Terbit: 2 December 2021 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Nefrokalsinosis adalah kondisi ketika ginjal memiliki terlalu banyak kalsium. Ini dapat menyebabkan cedera ginjal akut atau kronis. Untuk informasi lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini, mulai dari definisi, gejala, hingga pencegahan!

Nefrokalsinosis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahan

Apa itu Nefrokalsinosis?

Nefrokalsinosis adalah gangguan di mana terlalu banyak kalsium yang tersimpan di ginjal. Ini umum terjadi pada bayi prematur dan biasanya terjadi di kedua ginjal.

Kondisi ini dapat menyebabkan cedera ginjal akut atau kronis. Penderitanya mungkin juga memiliki kadar kalsium atau fosfat yang tinggi dalam darah atau urine.

Jenis Nefrokalsinosis

Dokter mengklasifikasikan nefrokalsinosis sebagai molekuler atau zat kimia, mikroskopis, atau makroskopik. Klasifikasi tergantung pada ukuran deposit kalsium dan apakah terlihat melalui sinar-X atau mikroskop.

Biasanya, dokter akan menemukan deposit kalsium di medula ginjal, jaringan halus yang terdapat di bagian dalam ginjal.

Berikut ini penjelasannya:

  • Nefrokalsinosis molekuler. Jenis ini tidak menunjukan adanya kadar kalsium ketika dilakukan tes melalui pemeriksaan mikroskop dan tes pencitraan. Biasnya, kondisi terjadi pada penderita hiperkalsemia.
  • Nefrokalsinosis mikroskopis. Dalam pemeriksaan melalui mikroskop, tampak terlihat kadar kalsium berukuran kecil di dalam ginjal.
  • Nefrokalsinosis makroskopik. Kaslium yang berukuran besar di dalam ginjal terlihat melalui CT-scan atau ultrasound.

Tanda dan Gejala Nefrokalsinosis

Dalam kebanyakan kasus, kelebihan kalsium di ginjal tidak menimbulkan gejala awal. Sementara dalam kasus lain, ini terdeteksi karena menyebabkan gangguan kesehatan. Berikut ini gejala nefrokalsinosis berdasarkan jenisnya.

Gejala molekuler, termasuk:

  • Poliuria dan polidipsia (haus berlebihan)
  • Glikosuria ginjal, merupakan mutasi gen tertentu yang menyebabkan gula darah tercampur ke dalam urine ketika darah disaring oleh ginjal.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Gagal ginjal.

Berikut ini gejala mikroskopis:

  • Peningkatan nitrogen urea darah (BUN).
  • Perpanjangan waktu transit nefron di tubulus distal.
  • Pielonefritis akut atau obstruksi ureter kalkulus dengan gagal ginjal.

Gejala makroskopis, di antaranya:

  • Kolik ginjal.
  • Hematuria (kencing berdarah).
  • Keluarnya batu saluran kemih.
  • Infeksi saluran kemih (ISK).
  • Poliuria dan polidipsia.
  • Hipertensi.
  • Proteinuria.
  • Pada penyakit Dent, kehilangan protein dengan berat molekul rendah, hiperkalsiuria, dan nefrolitiasis.
    Piuria mikroskopis.
  • Disfungsi tubulus distal dengan defek kehilangan garam ringan.
  • Disfungsi tubulus proksimal (tidak biasa).
  • Asidosis tubulus distal sekunder.
  • Gagal ginjal.

Baca Juga: Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Cara Mengobati

Penyebab Nefrokalsinosis

Setiap gangguan yang menyebabkan kelebihan kadar kalsium dalam darah atau urine dapat menyebabkan nefrokalsinosis.

Dalam gangguan ini, deposit kalsium terjadi di jaringan ginjal itu sendiri. Biasanya kedua ginjal terpengaruh.

Kondisi yang dapat menyebabkan nefrokalsinosis, berikut di antaranya:

  • Sindrom Alport.
  • Sindrom Bartter.
  • Glomerulonefritis kronis.
  • Hipomagnesemia familial.
  • Penyakit ginjal bunga karang meduler
  • Hiperoksaluria primer.
  • Penolakan transplantasi ginjal.
  • Asidosis tubular renal (ATR).
  • Nekrosis korteks ginjal.

Selain itu, ada kemungkinan penyebab lain dari nefrokalsinosis, termasuk:

  • Keracunan etilen glikol.
  • Hiperkalsemia (kelebihan kalsium dalam darah) akibat hiperparatiroidisme.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti acetazolamide, amphotericin B, dan triamterene.
  • Toksisitas vitamin D.
  • Sarkoidosis.
  • Tuberkulosis ginjal dan infeksi terkait AIDS.

Faktor Risiko

Faktor yang dapat meningkatkan risiko kelebihan kalsium di ginjal, meliputi:

  • Hiperkalsemia dan hiperfosfatemia persisten.
  • Peningkatan ekskresi urine kalsium, fosfat, atau oksalat.
  • Hipositraturia.
  • Hipokalemia kronis.
  • Hiperoksaluria.

Diagnosis Nefrokalsinosis

Terlalu banyak kalsium di ginjal dapat ditemukan ketika berkembangnya gejala insufisiensi ginjal, gagal ginjal, uropati obstruktif, atau batu saluran kemih. Tes pencitraan dapat mendiagnosis kondisi ini.

Tes yang mungkin dilakukan, antara lain:

  • Computerized tomography scan (CT scan) perut.
  • Ultrasonografi (USG) ginjal.

Tes lainnya yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis dan menentukan tingkat keparahan gangguan terkait, termasuk:

  • Tes darah untuk memeriksa kadar kalsium, fosfat, asam urat, dan hormon paratiroid.
  • Urinalisis untuk mendeteksi kristal dan memeriksa sel darah merah.
  • Pengumpulan urine selama 24 jam untuk mengukur keasaman dan kadar kalsium, natrium, asam urat, oksalat, dan sitrat.

Baca Juga: Gagal Ginjal Kronik: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Pengobatan Nefrokalsinosis

Tujuan perawatannya untuk mengurangi gejala dan mencegah lebih banyak kalsium yang menumpuk di ginjal. Perawatannya akan dilakukan dengan metode untuk mengurangi kadar kalsium, fosfat, dan oksalat yang tidak normal dalam darah dan urine.

Pilihan perawatan termasuk membuat perubahan pola makan dan menggunakan obat-obatan dan suplemen.

Jika  minum obat yang menyebabkan kehilangan kalsium, dokter mungkin akan meminta pasien untuk berhenti meminumnya. namun, jangan pernah berhenti meminum obat apa pun sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Perawatan farmakologis dan non-bedah lainnya untuk nefrokalsinosis makroskopik, meliputi:

  • Diuretik tiazid, seperti hidroklorotiazid.
  • Membatasi asupan garam.
  • Suplemen kalium dan magnesium.
  • Suplemen sitrat (lebih disukai sebagai kalium sitrat).
  • Piridoksin dosis tinggi.

Pilihan operasi dapat dipertimbangkan untuk mengatasi batu saluran kemih yang menyebabkan obstruksi, berikut di antaranya:

  • Nefrolitotomi perkutan.
  • Laser dan litotripsi gelombang kejut.
  • Penempatan stent.
  • Operasi terbuka (jarang diperlukan).
  • Paratiroidektomi bisa dipertimbangkan untuk menghilangkan adenoma yang membesar.

Komplikasi Nefrokalsinosis

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat kelebihan kalsium di ginjal, termasuk:

  • Gagal ginjal akut.
  • Gagal ginjal jangka panjang (kronis).
  • Batu ginjal.
  • Uropati obstruktif (akut atau kronis, unilateral atau bilateral).

Baca Juga: 8 Pantangan Penyakit Ginjal yang Harus Anda Ketahui

Pencegahan Nefrokalsinosis

Kelebihan kalsium di dalam ginjal hanya bisa dicegah dengan mengobati gangguan yang terkait dengan kadar kalsium yang tinggi di ginjal dengan benar.

Jika kondisi tersebut mendapatkan pengobatan lebih awal, kemungkinan dapat membantu mencegah penumpukan kalsium dalam ginjal.

 

  1. Anonim. Nephrocalcinosis. https://www.topdoctors.co.uk/medical-dictionary/nephrocalcinosis. (Diakses pada 2 Desember 2021).
  2. Anonim. 2021. Medical Definition of Nephrocalcinosis. https://www.medicinenet.com/nephrocalcinosis/definition.htm. (Diakses pada 2 Desember 2021).
  3. Caporuscio, Jessica. 2020. What to know about calcification. https://www.medicalnewstoday.com/articles/calcification#kidneys. (Diakses pada 2 Desember 2021).
  4. Fulop, Tibor. 2021. Nephrocalcinosis. https://emedicine.medscape.com/article/243911-overview#a1. (Diakses pada 2 Desember 2021).
  5. Shah, Sovrin M. 2019. Nephrocalcinosis. https://medlineplus.gov/ency/article/000492.htm. (Diakses pada 2 Desember 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi