Terbit: 25 November 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Trimester ketiga merupakan usia kehamilan yang menantang fisik dan emosional. Pada usia ini, ukuran dan posisi janin mungkin dapat membuat Anda merasa tidak nyaman. Tidak heran jika banyak masalah yang dikeluhkan para ibu hamil. Simak keluhan dan cara mengatasinya di sini.

Inilah 9 Keluhan Ibu Hamil di Trimester 3 dan Tips Mengatasinya

Keluhan Ibu Hamil Trimester Ketiga dan Cara Mengatasinya

Mendekati waktu persalinan, ukuran dan posisi janin akan membuat Anda mudah untuk merasa tidak nyaman. Belum lagi, gerakan janin juga akan semakin terasa. Hal ini tentu bisa membuat para ibu hamil merasa tidak nyaman. 

Beberapa keluhan yang sering dirasakan ibu hamil pada trimester ketiga serta cara mengatasinya, di antaranya adalah:

1. Sering Buang Air Kecil

Memasuki trimester ketiga, janin akan masuk lebih dalam ke panggul untuk mempersiapkan kelahiran. Saat ini, Anda pasti akan merasakan tekanan pada kandung kemih. Oleh karena itu, Anda juga akan merasa lebih sering buang air kecil. 

Tidak hanya itu, mungkin Anda juga sulit menahan urine. Banyak ibu hamil yang merasa ada urine yang keluar ketika tertawa, batuk, bersin, atau bungkuk. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa memakai pantyliner. 

Namun, jika Anda merasa ada cairan bening dan tidak berbau yang terus menerus keluar, ini bisa jadi tanda dari kebocoran air ketuban. Apabila mengalami hal ini, Anda perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. 

Baca JugaPenyebab Mual Saat Hamil Trimester 3 dan Pencegahannya

2. Heartburn

Heartburn merupakan sensasi terbakar yang dirasakan di area dada. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung yang naik ke kerongkongan dekat lambung. 

Perubahan hormon serta janin yang menekan rongga perut menjadi penyebab utama ibu hamil seringkali mengalami heartburn. Sebenarnya Anda bisa mengalami hal ini pada usia berapapun, namun banyak kasus ditemukan pada usia kehamilan di atas 27 minggu. 

Untuk mengatasi keluhan ini, Anda disarankan untuk menghindari konsumsi gorengan, buah jeruk, cokelat, dan makanan pedas. Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk makan dalam porsi kecil tetapi frekuensi yang sering. 

3. Kram Otot

Keluhan selanjutnya yang banyak dialami ibu hamil tua adalah kram otot. Anda mungkin lebih sering mengalami hal ini pada pagi hari atau setelah bangun tidur. 

Kram otot saat hamil disebabkan oleh rahim yang menekan pembuluh darah. Selain itu, kram otot juga disebabkan oleh tegangan otot akibat membawa janin, sehingga beban yang dibawa oleh tubuh pasti bertambah. 

Kram otot saat hamil dapat diatasi dengan minum air putih yang cukup, atau setidaknya 8 gelas per hari. Selain itu, para ibu hamil juga disarankan untuk melakukan olahraga ringan secara rutin dan melakukan peregangan pada area kaki. 

Langkah ini dapat membantu otot menjadi lebih rileks dan frekuensi kram juga dapat berkurang. 

4. Nyeri Pinggang dan Punggung

Janin yang semakin bertambah besar otomatis akan menambah beban yang harus ditopang oleh tulang belakang Anda. Tidak heran bila tulang belakang akan menjadi kewalahan. Akibatnya, Anda mungkin akan merasa pegal dan nyeri pada pinggang atau bahkan punggung. 

Nyeri pada tulang belakang dapat dicegah dengan cara duduk di kursi dengan posisi yang tepat, olahraga teratur, dan memakai sepatu yang dapat menopang kaki dengan baik. 

Jika sudah terlanjur nyeri, maka rasa sakit ini dapat diredakan dengan menempelkan bantal hangat pada area yang terasa nyeri. Jika rasa sakit tidak kunjung membaik dan semakin bertambah parah, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.

5. Depresi

Tidak sedikit bumil yang mengeluhkan perubahan suasana hati mendekati waktu persalinan. Ternyata, tidak sedikit ibu hamil yang ternyata mengalami depresi menjelang persalinan dan berlanjut setelah melahirkan. 

Perasaan cemas, takut, maupun sedih mendekati waktu persalinan dipengaruhi oleh perubahan hormon. Selain itu, ibu hamil kerap kali takut tidak bisa menjadi ibu yang baik ketika si Kecil lahir.

Jika perasaan cemas, sedih, ataupun takut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, maka jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan tenaga profesional, yaitu psikolog atau psikiater. 

Anda juga bisa mempersiapkan diri dengan mengikuti kelas untuk mempersiapkan kelahiran. Selain itu, mengikuti yoga prenatal, membaca buku, maupun mendengarkan musik merupakan beberapa cara yang bisa membuat suasana hati lebih tenang. 

6. Kesulitan Bernapas

Ukuran janin yang membesar juga membuat paru-paru tidak bisa mengembang dengan sempurna. Kondisi ini membuat bumil menjadi sulit untuk bernapas. 

Keluhan ini dapat diatasi dengan membuat kelapa dan bahu lebih tinggi daripada kaki ketika berbaring. 

7. Kontraksi Palsu (Braxton Hicks)

Memasuki trimester akhir, bumil kerap kali mengeluh sering mengalami kontraksi. Namun, seringkali kontraksi yang dialami hanya kontraksi palsu, yaitu sensasi kencang di area perut selama beberapa saat. 

Untuk mengatasi kontraksi palsu, Anda perlu membatasi aktivitas hingga jangan terlalu lelah. Anda juga bisa berbaring dengan posisi miring ke kiri. Posisi ini dapat membuat aliran darah ke rahim menjadi lebih lancar. 

Namun, jika Anda merasa kontraksi yang tidak kunjung mereda dan semakin lama semakin intens, maka Anda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. 

8. Kaki Bengkak

Janin yang semakin besar juga dapat menghambat aliran darah di pangkal paha. Akibatnya, aliran darah dari kaki ke jantung menjadi sedikit terhambat. Kondisi ini menyebabkan kaki bengkak. 

Untuk mengatasi kondisi ini, Anda dapat menyangga kaki saat duduk hingga tidak menggantung. Selain itu, Anda juga perlu memposisikan kaki lebih tinggi daripada jantung, sehingga aliran darah ke jantung menjadi lebih lancar. 

Umumnya, kaki bengkak saat hamil merupakan hal yang normal. Namun, beberapa ibu hamil yang memiliki mengalami kaki bengkak ternyata memiliki protein dalam urine. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami kaki bengkak. 

Baca JugaMakanan Bernutrisi untuk Ibu Hamil di Trimester Ketiga

9. Insomnia

Banyak ibu hamil yang mengeluh sulit untuk tidur ketika memasuki trimester ketiga kehamilan. Kondisi ini terjadi akibat para bumil sulit menemukan posisi tidur yang nyaman akibat perut yang semakin membesar.

Selain itu, insomnia pada ibu hamil juga dipengaruhi oleh hormon estrogen dalam tubuh serta janin yang semakin aktif bergerak di malam hari.

Jika mengalami insomnia, Anda dapat mengatasinya dengan melakukan meditasi, mendengarkan musik menenangkan, serta mendapatkan pijatan ringan yang bisa membuat tubuh lebih rileks. 

Nah, itu dia beberapa keluhan yang kerap kali dirasakan oleh ibu hamil selama trimester ketiga kehamilan. Jika Anda merasa keluhan tersebut sudah mengganggu aktivitas, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan. 

  1. Anonim. Common Complaints During Pregnancy. https://www.nidirect.gov.uk/articles/common-complaints-during-pregnancy. (Diakses pada 2 Juni 2023).
  2. Barrell, Amanda. 2020. Signs And Causes Of Leaking Amniotic Fluid. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322878. (Diakses pada 2 Juni 2023). 
  3. Geddes, Jennifer Kelly. 2022. Insomnia During Pregnancy. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/insomnia.aspx. (Diakses pada 2 Juni 2023).
  4. Mayo Clinic Staff. 2022. 3rd Trimester Pregnancy: What To Expect. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20046767. (Diakses pada 2 Juni 2023). 
  5. Mayo Clinic Staff. 2022. Depression During Pregnancy: You’re Not Alone. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/depression-during-pregnancy/art-20237875. (Diakses pada 2 Juni 2023). 
  6. NHS UK. 2020. Indigestion And Heartburn In Pregnancy. https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/indigestion-and-heartburn/https://doktersehat.com/ibu-dan-anak/kehamilan/makanan-benutrisi-trimester-ketiga/. (Diakses pada 2 Juni 2023).  


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi