Terbit: 29 July 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel tidak normal yang dapat timbul pada organ tubuh manapun. Banyak informasi salah atau mitos yang berkaitan dengan kanker. Simak kebenaran seputar kanker pada artikel berikut ini!

15 Mitos Kanker yang Harus Dicek Fakta Kebenarannya

Berbagai Mitos Kanker yang Banyak Dipercaya

Berbagai informasi tentang pemicu dan penyebaran kanker sudah menyebar di masyarakat. Sayangnya tidak semua informasi tersebut benar, ada beberapa yang termasuk dalam mitos. 

Mengetahui informasi yang benar dapat menambah wawasan, membuat Anda menjadi lebih tenang, serta waspada dalam deteksi penyakit kanker. 

Mitos 1: Pemanis Buatan dapat Menyebabkan Kanker

Pemanis buatan dapat digunakan sebagai pengganti gula untuk membuat makanan dan minuman terasa manis. Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Namun, hingga saat ini, belum ada bukti kuat yang menyatakan bahwa pemanis buatan dapat meningkatkan risiko kanker. 

Mitos tentang pemanis buatan dan kanker ini muncul karena studi yang menyatakan bahwa kombinasi sakarin dan siklamat dapat menyebabkan kanker kandung kemih pada hewan. Namun, hasil ini penelitian tidak menunjukkan hasil yang sama pada manusia. 

Studi pada pemanis buatan yang sudah diizinkan oleh FDA (sakarin, aspartam, sukralosa, advantamat) juga tidak menunjukkan bukti nyata dalam menyebabkan kanker pada manusia. 

Baca JugaMemahami Mitos dan Fakta Seputar Insulin pada Penderita Diabetes

Mitos 2: Pemakaian Ponsel dapat Menyebabkan Kanker

Hingga saat ini, belum ada bukti kuat yang dapat membuktikan bahwa penggunaan ponsel dapat menyebabkan pertumbuhan tumor ganas atau kanker.

Gelombang radio yang dipancarkan oleh ponsel menjadi penyebab dari berkembangnya mitos ini. Gelombang radio merupakan salah satu bentuk dari radiasi non-ionisasi. Tubuh dapat menyerap radiasi ini.

Para ilmuwan mengetahui bahwa paparan radiasi ionisasi, seperti sinar X, dapat meningkatkan risiko kanker. Namun, belum ada bukti konsisten yang mampu menunjukkan bahwa radiasi non-ionisasi dapat meningkatkan risiko kanker pada manusia. 

Radiasi dari ponsel memiliki energi yang lemah, sehingga risikonya dalam menyebabkan kanker juga kecil. Hal ini didukung oleh penelitian yang melibatkan lebih dari 420 ribu pengguna ponsel. Hasilnya, tidak ditemukan kaitan antara ponsel dan perkembangan tumor otak

Mitos 3: Minum Susu dapat Menyebabkan Kanker

Mengetahui penyebab kanker dapat membuat seseorang menjadi lebih waspada dan mampu menjalani tindakan pencegahan. Para peneliti sekarang ini banyak melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab dan faktor risiko dari kanker. 

Muncul dugaan bahwa konsumsi susu dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kanker prostat. Hal ini disebabkan oleh dugaan kasein dan hormon bovine somatotropin dalam susu dapat memicu pertumbuhan sel yang tidak normal dan akhirnya berkembang menjadi kanker. 

Namun, informasi ini tidak benar. Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa susu dapat menyebabkan kanker pada manusia. 

Bahkan, penderita kanker justru tetap boleh minum susu karena kandungan protein, kalsium, vitamin D dapat membantu memenuhi asupan gizi penderita kanker. 

Mitos 4: Kanker adalah Penyakit Menular

Penyakit kanker yang menakutkan membuat banyak informasi salah menyebar dengan mudah di masyarakat. 

Salah satu berita yang tidak benar adalah kanker yang menular. Faktanya, penyakit kanker tidak dapat menular ke orang lain dengan mudah. Seseorang yang menerima transplantasi organ atau jaringan yang mengandung sel kanker mungkin memang memiliki risiko terkena kanker. 

Namun, kasus penyebaran kanker dengan cara ini sangat rendah, yaitu hanya 2 dari 10 ribu transplantasi organ. 

Kanker merupakan penyakit yang disebabkan mutasi sel dalam tubuh, sehingga tidak dapat menyebar dari satu individu ke individu lainnya. 

Mitos 5: Prosedur Biopsi dapat Menyebabkan Penyebaran Sel Kanker

Biopsi merupakan salah satu prosedur pemeriksaan kesehatan yang berguna untuk mendeteksi penyakit kanker. Ketika pemeriksaan ini dilakukan, dokter akan mengambil sebagian atau seluruh bagian tumor dalam tubuh. 

Banyak orang mengira bahwa prosedur ini dapat menyebabkan penyebaran sel kanker ke organ sehat lain. Faktanya, risiko penyebaran sel kanker ke organ lain selama prosedur biopsi sangatlah kecil. 

Para ahli bedah yang melakukan biopsi pasti melakukannya dengan metode dan prosedur yang sesuai dengan standar medis, sehingga risiko penyebaran akan sangat kecil. 

Mitos 6: Setiap Orang Memiliki Sel Kanker dalam Tubuh

Tidak semua orang memiliki sel kanker dalam tubuhnya. 

Kanker muncul ketika sel tubuh yang normal mengalami mutasi DNA akibat berbagai faktor. Sel yang tidak normal ini kemudian dapat bertumbuh di luar kendali dan bahkan dapat menyebar ke organ tubuh lain. Sel inilah yang disebut dengan sel kanker. 

Tubuh manusia memang terus menerus memproduksi sel baru, sehingga ada potensi untuk bersifat kanker. 

Mitos 7: Jika Keluarga Menderita Kanker, Anda Pasti Akan Terkena Kanker

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu penyebab utama dari kanker adalah adanya mutasi DNA dalam sel. Ketika DNA mengalami mutasi, maka sistem perintah dalam sel menjadi terganggu dan sel tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Salah satu faktor risiko dari kanker memang faktor keturunan. Hal inilah yang menjadi penyebab munculnya kabar bahwa jika salah satu anggota keluarga menderita kanker, maka dipastikan anggota keluarga lain juga akan menderita sakit yang sama. 

Padahal kabar ini tentu merupakan mitos. Faktanya, hanya sekitar 3 sampai 10 persen kanker diakibatkan oleh mutasi DNA yang diwariskan dari orangtua. Masih banyak faktor lain yang berperan dalam perkembangan sel kanker dalam tubuh, seperti pola hidup yang tidak sehat. 

Mitos 8: Keluarga Bebas Kanker, Anda juga Akan Terbebas dari Kanker

Faktor keturunan memang memiliki peran dalam perkembangan sel kanker dalam tubuh seseorang. Namun, bukan berarti Anda terbebas dari kanker sepenuhnya jika tidak ada anggota keluarga yang menderita kanker.

Pada kebanyakan kasus, kanker disebabkan oleh mutasi DNA sel akibat pola hidup yang tidak sehat. Kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, dan terpapar bahan kimia karsinogenik dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker.

Oleh sebab itu, Anda perlu tetap waspada akan kemungkinan terkena kanker dengan terus menjalankan pola hidup sehat. 

Mitos 9: Obat Herbal dapat Menyembuhkan Kanker

Hingga saat ini, belum ada bukti yang dapat membuktikan bahwa obat herbal dapat menyembuhkan atau mengobati kanker. 

Namun, beberapa orang menemukan beberapa alternatif untuk terapi kanker, seperti akupuntur, meditasi, dan yoga, dapat membantu mengatasi stres psikologis yang berhubungan dengan kanker. Selain itu, terapi ini diketahui dapat mengatasi beberapa efek samping dari kanker.

Berasal dari bahan alami tidak selalu berarti aman. Pada beberapa kasus, suplemen herbal justru dapat membahayakan kesehatan seseorang, seperti menyebabkan kerusakan hati. 

Oleh sebab itu, Anda perlu hati-hati dan perlu melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan konsumsi obat herbal 

Mitos 10: Deodoran atau Antiperspiran dapat Menyebabkan Kanker

Mitos selanjutnya yang banyak berkembang di masyarakat adalah penggunaan deodoran atau antiperspiran dapat menyebabkan kanker payudara. 

Informasi ini menyebar disebabkan oleh kandungan alumunium dan paraben dalam deodoran dapat menyerap ke dalam kulit dan memicu pertumbuhan kanker. 

Faktanya, antiprespiran dan deodoran termasuk aman untuk digunakan setiap hari. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal of the National Cancer Institute menyimpulkan tidak terbukti bahwa deodoran dan antiperspiran dapat meningkatkan risiko kanker payudara. 

