10 Gejala Kanker pada Pria yang Tidak Boleh Diabaikan

Gejala kanker yang khas terjadi pada pria tidak boleh diabaikan agar tidak semakin parah. Oleh sebab itu, sebaiknya kenali berbagai gejala kanker yang muncul pada pria di bawah ini!

Jenis Kanker pada Pria

Sejumlah faktor seperti kebiasaan gaya hidup yang buruk, genetika, lingkungan atau bahkan masalah perilaku, kanker menjadi lebih umum terjadi akhir-akhir. Statistik menunjukkan bahwa pria lebih rentan terhadap jenis kanker tertentu dibandingkan wanita.

Berikut ini berbagai jenis kanker yang dapat terjadi pada pria, meliputi:

• Kanker prostat.
• Kanker testis.
• Kanker penis.
• Kanker paru-paru.
• Kanker usus besar (kolorektal).
• Kanker pankreas.
• Kanker hati dan saluran empedu.
• Kanker darah (leukemia)
• Kanker esofagus.
• Kanker kandung kemih.
• Limfoma non-Hodgkin.
• Kanker otak dan sistem saraf lainnya.

Tanda dan Gejala Kanker pada Pria

Gejala kanker pada pria sedikit sulit untuk dikenali. Meski demikian, Anda bisa mengatasinya dengan mengetahui beberapa tanda di bawah ini.

1. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab yang Jelas

Apabila Anda mengalami berat badan turun tanpa menjalani diet atau olahraga, sebaiknya waspadai. Kehilangan 4,5 kilogram atau lebih tanpa alasan yang jelas bisa menjadi tanda kanker pankreas, perut, esofagus, atau paru-paru.

Meskipun ada risiko penurunan berat badan karena stres atau faktor lain, tidak ada salahnya mengunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

2. Benjolan Abnormal

Pada dasarnya ukuran dada pria berbeda dengan wanita. Nah, bila ada perubahan berupa pembesaran dan muncul benjolan di payudara sebaiknya waspada. Bisa jadi kanker payudara sedang berkembang dan mulai melemahkan tubuh.

Selain pada payudara pria, benjolan tidak normal (abnormal) di bawah kulit bisa muncul di testis kelenjar getah bening, dan jaringan lunak, seperti tendon dan ligamen. Jika Anda baru menemukan benjolan abnormal di tubuh atau ukurannya bertambah, segera periksakan ke dokter.

3. Nyeri Terus-menerus di Tubuh

Nyeri pada tubuh bisa jadi karena Anda kelelahan, tetapi bia sering lelah padahal tidak melakukan apa pun, bisa jadi kanker tulang sedang menyerang.

Beberapa bagian tubuh yang dapat mengalami nyeri terus-menerus akibat kanke, termasuk sakit punggung, sakit kepala, sakit perut.

4. Perubahan Testis

Testis memang tidak memiliki ukuran yang sama baik yang kiri maupun kanan. Namun, apabila perbedaan ukurannya terlalu jauh karena adanya pembengkakan dan muncul rasa sakit, waspadai kanker testis.

Jika mengalami salah satu dari tanda-tanda ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Kanker testis paling sering terjadi pada remaja dan paruh baya.

5. Sering Depresi

Jika pria sering depresi atau merasa sedih dan kesepian tanpa sebab yang jelas bisa jadi pertanda mengalami kanker pankreas. Kanker yang muncul pada organ ini dapat mengganggu kerja hormon di dalam tubuh.

Orang yang mengalami depresi baru atau sudah berat yang disertai gejala seperti sakit perut, kelelahan, atau mual, harus berkonsultasi ke dokter. Hal ini karena gejala fisik mungkin bukan satu-satunya tanda awal kanker.

6. Tubuh Kelelahan Berlebihan Tanpa Sebab

Tubuh merasa kelelahan dapat dikaitkan dengan beberapa penyakit kronis dan kondisi medis. Kelelahan yang berlebihan adalah respons tubuh untuk memberi tahu bahwa ada masalah kesehatan. Saat sel kanker tumbuh dan bereproduksi, tubuh mungkin mulai terasa lemas.

Kelelahan adalah gejala yang sering terjadi pada berbagai jenis kanker. Jika Anda mengalami kelelahan berlebihan yang tidak kunjung hilang setelah tidur malam, segera kunjungi dokter.

7. Perubahan di Mulut

Jika terbiasa merokok, sebaiknya perhatikan kondisi di dalam mulut Anda. Jika Ada perubahan seperti muncul bercak putih di dalam mulut atau di lidah, kemungkin merupakan pra-kanker. Jika tidak diobati, area ini dapat berubah menjadi kanker mulut.

Gejala kanker mulut dapat ditandai dengan luka, pendarahan tanpa sebab, mati rasa atau nyeri di area sekitar mulut (lidah, bibir, dan pipi), sebaiknya segera dapatkan penanganan medis.

8. Demam Terus-menerus

Demam adalah respons tubuh ketika sedang melawan infeksi. Gejala ini biasanya akan hilang dengan pengobatan. Tetapi jika pengobatan tidak efektif, atau demam terus berlanjut tanpa sebab yang jelas, mungkin ini bisa menjadi tanda leukemia, limfoma, atau jenis kanker darah lainnya.

Demikian pula, bila penderita kanker mengalami demam terus-menerus, bisa jadi ini pertanda kanker sedang menyebar (metastasis).

9. Perubahan pada Kulit

Tahi lalat (nevus) adalah pertumbuhan kulit jinak. Meskipun ini bisa muncul hampir di semua bagian tubuh, tetapi tahi lalat biasanya muncul di kepala, leher, dan badan.

Namun, jika tahi lalat yang Anda miliki mengalami perubahan ukuran, bentuk, atau warna, itu kemungkinan merupakan tanda awal kanker kulit.

Pertumbuhan atau perubahan di kulit lainnya juga berpotensi menjadi kanker, jadi penting bagi Anda untuk memeriksakannya ke dokter spesialis kulit. Mendeteksi kanker kulit sejak dini adalah cara terbaik untuk mencegah penyebarannya kanker.

10. Perubahan di Usus

Sesekali mengalami masalah pada usus adalah normal, tetapi perubahan pada usus mungkin menandakan kanker usus besar atau kanker anus. Ini secara kolektif disebut kanker kolorektal.

Kanker usus besar dapat berkembang di bagian mana pun dari usus besar, sedangkan kanker rektum dapat memengaruhi anus, yang menghubungkan usus besar ke anus.

Gejala kanker terkait pencernaan biasanya muncul diare dan sembelit, terutama jika perubahan usus ini terjadi secara tiba-tiba.

Baca Juga: Gejala Kanker Hati Stadium Awal yang Harus Diwaspadai

Pengobatan Kanker pada Pria

Pengobatan untuk kanker banyak tersedia, tetapi pilihan pengobatannya bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis dan stadium kanker, dan kesehatan umum. Anda dan dokter dapat mempertimangkan manfaat dan risiko dari setiap pengobatan kanker untuk menentukan mana yang terbaik untuk Anda.

Berikut ini pilihan pengobatan untuk kanker, meliputi:

• Operasi.
• Kemoterapi.
• Terapi radiasi.
• Transplantasi sumsum tulang.
• Imunoterapi.
• Terapi hormon.
• Terapi obat yang ditargetkan.
• Cryoablasi.
• Ablasi frekuensi radio.

Tidak hanya itu, perawatan lain mungkin tersedia untuk Anda, tergantung pada jenis kanker Anda miliki.