Terbit: 17 November 2020 | Diperbarui: 30 August 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Mengalami vertigo saat hamil dapat membuat Anda merasa limbung, kliyengan, sampai pandangan yang tampak berputar. Apakah kondisi ini membahayakan kehamilan? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Vertigo saat Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Vertigo?

Vertigo adalah sensasi berputar yang dirasakan oleh seseorang dalam suatu waktu. Kondisi ini membuat orang yang mengalaminya merasa pusing hingga keseimbangannya terganggu.

Sebenarnya vertigo bukanlah suatu penyakit, melainkan sekumpulan gejala yang bisa terjadi secara tiba-tiba atau berlangsung dalam jangka waktu tertentu.

Vertigo yang terjadi akibat adanya gangguan pusat kesembangan di telinga bagian dalam dikenal dengan peripheral vertigo. Sementara itu, vertigo karena masalah pada fungsi otak disebut dengan central vertigo.

Baca JugaPenyebab dan Cara Mengatasi Pusing saat Hamil, Bumil Perlu Tahu

Bahaya Vertigo pada Ibu Hamil

Vertigo saat hamil dapat dialami oleh ibu hamil di trimester pertama. Namun, ada kemungkinan terjadi di sepanjang periode kehamilan.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Pada umumnya, vertigo saat hamil bukan merupakan kondisi yang membahayakan tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

Hanya saja, Anda sebaiknya tetap mewaspadai jika gejala vertigo muncul. Pasalnya, kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan sehingga Bumil rentan untuk jatuh dan hilang kesadaran (pingsan).

Gejala Vertigo saat Hamil

Vertigo bukan sekadar pusing. Lebih dari itu, berikut ini adalah sejumlah gejala vertigo pada ibu hamil:

  • Sakit kepala.
  • Pandangan berputar.
  • Kepala kliyengan.
  • Gangguan keseimbangan.
  • Pusing.
  • Gangguan pendengaran (bisa salah satu atau kedua telinga).
  • Rasa penuh di telinga.
  • Nistagmus (mata bergerak dari satu sisi ke sisi lain dengan cepat dan tidak terkendali).

Gejala bisa berlangsung selama beberapa detik, bahkan dapat bertahan hingga beberapa jam. Vertigo yang tergolong parah bisa menyebabkan gejala bertahan dalam beberapa hari atau berbulan-bulan. Jika mengalaminya, segera periksakan kondisi ke dokter.

Baca JugaWaspada Sakit Kepala Saat Hamil

Penyebab Vertigo saat Hamil

Vertigo saat hamil dapat terjadi karena sejumlah kondisi, mulai dari penyebab ringan hingga berbahaya. Beberapa penyebab vertigo yang menimpa Bumil, antara lain:

1. Perubahan Hormon

Vertigo yang terjadi di usia kehamilan trimester pertama bisa disebabkan oleh adanya perubahan hormon tubuh.

Peningkatan hormon progesteron memicu pembuluh darah melebar dan meningkatkan aliran darah ke bayi. Sementara itu, aliran darah melambat sehingga tekanan darah dan aliran darah ke otak menurun. Kondisi inilah yang menjadi penyebab vertigo.

2. Perubahan Posisi Tiba-tiba

Perubahan posisi seperti bangun dari tidur secara tiba-tiba, mendongakkan kepala atau dari tegak ke menunduk tiba-tiba dapat menyebabkan vertigo saat hamil.

Supaya kondisi ini tidak menimpa, bergeraklah secara perlahan-lahan. Jika saat bangkit dari duduk atau tidur Anda merasa tubuh bergoyang, segeralah duduk atau berbaring lagi untuk menghindari jatuh.

3. Hiperemesis Gravidarum

Morning sickness (mual dan muntah saat hamil) merupakan keluhan yang umum terjadi saat hamil. Gejala kehamilan ini bisasanya muncul di trimester pertama.

Pada beberapa kondisi, mual dan muntah dapat terjadi sangat parah. Kondisi ini dikenal sebagai hiperemesis gravidarum.

Hiperemesis gravidarum adalah salah satu penyebab vertigo pada ibu hamil. Keluhan biasanya berhubungan dengan perubahan kadar hormon di dalam tubuh. 

4. Pembuluh Darah Relaks

Selama kehamilan, tubuh memproduksi hormon, termasuk yang hormon relaxin, yang menyebabkan pembuluh darah membesar. Pelebaran ini meningkatkan aliran darah ke janin yang sedang berkembang.

Namun, peningkatan aliran darah juga dapat memperlambat kembalinya darah ke otak sehingga dapat menyebabkan sensasi berputar-putar saat beraktivitas atau saat berdiri dengan cepat.

Baca JugaKenali Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Punggung Saat Hamil

5. Tekanan pada Rahim

Vertigo pada ibu hamil di trimester kedua atau ketiga dapat terjadi akibat adanya tekanan pada rahim. Janin yang sedang berkembang bisa menekan pembuluh darah hingga membuat pusing.

Selain karena perkembangan janin, berbaring telentang juga bisa menjadi penyebab vertigo saat hamil. Pasalnya, posisi ini menyebabkan rahim yang membesar dan menghambat aliran darah dari bagian bawah ke jantung.

6. Kehamilan Ektopik

Salah satu penyebab vertigo saat hamil yang sebaiknya diwaspadai adalah kehamilan ektopik. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi berada di luar rahim. Gejala dapat berupa rasa pusing, nyeri pada perut, dan pendarahan vagina.

Kehamilan ektopik tidak dapat dilanjutkan. Dokter kemungkinan besar akan melakukan prosedur medis tertentu atau meresepkan obat untuk mengeluarkan sel telur yang telah dibuahi.

7. Diabetes Gestasional

Kondisi lain yang harus diwaspadai sebagai penyebab vertigo pada kehamilan adalah diabetes gestasional. Ini merupakan kondisi ketika kadar gula di dalam tubuh menurun drastis selama kehamilan.

Penyebab diabetes gestasional pada ibu hamil adalah adanya perubahan kadar hormon di tubuh. Perubahan ini memengaruhi cara tubuh dalam memproduksi insulin.

Jika mengalami kondisi ini, dokter akan menyarankan Bumil untuk menjalani diet ketat, merencanakan olahraga, dan memantau kadar gula darah secara berkala.

8. Anemia

Ibu hamil rentan mengalami penurunan jumlah sel darah merah sehat. Hal ini bisa menyebabkan anemia, suatu kondisi ketika tubuh kekurangan zat besi.

Anemia dapat terjadi kapan saja sepanjang kehamilan. Selain pusing, gejala lain yang bisa dialami, yaitu kelelahan, pucat, dan sesak napas.

Jika mengalaminya, dokter dapat melakukan tes untuk mengukur kadar zat besi dan kondisinya. Anda juga akan dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen zat besi atau asam folat.

9. Dehidrasi

Mual dan muntah yang dialami saat hamil bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Apabila berlangsung terus-menerus, Bumil bisa mengalami dehidrasi.

Dehidrasi saat hamil bisa menyebabkan keluhan pusing. Oleh karena itu, cegah kondisi ini dengan mencukupi kebutuhan air putih setiap harinya.

Baca JugaBahaya Dehidrasi Saat Hamil dan Cara Mencegahnya

Cara Mengatasi Vertigo saat Hamil

Ketika hamil, Anda tidak boleh minum obat tanpa pengawasan dokter. Oleh karena itu, pengobatan vertigo saat hamil sebaiknya tidak dilakukan dengan sembarangan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meringankan keluhan vertigo, di antaranya:

1. Bergerak Perlahan

Hindarilah membuat gerakan secara tiba-tiba. Jika Anda ingin bangun dari tempat tidur atau berdiri setelah duduk, lakukanlah secara perlahan dan jangan terburu-buru.

Tindakan ini akan mengurangi gerakan kepala yang tiba-tiba. Dengan begitu, Anda dapat mengendalikan gejala vertigo.

2. Gunakan Bantalan

Masalah pada telinga bagian dalam merupakan salah satu penyebab terjadinya vertigo saat hamil, misalnya adanya cairan di telinga.

Untuk mencegahnya, gunakan bantal yang dapat membuat kepala Anda lebih tinggi dari tubuh ketika tidur. Hal ini dapat dilakukan sebagai upaya untuk mencegah cairan menumpuk di telinga bagian dalam.

3. Duduk saat Pusing Menyerang

Cara mengatasi vertigo saat hamil berikutnya adalah duduk. Ya, kapan pun Anda merasa pusing, segeralah ambil posisi untuk duduk. Jangan menunggu hingga keluhan berkurang sambil berdiri.

Duduk segera setelah gejala vertigo menyerang akan membantu mengurangi risiko cedera pada ibu hamil.

4. Minum Banyak Air Putih

Vertigo pada ibu hamil bisa terjadi akibat dehidrasi. Maka dari itu, penting untuk mencukupi kebutuhan air putih setiap harinya. Kebutuhan air putih selama kehamilan adalah sekitar 8-12 gelas.

Selain mengatasi dehidrasi, mencukupi kebutuhan air putih harian juga bisa mencegah keluhan menimpa.

Baca JugaPenyebab Sesak Napas Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

5. Ubah Posisi

Berada pada posisi tertentu dalam jangka waktu yang lama, lalu tiba-tiba bergerak, bisa menyebabkan Anda hilang keseimbangan. Oleh karena itu, sebisa mungkin ubahlah posisi dalam beberapa menit.

6. Latihan Yoga

Yoga yang dilakukan saat hamil bisa membantu meningkatkan keseimbangan tubuh. Latihan ini juga bermanfaat sebagai terapi fisik yang akan melatih otak untuk mengatasi gejala vertigo selama kehamilan.

Sebelum melakukan yoga atau olahraga jenis apa pun saat hamil, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

7. Minum Obat

Apabila keluhan masih menyerang, sejumlah obat-obatan untuk mengatasi vertigo saat hamil kemungkinan akan dibutuhkan.

Namun, tentu saja Anda perlu berkonsultasi dahulu ke dokter mengenai gejala yang dialami. Dengan begitu, dokter akan meresepkan obat yang aman dan sesuai untuk kondisi Anda.

Demikian penjelasan seputar vertigo saat hamil yang sebaiknya diketahui. Jika keluhan yang dirasakan sangat parah, segera periksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

 

  1. Anonim. 2023. Vertigo. https://www.nhs.uk/conditions/vertigo/. (Diakses pada 4 Juli 2023). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21769-vertigo. (Diakses pada 4 Juli 2023).
  2. Anonim. Dealing with Vertigo When Pregnant. https://www.centralcityhealthprofessionals.com.au/dealing-with-vertigo-when-pregnant/. (Diakses pada 4 Juli 2023).
  3. MacGill, Markus. 2023. Everything You Need to Know about Vertigo. https://www.medicalnewstoday.com/articles/160900. (Diakses pada 4 Juli 2023).
  4. Silver, Natalie. 2019. What Causes Dizziness in Pregnancy? https://www.healthline.com/health/pregnancy/dizziness-in-pregnancy (Diakses pada 4 Juli 2023).
  5. Suma. Vertigo During Pregnancy – Causes, Tips, and Treatment Options. https://www.beingtheparent.com/vertigo-during-pregnancy-causes-tips-and-treatment-options/. (Diakses pada 4 Juli 2023).
  6. Taylor, Danette C. 2022. What Can Trigger Vertigo? https://www.medicinenet.com/vertigo_overview/article.htm. (Diakses pada 4 Juli 2023).
  7. Villines, Zawn. 2020. What Is The Link Between Dizziness and Pregnancy? https://www.medicalnewstoday.com/articles/dizziness-in-pregnancy. (Diakses pada 4 Juli 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi