Terbit: 24 November 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Memasuki trimester kedua kehamilan, ukuran janin sudah semakin besar dan tubuh ibu akan mengalami beberapa perubahan. Tidak jarang, kondisi tersebut membuat Bumil mengalami sejumlah gangguan. Apa saja keluhan yang biasa terjadi saat kehamilan trimester 2? Simak penjelasannya di bawah ini. 

10 Gangguan Kehamilan yang Kerap Dialami saat Trimester Kedua

Keluhan yang Biasanya Dialami Ibu Hamil Trimester Kedua

Anda dikatakan memasuki trimester kedua saat usia kehamilan memasuki 14 minggu hingga akhir minggu ke 27. Memasuki trimester kedua, Anda akan mulai terlihat seperti orang hamil. 

Beberapa Bumil mengungkapkan bahwa waktu ini merupakan momen terbaik dari kehamilan karena kelelahan dan morning sickness sudah menghilang. Meski demikian, beberapa keluhan khas kehamilan masih kerap terjadi

Beberapa keluhan yang umum dialami oleh ibu hamil saat memasuki trimester kedua, di antaranya:

1. Kontraksi Palsu (Braxton-Hicks)

Memasuki trimester kedua kehamilan, para ibu hamil mungkin akan merasakan kontraksi palsu. Saat mengalaminya, Anda akan merasa kram pada perut seperti saat menstruasi disertai dengan perut terasa kencang.

Kondisi ini bukanlah tanda persalinan yang sebenarnya. Kontraksi palsu terjadi sebagai bentuk persiapan tubuh untuk menghadapi persalinan. Perbedaan kontraksi palsu dan asli terletak pada durasi dan intensitasnya. 

Pada kontraksi asli, kontraksi berlangsung dalam waktu lebih lama dan semakin intens. Namun, kontraksi palsu umumnya terjadi dalam waktu singkat dan intensitasnya tidak berubah. 

Beberapa hal yang dapat memicu kontraksi palsu antara lain olahraga terlalu berat, dehidrasi, kandung kemih penuh, serta melakukan hubungan seksual. 

Untuk mengatasi kontraksi palsu, Anda bisa menenangkan tubuh dengan berendam atau mandi air hangat, minum teh herbal hangat, serta minum lebih banyak air. Hal ini dapat membuat tubuh ibu hamil menjadi lebih rileks. 

Baca Juga: Tanda-Tanda Mau Melahirkan Bayi Laki-Laki, Dapatkah Dipercaya?

2. Perubahan Kulit

Anda juga mungkin akan menyadari muncul bintik-bintik kecoklatan pada wajah saat hamil trimester kedua. Kondisi ini terjadi akibat perubahan hormon selama kehamilan yang menstimulasi kenaikan sel melanin pada kulit. 

Anda juga mungkin akan menyadari adanya garis vertikal berwarna cokelat pada bagian perut (linea nigra). Tidak perlu cemas karena perubahan kulit ini umum terjadi dan biasanya akan menghilang setelah persalinan. 

Agar kondisi kulit ini tidak bertambah parah, Anda perlu menghindari untuk terpapar sinar matahari pada waktu yang lama. Jangan lupa untuk mengoleskan sunscreen saat melakukan aktivitas di luar ruangan. 

Pada trimester kedua kehamilan, para ibu hamil juga menyadari adanya stretch mark pada beberapa bagian tubuh, seperti payudara, perut, paha, dan bokong. Sayangnya, hingga saat ini belum diketahui cara efektif untuk menghilangkannya

3. Keputihan

Mengalami keputihan saat memasuki trimester kedua adalah sesuatu yang normal dan tidak perlu dicemaskan. Keputihan merupakan cara tubuh untuk mencegah mikroorganisme penyebab infeksi untuk masuk ke rahim. 

Jika mengalami keputihan, jangan lupa untuk membersihkan area kewanitaan dengan air. Pastikan juga celana dalam yang dipakai terbuat dari bahan yang memiliki daya serap baik. 

Apabila keputihan memiliki aroma yang tidak sedap, berwarna hijau, kuning, atau mengandung darah, sebaiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter kandungan. 

4. Hidung Tersumbat dan Mimisan

Perubahan hormon tubuh selama hamil juga dapat membuat selaput lendir pada hidung menjadi bengkak. Kondisi ini akan membuat ibu hamil mengalami hidung tersumbat dan mendengkur pada malam hari. Pembengkakan selaput lendir juga bisa membuat ibu hamil mengalami mimisan. 

Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa konsumsi obat dekongestan. Namun, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu untuk mengetahui obat yang aman bagi ibu hamil. 

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan humidifier untuk menjaga udara dalam ruangan tetap lembap. 

5. Pusing

Ukuran janin yang semakin besar otomatis akan membuat rahim menjadi semakin besar. Kondisi ini dapat menekan pembuluh darah di dekat rahim. Akibatnya, aliran darah tubuh menjadi terhambat dan ibu hamil bisa merasa pusing.

Untuk mencegah pusing, Anda disarankan untuk tidak bertahan dalam satu posisi untuk waktu yang lama. Secara berkala, ubahlah posisi dari duduk menjadi berdiri, atau sebaliknya. Saat hendak bangun, Anda perlu bergerak secara perlahan.

Merasa pusing saat hamil trimester kedua juga dapat disebabkan oleh perubahan hormon serta gula darah rendah. Jangan lupa untuk makan secara teratur agar kadar gula darah tetap stabil. 

6. Kram Kaki

Kondisi ini dapat terjadi pada 3 dari 10 ibu hamil. Kram ini umumnya dialami pada otot betis, tetapi tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada bagian pada dan kaki. 

Sebenarnya, belum diketahui secara pasti penyebab ibu hamil kerap mengalami kram kaki. Namun, perubahan metabolisme, kekurangan vitamin tertentu, terlalu aktif atau terlalu jarang bergerak dicurigai sebagai penyebabnya. 

Untuk mengatasinya, Anda bisa mengompres hangat bagian kaki yang kram, melakukan peregangan otot pada kaki, berjalan kaki, serta memijat otot-otot kaki. 

7. Heartburn

Nyeri pada ulu hati atau yang dikenal juga dengan heartburn merupakan gangguan pencernaan yang disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan. Kenaikan hormon progesteron selama hamil bisa membuat otot-otot tubuh menjadi lebih lemas, termasuk cincin otot di esofagus. 

Cincin esofagus ini umumnya menahan makanan dan asam di perut. Saat otot pada bagian ini lemah, asam lambung bisa naik melewati lambung. 

Untuk mengatasi kondisi ini, Anda disarankan untuk makan lebih sering tetapi dalam porsi yang kecil sepanjang hari. Hindari juga makan makanan berminyak dan asam. 

8. Sakit pada Perut Bagian Bawah

Memasuki trimester kedua kehamilan, Anda juga mungkin akan merasa kram atau nyeri pada perut bagian bawah. Kondisi ini bisa dirasakan akibat ukuran rahim yang semakin membesar sehingga menekan otot dan ligamen di sekitarnya.

Kram ringan pada bagian perut merupakan hal umum yang dirasakan oleh ibu hamil. Anda dapat mengatasi kondisi ini dengan mandi air hangat, melakukan kompres panas pada bagian perut, serta melakukan latihan relaksasi. 

Baca JugaInilah 9 Keluhan Ibu Hamil di Trimester 3 dan Tips Mengatasinya

9. Sakit Punggung

Pada trimester kedua kehamilan, ukuran perut yang semakin membesar akan memberikan tekanan lebih besar pada pungung. Akibatnya, punggung akan menjadi lebih cepat pegal dan terasa sakit. 

Untuk mengatasi hal ini, Anda disarankan untuk duduk dengan posisi tegak serta menggunakan penyangga punggung untuk mengurangi tekanan. Tidur dalam posisi miring dengan menyelipkan bantal di antara kedua kaki bisa membantu meredakan sakit punggung saat hamil

10. Gusi Berdarah

Perubahan hormon selama kehamilan juga membuat gusi ibu hamil bisa menjadi bengkak dan terasa lebih lembut saat memasuki kehamilan trimester kedua. Perubahan hormon akan membuat suplai darah pada gusi menjadi lebih banyak. Akibatnya, gusi menjadi lebih sensitif dan lebih mudah berdarah. 

Untuk mengatasi hal ini, Anda disarankan untuk menggosok gigi menggunakan sikat gigi yang lebih lembut dan menggosoknya secara perlahan.

Nah, itulah beberapa keluhan yang umumnya terjadi pada ibu hamil trimester kedua. Secara umum, keluhan yang umumnya dirasakan merupakan sesuatu yang normal

Apabila Anda merasakan keluhan yang aneh atau sakit yang tidak tertahankan, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan. 

 

  1. Anonim. 2021. Pregnancy: Second Trimester. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/16092-pregnancy-second-trimester. (Diakses pada 31 Juli 2023). 
  2. Anonim. The Second Trimester. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/the-second-trimester. (Diakses pada 31 Juli 2023). 
  3. Anonim. 2022. 2nd Trimester Pregnancy: What To Expect. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20047732. (Diakses pada 31 Juli 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi