Terbit: 5 January 2021
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Hiperkalsemia adalah suatu kondisi ketika kadar kalsium di dalam tubuh terlalu banyak. Apa yang menyebabkan hal ini bisa sampai terjadi dan apakah berbahaya? Simak informasi selengkapnya mengenai gangguan medis yang satu ini dari mulai ciri-ciri, penyebab, hingga pengobatan dan pencegahannya.

Hiperkalsemia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Hiperkalsemia?

Hiperkalsemia (hypercalcemia) adalah kondisi di mana kadar kalsium dalam darah berada di atas normal. Terlalu banyak kalsium dalam darah dapat melemahkan tulang, memicu batu ginjal, dan mengganggu kerja jantung serta otak.

Hiperkalsemia biasanya disebabkan oleh kelenjar paratiroid—berjumlah 4 (empat)—yang terlalu aktif. Keempat kelenjar kecil ini terletak di leher, dekat kelenjar tiroid. Penyebab lain dari kondisi ini termasuk kanker, gangguan medis tertentu lainnya, beberapa obat, dan terlalu banyak mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D.

Ciri dan Gejala Hiperkalsemia

Seseorang mungkin tidak akan merasakan gejala apabila ia mengalami hiperkalsemia ringan. Akan tetapi, pada kasus yang lebih serius, kondisi ini biasanya akan memunculkan sejumlah gejala pada tubuh. Gejala yang dimaksud meliputi:

Umum

Gejala umum dari gangguan medis ini meliputi:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan

Ginjal

Gejala yang berhubungan dengan ginjal meliputi:

  • Haus yang berlebihan
  • Buang air kecil berlebihan
  • Nyeri di antara punggung dan perut bagian atas di satu sisi karena batu ginjal

Perut

Gejala yang berhubungan dengan perut meliputi:

  • Mual
  • Sakit perut
  • Nafsu makan menurun
  • Sembelit
  • Muntah

Jantung

Kalsium tinggi dapat mempengaruhi sistem kelistrikan jantung, menyebabkan irama jantung menjadi tidak normal.

Otot

Kadar kalsium dapat memengaruhi otot dan menimbulkan gejala berupa:

  • Kedutan
  • Kram
  • Kelemahan

Sistem Kerangka

Kadar kalsium yang tinggi dapat memengaruhi tulang hingga menyebabkan:

  • Sakit tulang
  • Osteoporosis
  • Patah tulang

Gejala Neurologis

Hiperkalsemia juga dapat menyebabkan gejala neurologis, seperti depresi, kehilangan ingatan, dan mudah tersinggung. Kasus yang parah bahkan dapat menyebabkan kebingungan dan koma.

Jika Anda menderita kanker dan mengalami gejala hypercalcemia segera hubungi dokter. Tidak jarang kanker menyebabkan peningkatan kadar kalsium. Jika ini terjadi, ini adalah keadaan darurat medis.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Hubungi dokter Anda jika Anda mengembangkan tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan hiperkalsemia, seperti sangat haus, sering buang air kecil dan mengalami sakit perut.

Penyebab Hiperkalsemia

Tubuh menggunakan interaksi antara kalsium, vitamin D, dan hormon paratiroid (PTH) untuk mengatur kadar kalsium.

PTH membantu tubuh mengontrol berapa banyak kalsium yang masuk ke aliran darah dari usus, ginjal, dan tulang. Biasanya, PTH meningkat ketika kadar kalsium dalam darah turun dan menurun saat kadar kalsium naik.

Tubuh seseorang juga dapat membuat kalsitonin dari kelenjar tiroid saat kadar kalsium terlalu tinggi. Ketika mengalami hiperkalsemia, ada kelebihan kalsium dalam aliran darah dan tubuh tidak dapat mengatur kadar kalsium Anda secara normal.

Ada beberapa kemungkinan penyebab hiperkalsemia ini, yaitu:

1. Hiperparatiroidisme

Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar kecil yang terletak di belakang kelenjar tiroid di leher. Mereka mengontrol produksi hormon paratiroid yang pada gilirannya mengatur kalsium dalam darah.

Hiperparatiroidisme terjadi ketika satu atau lebih kelenjar paratiroid menjadi terlalu aktif dan melepaskan terlalu banyak PTH. Ini menciptakan ketidakseimbangan kalsium yang tidak dapat diperbaiki oleh tubuh sendiri. Inilah penyebab utama hiperkalsemia, terutama pada wanita berusia di atas 50 tahun.

2. Penyakit Paru-Paru dan Kanker

Penyakit granulomatosa, seperti tuberkulosis dan sarkoidosis, adalah penyakit paru-paru yang dapat menyebabkan peningkatan kadar vitamin D Anda. Ini menyebabkan lebih banyak penyerapan kalsium, yang meningkatkan kadar kalsium dalam darah Anda.

Beberapa jenis kanker, terutama kanker paru-paru, kanker payudara, dan kanker darah, dapat meningkatkan risiko hypercalcemia.

3. Efek Samping Obat

Beberapa obat, terutama diuretik, dapat menyebabkan hypercalcemia. Pasalnya, obat-obatan tersebut menyebabkan diuresis cairan yang parah—hilangnya air tubuh—dan kekurangan kalsium. Ini menyebabkan kelebihan konsentrasi kalsium dalam darah. Sementara itu, obat lain seperti litium menyebabkan lebih banyak PTH dilepaskan.

4. Suplemen Makanan dan Obat Bebas

Mengonsumsi terlalu banyak vitamin D atau kalsium dalam bentuk suplemen dapat meningkatkan kadar kalsium Anda. Penggunaan kalsium karbonat yang berlebihan, yang terdapat dalam antasida umum seperti Tums dan Rolaids, juga dapat menyebabkan kadar kalsium tinggi.

Dosis tinggi dari produk-produk yang dijual bebas ini adalah penyebab paling umum ketiga dari hypercalcemia di Amerika Serikat.

5. Dehidrasi

Hal ini biasanya menyebabkan kasus hiperkalsemia ringan. Dehidrasi menyebabkan tingkat kalsium Anda meningkat karena jumlah cairan yang Anda miliki dalam darah rendah. Namun, tingkat keparahannya sangat bergantung pada fungsi ginjal Anda.

Diagnosis Hiperkalsemia

Dokter Anda dapat menggunakan tes darah untuk memeriksa kadar kalsium dalam darah pasien. Tes urine yang mengukur kalsium, protein, dan zat lain juga dapat membantu.

Jika dokter menemukan tingkat kalsium yang tinggi, mereka akan melakukan lebih banyak tes untuk mengetahui penyebab kondisi ini. Tes darah dan urine dapat membantu dokter mendiagnosis hiperparatiroidisme dan kondisi lainnya.

Tes yang memungkinkan dokter memastikan adanya kanker atau penyakit lain yang dapat menyebabkan hiperkalsemia meliputi:

  • Rontgen dada, yang dapat mengungkap kanker paru-paru.
  • Mammogram, yang membantu mendiagnosis kanker payudara.
  • CT scan, yang membentuk gambar tubuh Anda yang lebih detail.
  • Pemindaian MRI, yang menghasilkan gambar detail dari organ tubuh Anda dan struktur lainnya.
  • Tes kepadatan mineral tulang DEXA, yang mengevaluasi kekuatan tulang.

Pengobatan Hiperkalsemia

Orang dengan hiperkalsemia ringan mungkin tidak memerlukan pengobatan dan kadarnya dapat kembali normal seiring waktu. Dokter akan memantau kadar kalsium dan kesehatan ginjal. Jika kadar kalsium terus meningkat atau tidak membaik dengan sendirinya, pengujian lebih lanjut kemungkinan besar akan direkomendasikan.

Untuk orang dengan hypercalcemia yang lebih parah, penting untuk mengetahui penyebabnya. Dokter mungkin menawarkan perawatan untuk membantu menurunkan kadar kalsium dan mencegah komplikasi. Perawatan yang memungkinkan termasuk cairan intravena dan obat-obatan seperti kalsitonin atau bifosfonat.

Jika kelenjar paratiroid terlalu aktif, terlalu banyak vitamin D, atau kondisi kesehatan lain yang menyebabkan hiperkalsemia, dokter juga akan menangani kondisi yang mendasari ini. Sementara itu, seseorang dengan pertumbuhan sel abnormal nonkanker pada kelenjar paratiroid mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkatnya.

Komplikasi Hiperkalsemia

Jika tidak segera mendapat penanganan, gangguan medis ini bisa berujung pada sejumlah komplikasi. Komplikasi hiperkalsemia dapat meliputi:

  • Osteoporosis. Jika tulang terus melepaskan kalsium ke dalam darah, hal ini dapat memicu penyakit pengeroposan tulang (osteoporosis) yang dapat menyebabkan patah tulang, lengkungan tulang belakang, dan penurunan tinggi badan.
  • Batu ginjal. Jika urine mengandung terlalu banyak kalsium, kristal mungkin terbentuk seiring waktu, kristal bisa bergabung membentuk batu ginjal.
  • Gagal ginjal. Hiperkalsemia yang parah dapat merusak ginjal, membatasi kemampuannya untuk membersihkan darah, dan menghilangkan cairan.
  • Masalah sistem saraf. Hypercalcemia yang parah dapat menyebabkan kebingungan, demensia, dan koma, yang dapat berakibat fatal.
  • Irama jantung yang tidak normal (aritmia). Berlebihnnya kadar kalsium juga dapat memengaruhi impuls listrik yang mengatur detak jantung, menyebabkan jantung berdetak tidak teratur.

Pencegahan Hiperkalsemia

Perubahan gaya hidup tertentu dapat membantu menjaga keseimbangan kadar kalsium dan kesehatan tulang. Ini termasuk:

  • Minum banyak air. Tetap terhidrasi dapat menurunkan kadar kalsium darah, pun dapat membantu mencegah batu ginjal.
  • Berhenti merokok. Merokok dapat meningkatkan pengeroposan tulang. Selain meningkatkan kesehatan tulang, berhenti merokok akan mengurangi risiko kanker dan gangguan kesehatan lainnya.
  • Berolahraga dan latihan kekuatan. Ini meningkatkan kekuatan dan kesehatan tulang.
  • Mengikuti pedoman pengobatan dan suplemen. Melakukannya dapat menurunkan risiko mengonsumsi terlalu banyak vitamin D dan mengembangkan hiperkalsemia.

 

  1. Anonim. Hypercalcemia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypercalcemia/symptoms-causes/syc-20355523#:~:text=Hypercalcemia%20is%20a%20condition%20in,result%20of%20overactive%20parathyroid%20glands. (accessed on 5 January 2021)
  2. Burgess, L. 2018. What happens when calcium levels are high? https://www.medicalnewstoday.com/articles/322012 (accessed on 5 January 2021)
  3. Delgado, A. 2018. Hypercalcemia: What Happens If You Have Too Much Calcium? https://www.healthline.com/health/hypercalcemia#complications (accessed on 5 January 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi