Terbit: 4 April 2023 | Diperbarui: 8 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Bagi sebagian orang, makanan tanpa cabai atau sambal akan terasa kurang lezat. Namun, terdapat informasi yang mengatakan bahwa sering mengonsumsinya bisa terkena kanker usus. Benarkah hal tersebut? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Sering Konsumsi Makanan Pedas Bisa Memicu Kanker Usus?

Apakah Makanan Pedas Menyebabkan Kanker Usus?

Kanker usus adalah jenis kanker yang tumbuh di organ usus besar dan rektum. Gaya hidup yang tidak sehat dianggap menjadi penyebab kemunculan jenis kanker ini. Namun, apakah sering konsumsi makanan pedas menjadi salah satunya?

Faktanya, makanan pedas tidak menyebabkan kanker usus. Alih-alih memicu kanker, konsumsi makanan jenis ini justru bisa meningkatkan risiko iritasi pada lambung atau berbagai masalah kesehatan lain.

Sekaitan dengan hal itu, penelitian yang terbit di World Journal of Surgical Oncology tahun 2019 mengungkapkan, konsumsi cabai tidak berdampak apa pun terhadap kejadian kanker kolorektal (area usus besar dan rektum).

Setelah konsumsi makanan pedas, Anda mungkin akan merasakan berbagai gejala, seperti perut mulas, ulu hati yang panas, atau bahkan sakit kepala. Nah, kondisi ini bisa menandakan iritasi pada lambung.

Sementara jika Anda keseringan makan pedas, hal tersebut bisa memperburuk kondisi sakit maag dan gastritis. Jadi, meskipun tidak memicu dua hal tersebut, makanan pedas bisa memperparah kondisi yang sudah ada.

Selain itu, terlalu banyak makan makanan pedas juga dapat menyebabkan diare dan mengurangi sensitivitas indra perasa.

Baca Juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Meningkatkan Risiko Terkena Kanker?

Faktor Penyebab Kanker Usus Lainnya

Setelah mendapatkan penjelasan bahwa makanan pedas tidak terkait dengan kanker usus, perlu diketahui bahwa seiring bertambahnya usia, faktor risiko penyakit ini bisa meningkat. Beberapa kondisi yang turut memengaruhi kondisi ini, di antaranya:

1. Mutasi Gen

Salah satu faktor risiko kanker usus adalah riwayat keluarga dengan kondisi serupa. Jadi, bila Anda memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang sama, kemungkinan Anda mengidap penyakit ini juga makin meningkat.

Mutasi gen diketahui bisa menyebabkan kanker usus. Beberapa mutasi gen yang dimaksud, yaitu MLH, APC, MYH, dan STK11.

2. Kurang Aktivitas Fisik

Kurang olahraga atau melakukan aktivitas fisik dapat menjadi salah satu faktor risiko kanker usus. Bahkan, kebiasaan ini berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

2. Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas diketahui dapat meningkatkan risiko terkena kanker usus. Menurut Centers for Disease and Control and Prevention, obesitas bisa memperbesar risiko terkena 13 jenis kanker.

Baca Juga: Bahaya Akibat Sering Mengonsumsi Makanan Berminyak

3. Konsumsi Alkohol yang Berlebihan

Terlalu banyak mengonsumsi alkohol berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker usus. Pasalnya, kebiasaan ini bisa mengakibatkan penumpukan lemak di hati (fatty liver).

Oleh karena itu, Anda sebaiknya membatasi konsumsi alkohol untuk menurunkan risiko kanker usus dan berbagai masalah kesehatan lain.

4. Kebiasaan Merokok

Merokok sering kali dihubungkan dengan kejadian kanker paru-paru. Lebih dari itu, kebiasaan ini bisa menyebabkan kanker hampir di bagian tubuh mana saja, salah satunya usus.

5. Kurang Konsumsi Makanan Bernutrisi

Konsumsi makanan rendah serat, tetapi banyak mengonsumsi makanan berlemak dan makanan olahan merupakan salah satu faktor risiko kanker usus.

Makanan olahan seperti daging yang dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar bisa memproduksi zat kimia tertentu. Nah, zat inilah yang bisa meningkatkan risiko kanker.

 

  1. Anonim. 2022. What Are the Risk Factors for Colorectal Cancer? https://www.cdc.gov/cancer/colorectal/basic_info/risk_factors.htm. (Diakses pada 20 Februari 2023).
  2. Crosta, Peter & Sissons, Beth. 2023. Everything You Need to Know About Colon Cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/150496
  3. Yang, Yalan, dkk. 2019. The Consumption of Chili Peppers and the Risk of Colorectal Cancer: A Matched Case-control Study. https://wjso.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12957-019-1615-7. (Diakses pada 20 Februari 2023).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi