Terbit: 18 January 2022 | Diperbarui: 4 April 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Apabila sedang hamil dan mengalami susah buang air besar (BAB) atau sembelit, bolehkah ibu hamil minum obat pencahar? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Pencahar saat Sembelit?

Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Pencahar?

Pengobatan alami selalu menjadi yang terbaik menghilangkan sembelit sebelum mempertimbangkan minum obat apa pun.

Jika tidak ada pengobatan alami yang bisa membantu, dokter mungkin menganjurkan untuk mengonsumsi obat pencahar ringan. Salah satu obat pencahar ringan yang dianggap aman digunakan selama kehamilan adalah susu magnesium.

Dokter mungkin juga menganjurkan menggunakan serat psyllium 100% alami atau suplemen serat harian.

Jika obat-obatan tersebut tidak efektif, obat yang lebih kuat bisa dipertimbangkan. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat yang lebih kuat.

Selain itu, pastikan juga untuk tidak menggunakan obat pencahar secara berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat menyebabkan diare, dehidrasi, kadar garam, dan mineral tidak seimbang dalam tubuh.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Minum Obat Pencahar saat Sembelit?

Cara Alami Mengatasi Sembelit untuk Ibu Hamil

Sembelit atau susah BAB sering terjadi selama kehamilan, yang menyebabkan ketidaknyamanan. Untuk itu, penting untuk segera melakukan pengobatan. Anda bisa mencoba pengobatan alami sebelum menggunakan obat-obatan tertentu.

Berikut ini beberapa pengobatan alami untuk mengatasi sembelit:

1. Perbanyak Asupan Serat

Memperbanyak asupan serat bisa membantu mencegah susah BAB. Serat juga dapat memberikan vitamin dan antioksidan untuk wanita hamil.

Wanita hamil harus mengonsumsi 25-30 gram serat dalam makanan setiap hari agar BAB tetap teratur dan lancar.

2. Buah, Sayur, dan Kacang-kacangan

Pilihan makanan pencahar alami untuk ibu hamil, termasuk buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, kacang polong, lentil, dan plum.

Anda juga bisa membuat salad sayur atau salad buah yang enak untuk mengatasi sembelit. Campurkan beberapa raspberry, apel, pisang, buah ara, dan stroberi yang menyegarkan. Ibu hamil juga bisa panggang jagung manis, kubis Brussel, dan wortel sebagai lauk.

3. Perbanyak Minum Cairan

Sangat penting untuk tubuh tetap terhidrasi selama kehamilan. Itu artinya Anda harus memperbanyak asupan cairan.

Wanita hamil harus minum setidaknya delapan gelas sehari. Ini akan membantu menjaga usus tetap lembut dan bergerak dengan lancar melalui saluran pencernaan.

Selain itu, saat sulit BAB sebaiknya kurangi asupan kalsium berlebih dari produk-produk olahan susu, seperti keju. Sebab, terlalu banyak mengonsumsi  susu dan olahannya selama sulit BAB justru hanya akan memperparah kondisi yang sudah ada. Jadi daripada  mengonsumsi susu, sebaiknya perbanyak asupan air putih. 

Baca Juga: 6 Obat Sembelit Alami dan 12 Cara Mencegah Sembelit

Obat Pencahar yang Aman untuk Ibu Hamil

Perawatan utama untuk sembelit selama kehamilan adalah obat yang disebut pencahar, yang membuatnya lebih mudah dan lebih nyaman untuk BAB.

Menggunakan obat pencahar lembut biasanya aman, tetapi yang terbaik adalah menghindari obat pencahar stimulan karena berisiko menyebabkan kontraksi rahim.

Selain metamucil dan susu magnesium yang telah disebutkan di atas, ada beberapa pencahar yang aman selama kehamilan.

Berikut ini obat pencahar yang aman untuk ibu hamil:

1. Agen Pembentuk Massal

Agen pembentuk massal atau bulk-forming agents, adalah golongan laksatif yang bekerja dengan menyerap air lebih banyak di usus. Dengan begitu, obat pencahar ini dapat meningkatkan massa feses, membuatnya lebih lembut, dan lebih mudah untuk dikeluarkan.

Seperti obat lainnya, golongan pencahar ini dapat menyebabkan kram atau ketidaknyamanan, jadi sebaiknya mulai dengan dosis rendah dan pastikan minum banyak air.

2. Laksatif Lubrikan

Laksatif lubrikan atau lubricant laxatives, dapat memberikan lapisan licin ke feses atau bagian dalam saluran usus untuk membantu feses lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.

Salah satu jenis lubricant laxatives adalah gliserin suppositoria. Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan suppositoria, terutama saat hamil.

3. Pelunak Feses

Pelunak feses membantu meningkatkan kadar air ke tinja untuk membantu membuatnya lebih lembut dan lebih nyaman untuk dikeluarkan. Untuk ibu hamil, pelunak feses yang paling sering dianjurkan dokter adalah docusate.

4. Pencahar Osmotik

Menjadi salah satu jenis obat pencahar untuk ibu hamil, obat ini bekerja dengan menarik lebih banyak air ke dalam usus untuk membantu melunakkan feses.

Pencahar osmotik juga memungkinkan usus berkontraksi lebih banyak untuk menggerakkan feses, sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh. Contoh pencahar osmotik, polyethylene glycol dan magnesium hydroxide.

Obat pencahar jenis ini juga dapat menyebabkan efek samping, seperti kram dan perut kembung.

Meskipun terdapat pilihan pencahar tanpa resep dokter, penting untuk memeriksakan ke dokter mana yang aman untuk digunakan. Informasi terbatas tersedia tentang penggunaan beberapa obat pencahar untuk ibu hamil.  

  1. Anonim. Constipation in Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/constipation-during-pregnancy/. (Diakses pada 4 April 2023)
  2. Anonim. Constipation in Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/constipation-during-pregnancy/. (Diakses pada 4 April 2023)
  3. Anonim. Laxatives During Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/is-it-safe/laxatives-during-pregnancy/. (Diakses pada 4 April 2023)
  4. Galan, Nicole. 2015. Constipation and pregnancy: What to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324379. (Diakses pada 4 April 2023)
  5. Scaccia, Annamarya. 2015. 5 Safe Remedies for Constipation in Pregnancy. https://www.healthline.com/health/pregnancy/constipation-remedies. (Diakses pada 4 April 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi