Terbit: 15 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Makanan yang berminyak memang terasa sangat nikmat karena rata-rata memiliki rasa yang gurih. Namun, konsumsi dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pada kesehatan. Apa saja dampaknya bagi kesehatan? Simak berbagai bahayanya di bawah ini.

8 Bahaya Akibat Sering Mengonsumsi Makanan Berminyak

Dampak Buruk Sering Konsumsi Makanan Berminyak

Ketika Anda mengolah makanan dengan cara digoreng, makanan akan menjadi kering, renyah, dan berwarna cokelat keemasan. 

Tidak hanya memberikan rasa dan tekstur yang baru, tetapi menggoreng makanan juga menyebabkan perubahan kandungan nutrisi. Hal ini juga menyebabkan masalah pada kesehatan. 

Beberapa efek kesehatan yang dapat muncul akibat konsumsi makanan berminyak, di antaranya:

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Makanan yang berminyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans dalam jumlah yang tinggi. Ketika masuk ke dalam tubuh, lemak jenis ini akan meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan merusak dinding arteri. 

Area yang rusak dalam pembuluh darah akan menyebabkan plak, penyempitan arteri, dan membuat proses pompa darah menjadi semakin sulit. Kondisi ini dikenal juga dengan aterosklerosis. 

Plak juga dapat terbentuk pada pembuluh darah yang membawa darah ke otak, sehingga risiko stroke dapat meningkat. Ketika suplai darah ke otak terhambat, maka otak dapat mengalami kerusakan akibat kurangnya asupan oksigen dan nutrisi. 

Studi pada tahun 2021 yang menggabungkan 19 penelitian menemukan adanya hubungan antara konsumsi makanan yang berminyak dan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, dan stroke. 

2. Meningkatkan Risiko Diabetes

Orang yang konsumsi terlalu banyak makanan yang digoreng dapat memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diabetes melitus tipe 2

Penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health (HSPH) dan National University of Singapore mengungkapkan, seseorang yang konsumsi gorengan minimal seminggu sekali memiliki risiko terkena diabetes melitus tipe 2 yang lebih tinggi. 

Makanan yang berminyak dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan. Penumpukan lemak dalam tubuh dapat menyebabkan inflamasi yang berkepanjangan yang berakibat pada resistensi insulin. 

Resistensi insulin ini berkaitan erat dengan diabetes melitus tipe 2.

Baca Juga15 Makanan Rendah Lemak dan Kalori untuk Diet Sehat  

3. Meningkatkan Risiko Obesitas

Makanan berminyak mengandung lebih banyak kalori dibandingkan dengan makanan yang tidak digoreng, sehingga konsumsi dalam jumlah banyak dapat meningkatkan asupan kalori secara signifikan. 

Sebagai gambaran, 1 gram lemak dapat menyumbangkan 9 kalori pada tubuh.

Selain itu, lemak trans dalam makanan berminyak diketahui dapat memiliki peran signifikan terhadap kenaikan berat badan, karena dapat memengaruhi hormon yang meregulasi nafsu makan dan penyimpanan lemak. 

Ketika dikonsumsi secara berlebihan, tidak heran bila makanan berminyak bisa meningkatkan risiko obesitas

4. Menyebabkan Masalah pada Sistem Pencernaan

Konsumsi minyak dalam jumlah berlebihan dapat memberikan tekanan pada sistem pencernaan. Minyak mengandung lemak yang lebih sulit untuk dicerna dibandingkan dengan zat gizi lainnya. 

Oleh sebab itu, makanan yang berminyak dapat menyebabkan diare atau makanan bertahan terlalu lama dalam sistem pencernaan sehingga Anda dapat merasa begah dan kembung. 

Konsumsi makanan berminyak juga dapat memicu gejala muncul pada pasien yang mengalami masalah pada sistem pencernaan, seperti pankreatitis kronis, muntaber, atau sindrom iritasi usus. Setelah konsumsi gorengan, pasien ini mungkin mengalami diare, sakit perut, muntaber, dan kram.

5. Mengganggu Keseimbangan Bakteri dalam Usus

Makanan yang dikonsumsi akan memengaruhi keseimbangan bakteri dalam usus. Dalam usus manusia, tumbuh bakteri-bakteri baik yang memiliki tugas untuk membantu fungsi tubuh dan kekebalan tubuh. 

Makanan berminyak sulit untuk dicerna serta dapat mendukung pertumbuhan bakteri usus yang buruk. Kondisi ini tentu akan mengubah keseimbangan bakteri di pencernaan secara umum. 

Ketidakseimbangan ini dapat memberikan efek pada kesehatan secara keseluruhan, seperti memengaruhi kekebalan tubuh, pencernaan serat, berat badan, kesehatan jantung, dan kesehatan pencernaan. 

6. Memicu Pertumbuhan Jerawat 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, konsumsi makanan berminyak dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Gangguan hormon ini dapat menjadi salah satu pemicu dari kemunculan jerawat di wajah. 

Selain itu, minyak dalam makanan juga dapat merangsang kerja dari kelenjar minyak, sehingga terjadi kelebihan produksi minyak. Ketika minyak berlebih menutup pori-pori kulit, maka risiko timbulnya jerawat juga akan meningkat. 

Makanan berminyak juga tidak jarang mengandung tepung atau gula. Tepung dan gula ini dapat  memperparah peradangan dalam tubuh, sehingga jerawat akan semakin sulit sembuh, dan malah mungkin dapat bertambah parah.

Baca JugaSetelah Makan Gorengan, Konsumsi Ini untuk Meluruhkan Minyak dan Lemak

7. Meningkatkan Risiko Kanker

Ketika makanan yang tinggi karbohidrat digoreng pada suhu tinggi, maka akan terbentuk senyawa akrilamida. 

Senyawa akrilamida diketahui memiliki sifat karsinogen pada tikus dan memiliki potensi memberikan efek yang sama pada manusia. 

Konsumsi terlalu banyak makanan berminyak juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Kondisi ini dapat meningkatkan inflamasi dan stres oksidatif, sehingga risiko kanker akan meningkat. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Nutrition pada tahun 2022 menyebutkan bahwa ada hubungan positif antara konsumsi gorengan dan risiko kanker, termasuk kanker lambung, kanker prostat, kanker tenggorokan dan pita suara, serta kanker kantung empedu. 

8. Berkontribusi dalam Gangguan Fungsi Otak

Konsumsi makanan berminyak dalam jumlah berlebihan memiliki risiko gangguan fungsi otak. Orang yang konsumsi banyak gorengan dan makanan tinggi proses cenderung memiliki nilai yang rendah pada kemampuan berpikirnya.

Salah satu penyebab dari kondisi ini adalah kandungan lemak dalam gorengan. Lemak trans dan lemak jenuh menyebabkan inflamasi, sehingga dapat merusak pembuluh darah ke otak. Ketika suplai darah terganggu maka terjadi gangguan struktur, jaringan, dan aktivitas otak.

Berbagai efek ini mungkin tidak muncul dalam waktu singkat. Namun, konsumsi makanan berminyak berlebihan dapat meningkatkan risikonya. 

Oleh sebab itu, Anda perlu membatasi makanan-makanan yang berminyak. Sebagai gantinya Anda dapat konsumsi makanan sehat yang rendah lemak dan penuh gizi.

 

  1. Anonim. 2014. Eating Fried Foods Tied To Increased Risk Of Diabetes, Heart Disease. https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/eating-fried-foods-tied-to-increased-risk-of-diabetes-and-heart-disease/. (Diakses pada 2 Maret 2023).
  2. Anderson, Jennifer. 2020. 12 Foods to Limit or Avoid in a Type 2 Diabetes Diet. https://www.everydayhealth.com/hs/type-2-diabetes-treatment-diet-exercise/off-limit-foods-for-type-2-diabetes-pictures/. (Diakses pada 2 Maret 2023). 
  3. Bahls, Christine. 2017. 11 Foods to Avoid When You’re Having Digestive Problems. https://www.everydayhealth.com/digestive-health/diet/foods-to-avoid-during-digestive-problems/. (Diakses pada 2 maret 2023).
  4. Mc Donnell, Kayla. 2023. Why Are Fried Foods Bad For You? https://www.healthline.com/nutrition/why-fried-foods-are-bad. (Diakses pada 2 maret 2023).
  5. Nunez, Kristen. 2021. 6 Foods That May Increase Your Risk of Cancer. https://www.healthline.com/health/cancer/cancer-causing-foods. (Diakses pada 2 maret 2023). 
  6. Palmer, Angela. 2022. Does Eating Greasy, Fried Food Cause Acne? https://www.verywellhealth.com/does-fried-food-cause-acne-15685. (Diakses pada 2 Maret 2023).
  7. Reisdorf, Ana. 2021. How Fried Foods Affect Your Heart Health. https://www.goodrx.com/well-being/diet-nutrition/fried-foods-heart-health. (Diakses pada 2 maret 2023).
  8. Robinson, Jennifer. 2023. The Worst Foods for Your Brain. https://www.webmd.com/diet/ss/slideshow-worst-foods-for-your-brain. (Diakses pada 2 maret 2023). 
  9. Qin, P. et al. 2021. Fried-Food Consumption And Risk Of Cardiovascular Disease And All-Cause Mortality: A Meta-Analysis Of Observational Studies. https://heart.bmj.com/content/107/19/1567. (Diakses pada 2 Maret 2023). 
  10. Villines, Zawn. 2019. What are the worst foods for gut health? https://www.medicalnewstoday.com/articles/326256. (Diakses pada 2 Maret 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi