaan romantis yang kuat terhadap seorang teman mungkin berharap bahwa FWB akan berkembang menjadi hubungan kencan.

Cara Mencegah Infeksi Menular Seksual pada Hubungan FWB

Infeksi menular seksual (IMS) adalah jenis infeksi yang ditularkan dari kontak fisik seksual baik secara seks vaginal, seks anal, atau seks oral.

Sebagian besar IMS menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan hingga membahayakan. Sebagiannya lagi bahkan belum ada obatnya dan mengancam seumur hidup.

Berikut ini cara mencegah infeksi menular seksual yang harus diketahui semua pasangan, terutama mereka yang nonmonogami:

1. Batasi Partner Seksual

Baik secara hubungan fisik dan emosional, memiliki hanya satu pasangan dirasa lebih membahagiakan. Selain itu, membatasi partner seksual mengurangi risiko Anda terpapar IMS.

Pastikan Anda aktif secara seksual dengan pasangan yang juga setuju dan berkomitmen hanya akan melakukan hubungan seksual dengan Anda.

Memiliki hubungan monogami (satu pasangan) jangka panjang akan melindungi Anda dari risiko IMS dan juga lebih sehat bagi kekuatan hubungan tersebut secara emosional.

Selain itu, pastikan Anda dan pasangan bebas IMS dan bila perlu tetap melakukan tes IMS sebelumnya.

2. Perlindungan Diri Sebelum Berhubungan Sek

Anda harus mengajak pasangan Anda untuk diskusi seputar seks dan kesehatan seksual, termasuk:

  • Anda dan pasangan harus terbuka tentang riwayat seks.
  • Sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang.
  • Lakukan vaksinasi untuk mencegah human papillomavirus (HPV), hepatitis A, dan hepatitis B (HBV).
  • Lakukan tes IMS bersama pasangan sebelum berhubungan seksual.

Bila salah satunya diagnosis IMS, segera konsultasikan ke dokter untuk pengobatan dan pencegahan penularan IMS ke pasangan.

Baca Juga: 8 Tips Berhubungan Seks yang Aman, Tidak Hamil dan Tertular Penyakit

3. Gunakan Kondom yang Benar

Ikuti instruksi penggunaan kondom yang benar, termasuk:

  • Cek tanggal kedaluwarsa kondom.
  • Pastikan kondom tidak bocor, cek gelembung udara pada paket kondom.
  • Gunakan pelumas yang aman untuk kondom.
  • Pegang kondom setelah berhubungan seks agar sisa cairan tidak keluar.
  • Buang kondom bekas dengan benar, yakni dengan membungkusnya menggunakan tisu atau kuran dan kemudian buang ke tempat sampah.
  • Jangan menggunakan kondom bekas pakai.

4. Terapkan Hubungan Seksual yang Sehat

Berikut ini beberapa praktik sehat dalam berhubungan seksual, baik sebelum dan sesudahnya:

  • Gunakan kondom eksternal dan internal dalam hubungan penetrasi.
  • Bersihkan diri sebelum dan sesudah hubungan seksual.
  • Buang air kecil setelah hubungan seksual untuk mencegah infeksi saluran kemih (ISK), terutama bagi wanita.
  • Diskusikan topik seksual apa pun dengan pasangan Anda.

Itulah pembahasan tentang cara mencegah infeksi menular seksual pada hubungan nonmonogami termasuk hubungan friends with benefits. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. CDC. 2020. How You Can Prevent Sexually Transmitted Diseases. https://www.cdc.gov/std/prevention/default.htm. (Diakses pada 27 Januari 2021).
  2. LLOYD, STACEY LAURA. Friends With Benefits: What Does It Mean and Is It Right for You?. https://www.mydomaine.com/what-does-friends-with-benefits-mean-1021859. (Diakses pada 27 Januari 2021).
  3. The Healthline Editorial Team. 2020. STI Prevention for Sexual Health. https://www.healthline.com/health/sexually-transmitted-diseases/safe-sex#:~:text=Protection%20before%20sex,-Effective%20STI%20prevention&text=Talk%20honestly%20with%20potential%20partners,and%20hepatitis%20B%20(HBV). (Diakses pada 27 Januari 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi