Terbit: 26 December 2019 | Diperbarui: 28 August 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Traveling saat hamil sebaiknya tidak sembarangan dilakukan. Sebelumnya, Bumil harus memastikan kondisi kesehatan agar kondisi janin sehat hingga waktu proses persalinan tiba. Simak penjelasan lengkap mengenai persiapan yang sebaiknya dilakukan berikut ini.

Tips Traveling saat Hamil yang Perlu Ibu Perhatikan

Kapan Ibu Hamil Boleh Traveling?

Gejala kehamilan bisa membuat rencana bepergian jauh lebih menantang. Beberapa gejala kehamilan yang dimaksud, yaitu kandung kemih yang sangat aktif sehingga Anda lebih sering buang air kecil, mual yang datang secara tiba-tiba, dan kram pada kaki.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya memilih usia kehamilan yang pas agar gejala-gejala kehamilan tersebut tidak mengganggu perjalanan Anda.

Pada umumnya, waktu terbaik untuk bepergian saat hamil adalah antara minggu ke-14 dan minggu ke-28 kehamilan. Selama pertengahan kehamilan, energi Bumil telah kembali, morning sickness sudah hilang, dan biasanya Bumil lebih mudah untuk melakukan aktivitas.

Traveling saat hamil di minggu-minggu sebelumnya mungkin akan kurang Anda nikmati. Pasalnya, di sekitar minggu ke-12 kehamilan, ibu akan lebih sering merasakan mual dan lelah. Selain itu, bepergian jauh di trimester awal kehamilan juga meningkatkan risiko keguguran.

Di sisi lain, perjalanan jauh yang dilakukan di usia akhir kehamilan juga sama berisikonya. Hal ini karena saat minggu ke-28 kehamilan, Bumil akan lebih sulit untuk bergerak akibat perut yang kian membesar. Perjalanan Anda pun bisa saja terhambat.

Oleh sebab itu, waktu yang dianggap ideal bagi ibu hamil untuk melakukan perjalanan adalah di pertengahan kehamilan, yaitu antara usia kehamilan 4 dan 6 bulan.

Baca JugaAmankah Ibu Hamil Naik Motor? Ketahui Risiko dan Tipsnya

Siapa Saja yang Boleh Traveling saat Hamil?

Setiap ibu hamil yang sehat umumnya aman melakukan perjalanan selama kehamilan.

Sementara itu, traveling saat hamil tidak disarankan jika Anda memiliki kondisi khusus pada kehamilan, seperti preeklampsia, riwayat kehamilan, ketuban pecah dini sebelum persalinan, dan persalinan prematur.

Secara umum, beberapa komplikasi yang tidak memperbolehkan Bumil untuk bepergian, antara lain:

  • Kehamilan kembar.
  • Diabetes gestasional.
  • Masalah serviks.
  • Perdarahan vagina.
  • Kelainan plasenta.
  • Preeklamsia.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Mengalami keguguran sebelumnya.
  • Pernah mengalami kehamilan ektopik.
  • Hamil untuk pertama kalinya di usia 35 tahun.
  • Pernah mengalami kelahiran prematur.

Tips Traveling untuk Ibu Hamil

Berikut ini adalah beberapa tips traveling untuk ibu hamil yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Konsultasi dengan Dokter Kandungan

Sebelum traveling saat hamil, pastikan bahwa kehamilan berkembang tanpa komplikasi. Lakukan USG untuk menentukan bahwa plasenta tidak menutupi serviks.

Plasenta yang menutupi jalan lahir dikenal sebagai plasenta previa, Kondisi ini diketahui terjadi pada kurang dari 1 persen kelahiran.

2. Membawa Catatan Medis

Tips traveling saat hamil selanjutnya adalah membawa catatan prenatal. Hal ini penting jika Anda diharuskan mendapatkan perawatan di ruang gawat darurat.

Adanya informasi medis mengenai kehamilan dapat membantu memastikan bahwa Anda mendapatkan perawatan yang dibutuhkan lebih cepat.

Baca Juga5 Tips Mudik untuk Ibu Hamil, Aman dan Nyaman Sepanjang Jalan

3. Memahami Aturan Transportasi Umum

Sebelum menggunakan transportasi umum via jalur udara, darat, atau laut, sebaiknya Anda memperhatikan adakah peraturan khusus tentang wanita hamil.

Beberapa transportasi umum seperti pesawat memerlukan catatan dari dokter yang menyatakan bahwa Anda aman untuk melakukan perjalanan.

4. Memilih Tempat Duduk yang Nyaman

Jika Anda bepergian menggunakan pesawat, mintalah tempat duduk yang dekat dengan toilet. Sementara jika menggunakan jalur darat, pilihlah tempat duduk di bagian depan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya mabuk perjalanan.

Penting untuk diketahui, wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pembekuan darah, jadi penting untuk menghindari duduk diam dalam jangka waktu yang lama ketika traveling saat hamil.

Kenakan pakaian longgar dan pertahankan aliran darah di kaki, baik saat terbang maupun mengemudi. Jika memungkinkan, cobalah untuk bangun, berjalan-jalan, dan regangkan setiap setengah jam atau lebih.

5. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Menjaga hidrasi tubuh penting dilakukan selama kehamilan, terutama bagi Anda yang hendak traveling saat hamil.

Tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat mencegah pembengkakan tangan dan kaki, serta membantu mencegah pembekuan darah.

Hidrasi tubuh juga dapat membantu menurunkan risiko dehidrasi. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala jet lag seperti kelelahan.

Selain memenuhi kebutuhan cairan tubuh, minumlah cairan non-kafein, seperti air dan jus buah guna membantu mengurangi pembengkakan di saluran hidung.

Pembengkakan pada saluran hidung merupakan gejala kehamilan yang terjadi akibat perubahan hormon. Kondisi ini membuat Bumil merasa pengap setiap saat.

6. Membawa Camilan Sehat

Traveling saat hamil adalah sesuatu yang membahagiakan. Sayangnya, hal ini sering kali membuat Anda melewatkan makan sehat dan makan secara teratur.

Oleh karena itu, tips traveling untuk ibu hamil yang bisa dipersiapkan adalah camilan sehat, seperti sereal gandum, buah (kering atau segar), sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan, yoghurt, atau granola.

Hindari makan makanan yang digoreng atau pedas selama perjalanan karena dapat memperburuk mual dan menyebabkan gas.

Meskipun rasa mual biasanya berkurang di trimester kedua, Anda bisa saja mual selama perjalanan saat hamil. Anda bisa mengatasinya dengan ngemil saat di perjalanan.

Baca JugaBolehkah Ibu Hamil Memakai Pakaian Ketat?

7. Mendapatkan Vaksin

Beberapa vaksin seperti hepatitis A, hepatitis B, tetanus, difteri, dan pertusis direkomendasikan untuk wanita hamil yang hendak bepergian ke tempat-tempat yang berisiko.

Selain beberapa vaksin di atas, vaksin lain yang bisa didapatkan ketika traveling saat hamil adalah vaksin influenza. Influenza pada kehamilan dapat menjadi penyakit yang sangat serius.

Perlu diketahui tidak semua vaksin aman digunakan, sebagian besar vaksin virus hidup (campak, gondong, rubella, cacar air) tidak dianjurkan untuk wanita hamil karena tidak dianggap aman untuk anak yang belum lahir.

Namun, jika Anda harus bepergian ke daerah-daerah yang membutuhkan vaksinasi, Anda harus mendiskusikan hal ini dengan dokter. Pasalnya, risiko terkena penyakit menular sering kali lebih penting daripada risiko vaksinasi.

Wanita hamil harus menghindari negara-negara yang terdapat wabah virus Zika atau malaria.

Malaria dapat menjadi lebih parah pada kehamilan dan dapat memiliki risiko serius bagi janin. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat antimalaria. Sebagai catatan, tidak semua obat antimalaria aman untuk wanita hamil.

8. Membawa Perlengkapan P3K

Tidak ada yang lebih buruk daripada transit selama berjam-jam tanpa obat untuk sakit kepala, mulas, dan penyakit lain yang berhubungan dengan kehamilan.

Jika Anda cenderung merasa tidak enak badan di rumah atau saat bepergian, pertimbangkan untuk membawa kotak P3K.

9. Periksa Asuransi Kesehatan

Tips traveling saat hamil selanjutnya adalah memastikan asuransi mencakup perawatan darurat saat bepergian ke luar negeri.

Beberapa perusahaan asuransi mengizinkan untuk menggunakan kebijakan perjalanan tambahan yang melindungi ibu dan janin—seandainya kondisi membuat Anda melahirkan di luar negeri.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Batuk Saat Hamil

10. Menyiapkan Sanitizer

Beberapa virus dapat menyebar dengan cepat. Kondisi ini dapat menyebabkan mual dan muntah yang parah pada ibu hamil.

Mencuci tangan adalah cara terbaik untuk menghindarinya. Selain itu, hand sanitizer juga dapat membantu menangkal kuman.

Sementara, tisu disinfektan cukup baik untuk membersihkan beberapa peralatan yang berisiko tinggi terpapar kuman

11. Menghilangkan Stres

Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara stres dan persalinan prematur. Jadi, ketika traveling saat hamil, berusahalah untuk meminimalkan stres yang terkait dengan perjalanan.

Anda bisa menghindari stres saat melakukan perjalanan dengan tiba di bandara jauh sebelum jadwal keberangkatan. Ini akan memberikan Anda lebih banyak waktu luang.

Selain itu, Anda juga bisa menghindari stres selama perjalanan dengan memilih jenis penerbangan yang langsung menuju tempat tujuan.

Nah, itulah beberapa tips traveling saat hamil yang sebaiknya diperhatikan. Pastikan untuk mengetahui hal-hal di atas guna menjaga kehamilan tetap sehat, ya!

 

  1. Anonim. 2022. Travel and Pregnancy. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/travel-and-pregnancy. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  2. Anonim. 2023. Travelling in Pregnancy. https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/travelling/. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  3. Anonim. Pregnancy and Travel. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/pregnancy-and-travel. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  4. Anonim. Travel During Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/is-it-safe/travel-during-pregnancy/. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  5. Dworkin-McDaniel, Norine. 2006. Travel During Pregnancy: Your Nine-Month Guide. https://www.parents.com/pregnancy/my-body/pampering/pregnancy-travel-guide/. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  6. Johnson, Holly. 2019. 15 Tips for Traveling While Pregnant. https://travel.usnews.com/features/15-tips-for-traveling-while-pregnant. (Diakses pada 30 Mei 2023).
  7. Masters, Maria. 2021. Pregnancy Travel Tips. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/pregnancy-travel-tips. (Diakses pada 30 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi