Pada dasarnya, setiap orang memiliki tahi lalat di tubuhnya. Meski kondisi tersebut bukanlah sesuatu yang berbahaya, namun terdapat kondisi lain yang serupa seperti tahi lalat dan merupakan tanda dari kanker kulit. Lantas, bagaimana cara membedakannya? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut.
Cara Membedakan Tahi Lalat Normal dengan Kanker
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang umum terjadi. Kondisi ini terjadi ketika sel kanker berkembang di dalam melanosit (sel yang memproduksi melanin—pigmen pemberi warna pada kulit).
Gejala awal kemunculannya dapat berupa tahi lalat baru atau mengubah penampilan tahi lalat yang sudah ada.
Bentuknya yang mirip dengan tahi lalat membuat kanker ini kerap kali diabaikan begitu saja. Padahal, melanoma tergolong berbahaya dan harus mendapatkan perhatian khusus.
Oleh karena itu, mengenal perbedaan antara tahi lalat kanker dan tahi lalat normal menjadi hal yang penting untuk diketahui.
Penting diketahui, benjolan yang merupakan kanker bisa Anda amati dengan mengacu pada urutan huruf abjad A sampai E: asymmetry, border, color, diameter, dan elevation.
Lebih jelasnya lagi, beberapa perbedaan yang dapat diperhatikan, di antaranya:
1. Bentuk
Tahi lalat yang menandakan kanker biasanya berbentuk asimetris. Satu bagian bisa saja berbeda dengan bagian lainnya, baik dari segi ukuran, bentuk, hingga ketebalan.
Berbeda dengan tahi lalat normal yang akan tampak lebih berbentuk simetris atau berbentuk lingkaran rapi. Bila Anda menarik garis di bagian tengah kedua sisi, bentuknya akan serasi, baik warna dan ketebalannya.
Baca Juga: Pemilik Kulit Gelap dan Putih Sama-sama Berisiko Terkena Kanker Kulit
2. Sisi
Beda tahi lalat kanker dan normal dapat terlihat dari border atau sisinya. Pada tahi lalat biasa, sisi-sisinya memiliki batas yang halus dan cenderung sama.
Sementara itu, tahi lalat yang menjadi tanda kanker kulit biasanya memiliki sisi yang tidak rapi, cenderung berombak, dan bergerigi.
3. Warna
Melanoma memiliki warna yang bermacam-macam, seperti cokelat, hitam, putih, merah, atau biru. Selain itu, warna tahi lalat yang merupakan kanker kulit dapat berupa campuran dua warna ataupun lebih.
Sementara itu, kondisi tergolong normal jika warna tahi lalat konsisten secara keseluruhan. Ini artinya, warnanya hanya satu, tidak berbeda-beda.
4. Diameter
Anda juga bisa mengetahui beda antara tahi lalat yang kanker dan bukan dengan melihat ukuran benjolan. Bila tahi lalat tergolong normal, ukuran diameternya biasanya di bawah 6 mm.
Sementara itu, melanoma biasanya berdiameter lebih besar atau lebih dari 6 mm. Penting diingat bahwa tahi lalat yang berukuran besar belum tentu melanoma.
5. Tinggi
Selain diameter, perbedaan tahi lalat yang termasuk kanker kulit dan normal dapat terlihat dari ketinggian benjolan.
Tahi lalat yang biasa akan terlihat datar. Anda bahkan tidak akan merasakan kehadirannya saat mengusap jari di bagian tersebut.
Sementara itu, melanoma cenderung bisa Anda rasakan kehadirannya. Meski awalnya terlihat datar, lama-kelamaan benjolan semakin meninggi seiring perkembangan kanker di bagian kulit ini.
Baca Juga: Mengenal Ciri-Ciri Kanker Kulit Berdasarkan Jenisnya
Pastikan Kondisi dengan Konsultasi ke Dokter
Apabila setelah mengamati gejala, kondisi yang Anda alami cenderung mengarah pada melanoma, segera periksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan apakah tahi lalat yang Anda miliki tergolong normal atau memang merupakan gejala kanker kulit.
Awalnya, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat tanda-tanda kanker kulit. Dokter juga kemungkinan akan menanyakan gejala yang dialami serta riwayat kesehatan.
Setelah itu, bila kondisi mengarah pada melanoma, dokter akan melakukan biopsi. Ini adalah tindakan pengambilan sampel jaringan di kulit untuk mengidentifikasi adanya sel kanker.
Prosedur akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Begitu juga dengan tindakan pengangkatan tahi lalat yang diduga merupakan melanoma.
Nah, itulah beberapa perbedaan tahi lalat kanker dan normal yang sebaiknya Anda kenali. Supaya terhindar dari kanker kulit yang satu ini, hindarilah beberapa faktor pencetusnya.
Meski penyebab pasti kondisi ini tidak diketahui secara pasti, tetapi paparan sinar ultraviolet dari matahari dapat memperbesar risiko Anda terkena melanoma.
Oleh karena itu, pastikan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung di tengah cuaca terik. Anda juga bisa mengurangi paparan dengan mengaplikasikan sunscreen secara rutin.
- Anonim. Diagnosis Skin Cancer (Melanoma). https://www.nhs.uk/conditions/melanoma-skin-cancer/diagnosis/. (Diakses pada 27 Februari 2023).
- Anonim. Symptoms Skin Cancer (Melanoma). https://www.nhs.uk/conditions/melanoma-skin-cancer/symptoms/. (Diakses pada 27 Februari 2023).
- Anonim. 2022. Melanoma. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/melanoma/symptoms-causes/syc-20374884. (Diakses pada 27 Februari 2023).
- Brannon, Heather L. 2022. Normal Mole vs. Melanoma: What to Look for in a Self-Exam. https://www.verywellhealth.com/the-abcds-of-melanoma-1069472. (Diakses pada 27 Februari 2023).