Terbit: 14 November 2019 | Diperbarui: 3 March 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Jika Anda mencari alternatif protein, maka kacang kedelai dapat menjadi pilihan yang terbaik. Pasalnya kacang kedelai mengandung protein, asam amino, dan nutrisi lain yang penting untuk tubuh. Selain itu, kacang kedelai sekarang banyak disebut dapat menurunkan risiko kanker, apa kebenarannya?

Benarkah Kacang Kedelai Bisa Menurunkan Risiko Kanker Payudara?

Kaitan Antara Kacang Kedelai dengan Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan kondisi tubuh ketika ada pertumbuhan sel yang tidak normal dan diluar kendali dalam payudara. Hormon, genetik, gaya hidup, dan lingkungan merupakan beberapa faktor yang dapat menyebabkan kanker payudara.

Konsumsi makanan yang berasal dari kacang kedelai, seperti tahu, tempe, edamame, dan susu kacang kedelai sudah dihubungkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker dan tumor, termasuk kanker payudara. 

Dalam kacang kedelai terkandung senyawa isoflavon yang merupakan versi tanaman dari estrogen (fitoestrogen). 

Fitoestrogen ini memiliki struktur yang berbeda dari estrogen manusia dan memiliki sifat yang lebih lemah. Selain itu, fitoestrogen tidak akan berubah menjadi estrogen ketika dikonsumsi. 

Isoflavon justru dapat melindungi tubuh dari kanker yang disebabkan oleh hormon. Hal ini disebabkan oleh kemampuan isoflavon dalam menghalangi estrogen alami dalam darah. 

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2016 menyatakan bahwa wanita Asia yang banyak konsumsi kacang kedelai memiliki risiko 30 persen lebih rendah untuk terkena kanker payudara

Penelitian lain yang melibatkan lebih dari 73 ribu wanita di China menemukan bahwa responden yang konsumsi minimal 13 gram protein kedelai per hari memiliki risiko 11 persen lebih rendah untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang konsumsi protein kedelai kurang dari 5 gram. 

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kacang kedelai dapat menurunkan risiko kanker payudara. 

Selain itu, diketahui juga bahwa suplementasi kacang kedelai dapat mencegah efek samping dari kemoterapi kanker dan terapi radiasi.

Baca Juga10 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Penderita Kanker Payudara

Cara Lain untuk Mencegah Kanker Payudara

Jika Anda khawatir tentang risiko terkena kanker payudara, mungkin Anda mencari berbagai cara untuk membantu mencegah kanker payudara. Beberapa faktor risiko, seperti genetik memang tidak dapat diubah. 

Namun, ada beberapa hal yang dapat diubah untuk menurunkan risiko kanker payudara. 

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko kanker payudara, antara lain:

1. Membatasi Konsumsi Alkohol

Semakin banyak jumlah alkohol yang Anda konsumsi, maka semakin tinggi risiko kanker payudara. 

Alkohol dapat bertindak sebagai zat iritan, yang dapat merusak sel. Ketika sel yang rusak ini mencoba untuk memperbaiki dirinya, maka akan timbul risiko perubahan DNA sehingga risiko kanker juga dapat meningkat. 

Anda disarankan untuk membatasi konsumsi alkohol menjadi tidak lebih dari satu porsi per hari. 

2. Menjaga Berat Badan Dalam Rentang Normal

Kelebihan berat badan dan obesitas dapat menyebabkan perubahan dalam tubuh yang memicu kanker. Tumpukan lemak dapat menyebabkan peradangan yang berkepanjangan dan jumlah insulin yang melebihi batas normal. 

Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk menjaga berat badan tetap berada pada rentang normal.

3. Olahraga Teratur

Olahraga dan aktif bergerak dapat membantu Anda untuk menjaga berat badan tetap berada dalam rentang normal. Selain itu, olahraga juga dapat membantu regulasi beberapa hormon yang berkontribusi dalam pembentukan kanker serta membantu menjaga sistem imun tubuh tetap kuat. 

Anda disarankan untuk olahraga aerobik selama 150 menit per hari, ditambah dengan olahraga angkat beban sebanyak dua kali seminggu. Anda dapat mencoba jalan cepat, menari, bersepeda, yoga, tennis, golf, atau berenang.

4. Memberikan ASI pada Bayi

Penelitian menyebutkan bahwa ibu yang menyusui anaknya dapat menurunkan risiko kanker payudara. Selain itu, menyusui lebih lama dari 6 bulan dapat memberikan perlindungan lebih dari kanker payudara. 

Menyusui dapat menyebabkan perubahan hormon yang mampu menunda menstruasi. Hal ini akan menurunkan durasi paparan hormon yang menyebabkan pertumbuhan sel kanker, seperti hormon estrogen. 

Baca Juga5 Cara Merawat Payudara Selama Kehamilan dan Menyusui

5. Batasi Terapi Hormon Postmenopause

Kombinasi obat terapi hormon, terutama yang mengandung hormon estrogen dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Anda disarankan untuk mendiskusikan risikonya dan manfaat terapi hormon ini dengan dokter. 

Jika memutuskan untuk menjalani terapi hormon, sebaiknya gunakan sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang sudah ditetapkan oleh dokter. 

Kacang kedelai mengandung isoflavon yang dapat bertindak dalam menghadang estrogen tubuh dalam darah, sehingga dapat menurunkan risiko kanker payudara. Salah satu cara efektif untuk menurunkan berat badan adalah dengan menjalani gaya hidup yang sehat. 

  1. ASCO Staff. 2021. Can Eating Soy Cause Breast Cancer? https://www.cancer.net/blog/2021-10/can-eating-soy-cause-breast-cancer. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  2. CDC. 2022. Obesity and Cancer. https://www.cdc.gov/cancer/obesity/index.htm. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  3. Liao, Sharon. 2022. Soy and Breast Cancer: 5 Myths and Facts. https://www.webmd.com/breast-cancer/features/soy-effects-on-breast-cancer. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  4. Cordeiro, Brittany. 2014. Breastfeeding Lowers Your Breast Cancer Risk. https://www.mdanderson.org/publications/focused-on-health/breastfeeding-breast-cancer-prevention.h19-1589046.html. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  5. Mayo Clinic Staff. 2021. Women’s Health. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/breast-cancer-prevention/art-20044676. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  6. Mayo Clinic Staff. 2022. Breast Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/breast-cancer/symptoms-causes/syc-20352470. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  7. Messina, Mark. 2016. Impact of Soy Foods on the Development of Breast Cancer and the Prognosis of Breast Cancer Patients. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27161216/. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  8. Presley, Amber. 2014. Do Soy Foods Increase Cancer Risk? https://www.mdanderson.org/publications/focused-on-health/soy-cancer.h18-1589046.html. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  9. Sahin, Ilyas, et al. 2019. Soy Isoflavones in Integrative Oncology: Increased Efficacy and Decreased Toxicity of Cancer Therapy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6431760/. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  10. Simon, Stacy. 2018. How Your Diet May Affect Your Risk of Breast Cancer. https://www.cancer.org/latest-news/how-your-diet-may-affect-your-risk-of-breast-cancer.html. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  11. Simon, Stacy. 2020. How Exercise Can Lower Cancer Risk. https://www.cancer.org/latest-news/how-exercise-can-lower-cancer-risk.html. (Diakses pada 27 Februari 2023).
  12. ??The American Cancer Society Medical and Editorial Content Team. 2020. Alcohol Use and Cancer. https://www.cancer.org/healthy/cancer-causes/diet-physical-activity/alcohol-use-and-cancer.html. (Diakses pada 27 Februari 2023).


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi