Terbit: 30 August 2022 | Diperbarui: 31 August 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Sering merasa lemas, pusing, hingga tidak enak badan? Jika iya, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa Anda sedang mengalami malaise. Alih-alih penyakit, malaise adalah pertanda dari suatu penyakit. Simak penjelasan lengkap seputar penyakit ini dalam ulasan berikut.

Malaise: Gejala, Penyebab, Diagnosis, hingga Pengobatan

Apa itu Malaise?

Malaise adalah istilah dalam dunia medis yang menggambarkan suatu kondisi saat tubuh terasa lemas, pusing, dan tidak enak badan.

Setiap orang pernah mengalami kondisi ini, terutama saat sedang sakit. Ini karena malaise memang merupakan sinyal jika tubuh sedang tidak fit.

Kondisi ini dapat menyerang baik fisik maupun psikis, tergantung jenis penyakit yang mendasarinya.

Gejala Malaise

Gejala yang terjadi sifatnya tidak spesifik dan subjektif, dalam artian bergantung pada penyakit yang melatarbelakanginya. hal itulah yang membuat setiap orang merasakan gejala yang berbeda-beda.

Bahkan untuk penyakit yang sama, ada yang mengalami malaise, tetapi ada juga yang tidak.

Berikut ini beberapa gejala yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

1. Gejala Fisik

Malaise ditandai dengan sejumlah gangguan fisik, di antaranya:

  • Menurunnya nafsu makan. Ini terjadi akibat badan lemas dan sakit sehingga otomatis nafsu makan juga akan menurun.
  • Nyeri sendi. Badan mengalami nyeri dan pegal-pegal di semua ruas sendi dan otot. Kondisi ini menyebabkan seseorang merasa lemas dan tidak semangat melakukan kegiatan apa pun.
  • Sakit perut. Kondisi ini diakibatkan oleh sejumlah penyakit saluran pencernaan, seperti sembelit, diare, radang usus, dan sebagainya.
  • Demam. Tubuh yang mengalami demam disebabkan oleh adanya penyakit, mulai dari ringan hingga penyakit kronis.
  • Berat badan menurun. Nafsu makan yang menurun dapat secara langsung menurunkan berat badan.
  • Haid tidak teratur. Pada wanita, malaise juga bisa ditandai dengan tidak teraturnya siklus haid.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening adalah kelenjar yang berperan dalam produksi sel darah putih. Saat tubuh terserang penyakit, otomatis sel darah putih akan bekerja ekstra untuk melawan penyakit tersebut. Akibatnya, terjadi pembengkakan.

2. Gejala Psikis

Gejala malaise dalam bentuk psikis terdiri dari:

  • Tidak bersemangat. Seseorang akan merasa tidak bersemangat dan berenergi untuk melakukan aktivitas.
  • Cemas. Setiap orang yang sedang dalam kondisi malaise juga umumnya dilanda perasaan cemas terkait penyakit yang dideritanya.
  • Gangguan kognitif. Adanya gangguan daya ingat dan berpikir (kognitif) menandakan terjadinya masalah pada fungsi otak. Ini juga bisa terjadi karena Anda sedang dilanda stres.
  • Perubahan mood. Mood, tingkah laku, dan emosi seseorang bisa menjadi tidak konsisten. Anda bisa saja tiba-tiba marah, sedih, dan menjadi pendiam.

Baca JugaBadan Lemas Setelah Bangun Tidur? Ini Penyebab dan Penanganannya

Penyebab Malaise

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami kondisi ini. Selain kehamilan dan penuaan, kondisi ini juga disebabkan oleh:

1. Kondisi Medis

Penyakit kronis yang dapat menjadi penyebab keadaan ini, antara lain:

  • Anemia kronis.
  • Fibromyalgia.
  • Penyakit ginjal.
  • Sindrom kelelahan kronis.
  • Kanker.
  • Penyakit hati.
  • Penyakit paru obstruksi kronis.
  • Diabetes.

2. Infeksi

Infeksi yang dapat menyebabkan malaise, antara lain:

  • HIV.
  • AIDS.
  • Hepatitis A atau C.
  • Pneumonia.
  • Tuberkulosis.
  • Bronkitis akut.
  • Malaria.
  • Leptospirosis.
  • Mononukleosis.
  • Flu.
  • COVID-19.

3. Obat-obatan Tertentu

Kondisi ini bisa terjadi akibat efek samping obat-obatan, seperti:

  • Obat kemoterapi.
  • Antihistamin atau obat alergi.
  • Antidepresan atau obat penenang.
  • Antikejang.
  • Beta blockers, atau obat yang umum digunakan untuk penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

4. Kondisi Kesehatan Mental

Salah satu penyebab malaise adalah masalah pada kesehatan mental. Jika Anda sedang stres, tubuh menjadi mudah lelah akibat kekurangan energi. Namun, Anda tak perlu khawatir, rasa lelah yang dialami umumnya akan berkurang saat stres teratasi.

Kendati demikian, jika sudah mengalami depresi atau kecemasan, malaise bisa terus terjadi.

5. Kurang Gizi

Malaise kerap kali dialami oleh orang yang kekurangan gizi. Pasalnya, asupan gizi akan membantu seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Bila sampai kekurangan, seseorang akan kehilangan energi untuk beraktivitas. Kondisi inilah yang pada akhirnya dapat memicu rasa lelah.

Kurang gizi dapat terjadi akibat sejumlah masalah kesehatan seperti gangguan makan, demensia, hingga penyakit Crohn’s.

Baca Juga8 Cara Sederhana Mengatasi Kelelahan Mental

Diagnosis Malaise

Malaise adalah gejala penyakit yang wajar dan pasti dialami oleh semua orang. Jika dalam kurun waktu satu minggu Anda masih mengalami kondisi ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Nantinya, dokter akan melakukan sejumlah prosedur guna memastikan ada atau tidaknya indikasi penyakit serius yang terjadi pada Anda.

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan melakukan sesi wawancara dengan Anda. Dokter akan mencatat semua keluhan yang dirasakan, riwayat penyakit pribadi dan keluarga, hingga riwayat pemakaian obat-obatan.

Setelah itu, dokter akan memaparkan hipotesis untuk kemudian melanjutkan prosedur berikutnya.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik perlu dilakukan guna memastikan apa penyebab pasti dari malaise yang dialami. Dokter akan memeriksa kondisi organ tubuh untuk mencari tahu jika ada yang abnormal dari kondisi maupun fungsi organ.

3. Pemeriksaan Penunjang

Agar lebih memastikan lagi penyebabnya, dokter mungkin akan melakukan prosedur pemeriksaan penunjang, dalam hal ini adalah tes laboratorium yang terdiri dari:

  • Tes darah.
  • Tes urine.
  • CT scan.

Selain itu, konsultasi dengan psikiater juga masuk ke dalam salah satu prosedur pemeriksaan penunjang. Ini penting guna menganalisis gejala malaise yang sifatnya psikis.

Kapan Harus ke Dokter?

Malaise umumnya tidak membutuhkan penanganan medis jika terjadi akibat kondisi seperti jet lag (rasa penat setelah perjalanan dengan pesawat terbang), pekerjaan yang terlalu berat, hingga kurangnya aktivitas fisik.

Sementara itu, Anda sebaiknya memeriksakan kondisi ke dokter jika mengalami beberapa gejala berikut:

  • Malaise sangat parah hingga memengaruhi aktivitas sehari-hari.
  • Penyebabnya belum diketahui dengan jelas.
  • Ada gejala penyerta.

Cara Mengobati Malaise

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter guna memastikan penyebab kondisi ini. Bila penyebabnya kesehatan mental, maka dokter kemungkinan besar akan meresepkan antidepresan. Selain itu, terapi perilaku kognitif (CBT) juga dapat dilakukan.

Sebelum pergi ke dokter, Anda bisa menangani kondisi ini dengan cara-cara sederhana, seperti:

1. Istirahat yang cukup

Gejala malaise yang umum terjadi adalah rasa lemas pada tubuh. Lemas ini bisa jadi disebabkan karena tubuh Anda kurang beristirahat.

Jadi, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menangani masalah ini adalah mendapatkan istirahat yang cukup. Buatlah aktivitas tidur yang teratur yakni 8-10 jam setiap harinya.

2. Banyak minum air putih

Lebih dari 50 persen tubuh berisi cairan. Kekurangan cairan tentu akan membuat tubuh mengalami dehidrasi. Jika sudah terjadi, Ada bisa mengalami malaise yang ditandai dengan tubuh letih dan pusing.

Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, segera minum air putih. Anda dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 8-10 gelas setiap hari agar tubuh selalu bugar dan bertenaga.

3. Konsumsi makanan bergizi

Tubuh yang lemah, mudah mengantuk, dan sering sakit kepala bisa jadi tanda malnutrisi. Jadi, ketika mengalami kondisi tersebut, cobalah untuk mulai memperhatikan asupan yang dikonsumsi.

Mulai dari sekarang, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin dan nutrisi lainnya supaya tubuh bebas dari penyakit.

Baca JugaMengenal Zoom Fatigue, Kelelahan akibat Keseringan Rapat Online

4. Rajin Olahraga

Olahraga juga menjadi salah satu cara mencegah dan mengatasi malaise, lho. Jika tubuh kurang aktivitas fisik, maka risiko badan lemas pun bisa meningkat.

Luangkan setidaknya 30 menit setiap pagi untuk melakukan aktivitas olahraga, baik itu olahraga ringan seperti push-up, hingga olahraga berat seperti bersepeda atau berenang.

Aktivitas fisik membuat tubuh mengeluarkan keringat yang berisi racun-racun berbahaya, sekaligus melancarkan aliran darah dan membuat otot semakin kuat.

5. Cobalah untuk Relaks

Tingginya tekanan hidup terkadang bisa berujung pada stres. Akibatnya, tubuh akan bereaksi dengan menunjukkan gejala seperti pusing, lemas, hingga demam. Saat stres melanda, ambil waktu sejenak untuk merelaksasikan diri. 

Cara ini dipercaya dapat membuat tubuh lebih fit sehingga Anda bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan nyaman.

 

  1. Anonim. 2020. Malnutrition. https://www.nhs.uk/conditions/malnutrition/causes/#. (Diakses pada 30 Agustus 2022).
  2. Anonim. 2019. The Water in You: Water and the Human Body. https://www.usgs.gov/special-topics/water-science-school/science/water-you-water-and-human-body. (Diakses pada 30 Agustus 2022).
  3. Caporuscio. 2019. What Does It Mean to Feel Malaise? https://www.medicalnewstoday.com/articles/327062#. (Diakses pada 30 Agustus 2022).
  4. O’Connell, Krista. 2019. What Causes Malaise? https://www.healthline.com/health/malaise#. (Diakses pada 30 Agustus 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi