Selama masa kehamilan, ada banyak sekali pantangan bagi ibu hamil, salah satunya adalah aturan mengonsumsi obat. Bahkan, penggunaan obat seperti paracetamol saat hamil masih banyak dipertanyakan keamanannya. Lantas, bolehkah ibu hamil minum paracetamol? Simak di sini!
Baca Juga: 15 Ciri-ciri Kehamilan Sehat yang Harus Bunda Ketahui
Amankah Minum Paracetamol saat Hamil?
Paracetamol atau acetaminophen adalah obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi rasa sakit hingga sedang. Obat ini dapat mengatasi sejumlah keluhan, seperti sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, radang sendi, sakit punggung, dan demam.
Paracetamol banyak terkandung di dalam obat bebas. Kendati begitu, obat ini tidak boleh digunakan sembarangan. Jika tidak digunakan sesuai aturan dan dosisnya, maka efek sampingnya juga akan meningkat.
Lantas, bolehkah ibu hamil minum paracetamol saat demam atau saat mengalami keluhan nyeri? Ternyata bila dibandingkan dengan jenis obat penghilang rasa sakit lainnya, paracetamol termasuk obat yang paling aman untuk ibu hamil, lho.
Bahkan, obat-obatan lain yang memberikan efek sama sebagai pereda nyeri cenderung lebih berbahaya. Sebagai contoh, golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat berisiko menyebabkan keguguran jika dikonsumsi pada trimester awal kehamilan.
Selain itu, obat penghilang rasa sakit jenis opioid dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada otak dan sumsum tulang belakang jika digunakan selama kehamilan.
Paracetamol untuk ibu hamil pada dasarnya masuk ke dalam kategori C menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Artinya, penelitian pada hewan menunjukkan adanya efek pada janin. Namun, belum ada penelitian yang cukup baik pada janin manusia.
Jadi, minum paracetamol saat hamil boleh-boleh saja dilakukan, asalkan manfaatnya lebih banyak daripada risiko efek samping yang akan menimpa Bumil. Obat ini juga sebaiknya digunakan sesuai aturan.
Sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan obat ini untuk menghindari efek samping berbahaya.
Baca Juga: Amankah Penggunaan Obat Kolesterol untuk Ibu Hamil?
Risiko Minum Paracetamol saat Hamil
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penggunaan obat-obatan, termasuk paracetamol pada ibu hamil tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
FDA telah merangkum berbagai risiko dari penggunaan obat nyeri selama masa kehamilan berdasarkan berbagai penelitian yang ada.
Setiap jenis obat penahan rasa sakit yang dijual bebas ternyata memiliki efek samping yang berbeda pada kehamilan. Paracetamol untuk ibu hamil sendiri dapat meningkatkan risiko adanya attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada anak.
ADHD merupakan gangguan yang menyebabkan penderitanya sulit untuk fokus dan cenderung hiperaktif. Kondisi ADHD biasanya sudah dapat dideteksi sejak masa kanak-kanak dan kondisi ini dapat terus bertahan hingga mencapai usia dewasa.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan jika minum paracetamol saat hamil berisiko menyebabkan autism spectrum disorder (ASD) serta gangguan reproduksi dan urogenital.
Tak cukup sampai di situ, sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan jika bayi yang terpapar paracetamol selama dalam rahim berisiko mengalami mengi dan mengembangkan asma di usia kanak-kanak.
Namun, belum ada bukti ilmiah lain yang cukup kuat untuk mendukung temuan tersebut. Pasalnya, bisa saja kondisi tersebut terjadi karena pada dasarnya ibu memiliki riwayat asma.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Pencahar untuk Mengatasi Sembelit?
Anjuran Penggunaan Paracetamol untuk Ibu Hamil
Sebelum ibu hamil mengonsumsi paracetamol, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan sebagai berikut:
1. Konsumsi Sesuai Dosis yang Dianjurkan
Apabila Anda minum paracetamol saat hamil sebaiknya konsumsi dari dosis yang paling rendah. Dosis aman yang biasanya disarankan untuk ibu hamil adalah satu hingga dua tablet setiap harinya.
Dosis maksimal yang dianjurkan adalah sebanyak 500 mg-1000 mg. Namun, konsumsi paracetamol bagi ibu hamil sebaiknya bukan untuk jangka panjang.
2. Baca dan Perhatikan Komposisi Kafein
Selain mengandung bahan aktif paracetamol, obat yang dijual bebas di pasaran ini biasanya juga mengandung kafein. Untuk ibu hamil, sebaiknya memerhatikan kandungan satu ini.
Pasalnya, terlalu banyak konsumsi kafein selama kehamilan bisa meningkatkan risiko mengalami keguguran, bayi lahir dengan berat yang rendah, hingga gangguan kesehatan lainnya.
Batas dosis kafein maksimal untuk wanita hamil, yaitu 200 mg per hari. Dosis tersebut sudah termasuk dari minuman, makanan, atau obat lainnya. Untuk itu, sebelum Anda mengonsumsi obat satu ini pastikan untuk mengecek kandungan kafein pada kemasannya.
3. Membersihkan Tangan Sebelum Minum Obat
Ketika hamil, tubuh akan lebih mudah terkena infeksi atau sakit. Untuk itu, sebelum Anda pegang atau mengonsumsi obat sebaiknya mencuci tangan lebih dulu menggunakan sabun dan air yang mengalir untuk mencegah pindahnya kuman ke tubuh Anda.
4. Konsultasi dengan Dokter Kandungan
Walau ibu hamil tidak dilarang mengonsumsi paracetamol, namun sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan dosis atau saran yang tepat sesuai dengan kehamilan atau kondisi kesehatan Anda.
Selain penggunaan obat, Bumil juga dapat mengobati keluhan nyeri dan demam dengan cara alami, seperti istirahat yang cukup, kompres hangat, menghirup aromaterapi, dan pijat.
Kini, Anda sudah mengetahui bahwa minum obat paracetamol saat hamil aman dilakukan, asalkan dengan petunjuk dan pengawasan dari dokter. Hindari menggunakan obat ini sembarangan karena dapat mengakibatkan efek samping yang berbahaya.
- Anonim. 2017. Paracetamol. medicinesinpregnancy.org/medicine–pregnancy/paracetamol/. (Diakses pada 21 Juli 2022).
- Anonim. 2021. Paracetamol. https://www.drugs.com/paracetamol.html. (Diakses pada 21 Juli 2022).
- Anonim. 2021. Using Paracetamol During Pregnancy May Alter Foetal Development. https://www.clinicbarcelona.org/en/news/using-paracetamol-during-pregnancy-may-alter-foetal-development. (Diakses pada 21 Juli 2022).