Terbit: 18 February 2020 | Diperbarui: 22 August 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Selama masa kehamilan, konsumsi vitamin untuk ibu hamil sangat penting dilakukan. Tindakan ini dapat membantu mendukung kehamilan yang sehat. Apa saja vitamin yang dibutuhkan oleh ibu hamil? Simak daftarnya berikut ini.

8 Jenis Vitamin untuk Ibu Hamil yang Penting untuk Dikonsumsi

Daftar Vitamin Ibu Hamil untuk Kesehatan Ibu dan Janin

Selama kehamilan, janin yang sedang tumbuh di dalam kandungan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan dari tubuh ibu. Oleh karena itu, wanita hamil harus mencukupi vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya agar kesehatan dirinya dan janin tetap terjaga.

Beberapa vitamin untuk ibu hamil yang sebaiknya dipenuhi, di antaranya:

1. Vitamin D

Vitamin D diperlukan untuk membantu tubuh menyerap kalsium. Sebagaimana yang telah diketahui, kalsium berperan penting terhadap pertumbuhan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga mendukung perkembangan jantung, otot, dan saraf janin.

Kekurangan vitamin D selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko operasi caesar, preeklamsia, kelahiran prematur, dan diabetes gestasional.

Kebutuhan vitamin D selama kehamilan jauh lebih tinggi. Jadi, pastikan untuk berkonsultasi kepada dokter sesuai kebutuhan Anda, ya.

Sumber alami vitamin D, yaitu brokoli, sayuran hijau, buah kiwi, stroberi, jambu biji, jeruk, lemon, dan kacang polong.

2. Vitamin C

Vitamin C adalah vitamin yang berperan terhadap perkembangan otak dan mental. Selain itu, vitamin ini dapat membantu tubuh menyerap zat besi.

Zat besi sangat penting terhadap ketersediaan oksigen, distribusi sari-sari makanan untuk janin, dan pertumbuhan plasenta.

Vitamin C bisa ditemukan dalam berbagai macam buah dan sayuran, seperti jeruk, stroberi, brokoli, kentang, dan kubis.

Baca Juga11 Sayur yang Bagus untuk Ibu Hamil, Kaya Nutrisi dan Sehat!

3. Asam Folat

Asam folat (vitamin B9) memainkan peran integral dalam sintesis DNA, produksi sel darah merah, dan pertumbuhan dan perkembangan janin.

Perlu diketahui juga bahwa asam folat adalah bentuk sintetis dari folat yang ditemukan dalam banyak suplemen.

Konsumsi asam folat bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan seperti sayuran hijau, brokoli, asparagus, kacang polong, kacang tanah, kacang almond, alpukat, buah bit, sereal, jeruk, dan seledri.

4. Vitamin B12

Vitamin ini dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sistem saraf. Kombinasinya bersama dengan asam folat dapat membantu mencegah cacat tabung saraf dan cacat sistem saraf pada bayi.

Kebutuhan vitamin untuk ibu hamil ini dapat dipenuhi dari berbagai makanan, seperti kedelai, ikan, telur, susu, dan unggas.

Anda dianjurkan untuk mengonsumsi sekitar 2.6 mcg vitamin B12 setiap harinya. Selain dari makanan, suplemen vitamin ini bisa membantu memenuhi kebutuhannya.

5. Vitamin E

Vitamin untuk ibu hamil selanjutnya adalah vitamin E. Fungsi vitamin ini adalah mendistribusikan sari-sari makanan ke bayi melalui plasenta.

Vitamin E dapat membantu membentuk dan menggunakan sel darah merah serta otot. Hal ini menjadikan vitamin untuk ibu hamil mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.

Beberapa makanan yang mengandung vitamin E, di antaranya minyak sawit, toge, sayuran hijau, brokoli alpukat, kacang-kacangan, bayam, dan sereal.

6. Vitamin A

Vitamin A dapat mempertahankan keberadaan sel-sel yang melapisi paru-paru janin agar tetap terlindungi dari polutan selama ada di dalam rahim. Selain itu, vitamin  ini juga membantu pertumbuhan tulang dan gigi.

Ibu hamil bisa mencukupi kebutuhan vitamin A dengan mengonsumsi hati, susu, telur, wortel, bayam, brokoli, kentang, dan labu.

Meskipun vitamin  ini sangat penting untuk perkembangan janin, terlalu banyak vitamin A juga bisa berbahaya karena vitamin ini larut dalam lemak.

Tubuh menyimpan lemak berlebih di hati. Akumulasi lemak berlebih ini dapat memiliki efek toksik pada tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan hati, bahkan dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi.

Baca JugaPenyebab dan Cara Mengatasi Pusing saat Hamil, Bumil Perlu Tahu

7. Vitamin K

Vitamin ini memiliki kemampuan dalam membuat darah menggumpal. Fungsi ini penting untuk mencegah terjadinya perdarahan.

Janin yang tidak mendapatkan cukup vitamin K selama kehamilan membuatnya berisiko terkena pendarahan defisiensi vitamin K (vitamin K deficiency bleeding/ VKDB)

VKDB dapat menyebabkan pendarahan ke otak dan dapat menyebabkan kerusakan otak, bahkan kematian. VKDB dapat dicegah dengan memberi bayi yang baru lahir vitamin tambahan.

Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin K, seperti sayuran berdaun hijau, yoghurt, daging, susu, dan keju.

8. Vitamin H

Vitamin H mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Padahal, vitamin ini dikenal sebagai biotin dan termasuk dalam kelompok vitamin B kompleks.

Vitamin untuk ibu hamil ini diperlukan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Biotin selama kehamilan dapat menambah kekurangan vitamin B.

Kekurangan vitamin penting ini dapat menyebabkan ruam, rambut rontok, halusinasi, dan depresi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan vitamin penting ini terutama selama kehamilan.

Sumber vitamin H bisa didapatkan dari kacang kenari, keju, susu, kembang kol, alpukat, jamur, wortel, mentimun, jeroan, dan daging salmon.

Nutrisi Lain yang Dibutuhkan Ibu Hamil

Selain beberapa vitamin di atas, ibu hamil juga sebaiknya memenuhi sejumlah nutrisi berikut agar kehamilan tetap sehat:

1. Kalsium

Salah satu nutrisi penting lainnya untuk ibu hamil adalah kalsium. Memenuhi kebutuhan kalsium penting untuk membantu mencegah kepadatan tulang ibu hamil.

Saat kalsium terpenuhi, janin akan menggunakan kalsium untuk pertumbuhan tulangnya sendiri.

2. Zat Besi

Mineral yang satu ini penting untuk pembentukan hemoglobin, protein yang berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Selama kehamilan, kebutuhan zat besi ini meningkat hingga dua kali lipat, yaitu sekitar 27 miligram setiap harinya.

Anda bisa memenuhi kebutuhan zat besi dari makanan sehari-hari, sayuran berdaun hijau, biji-bijian, kacang-kacangan, makanan laut, dan buah kering.

3. Yodium

Yodium (iodin) adalah mineral penting untuk memproduksi hormon tiroid. Selain itu, yodium juga dapat membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan yang dikonsumsi.

Pada janin, mineral ini bermanfaat untuk membantu perkembangan sistem saraf bayi.

Kebutuhan mineral ini pada ibu hamil adalah sekitar 220 mcg setiap harinya. Sumber makanan yang mengandung iodin, di antaranya ikan, susu, keju, yoghurt, dan garam beryodium.

Baca Juga: Manfaat Omega-3 untuk Ibu Hamil serta Sumber Makanannya

3. Asam Lemak Omega-3

DHA (asam docosahexaenoic) dan EPA (asam eicosapentaenoic) merupakan asam lemak omega-3 yang dibutuhkan oleh ibu hamil.

Kebutuhan omega-3 yang terpenuhi dapat membantu menurunkan risiko kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Anda bisa memenuhi kebutuhan asam lemak ini dari berbagai makanan, seperti kacang-kacangan dan ikan berlemak.

4. Kolin

Asupan kolin penting untuk membantu perkembangan otak dan sumsum tulang belakang janin. Selain itu, kolin juga dapat menurunkan risiko cacat tabung saraf.

Pada wanita hamil, kebutuhan kolin adalah sebanyak 450 miligram setiap hari.

Meski tubuh dapat memproduksi kolin sendiri, sumber yang besar bisa Anda peroleh dari makanan tertentu, seperti daging, telur, dan brokoli.

Jika kebutuhan Anda tidak dapat terpenuhi hanya dari konsumsi makanan, dokter dapat meresepkan suplemen dan vitamin yang mengandung kolin.

5. Zinc

Kebutuhan zinc selama kehamilan penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Bagi calon buah hati, mineral esensial ini dapat membantu pertumbuhan sel dan perkembangan otak.

Beberapa makanan yang mengandung zinc, di antaranya:

  • Daging merah.
  • Kerang.
  • Unggas.
  • Produk susu.
  • Sereal yang diperkaya.
  • Kacang-kacangan.
  • Biji-bijian.

Baca JugaDaftar Makanan untuk Ibu Hamil dengan Diabetes Gestasional

Konsultasi dengan Dokter perihal Vitamin Ibu Hamil yang Tepat

Saat sumber alami dari makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral ibu hamil, dokter biasanya akan menyarankan konsumsi suplemen dan vitamin.

Dokter kemungkinan akan meresepkan jenis vitamin untuk ibu hamil yang berbeda seperti dari segi bentuknya. Pasalnya, beberapa wanita lebih mudah mengonsumsi vitamin yang berbentuk cair daripada pil.

Perlu diketahui, beberapa vitamin untuk ibu hamil dapat menyebabkan mual. Jika hal itu terjadi, segera beritahu dokter kandungan Anda.

Selain itu, pahamilah bahwa suplemen dan vitamin untuk ibu hamil hanya dapat membantu memenuhi kekurangan nutrisi, bukan untuk menggantikan asupan makanan yang utama.

Nutrisi selama kehamilan sebaiknya tetap dipenuhi dari sumber alami, yakni dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Barengi dengan olahraga rutin, tidur yang cukup, dan kendalikan stres dengan baik. Jangan ragu untuk tanyakan kepada dokter kandungan mengenai dosis, risiko, dan manfaat vitamin untuk kehamilan yang diresepkan.

Itulah beberapa jenis vitamin untuk ibu hamil beserta nutrisi lain yang harus dipenuhi. Selalu pastikan untuk memenuhi kebutuhan beberapa nutrisi di atas, ya!

 

  1. Anonim. 2020. Vitamins, Supplements and Nutrition in Pregnancy. https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/vitamins-supplements-and-nutrition/. (Diakses pada 3 April 2023).
  2. Anonim. Pregnancy Vitamins and Nutrients. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/pregnancy-vitamins-nutrients/. (Diakses pada 3 April 2023).
  3. Anonim. Roles of Vitamin B in Pregnancy. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/vitamin-b-pregnancy/. (Diakses pada 3 April 2023).
  4. Anonim. Vitamins and Other Nutrients During pregnancy. https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/vitamins-and-other-nutrients-during-pregnancy. (Diakses pada 3 April 2023).
  5. Anonim. Which Vitamins to Take During Pregnancy. https://www.nct.org.uk/pregnancy/food-and-nutrition/which-vitamins-take-during-pregnancy. (Diakses pada 3 April 2023).
  6. Dasher, Eva. 2021. Choline During Pregnancy. https://www.babycenter.com/pregnancy/diet-and-fitness/choline-in-your-pregnancy-diet_10325647. (Diakses pada 3 April 2023).
  7. Dasher, Eva. 2021. Zinc During Pregnancy. https://www.babycenter.com/pregnancy/diet-and-fitness/zinc-in-your-pregnancy-diet_673. (Diakses pada 3 April 2023).
  8. Kubala, Jillian. 2020. Supplements During Pregnancy: What’s Safe and What’s Not. https://www.healthline.com/nutrition/supplements-during-pregnancy. (Diakses pada 3 April 2023).
  9. Saha, Ria. 2021. Why Is Biotin Needed During Pregnancy? https://www.momjunction.com/articles/why-is-biotin-needed-during-pregnancy_00330225/. (Diakses pada 3 April 2023).
  10. Shahrook, Sadequa, dkk. 2014. Vitamin K Supplementation During Pregnancy for Improving outcomes. https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD010920/full. (Diakses pada 3 April 2023).
  11. WebMD Editorial Contributors. 2022. Prenatal Vitamins. https://www.webmd.com/baby/guide/prenatal-vitamins. (Diakses pada 3 April 2023).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi