Terbit: 24 August 2019 | Diperbarui: 30 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Selama kehamilan, sebagian ibu hamil yang masih ingin tampil stylish tampak ‘memaksakan diri’ mengenakan pakaian ketat. Lantas, apakah memakai baju ketat saat hamil aman bagi kehamilan? Temukan jawabannya melalui ulasan berikut.

Bolehkah Ibu Hamil Memakai Pakaian Ketat?

Dampak Menggunakan Pakaian Sempit pada Wanita Hamil

Memakai baju ketat saat hamil dianggap dapat mendatangkan dampak negatif bagi janin di dalam kandungan. Beberapa orang mengatakan jika penggunaan baju sempit bisa membuat calon buah hati sulit untuk bergerak.

Kondisi tersebut disebut-sebut dapat membahayakan kehamilan, bahkan memicu keguguran. Oleh karena itu, Bumil dianjurkan untuk menggunakan pakaian longgar dan nyaman.

Faktanya, memakai baju ketat saat hamil bukanlah merupakan penyebab keguguran. Hanya saja, hal ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan yang tidak boleh disepelekan, seperti:

1. Heartburn

Salah satu dampak buruk dari memakai baju ketat saat hamil adalah heartburn. Kondisi ini terjadi ketika muncul sensasi terbakar pada kerongkongan.

Heartburn merupakan salah satu keluhan yang umum terjadi selama kehamilan, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Penyebab kondisi ini adalah perubahan hormon di tubuh yang memengaruhi otot-otot saluran pencernaan.

Kondisi tersebut terjadi akibat kerja sistem pencernaan yang melambat selama kehamilan. Ketika makanan berada lebih lama di dalam perut, risiko makanan tersebut untuk naik kembali ke atas semakin meningkat.

Selain itu, penggunaan pakaian ketat juga dapat menyebabkan heartburn. Menurut The California Pacific Medical Center’s Women & Infants Center, mengenakan pakaian sempit saat hamil, terutama pada bagian pinggang, bisa memicu heartburn.

Saat mengenakan pakaian ketat, terjadi tekanan pada perut. Kondisi ini meningkatkan risiko makanan naik kembali ke atas semakin bertambah sehingga heartburn dapat terjadi.

Baca JugaApakah Ibu Hamil Boleh Mewarnai Rambut? Ini Dia Faktanya!

2. Mag saat Hamil

Selain heartburn, memakai baju ketat juga berisiko menyebabkan maag saat hamil. Sistem pencernaan makanan dari ibu akan mengalami perlambatan. Saat menggunakan pakaian ketat, makanan akan menumpuk di lambung karena susah dicerna.

Dampaknya, asam lambung akan dihasilkan dalam jumlah banyak untuk membuat pencernaan berjalan cukup cepat.

Selain masalah penggunaan pakaian ketat, ukuran janin juga sudah mulai membesar. Kondisi ini menyebabkan tekanan yang diberikan pada perut akan tinggi. Tekanan tersebut akan berdampak terhadap saluran cerna sehingga memicu gangguan pencernaan.

Makanan akan lebih lama tinggal di usus daripada biasanya. Kondisi ini mengakibatkan bakteri yang ada di usus melakukan fermentasi berlebihan dan menyebabkan gas terbentuk dalam jumlah banyak. Terbentuknya gas ini menyebabkan perut kembung.

3. Menghambat Aliran Darah

Volume darah yang dipompa ke seluruh tubuh akan meningkat dengan tajam saat wanita hamil. Pasalnya, saat hamil darah yang mengalirkan oksigen juga harus menyuplai kebutuhan janin.

Akibatnya, setiap hari terjadi peningkatan aliran darah sebanyak 50 persen. Dengan peningkatan ini, wanita cenderung mengalami kenaikan tekanan darah.

Penggunaan pakaian ketat akan membuat darah yang mengalir sedikit terhambat. Selain itu, jantung juga mengalami gangguan saat berdetak karena mendapatkan tekanan dari luar. 

Apabila ibu hamil terus-menerus memakai baju ketat, aliran darah tidak akan lancar dan kesemutan akan sering terjadi. Masalah dengan tekanan darah ini akan semakin terjadi apabila janin semakin besar dan menekan ke atas.

Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk menggunakan pakaian yang lebih longgar dan menghindari makan berlebihan.

Baca JugaKenali Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Punggung Saat Hamil

3. Nyeri dan Pegal pada Beberapa Bagian Tubuh

Wanita hamil rentan sekali mengalami pembengkakan pada tubuhnya. Kondisi ini juga ternyata dapat dipicu oleh pemakaian baju ketat saat hamil.

Aliran darah yang tidak lancar akibat pakaian ketat menyebabkan pembengkakan membesar pada beberapa bagian tubuh. Akibatnya, beberapa bagian tubuh, khususnya kaki semakin sering nyeri dan bengkak.

Selanjutnya bagian tubuh seperti punggung akan sering sekali sakit dan membuat Bumil tidak nyaman, bahkan untuk sekadar duduk.

Maka dari itu, wanita hamil disarankan untuk menggunakan pakaian yang longgar untuk menghindari nyeri di sekitar dada dan punggung.

Bumil juga sebaiknya menghindari penggunaan bra yang terlalu ketat. Pasalnya, hal ini bisa memicu rasa sakit pada payudara.

4. Infeksi Jamur Vagina

Selama kehamilan, tubuh wanita akan memproduksi cairan vagina lebih banyak daripada sebelumnya. Jadi, Anda disarankan untuk mengenakan pakaian—terutama pakaian dalam—yang longgar dan nyaman.

Mengenakan pakaian ketat saat hamil, seperti memakai celana dan rokok yang ketat, akan membuat sirkulasi udara di dalam celana tidak berjalan lancar. Akibatnya, jamur yang ada di sekitar vagina akan berkembang dengan pesat dan menyebabkan infeksi.

Cara terbaik untuk mengatasi infeksi jamur vagina adalah dengan mencegah penggunaan pakaian yang ketat.

Selain itu, selalu jaga kebersihan area vagina setiap harinya. Pastikan untuk mengganti celana dalam secara teratur dan bersihkan area vagina dengan benar.

5. Sesak Napas

Salah satu efek dari memakai baju ketat saat hamil adalah sesak napas. Pasalnya, pakaian sempit akan menghambat sirkulasi udara ibu hamil, terutama jika Bumil masuk trimester akhir kehamilan.

Memasuki trimester tiga kehamilan, ibu hamil rentan mengalami sesak napas. Kondisi ini disebabkan oleh tumbuh kembang janin di dalam kandungan, perubahan hormon, dan kelebihan berat badan.

Memakai pakaian ketat hanya akan memperburuk kondisi yang sudah ada, apalagi jika wanita hamil sudah memiliki masalah gastroesophageal reflux disease (GERD) sebelumnya.

Baca JugaBolehkah Ibu Hamil Pakai Sepatu High Heels atau Hak Tinggi?

6. Iritasi pada Kulit

Iritasi kulit adalah salah satu kondisi yang terjadi akibat pemakaian baju ketat saat hamil. Hal ini bisa dipicu oleh keluarnya keringat pada ibu hamil.

Selama kehamilan, tubuh ibu hamil memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan normalnya. Jadi, keringat berlebih saat hamil merupakan kondisi yang sering dijumpai.

Bahan pakaian yang tidak menyerap keringat dengan baik, ditambah sempitnya ukuran pakaian yang digunakan, akan membuat kulit Bumil lebih rentan terhadap iritasi.

Oleh sebab itu, sebaiknya Anda memperhatikan ukuran serta bahan pakaian yang digunakan saat hamil.

Itulah fakta seputar memakai baju ketat saat hamil yang sebaiknya diketahui oleh ibu hamil. Supaya kehamilan Anda lalui dengan nyaman, gunakanlah pakaian yang nyaman.

Pastikan ukurannya pas dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat. Pilih juga bahan pakaian yang dapat mengurangi risiko terkena iritasi kulit. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Gordon, Sherri. 2022 Everything You Need to Know About Maternity Clothes. https://www.verywellfamily.com/maternity-clothes-4685940. (Diakses pada 29 Mei 2023).
  2. Harding, Sarah. Negative Effects of Tight Clothes on Pregnant People. https://www.livestrong.com/article/147228-negative-effects-of-tight-clothes-on-pregnant-women/. (Diakses pada 29 Mei 2023).
  3. Murray, Donna. 2022. Shortness of Breath and Rib Pain in Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/shortness-of-breath-and-rib-pain-in-pregnancy-4767815. (Diakses pada 29 Mei 2023).
  4. WebMD Editorial Contributors. 2022. Heartburn During Pregnancy. https://www.webmd.com/heartburn-gerd/guide/heartburn-during-pregnancy. (Diakses pada 29 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi