Terbit: 14 February 2020 | Diperbarui: 31 August 2023
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Pingsan saat hamil adalah kondisi yang dapat terjadi. Apakah hal ini berbahaya bagi kehamilan? Mengapa hal ini bisa menimpa ibu hamil? Temukan jawabannya berikut ini!

Pingsan saat Hamil: Penyebab hingga Cara Mencegahnya

Normalkah Mengalami Pingsan saat Hamil?

Selama kehamilan, terjadi berbagai perubahan di tubuh. Pada beberapa kondisi, Anda bisa merasakan tubuh terasa lemas, bahkan mengalami pingsan.

Ibu hamil lebih rentan mengalaminya saat berdiri terlalu mendadak atau hendak beranjak dari duduk. Namun, terkadang keluhan pusing seperti mau pingsan juga menimpa sekalipun Anda sedang telentang.

Anda tidak perlu khawatir jika mengalami pingsan saat hamil. Faktanya, keluhan ini tergolong umum menimpa saat kehamilan. Penyebabnya tidak lain ialah perubahan pada tubuh ibu hamil.

Perubahan yang terjadi tidak hanya berupa perut yang semakin membesar, melainkan juga menimpa organ vital tubuh, termasuk jantung. Saat hamil, detak jantung dan aliran darah di tubuh akan meningkat hingga sekitar 30-50 persen.

Tubuh ibu hamil memang akan menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang ada. Namun, penyesuaian tersebut tidak terjadi secara cepat.

Kondisi tersebut pada akhirnya bisa membuat ibu hamil merasa pusing hingga mengalami pingsan saat hamil.

Baca JugaSering Merasa Lelah Saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Penyebab Pingsan pada Ibu Hamil

Pingsan saat hamil memang terkadang dapat terjadi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen dari darah pada otak.

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pusing hingga pingsan saat hamil:

1. Perubahan Hormon dan Turunnya Tekanan Darah

Perubahan hormon dan turunnya tekanan darah adalah kondisi yang umum terjadi pada trimester kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan pusing hingga memicu pingsan saat hamil.

Perubahan kadar hormon membantu meningkatkan aliran darah dalam tubuh untuk membantu bayi berkembang dalam rahim. Meningkatnya aliran darah ini biasanya membuat tekanan darah turun dan menyebabkan hipotensi.

Pusing hingga pingsan adalah gejala tekanan darah rendah yang cukup umum. Gejala ini biasanya dialami ketika Anda bergerak dari berbaring atau duduk ke berdiri dengan cepat.

Pemeriksaan tekanan darah penting untuk dilakukan setiap melakukan pemeriksaan kehamilan rutin.

2. Hiperemesis Gravidarum

Pingsan saat hamil juga dapat disebabkan oleh komplikasi kehamilan yang disebut hiperemesis gravidarum. Kondisi ini biasanya terjadi pada awal kehamilan akibat kadar hormon di tubuh.

Ibu hamil dengan kondisi ini dapat mengalami mual dan muntah ekstrem selama kehamilan sehingga membuat Anda kesulitan makan dan minum.

Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan pusing, dehidrasi, pingsan, atau bahkan penurunan berat badan selama kehamilan.

Baca JugaPenyebab Telinga Berdenging saat Hamil dan Cara Mengatasinya

3. Kehamilan Ektopik

Penyebab pusing hingga pingsan saat hamil selanjutnya adalah kehamilan ektopik. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang dibuahi menempel di tempat lain di luar rahim; paling sering di bagian tuba falopi.

Selain pusing dan pingsan, Anda juga dapat merasakan gejala lain seperti sakit perut dan perdarahan vagina. 

Kondisi ini membuat kehamilan tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Cara mengatasinya adalah dengan melakukan prosedur atau penggunaan obat untuk menghilangkan sel telur yang telah dibuahi tersebut.

4. Diabetes Gestasional

Gula darah terlalu tinggi selama kehamilan dapat menjadi tanda diabetes gestasional. Kondisi ini memicu pusing dan bisa memicu pingsan selama kehamilan.

Umumnya diabetes gestasional muncul pada trimester kedua kehamilan. Perubahan hormon menjadi pemicunya.

Perubahan yang ada tersebut akan memengaruhi cara tubuh dalam memproduksi insulin. Inilah yang pada akhirnya bisa mencetuskan diabetes selama kehamilan.

Ibu hamil yang didiagnosis diabetes gestasional harus memeriksakan gula darah secara rutin dan menjalani diet ketat serta olahraga rutin.

5.  Dehidrasi

Penyebab pingsan saat hamil selanjutnya adalah dehidrasi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dengan cepat.

Dehidrasi yang terjadi pada awal kehamilan dapat terjadi akibat mual dan muntah yang berat, sedangkan dehidrasi pada trimester akhir disebabkan karena kebutuhan air tubuh yang semakin meningkat.

Setiap orang memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda, tetapi jumlah yang direkomendasikan adalah sekitar 8-10 gelas per hari.

Selain memenuhi kebutuhan cairan, ibu hamil juga harus memastikan kebutuhan kalori harian terjaga.

6. Anemia

Kekurangan asam folat dan zat besi selama kehamilan dapat memicu anemia atau kurangnya jumlah sel darah merah sehat dalam tubuh.

Anemia dapat menyebabkan pusing hingga pingsan dan beberapa gejala lain, seperti lelah, pucat, atau sesak napas. Kondisi ini dapat terjadi pada trimester berapa saja selama kehamilan.

Jika Anda mengalami kondisi ini, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk mengambil sampel darah guna mengukur kadar zat besi dan memantau kondisi Anda.

7. Kepanasan

Ibu hamil dapat lebih mudah merasakan panas dari biasanya. Kondisi ini biasanya juga semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Kepanasan dapat memicu pusing hingga pingsan. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari kepanasan dan mencari udara segar untuk mencegah pingsan akibat kepanasan.

8. Hiperventilasi

Salah satu penyebab pingsan saat hamil berikutnya adalah hiperventilasi. Kondisi ini terjadi ketika seseorang bernapas lebih dalam dan lebih sering dibandingkan normalnya.

Kondisi ini menyebabkan menurunnya jumlah gas di dalam darah (karbon dioksida). Pada akhirnya, Anda bisa merasakan sesak napas, detak jantung meningkat, hingga pusing seperti mau pingsan.

Baca Juga: Bahaya Anemia pada Ibu Hamil yang Perlu Anda Waspadai

Cara Mengatasi Pingsan saat Hamil

Pingsan dapat terjadi secara tiba-tiba, dapat juga ditandai dengan beberapa gejala sebelumnya, seperti:

  • Menguap.
  • Berkeringat.
  • Telinga berdengung.
  • Pernapasan yang cepat dan dalam.
  • Kebingungan.
  • Kepala terasa ringan.
  • Penglihatan kabur.

Jika gejala seperti yang disebutkan di atas muncul, berikut adalah cara yang bisa dilakukan untuk memulihkan kesadaran Anda:

  • Jika Anda sedang berada di posisi berdiri, segera cari tempat untuk duduk atau berbaring miring. Tahan posisi tersebut hingga gejala ingin pingsan hilang. Hindari berdiri karena berisiko menyebabkan terjatuh.
  • Jika Anda merasa ingin pingsan ketika sedang berbaring telentang, segera ganti posisi tidur menjadi miring. Tidur telentang sangat tidak disarankan selama kehamilan trimester ketiga.

Tips Mencegah Pingsan saat Hamil

Ibu hamil dapat mencegah pingsan dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Hindari Membuat Gerakan Tiba-tiba

Berdiri tiba-tiba setelah Anda duduk lama bisa membuat pusing hingga kliyengan. Bahkan jika kondisi Anda tidak prima, pingsan saat hamil bisa terjadi.

Oleh karena itu, hindari membuat gerakan tiba-tiba. Jika ingin mengubah posisi, lakukan secara perlahan.

2. Jaga Pola Makan

Tips lainnya untuk menghindari pingsan selama kehamilan adalah dengan menjaga pola makan. Konsumsilah makanan bergizi lengkap dan seimbang untuk mencegah kadar gula darah menurun.

Bawalah camilan sehat Anda kemana saja. Jadi, jika sewaktu-waktu lapar menghampiri, Anda tinggal mengonsumsi makanan yang sudah disiapkan.

Baca JugaIni Bahayanya Jika Perut Ibu Hamil Terbentur

3. Minum Obat Sesuai Aturan

Pada kondisi tertentu, seperti anemia, sangat penting untuk mengonsumsi obat atau suplemen yang diresepkan oleh dokter. Hal ini dilakukan untuk mencegah kekambuhan gejala hingga membuat Anda pingsan saat hamil.

4. Cukupi Kebutuhan Cairan

Hal lain yang tidak boleh luput dari perhatian adalah kebutuhan cairan harian. Saat hamil, Anda dianjurkan untuk minum air putih lebih banyak dari biasanya. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari dehidrasi dan pingsan.

Jika Anda mengalami pingsan selama kehamilan, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Jika sudah mengetahui penyebabnya, dokter akan menyarankan penanganan yang sesuai.

 

  1. Anonim. 2021. Common Health Problems in Pregnancy. https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/common-health-problems/. (Diakses pada 11 Juli 2023).
  2. Healthwise Staff. 2021. Hyperventilation. https://www.healthlinkbc.ca/health-topics/hyperventilation. (Diakses pada 11 Juli 2023).
  3. Timmons, Jessica. 2016. Symptoms of Severe Dehydration During Pregnancy. https://www.healthline.com/health/pregnancy/dehydration. (Diakses pada 11 Juli 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi