Terbit: 5 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Bagi Ibu hamil, persalinan secara normal merupakan metode melahirkan yang diidam-idamkan. Selain masa penyembuhannya lebih cepat, melahirkan secara normal juga lebih ekonomis dibandingkan dengan persalinan caesar. Nah bagi Anda yang sudah akrab dengan istilah persalinan normal, tahukah Anda bahwa persalinan normal sebenarnya berbeda dengan persalinan spontan. 

Ini Dia Perbedaan Persalinan Normal dan Persalinan Spontan

Mengenal Persalinan Spontan

Mom, pernahkah Anda mendengar istilah persalinan spontan? Persalinan spontan adalah persalinan melalui vagina tanpa bantuan alat dan obat tertentu seperti induksi, vakum, atau metode lainnya. Persalinan ini benar-benar dilakukan dengan menggunakan tenaga dan usaha ibu untuk mendorong keluarnya bayi. Persalinan ini juga bisa dilakukan pada kondisi bayi sungsang.

Perbedaan Persalinan Spontan dengan Persalinan Normal

Persalinan normal sebenarnya tidak jauh berbeda dengan persalinan spontan. Jika persalinan spontan sepenuhnya mengandalkan kekuatan ibu dan tanpa alat bantu, maka persalinan yang menggunakan induksi, vakum atau alat bantu untuk mendukung persalinan lain disebut persalinan normal.

Kedua metode persalinan ini juga memiliki perbedaan dalam hal presentasi atau posisi bayi saat lahir. Pada persalinan spontan, persalinan ini dapat terjadi dengan kepala janin lahir terlebih dahulu atau pantat bayi yang sungsang. Sedangkan pada persalinan normal, umumnya persalinan lebih sering terjadi dengan persentasi belakang kepala. 

Baca juga: 7 Jenis Metode Melahirkan yang Perlu Ibu Hamil Ketahui

Proses Persalinan Spontan

Tahapan persalinan spontan tidak jauh berbeda dengan persalinan normal. Proses persalinan umumnya diawali dengan pecah ketuban yang kemudian menyebabkan kontraksi. 

Setelah kontraksi berlangsung, serviks akan melebar secara bertahap hingga cukup fleksibel untuk memudahkan bayi keluar dari rahim. Kurang lebih mencapai diameter 10 cm (pembukaan 10). 

Setelah bukaan lengkap, dokter atau tenaga medis yang mendampingi akan mengarahkan Anda untuk mengejan agar bayi segera lahir. Setelah bayi lahir, Anda perlu menunggu kontraksi berikutnya untuk mengeluarkan plasenta.

Lamanya proses persalinan tidak selalu sama pada setiap ibu hamil. Bila Anda melahirkan untuk pertama kalinya, proses persalinan cenderung berlangsung selama 12 hingga 24 jam, dimulai dari awal pembukaan. Sementara jika Anda sudah pernah melahirkan, proses melahirkan selanjutnya biasanya lebih cepat, sekitar 6 sampai 8 jam. Lamanya proses tergantung kondisi kesehatan masing-masing ibu hamil.

Perlu diketahui, tidak semua ibu hamil bisa langsung menjalani proses persalinan spontan. Hal ini disebabkan oleh ada beberapa komplikasi kehamilan yang memugkinkan ibu hamil untuk beralih ke proses persalinan secara operasi caesar. Berikut kondisi tersebut: 

  • Plaseta previa
  • Infeksi virus Herpes dengan lesi aktif
  • Infeksi HIV yang tidak terobati
  • Pernah menjalani operasi caesar satu atau dua kali. 

Apa pun bentuk metode persaliannya, sudah seharusnya ibu hamil mempersiapkan banyak hal sebelum menjalani persalinan, termasuk persalinan spontan. Belakangan ini sudah banyak tersedia kelas ibu hamil yang bisa ibu hamil manfaatkan untuk menggali informasi seputar persalinan.

Menjelang persalinan, tetap posisikan diri dalam keadaan rileks, asupan nutrisi dan gizi terpenuhi,  asupan cairan tercukupi, serta berpikir positif. Jika mengalami kekhawatiran atau ketakutan berlebih. Ibu hamil bisa mengalihkan hal tersebut dengan mengikuti senam ibu hamil untuk mendapatkan energi positif sekaligus melepaskan hormon adrenalin pada tubuh Anda. 

Nah, itulah informasi lengkap seputar perbedaan persalinan normal dan persalinan spontan yang wajib diketahui calon ibu. Apa pun metode persalinanya, tetap yakinkan diri untuk bisa melewati setiap proses persalinan dengan optimal. 

  1. Wilson Rose Debra. 2017. What is Spontaneous Vaginal Delivery?. https://www.healthline.com/health/pregnancy/spontaneous-vaginal-delivery. (Diakses pada 19 April 2023) 
  2. Canaan Amber. 2017. About Normal Spontaneous Vaginal Delivery. https://healthfully.com/144952-about-normal-spontaneous-vaginal-delivery.html. (Diakses pada 19 April 2023)
  3. Patterson A.Dae, Et al. 2008. Spontaneous Vaginal Delivery. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2008/0801/p336.html. (Diakses pada 19 April 2023) 

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi