Terbit: 7 March 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Kanker kulit adalah sebuah kondisi di mana sel-sel kulit mengalami pertumbuhan abnormal. Area kulit yang paling umum mengalami kanker adalah area yang paling sering terpapar sinar matahari. Ketahui penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri, penyebab, hingga cara mengobatinya di bawah ini.

Kanker Kulit: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Kanker Kulit?

Kanker kulit merupakan penyakit yang muncul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal pada area kulit. Kondisi ini umumnya muncul ketika terjadi mutasi DNA pada sel kulit dan menjadi sel kanker

Sel yang tidak normal akan bertambah banyak dan berkembang diluar kendali, bahkan bisa menyerang area tubuh lainnya.  

Ada tiga jenis kanker kulit yang paling sering ditemukan, yaitu:

  • Karsinoma sel basal, kanker kulit ini dimulai dari sel basal lapisan epidermis (bagian terluar kulit).
  • Karsinoma sel skuamosa, kanker kulit ini dimulai dari lapisan terluar epidermis.
  • Melanoma, kanker kulit ini berkembang dalam sel (melanosit) yang menghasilkan warna kulit, yaitu melanin.

Gejala Kanker Kulit

Penyakit ini berkembang terutama pada area kulit yang terpapar sinar matahari, termasuk kulit kepala, wajah, bibir, telinga, leher, dada, lengan, dan kaki.

Ketika melanoma terjadi pada orang-orang dengan warna kulit gelap, kondisi tersebut lebih mungkin terjadi di daerah-daerah yang biasanya tidak terkena sinar matahari, seperti telapak tangan dan telapak kaki.

Berikut adalah ciri-ciri kanker kulit berdasarkan jenisnya, di antaranya:

1. Gejala Karsinoma Sel Basal

Karsinoma sel basal biasanya terjadi di area tubuh Anda yang terkena sinar matahari, seperti leher atau wajah. Gejala jenis ini adalah munculnya benjolan seperti mutiara, lesi yang berwarna cokelat, dan keropeng.

2. Gejala Karsinoma Sel Skuamosa

Karsinoma sel skuamosa paling sering terjadi pada area tubuh yang terkena sinar matahari seperti wajah, telinga, dan tangan. Orang dengan kulit lebih gelap lebih mungkin mengembangkan karsinoma sel skuamosa pada area yang tidak sering terkena sinar matahari.

Jenis ini bisa terlihat dari munculnya nodul atau benjolan berwarna merah dan lesi dengan permukaan yang bersisik.

3. Gejala Melanoma

Melanoma dapat berkembang di mana saja di seluruh bagian tubuh. Pada orang dengan warna kulit yang lebih gelap, melanoma cenderung terjadi pada telapak tangan, telapak kaki, atau di bawah kuku tangan dan kaki.

Ciri-ciri kanker kulit jenis ini, antara lain:

  • Bintik kecokelatan besar dengan bintik-bintik lebih gelap.
  • Tahi lalat yang berubah warna, ukuran atau berdarah.
  • Lesi kecil dengan batas tidak beraturan dan bagian yang tampak merah, merah muda, putih, biru atau biru-hitam.
  • Lesi terasa sakit dengan rasa gatal atau sensasi terbakar.
  • Lesi gelap pada telapak tangan, telapak kaki, ujung jari tangan atau kaki, atau pada selaput lendir yang melapisi mulut, hidung, vagina dan anus.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera ke dokter jika melihat ada perubahan pada kulit yang membuat Anda khawatir. Tidak semua perubahan kulit disebabkan oleh kanker kulit. Dokter akan menyelidiki perubahan kulit untuk menentukan penyebabnya.

Baca Juga5 Jenis Kanker yang Membuat Anda Mimisan Terus-menerus

Penyebab Kanker Kulit

Kanker kulit muncul ketika ada mutasi dalam DNA sel kulit. Mutasi ini akan menyebabkan sel kulit tumbuh tidak terkontrol dan membentuk suatu massa dari sel kanker. 

Penyebab kanker kulit sebenarnya masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko untuk mengalami kanker kulit. 

Paparan sinar ultraviolet diketahui menjadi faktor risiko signifikan untuk berbagai jenis kanker. Anda bisa terpapar sinar ultraviolet dari matahari atau lampu UV. Sinar ultraviolet ini dapat merusak kulit yang akhirnya sel tumbuh berlebihan.

Selain sinar ultraviolet, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kondisi, di antaranya:

1. Kulit Putih

Pada dasarnya setiap orang berisiko, terlepas dari dari warna kulitnya. Namun, memiliki lebih sedikit pigmen (melanin) di kulit memberikan lebih sedikit perlindungan dari kerusakan radiasi UV.

Jika kulit Anda terbakar sinar matahari dengan mudah, maka Anda lebih mungkin untuk mengembangkan kanker kulit daripada orang dengan kulit yang lebih gelap.

2. Riwayat Kulit Terbakar Sinar Matahari

Memiliki satu atau lebih sengatan matahari yang melepuh saat anak-anak atau remaja meningkatkan risiko Anda terkena kanker ini saat dewasa. Meski begitu, kulit yang terbakar di masa dewasa juga merupakan faktor risiko kanker kulit.

3. Melakukan Tanning

Salah satu metode yang bisa dilakukan untuk memiliki kulit gelap adalah dengan tanning. Namun, tanning berisiko meningkatkan kanker kulit. Tanning sendiri dapat dilakukan secara indoor maupun outdoor. Tanning indoor bisa dilakukan di tempat yang memiliki alat khusus, sementara tanning outdoor adalah dengan berjemur sinar matahari.

4. Kondisi Iklim

Risiko lebih tinggi terjadi pada orang yang tinggal di iklim cerah dan terpapar lebih banyak sinar matahari, daripada orang-orang yang tinggal di daerah beriklim lebih dingin.

Selain itu, hidup di tempat yang lebih tinggi, tempat sinar matahari paling kuat, juga membuat Anda terkena radiasi matahari lebih banyak.

5. Tahi Lalat

Orang-orang yang memiliki banyak tahi lalat atau tahi lalat abnormal yang disebut dysplastic nevi berada pada peningkatan risiko. Tahi lalat abnormal ini terlihat tidak teratur dan umumnya lebih besar dari tahi lalat normal. Jika Anda memiliki riwayat tahi lalat abnormal, awasi secara cermat setiap perubahan yang terjadi.

6. Lesi Kulit Prakanker

Memiliki lesi kulit yang dikenal sebagai actinic keratosis dapat meningkatkan risiko. Pertumbuhan kulit prakanker ini biasanya tampak sebagai bercak kasar dan bersisik yang warnanya bervariasi dari coklat hingga merah muda gelap.

Kondisi ini paling umum terjadi di wajah, kepala dan tangan orang-orang berkulit putih yang kulitnya rusak akibat sinar matahari.

7. Memiliki Riwayat

Jika terdapat riwayat keluarga yang memiliki kanker kulit, bisa itu orang tua atau saudara kandung, Anda mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi. 

Selain riwayat di dalam keluarga, penyakit ini juga bisa kembali menyerang Anda apabila Anda sendiri memiliki riwayat penyakit ini.

8. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah memiliki risiko lebih besar terkena penyakit ini. Kondisi ini termasuk orang yang hidup dengan HIV/AIDS dan yang menggunakan obat penekan kekebalan setelah transplantasi organ.

9. Paparan Radiasi dan Zat Tertentu

Orang yang menerima perawatan radiasi untuk kondisi kulit seperti eksim dan jerawat mungkin mengalami peningkatan risiko, khususnya karsinoma sel basal. Sementara itu, paparan zat tertentu seperti arsenik dapat meningkatkan risiko kanker kulit.

Baca Juga: Mengenal BHA dan Berbagai Manfaatnya untuk Kulit

Diagnosis Kanker Kulit

Saat mendiagnosis kondisi ini, dokter dapat melakukan:

  • Pemeriksaan Kulit

Dokter dapat melihat kulit untuk menentukan apakah perubahan kulit kemungkinan merupakan kanker. Tes lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosis itu.

  • Biopsi

Biopsi dapat menentukan apakah Anda menderita kanker dan jenis kanker yang Anda miliki. Prosedur ini juga mungkin akan dilakukan pada kelenjar getah bening terdekat dengan letak kanker untuk mengetahui penyebarannya. 

  • Pemeriksaan Pencitraan

Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani tes tambahan untuk menentukan tingkat (stadium) kanker kulit. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lain seperti MRI dan CT scan untuk melihat penyebaran sel kanker.

Stadium Kanker Kulit

Berikut ini adalah penjelasan mengenai tahapan kanker kulit, dilihat dari ukuran tumor dan seberapa jauh penyebarannya:

Stadium 0

Kondisi ini menandakan sel kanker masih berada di tempat yang sama dan belum menyebar ke luar epidermis.

Stadium I

Kondisi ini menandakan sel kanker telah menyebar ke lapisan kulit di bawah epidermis dengan ukuran yang tidak lebih dari 2 cm.

Stadium II

Kondisi ini menandakan kanker belum menyebar ke jaringan lain, namun dengan ukuran yang makin membesar hingga lebih dari 2 cm.

Stadium III

Kondisi ini menandakan kanker telah menyebar ke jaringan sekitarnya dan memiliki ukuran lebih dari 3 cm.

Stadium IV

Kondisi ini telah menyebar ke jaringan lain yang jauh dari tempat asal kanker dan memiliki ukuran lebih dari 3 cm.

Baca Juga: Manfaat Asam Hialuronat bagi Kulit dan Kesehatan

Pengobatan Kanker Kulit

Pilihan perawatan bervariasi, bisa tergantung pada ukuran, jenis, kedalaman dan lokasi. Beberapa penanganan yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Pembekuan

Dokter dapat menghancurkan sel kanker dengan membekukannya. Cara ini dilakukan dengan bantuan nitrogen cair (cryosurgery). Jaringan yang mati akan mengelupas saat mencair.

  • Operasi Eksisi

Dokter akan memotong jaringan kanker dan kulit sehat di sekitarnya. Pada beberapa kasus, eksisi yang luas dapat direkomendasikan untuk menghilangkan kulit normal di sekitar tumor.

  • Operasi Mohs

Prosedur ini dilakukan untuk kanker kulit yang lebih besar, berulang atau sulit diobati, seperti karsinoma sel basal dan skuamosa. Selama operasi mohs, dokter akan menghapus lapisan pertumbuhan kulit demi lapis, memeriksa setiap lapisan di bawah mikroskop, sampai tidak ada sel abnormal yang tersisa.

Prosedur ini memungkinkan sel-sel kanker untuk dihapus tanpa mengambil jumlah berlebihan dari kulit sehat di sekitarnya.

  • Kuretase

Dokter dapat menghilangkan lapisan sel kanker menggunakan pisau melingkar (kuret). Dalam variasi prosedur ini, nitrogen cair dapat digunakan untuk membekukan dasar dan tepi area yang dirawat.

Prosedur sederhana dan cepat ini dapat digunakan untuk mengobati kanker sel basal atau kanker sel skuamosa tipis.

  • Terapi Radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar energi berdaya tinggi seperti sinar-X untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi dapat menjadi pilihan ketika kanker tidak dapat sepenuhnya hilang selama operasi.

  • Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat untuk membunuh sel kanker. Namun pengobatan hanya terbatas pada lapisan kulit atas menggunakan krim atau lotion yang mengandung agen anti-kanker

Kemoterapi sistemik dapat digunakan untuk mengobati kanker yang telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.

  • Terapi Fotodinamik

Perawatan ini menghancurkan sel-sel kanker dengan kombinasi sinar laser dan obat-obatan yang membuat sel-sel kanker sensitif terhadap cahaya.

  • Terapi Biologis

Terapi biologis menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk membunuh sel kanker.

Baca Juga: Mengenal Kaolin Clay dan Manfaatnya untuk Kulit Wajah

Komplikasi Kanker Kulit

Setiap penderita memiliki potensi komplikasi, termasuk kanker yang muncul kembali, sel kanker menyebar ke jaringan di sekitarnya, serta sel kanker menyebar ke organ tubuh lain. 

Jika Anda menderita kanker kulit, maka risiko untuk memiliki sel kanker di lokasi lain akan lebih tinggi. 

Kondisi ini juga dapat memengaruhi penampilan secara langsung, terutama jika sel kanker muncul pada daerah yang tidak tertutup pakaian. 

Pencegahan Kanker Kulit

Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari pemicu yang menyebabkan tumor berkembang. Strategi pencegahan meliputi perlindungan dari sinar matahari dengan menggunakan pakaian pelindung, dan hindari paparan sinar matahari dari jam 9 pagi sampai 3 sore.

Langkah-langkah lainnya untuk mengurangi risiko, di antaranya:

  • Oleskan tabir surya sesering mungkin. Gunakan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari (SPF) minimal 15 sebelum dan selama paparan sinar matahari. Pilih produk yang memblokir sinar UVA dan UVB.
  • Jika aktivitas Anda mengharuskan terkena paparan sinar matahari cukup lama, kenakan lengan panjang dan topi lebar.
  • Lakukan pemeriksaan kulit ke dokter secara berkala. Pemeriksaan diri meningkatkan peluang Anda untuk menemukan kanker ini lebih awal.

 

  1. Anonim. 2020. Skin cancer (non-melanoma). https://www.nhs.uk/conditions/non-melanoma-skin-cancer/. (Diakses pada 9 Februari 2023).
  2. Anonim. 2019. Skin cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/skin-cancer/symptoms-causes/syc-20377605. (Diakses pada 9 Februari 2023).
  3. Feintuch, Stacey dan Stephanie A. Wright. 2022. What Is Skin Cancer? https://www.healthline.com/health/skin-cancer. (Diakses pada 9 Februari 2023). 
  4. Lehrer, Michael S, MD. 2019. Skin Cancer. https://www.emedicinehealth.com/skin_cancer/article_em.htm#skin_cancer_facts. (Diakses pada 9 Februari 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi