Terbit: 25 August 2020 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Humidifier adalah alat yang berfungsi melembapkan udara untuk mencegah iritasi akibat kekeringan dalam ruangan. Selengkapnya simak fungsi, bahaya, dan cara menggunakannya di bawah ini!

Humidifier (Pelembap Udara): 8 Fungsi, Bahaya, dan Cara Membersihkan

Apa Itu Humidifier?

Humidifier adalah alat yang mengeluarkan uap air atau steam untuk meningkatkan kelembapan udara di dalam ruangan. Alat ini mampu mencegah kekeringan yang dapat menyebabkan iritasi di beberapa bagian tubuh.

Humidifier sangat efektif untuk mengatasi kekeringan pada kulit, hidung, tenggorokan, dan bibir. Alat ini juga dapat meredakan beberapa gejala yang disebabkan oleh flu atau flu biasa. Namun, penggunaan yang berlebihan berpotensi memperburuk masalah pernapasan.

Fungsi Humidifier untuk Kesehatan

Humidifier adalah alat yang biasa digunakan ketika musim panas atau musim hujan untuk mencegah kekeringan dalam ruangan. Kekeringan dapat mengganggu sistem pernapasan sampai mengakibatkan bibir kering.

Berikut ini adalah sejumlah fungsi humidifier untuk kesehatan:

1. Mengatasi Gejala Flu

Jika mengalami pilek atau flu, alat pelembap udara ini dapat membantu meringankan berbagai gejala yang muncul bersamaan dengan sakit. Gejalanya mungkin termasuk sesak napas, hidung tersumbat, dan tenggorokan kering dan nyeri.

Mengatasi gejala flu dengan humidifier tidak hanya membantu Anda untuk beristirahat yang sangat dibutuhkan tubuh, tetapi juga dapat membantu mempercepat waktu pemulihan secara keseluruhan. Pelembap udara ini juga dapat mengurangi risiko terkena flu.

2. Mencegah Batuk Kering

Udara kering dapat menyebabkan batuk kering atau batuk tidak produktif. Sebagai solusinya, menambahkan kelembapan ke udara menggunakan alat ini bisa membuat saluran napas menjadi lebih lembap. Kondisi ini pada akhirnya dapat membuat batuk lebih produktif alias menghasilkan dahak. Batuk kering dapat menyebabkan sakit tenggorokan.

3. Mengurangi Dengkuran

Meningkatkan kelembapan udara ruangan juga dapat mengurangi dengkuran. Jika udara ruangan kering, saluran pernapasan akan cenderung tidak cukup terlumasi dan dampaknya dapat memperburuk dengkuran.

Mengingat fungsi humidifier dapat melembapkan udara ruangan, dengkuran ketika tidur malam dapat dikurangi.

4. Menjaga Kelembapan Kulit dan Rambut

Ketika musim dingin atau musim hujan, sebagian orang mengalami kekeringan pada kulit, bibir, dan rambut yang menjadi rapuh. Banyak jenis alat penghangat udara ruangan rumah atau kantor dapat membuat kulit kering, gatal, atau bersisik. Udara dingin di luar juga dapat menyebabkan kulit mengering.

Cobalah menggunakan humidifier untuk menambah kelembapan udara dalam ruangan untuk membantu mengurangi kemungkinan kulit kering dan pecah-pecah.

5. Meredakan Gejala Alergi

Humidifier adalah alat yang bagus untuk membantu meringankan gejala alergi. Alat ini juga dapat mencegah munculnya tungau debu rumah yang menyebabkan alergi. Bahkan penderita alergi akan cenderung merasa lebih nyaman dengan kelembapan yang tinggi karena dapat membantu menenangkan jaringan di tenggorokan dan saluran hidung.

6. Menjaga Silia Hidung Tetap Sehat

Manfaat humidifier membantu menjaga silia di hidung tetap sehat dan efektif. Silia adalah jaringan kecil dalam rongga hidung yang berfungsi untuk membersihkan kotoran.

Ketika Anda bernapas, silia dan lendir di dalam hidung akan membantu menangkap beberapa polutan yang mengambang di udara. Polutan ini termasuk debu, bulu, jamur, dan segala jenis partikulat lain yang seharusnya tidak masuk ke paru-paru.

Saat menghirup udara kering, silia tidak dapat melakukan tugasnya secara efektif sebagaimana mestinya.

7. Menenangkan Sinus

Kelembapan yang rendah dapat mengeringkan saluran sinus. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada hidung, tekanan sinus, sakit kepala, dan bahkan hidung berdarah.

Ketika hidung tersumbat, fungsi humidifier dapat membantu membersihkan hidung secara alami. Udara lembap membantu menjaga lendir tetap mengalir, mengurangi kemungkinan hidung tersumbat.

Memiliki tingkat kelembapan udara yang optimal tidak hanya membantu menenangkan sinus, tetapi juga membantu mengurangi kemungkinan mengalami hidung berdarah dan memungkinkan untuk membersihkan lendir yang berlebih sehingga dapat bernapas dengan lebih lancar.

8. Membantu Menghangatkan Rumah

Semakin lembap udara ruangan dalam rumah, semakin hangat rasanya. Di sisi lain, udara yang lebih kering cenderung terasa lebih dingin. Fungsi humidifier di musim dingin akan membantu menjaga suhu pada tingkat yang nyaman, tanpa membebani alat pemanas. Bahkan, disarankan untuk menggunakan kedua alat ini bersama-sama saat suhu mulai turun.

Bahaya Humidifier bagi Kesehatan

Meskipun bermanfaat untuk mengatasi gejala dan mencegah penyakit, alat pelembap udara ini juga memiliki beberapa bahaya atau efek samping yang tidak baik jika digunakan tidak benar.

Berikut ini sejumlah bahaya humidifier bagi kesehatan:

1. Memicu Pertumbuhan Bakteri

Manfaat humidifier memang bisa menjadi cara yang efektif untuk melembapkan udara, tetapi memiliki risiko yang perlu diperhatikan cara menggunakannya.

Alat ini bekerja dengan mengubah air menjadi uap yang menyebar di udara. Jika tangki air pada alat pelembap udara ini kotor, uap yang dihirup juga kotor.

Tangki dalam kondisi gelap dan lembap adalah lingkungan yang dapat menumbuhkan kuman dan bakteri, tetapi membersihkan alat ini secara rutin dapat membantu mencegah perkembangan bakteri.

2. Udara Terlalu Lembap

Udara lembap memang bisa menjadi hal yang baik bagi kesehatan, tetapi kadar yang berlebihan bisa membuat sesak napas dan beberapa gejala alergi menjadi lebih buruk. Misalnya, alergen umum seperti tungau debu, jamur, dan lumut (biasanya tumbuh di lingkungan yang lembap).

Tingkat kelembapan udara dalam ruangan harus antara 30 dan 50 persen. Tingkat kelembapan di atas 60 persen terlalu tinggi.

Menggunakan alat pelembap udara juga harus memiliki pengukur kelembapan atau disebut hygrometer. Beberapa alat pelembap udara memiliki alat pengukur kelembapan bawaan, sementara yang lain membutuhkan pengukur tambahan.

3. Memicu Alergi

Meskipun manfaat humidifier dapat membantu mengatasi sinus kering, tetapi hal itu juga dapat membahayakan. Tungau debu dan pertumbuhan jamur dapat memicu perkembangannya di lingkungan yang lembap. Jadi, jika Anda alergi terhadap debu dan jamur, atau jika menderita asma, menggunakan alat pelembap udara dapat memperburuk kondisi ini.

4. Luka Bakar

Bahaya humidifier lainnya termasuk luka bakar uap dari alat yang menggunakan panas dan tumbuhnya jamur di mana uap air telah terkumpul di dinding dan langit-langit. Oleh karenanya, menggunakan alat ini harus menghindari terlalu dekat dengan mesin. Jika menggunakannya di kamar dengan anak-anak, penting untuk diawasi!

5. Bising

Semua alat pelembap udara menghasilkan tingkat kebisingan, tetapi beberapa tidak terlalu bising dibandingkan dengan yang lain. Humidifier ultrasonik adalah model yang paling tidak bising, dengan kemungkinan pengecualian menyiasatinya menggunakan handuk basah yang dibungkus di atas radiator.

6. Debu Putih

Air yang digunakan dalam alat pelembap udara ini mengandung mineral. Ketika mineral dalam air menguap, ini akan jatuh sebagai debu putih di dalam ruangan. Meskipun efek samping menghirup debu tidak diketahui, namun diyakini berpotensi tidak sehat.

Hal demikian dapat dihindari dengan menggunakan air suling yang memiliki kandungan mineral lebih sedikit daripada air keran atau air kemasan.

Cara Menggunakan dan Membersihkan Humidifier

Setiap kali menggunakan alat ini, sebaiknya harus berhati-hati. Hal ini karena tidak hanya akan memperpanjang masa pakai humidifier, tetapi juga dapat memastikan bahwa Anda dan rumah mendapatkan manfaat dan tidak merugikan bagi kesehatan.

Berikut ini beberapa cara menggunakan dan membersihkan humidifier:

  • Menggunakan air suling atau air demineralisasi. Menggunakan air keran untuk alat pelembap dapat mengandung mineral yang dapat memicu tumbuhnya jamur. Jika memungkinkan, sebaiknya gunakan air yang telah difilter. Langkah ini akan membantu memastikan pelembap udara tidak membantu pertumbuhan jamur atau bakteri.
  • Mengganti air setiap hari. Genangan air dapat memicu pertumbuhan jamur yang tidak baik untuk kesehatan. Jadi, pastikan untuk mengganti air dalam alat ini setiap hari.
  • Membersihkan humidifier setiap minggu. Bakteri dan jamur adalah dua hal yang harus hindari demi mencegah datangnya penyakit. Untuk itu, bersihkan bagian dalam alat pelembap udara ini dengan disinfektan secara teratur.
  • Mengganti filter secara teratur. Tidak semua alat pelembap udara memiliki filter, tetapi jika memilikinya, pastikan untuk menggantinya sesering mungkin. Jika tidak diganti, jamur dan bakteri yang terperangkap di dalam filter dapat menyebar di udara.
  • Udara ruangan jangan terlalu lembap. Tingkat kelembapan udara yang ideal adalah antara 30 dan 50 persen. Jika melihat kondensasi atau embun pada permukaan, dinding, atau lantai di dekat humidifier, akan memicu perkembangan jamur, bakteri, dan tungau debu. Jadi, pantau kelembapan udara ruangan menggunakan hygrometer.

 

  1. Anonim. 2020. Humidifier Health Hazards: The Dirty Details. https://rtkenvironmental.com/indoor-air-quality-radon/humidifier-health-hazards/. (Diakses pada 25 Agustus 2020)
  2. Flowers, Jeff. 2018. 10 Reasons Why Everyone Should Use a Humidifier. https://learn.compactappliance.com/why-you-should-use-a-humidifier/. (Diakses pada 25 Agustus 2020)
  3. Johnson, Jon. 2018. Benefits of using a humidifier. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322228. (Diakses pada 25 Agustus 2020)
  4. Kane, E. E. 2017. 5 Benefits And Drawbacks Of Air Humidifiers. https://www.everydayhealth.com/healthy-living/healthy-home/5-benefits-drawbacks-air-humidifiers/. (Diakses pada 25 Agustus 2020)
  5. Moore, Kristeen dan Kristeen C. 2020. Humidifiers and Health. https://www.healthline.com/health/humidifiers-and-health. (Diakses pada 25 Agustus 2020)
  6. Vanvuren, Christina. 2019. What Are Benefit of a Humidifier fot Your Home?. https://molekule.science/home-humidifier-benefits/. (Diakses pada 25 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi