Terbit: 16 March 2023 | Diperbarui: 27 July 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Keputihan adalah keluarnya cairan berwarna bening atau putih susu dari vagina. Meski hal ini adalah sesuatu yang normal dialami wanita, Anda tetap perlu berhati-hati tanda keputihan yang berkaitan dengan kanker serviks. Apa saja ciri-cirinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

Mengenali Ciri Keputihan yang Terkait dengan Kanker Serviks

Sering Keputihan dan Kaitannya dengan Kanker Serviks

Keputihan bisa muncul dalam jumlah, bau, dan warna yang berbeda-beda. Wanita dapat mengalami keputihan yang normal yaitu ketika memasuki masa subur, sebelum-sesudah menstruasi, saat hamil, atau terangsang karena aktivitas fisik. 

Namun jika keputihan disertai rasa gatal atau perih pada vagina, Anda mungkin saja mengalami infeksi atau kondisi lain. Keputihan akibat infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. 

Tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, keputihan yang berlebihan dan tekstur yang tidak biasa, juga dapat menjadi gejala penyakit berbahaya lainnya seperti infeksi menular seksual (IMS) atau kanker serviks.

Pada beberapa kasus, kanker serviks stadium awal tidak memiliki gejala sama sekali. Gejala baru diketahui apabila sudah memasuki stadium lanjut, salah satunya adalah munculnya keputihan. Nah, itulah mengapa sering keputihan bisa jadi tanda kanker serviks pada wanita sebagai awal tahapannya.

Baca Juga: 15 Obat untuk Atasi Keputihan, dari Medis hingga yang Alami

Ciri-ciri Keputihan Kanker Serviks

Berikut tanda keputihan yang terkait dengan kanker serviks, di antaranya:

1. Keputihan Berwarna Kekuningan Hingga Abu-abu

Keputihan yang dianggap sebagai hal yang biasa yaitu keputihan yang berwarna bening dan tidak berbau. Pada penderita kanker serviks, keputihan keluar dalam jumlah banyak dan berwarna kekuningan hingga keabu-abuan.

Keputihan abnormal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan jaringan fibroid ataupun jaringan abnormal lainnya di dalam satu sistem reproduksi, sehingga memicu produksi cairan vagina cenderung berwarna gelap. 

2. Keputihan Disertai Bercak Darah

Seiring berjalannya waktu, keputihan yang tidak normal bisa lebih parah bahkan hingga menimbulkan bercak darah. Umumnya, akan muncul warna merah agak terang yang keluar bersama cairan vagina. Hanya saja, warna merahnya berbeda dengan darah menstruasi. 

Keputihan yang disertai dengan darah ini diakibatkan adanya potongan jaringan (nekrotik) di leher rahim yang keluar bersama cairan tumor di dalam serviks.

3. Menimbulkan Bau Tidak Sedap

Selain memiliki tekstur yang tidak normal, keputihan akibat kanker serviks biasanya memiliki bau yang tidak sedap. Bau yang ditimbulkan bukanlah bau khas keputihan pada umumnya, melainkan bau anyir dan bau amis yang cukup menyengat.

Kondisi ini bisa terjadi akibat sel-sel di dalam serviks tidak mendapatkan asupan oksigen. Kondisi tersebut membuat sel-sel tersebut mati dan menginfeksi tumor. Infeksi inilah menjadi penyebab keputihan berbau tidak sedap. 

4. Keputihan yang Berlebihan

Penting untuk memperhatikan jumlah cairan yang keluar dari vagina saat keputihan. Jika cenderung lebih banyak dari biasanya, ini menandakan keputihan abnormal dan bisa menjadi tanda adanya kanker di bagian leher rahim.

5. Keputihan Tidak Kunjung Sembuh

Jika keputihan sudah diatasi dengan berbagai pengobatan namun tidak hilang, bisa jadi hal itu diakibatkan oleh penyakit lain seperti kanker serviks.

Selain keputihan tidak normal, kanker serviks juga bisa ditandai oleh gejala awal lainnya, di antaranya:

  • Nyeri saat buang air kecil. Apabila sel kanker sudah mencapai saluran kemih, hal tersebut dapat menyebabkan wanita mengalami rasa sakit saat kencing.
  • Pendarahan yang tidak normal. Kondisi ini umum terjadi setelah berhubungan seksual, pertengahan siklus menstruasi, atau setelah menopause

Baca Juga: 10 Cara Mencegah Keputihan Tidak Normal pada Wanita  

Kapan Keputihan Harus Diperiksakan ke Dokter? 

Sayangnya, kanker serviks sering kali tidak menimbulkan gejala yang signifikan di awal. Jika Anda mengalami keputihan abnormal, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuh lebih lanjut. Dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan beberapa tes skrining seperti: 

  • Tes pap smear. Tes ini dilakukan untuk mengumpulkan sel-sel di leher rahim guna diteliti lebih lanjut. 
  • Tes DNA HPV. Tes ini juga bisa dilakukan untuk menguji sel-sel yang sudah dikumpulkan dari leher rahim (serviks). Fungsinya, untuk mendeteksi kemungkinan infeksi dengan salah satu jenis HPV yang paling mungkin menyebabkan kanker serviks.

Jika tes skrining sudah dilakukan namun tidak menunjukan hasil yang tidak normal, biasanya Anda direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan untuk mencari kelainan di leher rahim (koloskopi).

Selain memeriksa leher rahim, dokter mungkin juga akan mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) untuk memeriksa sel kanker. Hasil pemeriksaan tersebut akan menunjukkan ada atau tidaknya pertumbuhan sel-sel kanker di dalam serviks.

Pada akhirnya, semakin cepat Anda mengenali ciri-ciri keputihan pada kanker serviks, semakin besar peluang kesembuhan. 

 

  1. Anonim. Cervical Cancer. https://medlineplus.gov/ency/article/000893.htm. (Diakses pada 13 Februari 2023)
  2. Anonim. Symptoms Cervical Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/cervical-cancer/symptoms/. (Diakses pada 13 Februari 2023)
  3. Anonim. 2021. Vaginal Discharge. https://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-discharge/basics/causes/sym-20050825. (Diakses pada 13 Februari 2023) 
  4. Johnson, C.Traci. 2022. Vaginal Discharge: What’s Abnormal?. https://www.webmd.com/women/guide/vaginal-discharge-whats-abnormal. (Diakses pada 13 Februari 2023)
  5. Watson, Stephanie. 2022.Everything You Need to Know About Cervical Cancer. https://www.healthline.com/health/cervical-cancer. (Diakses pada 13 Februari 2023) 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi