Kanker bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Kondisi ini tentu membuat orang tua menjadi waswas. Oleh sebab itu, mengenali gejala kanker pada anak menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh orang tua.
Tanda dan Gejala Kanker pada Anak
Pengobatan kanker anak yang dilakukan sejak dini dapat membantu meningkatkan keberhasilan perawatan. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya mengetahui gejala awal kemunculan penyakit ini.
Berikut ini beberapa gejala kanker pada anak yang perlu diwaspadai, di antaranya:
1. Benjolan dan Pembengkakan yang Tidak Biasa
Munculnya benjolan atau pembengkakan pada tubuh anak bisa menandakan adanya kanker. Kemunculan massa bisa terjadi di tempat-tempat yang tidak biasa di tubuh anak, tetapi lebih sering ditemukan di leher, perut, dada, panggul, dan ketiak.
Benjolan atau pembengkakan biasanya memiliki ukuran yang besar, keras, dan tidak nyeri saat disentuh. Massa ini akan terus membesar selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
2. Mudah Memar atau Berdarah
Gejala kanker pada anak lainnya adalah timbulnya memar, perdarahan, atau ruam yang berlebihan di tubuh anak.
Masalah perdarahan yang bisa muncul, misalnya mimisan yang sering terjadi dan berlebihan, perdarahan di gusi, atau keluarnya darah dari tinja.
Munculnya perdarahan atau memar yang disertai gejala lainnya bisa menandakan leukemia atau kanker darah. Menurut American Cancer Society, leukemia adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada anak dan remaja.
3. Demam yang Tidak Kunjung Sembuh
Beberapa jenis kanker yang umum menimpa anak, seperti leukemia, neuroblastoma, dan limfoma, biasanya menunjukkan gejala demam.
Berbeda dengan demam biasa, orang tua perlu memahami bahwa demam yang bisa menjadi tanda kanker biasanya terjadi secara berulang atau terus-menerus tanpa diketahui penyebabnya.
4. Sakit Kepala
Salah satu gejala kanker pada anak yang perlu diwaspadai orang tua adalah munculnya sakit kepala. Jadi, bila anak mengeluhkan kondisi ini, jangan sampai Anda mengabaikannya.
Sakit kepala akibat kanker biasanya disertai dengan muntah-muntah. Selain itu, keluhan dapat menyerang secara terus-menerus.
5. Penurunan Berat Badan Tanpa Penyebab Pasti
Pada beberapa kasus kanker, penurunan berat badan bisa menjadi gejala pertama yang dialami. Orang tua perlu mewaspadai jika berat badan si Kecil mengalaminya tanpa penyebab yang jelas.
Jenis kanker yang ditandai oleh gejala ini, yaitu:
- Perut.
- Paru-paru.
- Kerongkongan.
- Pankreas.
6. Nyeri pada Bagian Tubuh Tertentu
Salah satu tanda kanker pada anak yang dapat dikenali adalah rasa nyeri. Bila si Kecil mengeluhkan nyeri pada bagian tubuh tertentu, waspadai kemungkinan penyakit ini.
Rasa nyeri bisa menimpa tubuh yang menjadi tempat kemunculan kanker, seperti tulang, tungkai, sendi, dan punggung. Gejala bisa menetap hingga beberapa hari.
7. Perubahan pada Penglihatan
Perubahan pada penglihatan bisa mengindikasikan kanker mata pada anak. Beberapa gejala yang dapat dialami, termasuk:
- Penglihatan kabur.
- Mata menonjol.
- Iritasi pada mata yang tidak kunjung sembuh.
- Terdapat bercak gelap di mata yang semakin membesar.
- Nyeri pada mata.
Baca Juga: 8 Gejala Kanker Mata Anak yang Perlu Orang Tua Waspadai
8. Sesak Napas
Gejala kanker pada anak yang satu ini kerap kali dialami oleh penderita kanker stadium lanjut. Meski begitu, penderita kanker dengan kondisi lain yang berhubungan dengan jantung dan paru-paru sangat mungkin mengalami sesak napas.
Mengutip Cancer Research UK, masalah pernapasan lebih mungkin terjadi jika seseorang menderita kanker paru-paru, mesothelioma, atau kanker yang sudah menyebar ke paru-paru.
9. Sering Muntah
Bila anak sering muntah, waspadai kemungkinan kanker. Apalagi kemunculan gejala dibarengi dengan sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur atau ganda, atau kesulitan berjalan. Perlu diketahui, keluhan ini merupakan gejala kanker otak atau sistem saraf pusat.
10. Pembesaran Kelenjar Getah Bening
Pembesaran kelenjar getah bening dapat menjadi salah satu gejala kanker pada anak yang sebaiknya orang tua ketahui. Keluhan ini bisa menandakan kanker limfoma non-Hodgkin.
Meski begitu, kelenjar getah bening yang membengkak juga bisa terjadi karena beberapa masalah kesehatan lain, seperti lupus atau rheumatoid arthritis.
Oleh karena itu, bila menemukan adanya pembengkakan tidak biasa, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Bagaimana Anak Bisa Terkena Kanker?
Penyebab kemunculan kanker pada orang dewasa biasanya berhubungan dengan gaya hidup yang buruk, seperti merokok, kurang berolahraga, sering konsumsi makanan yang tidak sehat, dan minum alkohol secara berlebihan.
Ternyata, sejumlah faktor risiko tersebut tidak berperan banyak terhadap kejadian kanker pada anak. Pasalnya, sebagian besar kasus kanker pada anak dilaporkan terjadi akibat faktor lingkungan.
Selain itu, anak yang sering terpapar oleh asap rokok juga diduga berisiko mengalami kanker, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan guna mengetahui keterkaitan antara keduanya.
Perubahan DNA dalam sel juga dapat memicu kemunculan sel kanker. DNA sendiri merupakan bahan kimia yang berperan dalam membentuk gen.
Tak hanya itu, faktor genetik dan riwayat kesehatan keluarga juga dapat meningkatkan risiko kanker pada anak.
Baca Juga: Pemberian ASI Eksklusif Turunkan Risiko Leukemia pada Anak
Tips Mencegah Kanker pada Anak
Selain mengetahui berbagai gejala kanker pada anak, orang tua juga hendaknya melakukan tindakan pencegahan sejak anak dalam kandungan.
Beberapa cara yang bisa dilakukan selama kehamilan untuk mencegah kanker pada si Kecil, antara lain:
- Cukupi kebutuhan asam folat.
- Cek kehamilan secara rutin.
- Hindari paparan asap rokok, bahan kimia, atau radiasi lainnya.
- Lakukan aktivitas fisik yang cukup.
- Diet sehat.
- Hindari konsumsi alkohol.
- Dapatkan istirahat yang cukup.
- Hindari paparan polusi udara secara berlebihan.
- Kelola stres dengan baik.
- Anonim. Finding Cancer in Children. https://www.cancer.org/cancer/cancer-in-children/finding-childhood-cancers-early.html. (Diakses pada 14 Maret 2023).
- Anonim. Leukemia in Children. https://www.cancer.org/cancer/leukemia-in-children.html. (Diakses pada 15 Maret 2023).
- Anonim. 2019. Shortness of Breath or Dyspnea. https://www.cancer.net/coping-with-cancer/physical-emotional-and-social-effects-cancer/managing-physical-side-effects/shortness-breath-or-dyspnea. (Diakses pada 15 Maret 2023).
- Anonim. 2021. Lumps and Bumps on Your Body: When You Should Worry. https://health.clevelandclinic.org/lumps-bumps-body-worry/. (Diakses pada 15 Maret 2023).
- Anonim. 2022. Eye Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/eye-cancer/. (Diakses pada 15 Maret 2023).
- Anonim. Bleeding and Bruising in Cancer Patients. https://www.mdanderson.org/patients-family/diagnosis-treatment/emotional-physical-effects/bleeding-bruising-cancer.html. (Diakses pada 15 Maret 2023).
- Anonim. Cancer in Children. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/cancer-in-children. (Diakses pada 15 Maret 2023).
- Anonim. 2019. About Shortness of Breath. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/coping/physically/breathing-problems/shortness-of-breath. (Diakses pada 15 Maret 2023).
- Anonim. 2020. Signs and Symptoms of Cancer in Children. https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/childrens-cancer/symptoms. (Diakses pada 14 Maret 2023).
- Anonim. 2021. Cancer Prevention During Early Life. https://www.cdc.gov/cancer/dcpc/prevention/childhood.htm. (Diakses pada 14 Maret 2023).
- Frothingham, Scott. 2019. Cancer Weight Loss – Fast and Unintentional. https://www.healthline.com/health/cancer-weight-loss-how-fast. (Diakses pada 15 Maret 2023).
- Siegel, Kate. 2022. When Do Swollen Lymph Nodes Mean Cancer? https://www.webmd.com/cancer/when-swollen-lymph-nodes-mean-cancer. (Diakses pada 15 Maret 2023).