Terbit: 29 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh wanita. Salah satunya adalah keringat yang muncul lebih banyak daripada biasanya. Ketahui berbagai penyebab berkeringat saat hamil dan cara mengatasinya berikut ini.

Penyebab Keringat Berlebih saat Hamil dan Penanganannya

Penyebab Ibu Hamil Berkeringat

Keringat berlebih sering kali ditemui pada wanita hamil. Perlu diketahui, saat hamil terjadi kenaikan suhu tubuh sehingga menyebabkan keluarnya keringat dalam jumlah banyak.

Ada berbagai kemungkinan penyebab ibu hamil berkeringat saat hamil. Beberapa penyebab tersebut di antaranya:

1. Perubahan Hormon

Kehamilan memicu berbagai perubahan pada tubuh wanita, termasuk perubahan hormon. Meningkatnya produksi hormon di dalam tubuh menjadi pemicu berbagai keluhan saat hamil, salah satunya keringat berlebih.

Perubahan hormonal menyebabkan salah satu bagian otak yang bertugas untuk mengatur suhu tubuh (hipotalamus) meningkatkan suhu tubuh dan menimbulkan lebih banyak keringat keluar.

Hormon kehamilan yang berkontribusi dalam hal ini, yaitu estrogen dan progesteron.

2. Peningkatan Volume Darah

Berkeringat saat hamil dapat disebabkan oleh meningkatnya volume darah di dalam tubuh. Selama kehamilan, ada lebih banyak aliran darah di dalam tubuh.

Kondisi tersebut membuat tubuh Anda terasa lebih hangat. Nah, kenaikan suhu inilah yang menyebabkan ibu hamil mengeluarkan lebih banyak keringat daripada biasanya.

Baca JugaMengapa Badan Ibu Hamil Sering Kedinginan?

3. Metabolisme Tubuh Meningkat

Tubuh akan bekerja lebih keras selama kehamilan karena perlu memenuhi kebutuhan dua orang: ibu dan janin. Hal ini membuat tubuh Bumil membakar lebih banyak kalori dan menghasilkan lebih banyak panas.

Metabolisme yang tinggi tersebut pada akhirnya ikut meningkatkan produksi keringat pada ibu hamil.

4. Berat Badan Bertambah

Salah satu kemungkinan penyebab berkeringat saat hamil adalah kenaikan berat badan selama kehamilan. Beban tubuh yang bertambah serta perubahan gravitasi tubuh menjadi alasannya.

Berat badan yang meningkat membuat Bumil membutuhkan usaha lebih besar untuk bergerak. Hal ini terutama bisa dirasakan memasuki trimester ketiga kehamilan.

Selain itu, adanya janin di dalam kandungan yang kian membesar ikut mengubah gravitasi tubuh. Akibatnya, tubuh akan berusaha lebih keras untuk menjaga keseimbangan.

Dua kondisi tersebut membuat tubuh Bumil menghasilkan lebih banyak panas sehingga produksi keringat berlebih tidak terhidarkan lagi.

5. Aktivitas Fisik

Ibu hamil yang banyak bergerak cenderung mengeluarkan lebih banyak keringat. Keluarnya keringat juga bisa semakin nyata saat berolahraga atau melakukan pekerjaan rumah yang membuat Anda tidak ‘diam’.

Beberapa aktivitas fisik yang dilakukan dapat membuat ibu hamil kelelahan. Rasa lelah yang berlebih memicu keringat keluar lebih deras daripada biasanya.

6. Cuaca

Siapa sangka, cuaca juga turut memengaruhi produksi keringat di tubuh ibu hamil, lo. Ya, Anda akan lebih banyak berkeringat ketika menghabiskan waktu di luar ruangan yang terik.

Ketika terpapar oleh udara panas, tubuh membutuhkan usaha yang lebih besar untuk mendinginkan tubuh. Apalagi jika kondisinya Anda sedang berbadan dua. Kondisi tersebut membuat tubuh ibu hamil mengeluarkan keringat.

Baca JugaBahaya Dehidrasi Saat Hamil dan Cara Mencegahnya

7. Kecemasan

Keringat bisa muncul sebagai respons terhadap kegugupan dan stres yang dirasakan. Itulah sebabnya, keluarnya keringat pada ibu hamil berkaitan dengan kondisi yang serupa.

Anda lebih mungkin berkeringat berlebihan saat hamil ketika mengalami kecemasan atau perubahan suasana hati.

8. Kondisi Kesehatan Tertentu

Keringat pada ibu hamil dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan, seperti demam akibat flu, pilek, atau penyakit lain. Demam memicu peningkatan suhu tubuh sehingga mengakibatkan keringat berlebih.

Selain demam, hipertiroidisme juga bisa menjadi pencetusnya. Penyakit ini ditandai dengan munculnya keringat berlebihan di tubuh.

Sudah sewajarnya jika tubuh memproduksi hormon tiroid lebih banyak saat kehamilan. Sebagai responsnya, tubuh akan meningkatkan suhunya.

Namun, pada kasus hipertiroidisme, produksi tiroid menjadi berlebih sehingga mempercepat detak jantung dan sistem tubuh. Kondisi ini membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat.

9. Obat-obatan Tertentu

Berkeringat saat hamil bisa jadi merupakan efek samping dari beberapa obat yang digunakan. Obat mual yang digunakan untuk mengatasi morning sickness diduga termasuk salah satu di antaranya.

10. Makanan dan Minuman Tertentu

Konsumsi makanan dan minuman tertentu bisa menjadi penyebab berkeringat saat hamil. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memperhatikan asupan sehari-hari ketika sedang hamil.

Makanan pedas, minuman beralkohol, dan kafein termasuk beberapa jenis makanan dan minuman yang dapat memicu kemunculan keringat berlebih.

Baca JugaIni Dia 8 Cara Menjaga Berat Badan saat Hamil

Cara Mengatasi Keringat Berlebih pada Ibu Hamil

Berkeringat merupakan cara tubuh untuk mendinginkan suhu saat kepanasan. Jadi, pada umumnya kondisi ini merupakan hal yang wajar terjadi selama kehamilan.

Akan tetapi, bila berkeringat saat hamil menimbulkan ketidaknyamanan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, tak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada dokter.

Penanganan keringat yang berlebihan akan bergantung pada penyebabnya. Namun secara umum, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi keluhan keringat berlebih pada kehamilan, di antaranya:

  • Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat misalnya katun. Sebaliknya, hindari pakaian yang berbahan hangat, seperti wol.
  • Minumlah lebih banyak air putih. Dengan begitu, tubuh Anda akan terhidrasi dengan baik.
  • Hindari mengonsumi makanan dan minuman yang dapat memicu keluarnya keringat berlebih.
  • Jaga agar berat badan Anda tetap ideal sesuai usia kehamilan. Perlu diketahui, berat badan berlebih dapat meningkatkan suhu tubuh sehingga risiko keluarnya keringat berlebih semakin besar.
  • Hindari paparan sinar matahari langsung, terutama di siang hari atau cuaca terik.
  • Bila perlu, Anda bisa menggunakan air conditioner (AC) atau kipas angin.
  • Bawalah kipas angin portabel atau tisu saat Anda akan keluar.
  • Gunakan produk yang dapat membantu mengurangi produksi keringat, seperti antiperspirant.

Kini Anda sudah mengetahui penyebab dan cara mengatasi berkeringat saat hamil. Apabila kondisi ini sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat!

 

  1. Grose, Jessica. 2019. Why Are Pregnant Women So Sweaty? https://www.nytimes.com/2019/07/02/parenting/pregnancy-sweat.html. (Diakses pada 11 Mei 2023).
  2. Jablonski, Nicole. 2019. Why You Could Be Having Pregnancy Night Sweats — and What to Do About Them. https://www.healthline.com/health/pregnancy/night-sweats-pregnancy. (Diakses pada 11 Mei 2023).
  3. Murray, Donna. 2022. Excessive Sweating and Night Sweats in Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/sweating-during-pregnancy-4687125. (Diakses pada 11 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi