Terbit: 4 October 2023
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Mengalami pusing atau sakit kepala sesekali saat hamil adalah hal yang wajar karena adanya perubahan hormon. Meskipun umum terjadi, kondisi ini pasti menimbulkan rasa tidak nyaman. Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Penyebab dan Cara Mengatasi Pusing saat Hamil, Bumil Perlu Tahu

Penyebab Pusing saat Hamil

Pusing selama kehamilan dapat terjadi karena banyak faktor. Namun, penyebab utama sakit kepala yang dialami ibu hamil adalah adanya peningkatan hormon yang membuat pembuluh darah membesar. 

Berikut ini penyebab pusing paling umum selama kehamilan, di antaranya:

1. Sinkop Vasovagal

Sinkop vasovagal dapat menyebabkan pusing dan pingsan ketika tubuh tidak mengatur tekanan darah. Ini terjadi ketika tekanan darah tiba-tiba turun—sering kali sebagai respons terhadap kecemasan atau stres.

Wanita dapat mengalami hal ini untuk pertama kalinya selama kehamilan, terutama karena stres yang terjadi pada tubuh. Misalnya, wanita dengan fobia jarum bisa menjadi pusing saat menjalani tes darah rutin selama kehamilan.

Sinkop vasovagal biasanya bukan pertanda adanya masalah kesehatan, tetapi terkadang menunjukkan irama jantung yang tidak teratur.

2. Pembuluh Darah Melebar

Tubuh memproduksi hormon selama kehamilan—termasuk hormon relaksin—yang menyebabkan pembuluh darah melebar. Pelebaran ini dapat meningkatkan aliran darah ke janin yang sedang berkembang.

Namun, peningkatan aliran darah juga dapat memperlambat kembalinya darah ke kepala wanita, dan ini dapat menyebabkan pusing saat beraktivitas atau bahkan saat berdiri dengan cepat.

3. Morning Sickness

Morning sickness biasanya ditandai dengan mual, muntah, sakit kepala, atau kombinasi dari gejala-gejala tersebut, tetapi beberapa wanita juga mengalami pusing. Gejala ini juga dapat memengaruhi wanita pada waktu yang berbeda dalam sehari.

Dalam beberapa kasus, morning sickness bertambah parah saat wanita merasa lapar atau lelah. Gejala biasanya menjadi semakin intens selama trimester pertama dan menghilang pada akhir trimester pertama atau kedua.

Morning sickness yang intens dengan muntah secara teratur mungkin menandakan hiperemesis gravidarum. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) dan komplikasi kehamilan, dan sering kali berlangsung sepanjang masa kehamilan.

Baca JugaMengenali Tahapan Perubahan Bentuk Payudara saat Hamil

4. Resistensi Insulin

Insulin dapat membantu tubuh mencerna glukosa dan mengubahnya menjadi energi. Bahkan selama kehamilan  yang sehat, tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, dan ini menyebabkan resistensi insulin ringan. Namun, hal itu menyebabkan diabetes gestasional pada beberapa wanita.

Beberapa wanita penderita diabetes gestasional mengalami pusing saat lapar, saat gula darahnya terlalu tinggi, atau saat obat diabetes menyebabkan gula darah turun secara drastis.

5. Pembesaran Ukuran Rahim selama Kehamilan

Memasuki usia akhir kehamilan saat ukuran rahim membesar, hal ini dapat memberi tekanan pada beberapa organ, salah satunya paru-paru. Tekanan ini dapat mempersulit paru-paru untuk mengembang sepenuhnya saat bernapas.

Saat bernapas menjadi lebih sulit, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen. Oleh karena itu, ibu hamil mungkin merasa pusing saat berolahraga, bernapas dengan berat, atau kepanasan.

6. Lapar

Sebagian wanita hamil merasakan pusing yang meningkat saat merasa lapar. Selama trimester kedua dan ketiga kehamilan, wanita hamil membutuhkan kalori lebih banyak untuk menopang tubuh dan janinnya, kondisi yang dapat menyebabkan Bumil lebih sering merasa lapar. Saat kadar glukosa darah menurun, sensasi pusing bisa meningkat.

Baca Juga: 15 Ciri-ciri Kehamilan Sehat yang Harus Bunda Ketahui

Tips Menghilangkan Pusing saat Hamil

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan pusing saat hamil, di antaranya:

1. Terapkan Pola Makan Teratur

Pola makan yang sehat sangat penting selama masa kehamilan. Namun, rasa mual berkepanjangan dan nafsu makan menurun membuat sulit untuk makan tiga kali sehari dengan porsi normal.

Agar nutrisi harian tetap terpenuhi, Anda bisa mencoba makan dalam porsi kecil tetapi sering. Cara ini akan membantu tubuh tetap mendapatkan nutrisi dan kadar gula darah tetap stabil. 

Anda juga perlu memperhatikan makanan yang masuk. Sebaiknya hindari makanan yang berlemak karena hanya membuat rasa mual lebih parah. Bumil juga dapat mencoba obat alami untuk mengatasi mual, seperti teh jahe yang bisa meningkatkan nafsu makan.

2. Penuhi Kebutuhan Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin B12

Zat besi, asam folat, dan vitamin B12 berperan dalam mencegah anemia sehingga pusing yang Anda alami juga dapat berkurang. Beberapa makanan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan zat gizi tersebut, di antaranya:

  • Sayuran hijau.
  • Buah-buahan.
  • Telur.
  • Sereal yang sudah difortifikasi.
  • Roti gandum utuh dan biji-bijian.
  • Kacang-kacangan.
  • Daging merah. 

Jika Anda merasakan gejala anemia selama kehamilan, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. 

3. Tidur Miring ke Kiri

Tidur dalam posisi miring ke kiri dapat membuat aliran darah menjadi lebih lancar. Pasalnya, pembuluh vena terletak di sisi kanan tubuh; jika tidur dengan menghadap ke kanan, maka pembuluh darah dapat tertekan oleh uterus yang membesar.

Jika terasa tidak nyaman dengan posisi tidur ini, Anda bisa menggunakan bantal hamil atau meletakkan bantal di bawah perut. Dengan demikian, tubuh akan terasa lebih nyaman dan tidur akan menjadi lebih nyenyak. 

4. Bangun Secara Perlahan

Bangun dari posisi duduk atau tiduran yang terlalu cepat akan mengganggu aliran darah ke otak. Efeknya Bumil bisa mengalami sakit kepala. Anda bisa mencoba bangun secara perlahan untuk memastikan aliran darah sudah sepenuhnya sampai ke otak. 

Cara ini bisa membantu Bumil yang mengalami tekanan darah rendah. Jika merasa akan pingsan, maka Anda bisa kembali duduk atau tiduran dengan gerakan yang perlahan. 

Baca JugaBumil, Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Anemia saat Hamil

5. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Salah satu penyebab sakit kepala saat hamil adalah dehidrasi. Oleh sebab itu, Anda harus memastikan asupan cairan ke dalam tubuh tetap baik.

Untuk mengatasi dehidrasi selama hamil, Anda bisa minum lebih banyak air. Selain itu, minum banyak air memiliki banyak manfaat selama kehamilan, seperti mengurangi konstipasi dan mengurangi pembengkakan kaki.

6. Lakukan Olahraga Ringan

Mual dan lemas mungkin membuat Anda merasa malas untuk bergerak. Namun, untuk memastikan aliran darah tetap lancar, Anda perlu tetap rutin bergerak dan olahraga ringan.

Anda bisa mencoba melakukan jalan santai, peregangan tubuh atau yoga. Namun, dalam setiap gerakan Anda perlu melakukannya dengan hati-hati.

Apabila ingin menambah intensitas olahraga, konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengurangi risiko yang bisa muncul.

7. Hindari Berdiri Terlalu Lama

Berdiri terlalu lama membuat darah berkumpul pada kaki. Kondisi ini membuat jumlah darah pada area atas tubuh berkurang dan akhirnya menyebabkan pusing. 

Jika Anda harus berdiri dalam waktu yang lama, usahakan untuk tetap menggerakan kaki. Hal ini akan membantu meningkatkan sirkulasi darah selama berdiri. 

8. Hindari Aktivitas yang Membuat Suhu Tubuh Meningkat

Suhu tubuh selama hamil lebih mudah mengalami peningkatan. Peningkatan suhu tubuh dapat menyebabkan pusing. Untuk mencegah suhu tubuh meningkat, sebaiknya hindari mandi dan berendam dalam air hangat terlalu lama, hindari keramaian, serta gunakan pakaian yang nyaman dan longgar. 

Selain itu, sebaiknya hindari pergi ke luar ruangan saat matahari bersinar terik. Jika terpaksa, kenakan topi dan payung untuk menghindari paparan cahaya matahari. Dengan demikian peningkatan suhu tubuh dapat diminimalisir. 

Jika sakit kepala yang Anda alami semakin sering, bertambah parah, atau disertai gejala lainnya, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Anonim. Dizziness During Pregnancy: Causes and Prevention. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/dizziness-during-pregnancy/. (Diakses pada 12 November 2022)
  2. Johnson, Jon. 2017. Causes And Remedies For Low Blood Pressure During Pregnancy. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320303. (Diakses pada 12 November 2022).
  3. Rai, Diane. Fainting And Dizziness In Pregnancy (Natural Remedies). https://www.babycenter.in/a549310/fainting-and-dizziness-in-pregnancy-natural-remedies. (Diakses pada 12 November 2022).
  4. Silver, Natalie. 2019. What Causes Dizziness in Pregnancy?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/dizziness-in-pregnancy?utm_source=ReadNext. (Diakses pada 12 November 2022).
  5. Villines, Zawn. 2020. What Is The Link Between Dizziness And Pregnancy?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/dizziness-in-pregnancy. (Diakses pada 12 November 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi