Saat ini terdapat berbagai metode melahirkan yang bisa dipilih oleh ibu hamil. Masing-masing metode tersebut memiliki keuntungan dan kekurangannya. Lantas, metode persalinan apa yang sesuai dengan kondisi kehamilan Anda? Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Ragam Pilihan Metode Persalinan bagi Ibu
Pada umumnya, Anda mungkin sudah mengenal dua metode persalinan, yakni normal dan caesar. Jika terdapat cara persalinan lain di luar dua metode tersebut, itu hanyalah variasi dari kedua metode ini.
Sama dengan persalinan normal, semua metode persalinan tetap membutuhkan banyak persiapan sejak jauh-jauh hari.
Sebelum menentukan jenis persalinan, tentunya Anda harus berkonsultasi dengan pasangan dan dokter terlebih dahulu. Kenali juga sisi positif dan negatif dari metode persalinan yang akan dipilih.
Berikut ini adalah beberapa jenis persalinan yang sebaiknya diketahui:
1. Melahirkan Normal
Vaginal birth atau melahirkan normal merupakan proses kelahiran bayi melalui vagina. Metode persalinan ini banyak dipilih oleh calon ibu dan banyak direkomendasikan oleh dokter kandungan jika kondisi kehamilan sehat.
Proses penyembuhan dari melahirkan normal tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga ibu bisa langsung menyusui bayi. Selain itu, jenis persalinan ini juga tergolong minim komplikasi.
Vaginal birth terbagi ke dalam tiga fase penting, yaitu fase awal (laten), fase aktif, dan fase transisi.
Selama menjalani persalinan normal, Anda akan diminta untuk mengatur napas sehingga proses mengejan berjalan lancar. Dokter atau tenaga medis akan membantu prosesnya.
Baca Juga: Ukuran Panggul Ibu Hamil dan Pengaruhnya pada Proses Melahirkan
2. Operasi Caesar
Metode persalinan yang umum dilakukan selanjutnya adalah operasi caesar atau Caesarean section (C-section). Jenis persalinan ini dipilih jika terjadi komplikasi kehamilan atau ketika kehamilan berisiko.
Pada prosesnya, dokter akan memberikan sayatan di bagian perut sampai rahim ibu untuk mengeluarkan bayi. Sebelumnya, dokter atau tenaga medis akan memberikan obat anestesi epidural untuk menghilangkan nyeri. Pada beberapa kondisi, bius total dapat diberikan.
Setelah melakukan tindakan, ibu umumnya diminta untuk melakukan rawat inap selama 2-3 hari sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
Selain itu, karena proses pemulihan cukup lama, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menghindari aktivitas berat.
3. Lotus Birth
Normalnya, setelah bayi terlahir, plasenta dan tali pusat akan langsung dihilangkan. Hal ini akan membantu si Kecil beradaptasi sejak dilahirkan.
Namun, pada metode melahirkan lotus birth, plasenta dan tali pusat bayi akan dibiarkan menempel hingga terlepas dengan sendirinya. Proses terlepasnya plasenta dan tali pusat ini memakan waktu sekitar 3-10 hari.
Metode ini didukung oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) yang menyarankan bahwa pemotongan tali pusat sebaiknya tidak dilakukan terlalu awal. Pemotongan baru dapat dilakukan pada kondisi tertentu, misalnya bayi kesulitan untuk bernapas.
Sebelum jenis persalinan ini dipilih, Anda sebaiknya memperhatikan kemungkinan risiko yang akan ditimbulkan.
Baca Juga: Cara Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit, Wanita Musti Tahu!
4. Water Birth
Salah satu jenis metode melahirkan yang sudah banyak dikenal adalah water birth. Prosedur dilakukan di dalam bak portabel menyerupai bak mandi yang berisi air hangat.
Pada prosesnya, ibu akan tetap berada di dalam air selama persalinan berlangsung sampai bayi keluar. Setelah si Kecil terlahir, tenaga medis akan langsung mengangkatnya.
Meskipun memberikan kenyamanan dan mengurangi keluhan nyeri, metode persalinan ini tetap memiliki beberapa risiko yang harus dipertimbangkan.
5. Hypnobirthing
Hypnobirthing adalah jenis metode melahirkan yang memungkinkan ibu untuk berada pada tahap relaksasi total saat proses persalinan. Metode ini dilakukan untuk membantu wanita menghadapi kecemasan dan ketakutannya.
Pada prosesnya, pelatih atau ahli hipnosis akan membantu Anda lebih relaks dengan berbagai cara; bisa lewat kata-kata, memutarkan musik, atau membantu lewat visualisasi video.
Ketika tubuh dan pikiran dalam kondisi relaks, proses persalinan dapat berjalan lebih cepat dan rasa sakit yang minim.
6. Gentle Birth
Salah satu metode dari macam-macam persalinan yang ada ini dikenal sebagai gentle birth. Metode ini termasuk satu dari beberapa cara melahirkan melalui metode persalinan normal ataupun caesar.
Tidak berbeda jauh dengan hypnobirthing, gentle birth juga dapat membantu calon ibu merasa lebih nyaman dan percaya diri saat persalinan berlangsung. Bahkan, kedua metode ini sering kali dikombinasikan.
Baca Juga: Perbedaan Persalinan Normal dan Persalinan Spontan
7. Home Birth
Home birth adalah metode persalinan yang dilakukan di rumah. Ini artinya, ibu tidak pergi ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat untuk melahirkan.
Metode ini sebaiknya dilakukan pada kehamilan sehat yang memiliki risiko yang rendah. Selain itu, American Pregnancy Association juga menyarankan agar metode ini didampingi oleh bidan atau tenaga medis lainnya.
Apabila Anda ingin memilih metode persalinan ini, sebaiknya pertimbangkan manfaat dan efek samping yang dapat terjadi.
Kini Anda sudah mengetahui macam-macam metode melahirkan yang dapat dipilih. Sebelum menentukan jenis persalinan yang tepat sesuai kondisi kehamilan Anda, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, ya!
- Anonim. 2022. Vaginal Delivery. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23097-vaginal-delivery. (Diakses pada 18 April 2023).
- Anonim. Water Births. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/labor-and-birth/water-births/. (Diakses pada 18 April 2023).
- Marcin, Ashley. 2019. A Quick Guide to HypnoBirthing and Its Benefits. https://www.healthline.com/health/pregnancy/hypnobirthing. (Diakses pada 18 April 2023).
- Norris, Taylor. 2018. What Is Lotus Birth and Is It Safe? https://www.healthline.com/health/pregnancy/lotus-birth. (Diakses pada 18 April 2023).
- WebMD Editorial Contributors. 2023. Types of Delivery. https://www.webmd.com/baby/guide/delivery-methods. (Diakses pada 18 April 2023).