Terbit: 27 November 2020 | Diperbarui: 4 November 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Rasanya semua orang pasti memiliki tahi lalat di kulit tubuhnya, entah itu hanya berupa bintik cokelat kecil atau lingkaran dengan ukuran yang cukup besar. Adanya bintik ini pada tubuh bisa merupakan suatu kewajaran, bisa juga menjadi pertanda adanya penyakit berbahaya. Benarkah demikian?

Tahi Lalat: Ciri-Ciri, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Tahi Lalat?

Tahi lalat adalah bintik berwarna cokelat kehitaman yang ada pada permukaan kulit yang dihasilkan oleh sel pigmen kulit (melanosit) yang berkelompok atau disebut juga sebagai sel nevus. Bintik ini memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, mulai dari bulat, datar, oval. Pada beberapa orang, tahi lalat bisa berupa tonjolan. Teksturnya pun bermacam-macam, ada yang halus dan juga kasar.

Kendati pada umumnya berwarna cokelat kehitaman, namun ada juga tahi lalat yang warnanya sama dengan kulit. Warna tersebut menunjukkan kedalaman sel nevus yang tadi sudah disebutkan.

Jenis Tahi Lalat

Tahi lalat terbagi ke dalam 3 jenis berdasarkan tingkat kedalam sel nevusnya, yaitu:

  • Junctional Nevus. Pada junctional nevus, sel nevus terletak pada bagian atas kulit atau epidermis, dengan gejala klinis berupa adanya bintik berwarna hitam atau cokelat tua namun tidak terlalu menonjol.
  • Compound Nevus. Pada compund nevus, sel nevus berada pada bagian atas dan bagian dalam kulit (epidermis dan dermis), dengan gejala klinis warna yang tidak teralu gelap dan penampakan yang lebih menonjol.
  • Dermal Nevus. Pada dermal nevus, sel nevus berada di kulit bagian dalam (dermal) dengan warna bintik yang menyerupai kulit dan menonjol.

Ciri-Ciri Tahi Lalat

Ciri-ciri tahi lalat yang paling utama adalah bintik berwarna cokelat kehitaman pada permukaan kulit. Lebih spesifiknya sebagai berikut:

  • Warna. Seperti yang sudah dijelaskan, mayoritas bintik ini berwarna cokelat kehitaman. Namun, ada juga yang memiliki warna lain seperti merah, pink, bahkan biru.
  • Tekstur. Tahi lalat memiliki tekstur yang beragam, mulai dari halus, kasar, dan menonjol.
  • Bentuk. Bintik yang muncul memiliki bentuk lingkaran dan juga oval.
  • Ukuran. Kebanyakan memiliki diameter kurang dari 6 milimeter (mm). Akan tetapi, ada juga orang-orang yang memiliki bintik tersebut dalam ukuran yang terbilang besar.

Tahi lalat bisa muncul di area tubuh manapun, termasuk kulit kepala, ketiak, bawah kuku, tidak terkecuali antara jari tangan dan kaki. Rata-rata, orang memiliki 10 sampai 40 bintik ini. Bintik kulit ini pun dapat berubah bentuk atau menghilang seiring waktu. Sementara adanya perubahan hormonal pada seperti saat hamil atau pubertas dapat menyebabkan bintik tersebut menjadi lebih gelap dan lebih besar.

Ciri-Ciri Tahi Lalat yang Berbahaya

Faktanya, munculnya bintik ini juga bisa menjadi pertanda dari penyakit berbahaya, yakni kanker melanoma.  Guna memastikan apakah bintik merupakan pertanda kanker melanoma atau bukan, Anda bisa merujuk pada pedoman ABCDE berikut ini:

  • Asymmetry

Ciri yang pertama adalah bentuk yang tidak rapi alias asimetris pada tepian bintik. Hal ini akibat pertumbuhan sel yang tidak seimbang antara kedua sisi bintik tersebut yang mana sel yang satu—dicurigai sebagai sel kanker melanoma—tumbuh lebih cepat ketimbang sel yang satunya, pun tidak beraturan.

  • Border

Pada kondisi normal, bintik ini akan memiliki tepian (border) yang jelas dan rapi, namun jika yang terjadi adalah sebaliknya, yakni tepian tersebut terlihat ‘berantakan’, maka Anda perlu waspada karena itu bisa menjadi pertanda dari kanker melanoma. Penyebab tepian menjadi seperti itu tidak lain akibat perkembangan sel kanker yang tidak terkontrol.

  • Color

Apabila dalam satu tahi lalat memiliki corak warna yang berbeda, ada kemungkinan ini merupakan ciri-ciri kanker melanoma. Akibat adanya sel kanker pada melanoma, maka sel pigmen kulit tersebut akan membentuk corak warna yang berbeda namun tergolong masih dalam jenis warna yang sama.

Sebagai contoh, pada bagian tengah warnanya cokelat terang namun menjadi sedikit lebih gelap pada tepiannya. Pada kondisi yang lebih jelas lagi, bintik bahkan terdiri dari beberapa warna yang berbeda, seperti cokelat, merah, dan keabuan.

  • Diameter

Diameter juga bisa mengindikasikan apakah bintik pada kulit tersebut merupakan gejala dari kanker melanoma atau bukan. Normalnya, bintik memiliki diameter 6 mm. Sementara jika diameternya lebih dari itu, kemungkinan hal ini merupakan pertanda dari kanker.

  • Evolving

Tahi lalat yang mengalami perubahan, baik perubahan bentuk, ukuran, dan warna, dapat mengindikasikan adanya sel kanker melanoma yang sedang berkembang.

Ciri-ciri lainnya yang menjadikan bintik tersebut berbahaya adalah sebagai berikut:

  • Jumlahnya banyak, bahkan bisa mencapai 100 buah yang tersebar di sekujur tubuh dan mayoritas berbentuk asimetris.
  • Berwarna kemerahan.
  • Bernanah.
  • Bersisik.
  • Terasa nyeri dan gatal.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Segera periksakan diri Anda ke dokter apabila memiliki bintik kulit dengan karakteristik yang mengarah pada kanker melanoma sebagaimana dipaparkan tadi. Mengingat ini adalah penyakit berbahaya, maka penanganan medis sedini mungkin harus dilakukan sebelum kondisi bertambah buruk dan bisa mengancam keselamatan jiwa.

Penyebab Tahi Lalat

Penyebab munculnya tahi lalat yang paling umum adalah adanya pertumbuhan sel yang tidak normal pada kulit. Namun, pertumbuhan abnormal ini bukan berarti berbahaya. Menurut American Academy of Dermatology (AAD) setiap orang rata-rata memiliki 10-40 bintik cokelat kehitaman di sekujur tubuhnya.

Bintik ini ada kalanya sudah muncul sejak lahir, namun ada juga yang baru muncul ketika memasuki usia kanak-kanak hingga dewasa awal. Paparan sinar matahari dan penuaan kulit juga berkontribusi dalam memunculkan bintik tersebut.

Faktor Risiko Tahi Lalat

Sementara untuk bintik yang merupakan pertanda kanker melanoma, para ahli menduga ini ada kaitannya dengan faktor keturunan (genetik). Seseorang yang memiliki riwayat kanker melanoma berpotensi mewariskan penyakit tersebut kepada keturunannya.

Diagnosis Tahi Lalat

Tidak ada prosedur diagnosis khusus terhadap kondisi ini. Dokter spesialis kulit biasanya hanya akan melihat langsung—atau menggunakan alat bantu bernama dermastoskop—bintik pada kulit guna mengindentifikasi apakah ada abnormalitas atau tidak.

Jika dokter menemukan adanya abnormalitas pada tahi lalat, barulah prosedur pemeriksaan seperti pengambilan sampel jaringan kulit (biopsi) akan dilakukan guna memastikan lebih lanjut.

Pengobatan Tahi Lalat

Terkecuali bintik yang merupakan pertanda kanker melanoma, tidak ada metode medis khusus guna menanganinya. Akan tetapi, Anda bisa saja menjalani sejumlah terapi kulit guna menyamarkan bintik jika dirasa mengganggu penampilan. Atau, Anda cukup dengan menutupinya dengan produk kosmetik (apabila terdapat pada wajah).

Jika cara tersebut tidak juga berhasil mengatasi tahi lalat, Anda mungkin bisa meminta dokter untuk melakukan operasi kecil guna mengangkat lapisan kulit yang terdapat bintik tersebut. Sementara pada kasus kanker melanoma, pengobatan sebagaimana kanker pada umumnya, yaitu:

  • Kemoterapi
  • Terapi radiasi
  • Terapi tertarget

Pencegahan Tahi Lalat

Langkah-langkah pencegahan berikut ini khusus untuk bintik akibat kanker melanoma, yaitu:

  • Hindari paparan sinar matahari langsung dalam jangka waktu lama.
  • Apabila terpaksa harus terpapar matahari, gunakan pakaian lengan panjang, payung, atau mengoleskan krim tabir surya pada kulit.
  • Mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang mengandung vitamin dan nutrisi untuk kulit.
  • Jika memiliki faktor risiko, lakukan pemeriksaan medis secara berkala, terutama jika mendapati adanya bintik abnormal pada kulit.

 

  1. Anonim. Moles. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/moles/symptoms-causes/syc-20375200 (accessed on 27 November 2020)
  2. Anonim. Moles, Frickles, and Skin Tags. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/moles-freckles-skin-tags#1 (accessed on 27 November 2020)
  3. Cherney, K. 2019. What is Skin Moles? https://www.healthline.com/health/skin-moles#causes (accessed on 27 November 2020)
  4. Cole, G. What Types of Mole Are There? https://www.medicinenet.com/moles/article.htm#what_three_basic_types_of_moles_are_there (accessed on 27 November 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi