Terbit: 23 June 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Hamil 27 minggu berarti ibu sudah mendekati akhir dari trimester kedua. Segala hal tentang perkembangan janin tentunya menjadi hal yang menyenangkan bagi kedua orang tua. Simak berbagai hal yang terjadi pada kehamilan 27 minggu lewat artikel ini!

Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 27 Minggu

Perkembangan Janin saat Hamil 27 Minggu

Masuk ke minggu ke-27 kehamilan, janin sudah berukuran kurang lebih sebesar kubis dengan berat sekitar 900 gram dan panjang sekitar 36 cm. Di usia ini, wajah janin sudah mulai tampak jelas dan akan sama hingga waktu melahirkan nanti. 

Walau begitu, perkembangan fisik pada janin masih belum sempurna. Untuk hati, paru-paru, dan sistem imunnya masih membutuhkan waktu untuk berkembang secara utuh. 

Pada usia ini, janin sudah bisa mendengar suara walau suara yang didengar sudah diredam oleh vernix caseosa (lapisan lilin pelindung kulit) yang menutupi telinganya.

Kemudian, janin juga sudah mulai mengenali berbagai suara-suara sehingga Anda bisa mulai mengajaknya untuk berkomunikasi. Selain perkembangan indra pendengar, indra perasa pada bayi juga mulai berkembang. Oleh karena itu, ketika ibu hamil mengonsumsi makanan dengan berbagai rasa, bayi Anda sudah bisa mengenali perbedaan rasa lewat cairan ketuban. 

Selain itu, di usia kehamilan 27 minggu, bayi Anda juga bisa cegukan dan ibu hamil bisa merasakannya. Ketika bayi cegukan itu akan menimbulkan sebuah gerakan yang tidak biasa di perut. Untuk itu, Anda tidak perlu khawatir karena itu merupakan hal yang wajar terjadi.

Perubahan Tubuh Ibu saat Hamil 27 Minggu

Berikut adalah berbagai perubahan tubuh pada ibu dan gejala yang umum dialami saat hamil 27 minggu:

Baca Juga: Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 26 Minggu

1. Perut Membesar dan Kenaikan Berat Badan

Perut semakin membesar seiring dengan berkembangnya janin dan meningkatnya volume air ketuban.

Kenaikan berat badan ibu juga semakin signifikan. Bukan hanya karena janin saja, tapi beberapa bagian tubuh juga membesar dan berkontribusi dalam kenaikan berat badan ini. Bahkan payudara dapat meningkat beratnya hingga 2x lipat saat hamil.

2. Kaki Bengkak

Kaki yang membengkak adalah gejala kehamilan yang umum dan biasanya mulai terjadi pada trimester kedua hingga kelahiran.

Hal ini disebabkan karena penumpukan cairan berlebih dalam tubuh. Akibat gaya gravitasi, sehingga cairan ini cenderung terakumulasi di bagian kaki. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama untuk mencegah kaki semakin membengkak.

Selain di kaki, beberapa ibu juga merasakan bengkak di bagian tangan. Apabila bengkak berlebihan, konsultasikan dengan dokter karena ini dapat menjadi salah satu gejala preeklampsia.

3. Restless Legs Syndrome (RLS)

Restless legs syndrome (RLS) menyebabkan kaki kesemutan dan gelisah, terutama ketika berbaring di malam hari.

Kondisi ini dikaitkan dengan kekurangan zat besi, anemia, dan sensitivitas terhadap makanan tertentu. Teknik relaksasi dan yoga dapat membantu mengurangi kondisi ini. Namun apabila RLS sangat mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

4. Timbul Ruam Kulit

Ruam kulit dapat muncul akibat panas yang menyebabkan tubuh berkeringat dan lembap atau karena gesekan kulit dengan kulit atau kulit dengan pakaian. Kondisi ini paling sering muncul di daerah lipatan seperti di bawah payudara, di lipatan perut bagian bawah, dan di paha bagian dalam. Ruam ini dapat terasa gatal dan panas. Kompres dingin atau gunakan calamine lotion untuk mengatasi ruam yang terasa panas ini.

5. Wasir

Jika minggu sebelumnya telah disebutkan bahwa sembelit adalah gejala yang umum, di minggu ini kemungkinan ibu mendapat masalah yang lebih serius, yaitu wasir.

Wasir adalah gejala umum di tahapan kehamilan ini. Hal ini disebabkan oleh peningkatan progesteron yang menyebabkan makanan bergerak di usus lebih lambat sehingga memicu sembelit.

Penyebab lainnya adalah karena aliran darah yang meningkat dan tekanan pada perut menyebabkan pembuluh darah di rektum membengkak.

6. Hidung Tersumbat

Konka hidung bengkak atau tersumbat dapat menyebabkan ibu menjadi lebih sulit untuk bernapas.

Kondisi ini bisa terus berlanjut dan biasanya baru hilang setelah melahirkan. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan semprotan saline untuk hidung.

Selain gejala yang disebutkan di atas, beberapa gejala lain seperti pusing, perut gatal, gusi berdarah, hingga round ligament pain juga dapat bertahan hingga minggu ini.

Pemeriksaan Kehamilan

Selain menjalani pemeriksaan umum, dokter juga biasanya menawarkan ibu untuk mendapatkan vaksin Tdap di kehamilan 27 minggu ini.

1. Pemeriksaan Umum

Pemeriksaan kehamilan umum merupakan pemeriksaan yang pasti dilakukan setiap kali kunjungan. Pemeriksaannya dapat meliputi:

  • Pemeriksaan berat badan dan tekanan darah.
  • Tes urine untuk mengukur kadar gula dan protein dalam darah.
  • Pemeriksaan ultrasonografi untuk melihat bayi, memeriksa detak jantung bayi.

2. Vaksin Tdap

Ibu hamil disarankan untuk mendapatkan vaksin demi kesehatan ibu dan bayi. Di kehamilan 27 minggu ini, ibu biasanya diberikan vaksin Tdap (tetanus, diphtheria, and acellular pertussis), yaitu vaksin untuk mencegah tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan).

Umumnya vaksin ini diberikan pada usia kehamilan 27-36 minggu dan lebih cepat lebih baik untuk didapatkan. Vaksin ini aman untuk ibu maupun bayi, namun dapat menimbulkan beberapa efek samping umum seperti nyeri dan merah di tempat suntikan, sakit kepala, pegal-pegal, dan kelelahan.

Tips Kehamilan 27 Minggu

Ada banyak sekali hal yang harus dipersiapkan calon orang tua sebelum menyambut kelahiran buah hati. Anda dan pasangan dapat mempersiapkan hal tersebut satu per satu mulai dari saat ini.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan saat hamil 27 minggu:

Baca Juga: Perkembangan Janin di Usia Kehamilan 28 Minggu

1. Mempelajari tentang Pertolongan Pertama

Memiliki pengetahuan tentang berbagai pertolongan pertama sangat berguna untuk melindungi keluarga dan orang di sekitar Anda.

Pertolongan pertama bagi orang dewasa dan anak-anak sering kali berbeda. Akan sangat baik bagi para orang tua untuk memahami tentang pertolongan pertama untuk bayi. Ada banyak jenis pertolongan pertama yang perlu orang tua pahami, salah satunya adalah cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau pemberian napas buatan.

Pertolongan pertama pada bayi untuk berbagai kondisi dapat dipejalari di kelas prenatal.

2. Mulai Membeli Perlengkapan Bayi

Banyak perlengkapan yang harus dipersiapkan sebelum kelahiran si kecil.

Ibu dan ayah dapat mulai membeli atau sekedar mensurvey barang-barang kebutuhan si kecil sejak kehamilan 27 minggu ini. Salah satu barang yang sudah dapat dibeli di minggu ini adalah seperti car seat dan stroller.

3. Jaga Asupan Makanan dan Nutrisi

Berikut adalah beberapa tips yang penting dilakukan untuk menjaga asupan makanan dan nutrisi selama kehamilan:

  • Jangan lewatkan sarapan.
  • Konsumsi snack sehat 30 menit sebelum berolahraga ringan.
  • Selalu jaga asupan makanan sehat dan kenali makanan apa saja yang baik dikonsumsi dan sebaiknya dihindari.
  • Jangan lupa untuk mengonsumsi prenatal vitamin untuk memenuhi nutrisi selama kehamilan.
  • Konsumsi air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi.
  • Perbanyak asupan zat besi. Ibu hamil di atas 20 minggu biasanya disarankan konsumsi suplemen zat besi.
  • Hindari makanan kalori kosong (makanan yang nilai gizinya rendah). Contohnya seperti dengan mengurangi asupan gula, mengganti kentang goreng dengan buah, atau mengganti daging dengan kulit dengan daging tanpa kulit.
  • Konsumsi makanan tinggi kalium untuk mengurangi pembengkakan pada tubuh.

4. Pilih Olahraga yang Tepat

Olahraga memang merupakan hal yang tetap harus dilakukan secara rutin selama kehamilan. Bahkan olahraga dipercaya dapat mengurangi gejala kehamilan dan membantu agar nantinya persalinan lebih mudah.

Meskipun begitu, tidak semua gerakan olahraga boleh dilakukan ibu hamil. Jika ingin melakukan olahraga selama kehamilan, sebaiknya ikuti kelas olahraga prenatal untuk memastikan olahraga yang dilakukan aman untuk ibu hamil.

Saat melakukan olahraga, jangan lupa untuk selalu memantau detak jantung Anda. Apabila Anda tidak dapat berolahraga sambil berbicara dalam waktu bersamaan, ini dapat mengindikasikan detak jantung yang terlalu tinggi.

Nah, itulah perkembangan janin saat kehamilan memasuki usia 27 minggu. Memasuki tahap ini dan seterusnya, pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan perlu lebih sering dilakukan. Hal ini penting untuk memantau kondisi ibu hamil dan janin, sekaligus menentukan metode persalinan yang tepat nantinya. Semoga bermanfaat!

  1. Anonim. 27 Weeks Pregnant. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/week-by-week/week-27.aspx. (Diakses 22 Juni 2020).
  2. Anonim. 27 WEEKS PREGNANT. https://www.thebump.com/pregnancy-week-by-week/27-weeks-pregnant. (Diakses 22 Juni 2020).
  3. Correll, Robyn. 2020. Getting Vaccines in Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/vaccines-during-pregnancy-4151689. (Diakses 22 Juni 2020).
  4. Pevzner, Holly. 2019. Week 27 of Your Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/27-weeks-pregnant-4159102#at-your-doctors-office. (Diakses 22 Juni 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi