Terbit: 30 June 2025
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Abacavir adalah obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah human immunodeficiency virus (HIV). Selengkapnya ketahui mengenai obat ini mulai dari  fungsi, dosis, efek samping dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Abacavir: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Umum Obat Abacavir

Berikut ini adalah informasi umum obat HIV, yaitu:

Nama Obat Abacavir
Kandungan Obat Abacavir 300 mg/tablet
Kelas Obat Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTIs)
Kategori Obat resep
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui Kategori C:

Studi pada hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin, tetapi belum ada studi pada wanita hamil.

Penggunaan obat Abacavir dapat terserap ke dalam ASI. Untuk itu, ibu yang memiliki HIV tidak disarankan menyusui untuk menghindari risiko penularan virus HIV ke bayi melalui ASI.

Manfaat Obat Mengatasi HIV
Kontraindikasi Liver
Sediaan Obat Tablet
Harga Obat Rp2.500.000

 

Abacavir  Obat Apa?

Abacavir adalah obat untuk mencegah dan mengobati infeksi virus human immunodeficiency (HIV) agar tidak berkembang biak dengan cepat dalam tubuh pengidap. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan mengancam sepanjang hidup penderitanya.

Abacavir termasuk dalam golongan obat nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTIs). Obat golongan ini bekerja dengan cara memblokir enzim HIV yang disebut dengan reverse transcriptase untuk mencegah HIV berkembang biak atau melakukan penggandaan dalam tubuh. Kandungan NRTIs ini juga dapat mengurangi jumlah HIV dalam tubuh, sehingga gejala HIV tidak bertambah buruk.

Manfaat Obat Abacavir

Obat Abacavir diperlukan bagi penderita HIV agar virus tersebut tidak semakin memburuk dan dapat menyebabkan sindrom imunodefisiensi (AIDS). Meskipun demikian, obat ini tidak bisa menyembuhkan HIV tetapi hanya mengurangi gejala atau menekan virus HIV.

Obat ini dapat digunakan pada anak-anak berusia 3 bulan ke atas hingga orang dewasa dengan perawatan dan pengawasan dokter. Obat ini dapat digunakan dengan obat lainnya untuk menambah efektivitas dalam menekan gejala HIV.

Dosis Obat Abacavir

Obat ini hadir dalam sediaan tablet, setiap tablet mengandung 300 mg bahan aktif. Penggunaan obat ini dapat dikombinasikan dengan agen antiretroviral lainnya untuk pengobatan infeksi HIV-1. Sementara itu, dosis obat pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada gejala infeksi, usia, jenis kelamin, berat badan, kondisi kesehatan, dan durasi pengobatan.

Berikut ini adalah panduan dosis obat abacavir HIV secara umum, yaitu:

  • Dewasa: 300 mg per oral dua kali sehari atau 600 mg per oral sekali sehari.
  • Anak di 3 Bulan ke Atas (BB 14-19 kg): 150 mg per oral dua kali sehari atau 300 mg per oral sekali sehari.
  • Anak dengan BB 20-24 kg: 150 mg  dan 300 mg per oral satu kali sehari atau 450 mg per oral sekali sehari.

Panduan dosis obat ini tidak dapat menggantikan konsultasi langsung dengan dokter. Harap selalu menggunakan obat apa pun sesuai dengan petunjuk dokter, terlebih lagi perawatan untuk HIV harus ditangani dengan serius.

Petunjuk Penggunaan Obat Abacavir

Gunakan obat ini dengan benar sesuai peruntukannya dan sesuai resep dokter agar pengobatan efektif, serta untuk mencegah risiko efek samping obat. 

Berikut ini adalah petunjuk penggunaan obat Abacavir:

  • Ikuti semua petunjuk pada label resep sesuai dosis dan jadwal minum obat.
  • Terdapat Medication Guide and a Warning Card atau Panduan Pengobatan dan Kartu Peringatan dalam obat ini yang harus Anda pelajari.
  • Obat ini dapat diminum baik sesudah atau sebelum makan.
  • Gunakan semua obat kombinasi HIV sesuai dosis dan jadwal minum obat.
  • Jangan mengubah dosis atau jadwal pemberian dosis tanpa pengawasan dokter Anda.
  • Selama penggunaan obat ini haruskan melakukan konsultasi HIV secara rutin.

Setiap pengidap HIV harus tetap di bawah perawatan dokter mengingat penyakit ini mengancam jiwa seumur hidup dan belum ada obat yang tepat untuk menyembuhkannya. Sebaiknya ikuti saran dokter dan melakukan perawatan yang dianjurkan untuk membantu mengatasi gejala HIV.

Petunjuk Penyimpanan Obat Abacavir

Simpan obat ini di tempat yang baik dan benar untuk menjaga kinerja obat dan melindungi obat dari kerusakan. Berikut ini cara menyimpan obat-obatan yang benar:

  • Simpan obat di tempat bersuhu di bawah 30°C.
  • Jauhkan obat dari paparan cahaya matahari langsung, panas, lembap, air dan kelembapan karena dapat merusak kandungan obat.
  • Simpan di kotak obat khusus, kotak P3K, atau laci lemari.
  • Simpan dalam wadah aslinya agar memudahkan memeriksa tanggal kedaluwarsa obat.
  • Simpan obat di luar pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jangan menyimpan obat yang sudah kedaluwarsa atau obat yang sudah tidak diperlukan lagi. Buang obat dengan benar agar tidak mencemari lingkungan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker tentang cara membuang obat yang benar.

Efek Samping Obat Abacavir

Obat ini kemungkinan dapat menimbulkan efek samping seperti obat-obatan lainnya. Gejala efek samping Abacavir yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri perut
  • Sesan napas
  • Diare
  • Batuk
  • Ruam kulit
  • Sakit tenggorokan
  • Kesemutan pada wajah, kaki, dan tangan
  • Mual dan muntah
  • Lelah

Apabila Anda mengalami gejala ringan sampai serius terkait penggunaan obat ini, harap hubungi dokter. Hal ini karena kondisi setiap orang dalam mencerna obat berbeda-beda. 

Interaksi Obat Abacavir

Interaksi obat adalah reaksi yang terjadi ketika dua obat atau lebih digunakan secara bersamaan. Efek interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko timbulnya efek samping. 

Berikut ini adalah daftar obat yang memiliki risiko interaksi dengan obat Abacavir, yaitu:

  • Asam Asetilsalisilat (aspirin)
  • Aspirin Kekuatan Rendah (aspirin)
  • Ativan (lorazepam)
  • Bactrim (sulfametoksazol / trimetoprim)
  • Cialis (tadalafil)
  • Crestor (rosuvastatin)
  • Epivir (lamivudine)
  • Isentress (raltegravir)
  • Kaletra (lopinavir / ritonavir)
  • lamivudine
  • Lyrica (pregabalin)
  • Methadone
  • Nevirapine
  • Norvir (ritonavir)
  • Paracetamol (acetaminophen)
  • Prezista (darunavir)
  • Reyataz (atazanavir)
  • Tenofovir
  • Tivicay (dolutegravir)
  • Truvada (emtricitabine / tenofovir)
  • Orlistat
  • Viread (tenofovir)
  • Vitamin B Complex 100 (multivitamin)
  • Vitamin B12 (cyanocobalamin)
  • Vitamin D3 (cholecalciferol)

Biasanya dokter yang menangani penderita HIV sudah dapat meminimalisir kemungkinan interaksi obat ini dengan obat lainnya agar tidak menurunkan fungsi obat dalam menekan HIV. Guna menghindari interaksi obat, beri tahu dokter atau apoteker tentang semua obat-obatan yang Anda gunakan. Selain itu, tanyakan minuman dan makanan yang mungkin dapat berinteraksi dengan obat Abacavir.

Peringatan dan Perhatian Obat Abacavir

Sebelum menggunakan obat ini untuk pengobatan HIV, sebaiknya perhatikan peringatan penggunaan obat Abacavir berikut ini:

  • Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat yang mengandung abacavir seperti Ziagen, Epzicom, Triumeq, Trizivir, atau obat lainnya.
  • Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit jantung, liver, tekanan darah tinggi, atau penyakit serius lainnya.
  • Pastikan untuk selalu minum obat sesuai dengan dosis dan anjuran dokter.
  • Penggunaan obat ini untuk wanita yang sedang berencana hamil, sedang hamil, dan sedang menyusui harus dikonsultasikan dengan dokter.
  • Wanita dengan HIV atau AIDS tidak dianjurkan untuk menyusui bayi. Bila bayi Anda lahir tanpa HIV, virus dapat ditularkan ke bayi melalui ASI Anda.
  • Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan alkohol yang aman saat mengonsumsi obat ini.
  • Saat mengonsumsi obat untuk mengobati infeksi HIV, sistem kekebalan tubuh Anda mungkin menjadi lebih kuat dan mulai melawan infeksi lain yang sudah ada di tubuh, seperti pneumonia, virus herpes, tuberkulosis, hepatitis, atau infeksi jamur. Jika mengalami gejala baru setelah memulai pengobatan, pastikan untuk memberi tahu dokter Anda.

Harga Obat Abacavir

Obat ini bisa Anda dapatkan atau menebusnya di apotek dan toko obat, baik secara online maupun offline. Harga obat ini mungkin berbeda-beda tergantung pada lokasi daerah, jenis apotek, dan lainnya. Biasanya obat Abacavir dijual di kisaran harga Rp2.500.000.

Demikian ulasan lengkap tentang Abacavir, obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah HIV. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.

 

  1. Mayo Clinic. Abacavir (Rute Oral). https://www-mayoclinic-org.translate.goog/drugs-supplements/abacavir-oral-route/side-effects/drg-20061463?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc (Diakses pada 8 Oktober 2024)
  2. Medlineplus. Abacavir. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a699012.html (Diakses pada 8 Oktober 2024)
  3. WebMD. Abacavir – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-16830/abacavir-oral/details (Diakses pada 8 Oktober 2024)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi