Hingga saat ini, dokter belum mengetahui penyebab pasti dari kanker usus. Meskipun begitu, beberapa makanan diketahui bermanfaat untuk mencegah kemunculan sel kanker pada usus. Simak makanan yang dapat mencegah pertumbuhan sel kanker di usus pada artikel ini!

Makanan untuk Mencegah Kanker Usus
Salah satu perubahan gaya hidup yang bisa kita jalani demi membantu mencegah datangnya kanker usus adalah mengonsumsi beberapa jenis makanan yang dapat menurunkan risiko kanker ini.
Berikut adalah berbagai makanan pencegah kanker usus:
1. Susu dan Produk Turunannya
Susu dan turunannya, seperti yoghurt dan keju kaya akan berbagai nutrisi. Ternyata, susu sapi diketahui memiliki peluang untuk menurunkan risiko kanker usus.
Susu sapi diketahui kaya akan kalsium dan vitamin D. Selain itu, produk fermentasi susu, seperti yoghurt juga kaya akan bakteri asam laktat. Semua kandungan inilah yang diduga mampu melindungi usus dari pertumbuhan sel kanker.
Baca Juga: 17 Makanan Penyebab Kanker Usus Besar (No. 8 Sering Dikonsumsi)
2. Sayur dan Buah-Buahan
Sayur dan buah-buahan merupakan bahan makanan yang mengandung banyak nutrisi, termasuk vitamin, mineral, dan berbagai senyawa kimia aktif (fitokimia). Senyawa fitokimia ini diketahui memiliki manfaat untuk menghambat kanker dan melawan peradangan yang muncul dalam tubuh.
Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa diet tinggi sayur dan buah-buahan bisa menurunkan risiko kanker usus dengan signifikan. Sayuran dan buah yang direkomendasikan adalah yang masih segar, bukannya yang kalengan atau jus kemasan.
Beberapa jenis sayur dan buah yang paling direkomendasikan untuk mencegah datangnya kanker ini adalah brokoli, bayam, asparagus, dan jeruk.
3. Ikan
Jenis ikan yang berlemak, kaya akan kandungan asam lemak omega-3. Asam lemak ini diketahui memiliki manfaat baik untuk kesehatan, termasuk kesehatan jantung dan memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Beberapa ikan yang dapat baik untuk dikonsumsi, antara lain salmon, sarden, dan ikan teri. Selain mengandung omega 3, ikan-ikan ini juga mengandung vitamin D sehingga dapat meningkatkan sistem imun dalam melawan bakteri jahat di usus.
Meskipun baik untuk kesehatan, beberapa jenis ikan justru perlu dihindari karena dinilai memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Ikan tersebut, antara lain ikan hiu, tuna, tilefish, dan swordfish.
4. Makanan Sumber Asam Folat
Jenis makanan lain yang diketahui dapat mencegah kanker usus adalah makanan yang mengandung asam folat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam folat memiliki peluang tinggi untuk mencegah kanker.
Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meyakinkan peran asam folat dalam mencegah kanker usus. Asam folat memang sudah diketahui memiliki peran penting dalam pembentukan sel dan jaringan baru.
Beberapa makanan yang menjadi sumber asam folat, antara lain buah jeruk dan sayuran yang berwarna hijau gelap, seperti bayam dan kailan.
5. Polong-polongan
Kacang dari keluarga polong-polongan diketahui mengandung flavonoid dalam jumlah yang tinggi sehingga dapat mencegah pertumbuhan tumor di usus. Selain itu, kandungan antioksidan di dalamnya dapat membantu melindungi tubuh dari kanker usus.
Beberapa kacang yang dapat dicoba, antara lain kacang kapri, kacang merah, dan edamame. Anda juga dapat mengolah kacang ini menjadi camilan atau lauk.
6. Gandum Utuh
Gandum utuh kaya akan nutrisi, seperti serat dan magnesium. Kandungan ini dapat membantu pergerakan usus dan membawa komponen yang dapat menyebabkan kanker usus.
Cobalah makan gandum utuh sebanyak 90 gram setiap hari, oatmeal, roti gandum, dan beras merah adalah pilihan yang tepat.
7. Makanan yang Mengandung Quercetin
Dalam tes laboratorium, para ilmuwan telah menunjukkan bahwa quercetin dapat membantu menghentikan pertumbuhan kanker usus besar.
Terlebih lagi, sebuah penelitian berbasis populasi pada 2010 terhadap 672 orang menemukan bahwa makan makanan yang mengandung quercetin dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
Quercetin secara alami ditemukan dalam makanan, seperti apel, bawang, dan beri.
8. Makanan Sumber Vitamin D
Sebuah penelitian menyatakan bahwa kadar vitamin D yang tinggi dalam darah terkait dengan risiko kanker usus yang lebih rendah. Partisipan dengan kadar vitamin D yang tinggi memiliki risiko kanker usus besar berkurang hingga 40 persen dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar vitamin D di tingkat terendah.
Makanan pencegah kanker usus yang mengandung vitamin D adalah kuning telur, salmon, udang, tuna, jamur, minyak hati ikan kod, dan makanan yang diperkaya (susu sapi, susu kedelai, jus jeruk, sereal dan oatmeal)
9. Teh Putih dan Hijau
Teh putih dapat membantu menghambat pertumbuhan crypts yang menyimpang (cikal bakal kanker usus besar). Begitu pun dengan teh hijau yang dapat melawan kanker usus besar. Teh hijau telah diuji dalam penelitian berbasis hewan dan penelitian tabung reaksi.
Manfaat ini khusus untuk kedua jenis teh, karena data ilmiah yang tersedia belum cukup untuk menyimpulkan bahwa semua jenis teh dapat mencegah kanker usus besar pada manusia.
10. Bawang Merah dan Bawang Putih
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Asia Pacific Journal of Clinical Oncology, ditemukan bahwa makan bawang merah, bawang putih, atau daun bawang sebanyak 50 gram dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
Penelitian ini telah melibatkan 833 penderita kanker kolorektal dan 833 orang yang sehat berdasarkan usia, jenis kelamin dan tempat tinggal. Selain itu, informasi diet dan demografis mereka juga dikumpulkan melalui kuesioner frekuensi makanan yang divalidasi.
Hasilnya, kemungkinan terkena kanker kolorektal sekitar 79 persen lebih rendah pada orang dewasa yang mengonsumsi bawang dalam jumlah tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi jumlah sedikit.
Pola Makan untuk Mencegah Kanker Usus
Selain mengonsumsi makanan pencegah kanker usus yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat belajar menerapkan pola makan sehat berikut:
- Pilihlah makanan yang terbuat dari nabati. Makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan mengandung serat pangan yang dapat membantu gerak usus dan menyerap senyawa yang menyebabkan kanker.
- Makanlah biji-bijian utuh alih-alih makan sudah diolah, seperti selai kacang. Konsumsi biji-bijian utuh memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap dibandingkan dengan yang sudah diolah.
- Kurangi atau bahkan hindari makan daging merah dan olahan. Daging merah dan olahan memiliki potensi mengandung senyawa yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
- Aktif secara fisik untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat. Penumpukan lemak dapat memicu inflamasi dan akhirnya memicu pertumbuhan sel kanker.
- Kurangi minum minuman beralkohol. Alkohol dalam tubuh dapat merusak sel, sehingga meningkatkan risiko terjadi mutasi DNA sel menjadi sel kanker.
Kebiasaan Makan yang Dapat Memicu Kanker Usus
Selain mengetahui jenis makanan yang dapat membantu mencegah kanker usus, penting juga untuk mengetahui jenis makanan yang dapat memicu kanker. Dengan mengetahuinya, Anda dapat menghindari konsumsi makanan ini.
Berikut beberapa makanan yang diketahui dapat memicu kanker, antara lain:
1. Gorengan
Makanan yang diolah dengan cara digoreng umumnya mengandung minyak dalam jumlah yang tinggi. Kandungan minyak ini tidak baik untuk saluran pencernaan serta jantung.
Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk mengurangi bahkan menghindari konsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng, seperti gorengan dan makanan cepat saji.
2. Daging Merah
Memiliki rasa yang gurih, daging merah ternyata diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus. Peneliti mengetahui bahwa konsumsi daging merah, seperti daging sapi, daging babi, dan daging domba dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Hal ini mungkin disebabkan oleh senyawa yang terbentuk ketika daging merah dimasak dalam suhu tinggi.
3. Daging Olahan
Daging yang diolah dengan cara diasapkan, curing, atau diasinkan diketahui dapat meningkatkan risiko kanker usus. Dalam proses pengolahannya, semua daging ini pada umumnya ditambahkan senyawa kimia yang dapat bersifat karsinogen dalam tubuh.
Beberapa daging olahan yang perlu dihindari, antara lain sosis, daging sapi asam, ham, dan kornet.
4. Makanan Tinggi Gula
Makanan yang mengandung gula sederhana tetapi rendah nutrisi, seperti permen, makanan penutup, dan minuman manis diketahui dapat menyebabkan obesitas.
Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kanker usus.
Baca Juga: Benarkah Makanan Gosong Bisa Memicu Kanker? Cek Faktanya!
5. Makanan Tinggi Lemak Jenuh
Lemak jenuh dapat berkontribusi pada kenaikan risiko kanker usus. Konsumsi lemak jenuh diketahui dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan penumpukan lemak pada tubuh. Kondisi ini mampu meningkatkan inflamasi pada tubuh dan akhirnya risiko kanker usus juga akan meningkat.
Beberapa makanan yang tinggi lemak jenuh dan perlu Anda batasi antara lain gorengan, lemak padat, dan daging yang diproses.
Kanker usus merupakan penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi semua orang. Anda dapat mencegahnya dengan konsumsi makanan yang sehat serta mengurangi makanan yang dicurigai dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Selain itu Anda juga disarankan untuk menjalani pola hidup sehat dengan menjauhi rokok dan alkohol, serta berolahraga secara teratur.
- Amarson, Atli. 2017. Does Dairy Cause or Prevent Cancer? An Objective Look. https://www.healthline.com/nutrition/dairy-and-cancer. (Diakses pada 9 Maret 2023).
- Anonim. 2021. Best and Worst Foods to Prevent Colorectal Cancer. https://www.webmd.com/colorectal-cancer/ss/slideshow-foods-prevent. (Diakses pada 9 Maret 2023).
- Anonim. 2022. Eating to Prevent Colorectal Cancer. https://www.webmd.com/colorectal-cancer/guide/eating-prevent-cancer#1. (Diakses 9 Maret 2023).
- Dixon, Suzanne. 2021. Colon Cancer Prevention. https://www.verywellhealth.com/colon-cancer-prevention-797497. (Diakses pada 9 Maret 2023).
- Jones, Taylor. 2022. 7 Nutritious Foods That Are High in Vitamin D. https://www.healthline.com/nutrition/9-foods-high-in-vitamin-d. (Diakses pada 9 Maret 2023).
- Medline Plus. 2022. Facts about Saturated Fats. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000838.htm#:~:text=Weight%20gain.,found%20in%20carbohydrates%20and%20protein. (Diakses pada 9 Maret 2023).