Mitos 11: Memanaskan Makanan di Microwave dapat Memicu Kanker

Oven Microwave atau yang dikenal dengan microwave menggunakan radiasi gelombang mikro untuk memanaskan makanan. Namun, proses ini tidak menyebabkan makanan menjadi radioaktif. 

Gelombang mikro pada microwave dapat menyebabkan molekul air dalam makanan bergetar sehingga makanan bisa panas. 

Selama menggunakan wadah yang kaca, keramik, atau wadah plastik yang microwave safe, maka memanaskan makanan dengan microwave umumnya tidak menyebabkan kanker.

Namun, Anda perlu menghindari memanaskan makanan dengan wadah plastik yang tidak ada label microwave safe karena partikel kimianya dapat meleleh dan menyebabkan kontaminasi pada makanan yang dipanaskan. 

Mitos 12: Saluran Listrik Memicu Kanker

Faktanya, energi magnetik yang dipancarkan oleh saluran listrik termasuk dalam radiasi non-ionisasi dan memiliki frekuensi rendah. Radiasi jenis ini tidak akan merusak materi genetik atau DNA dari sel tubuh. 

Selain itu, energi listrik dan magnet dari saluran listrik akan melemah ketika bersentuhan dengan benda atau dinding. 

Mitos 13: Wadah Plastik dapat Menyebabkan Kanker

Banyak orang yang menghindari menggunakan wadah plastik untuk bekal makan siang atau air minum karena dikabarkan dapat menyebabkan kanker. 

Sebenarnya, faktanya tidaklah demikian. Sebuah studi melakukan pengamatan antara hubungan penggunaan wadah plastik dan kanker. Hasilnya, zat kimia dari plastik berpindah ke makanan atau minuman dalam jumlah yang rendah. Jumlah ini tidak cukup untuk menyebabkan perubahan DNA pada tubuh.

Studi lain juga tidak dapat membuktikan bahwa penggunaan wadah plastik dapat memicu kanker. 

Meskipun begitu, Anda tetap harus waspada ketika menggunakan wadah plastik. Usakahan untuk menggunakan tempat makan atau botol minum yang BPA Free agar hidup menjadi lebih sehat. 

Hindari juga menempatkan makanan dan minuman terlalu panas dalam wadah plastik agar partikel kimia tidak berpindah ke makanan. 

Mitos 14: Memasak menggunakan Teflon dapat Menyebabkan Kanker

Mitos ini berkembang karena bahan kimia PFOA atau asam perfluorooctanoic yang digunakan pada pembuatan wajan teflon atau wajan antilengket. Senyawa kimia ini banyak menjadi perdebatan karena dinilai memiliki sifat kanker atau karsinogenik.

Namun, faktanya adalah bahan kimia ini tidak banyak tertinggal pada produk akhir wajan. Sebagian besar senyawa kimia PFOA ini sudah menguap selama proses pembuatan wajan. 

Sehingga, dapat dikatakan bahwa memasak menggunakan wajan teflon tidak akan menyebabkan kanker. 

Baca JugaRutin Konsumsi Yoghurt Turunkan Risiko Kanker Payudara?

Mitos 15: Penyakit Kanker Bisa Diobati Secara Alami

Faktanya, penyakit kanker tidak bisa sembuh sendiri tanpa menjalani terapi pengobatan. Penyakit ini hanya dapat sembuh jika diobati dengan tepat. 

Ada beberapa pilihan pengobatan untuk kanker, seperti operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Hingga saat ini, penelitian tentang metode pengobatan kanker terus dilakukan. 

Namun, belum ada produk herbal yang terbukti secara efektif untuk membunuh sel-sel kanker dalam tubuh. Beberapa bahan herbal diketahui justru dapat menurunkan efektivitas obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kanker. 

Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum konsumsi bahan herbal untuk tujuan pengobatan. 

Itu dia beberapa mitos seputar kanker yang berkembang di masyarakat. Tidak semua informasi yang beredar adalah fakta, oleh sebab itu Anda perlu cermat dalam menerima setiap informasi.

  1. Cancer Council. Dairy Products. https://www.cancer.org.au/cancer-information/causes-and-prevention/diet-and-exercise/food-and-nutrition/dairy-products. (Diakses pada 16 maret 2023).
  2. Cancer Council. Does Radiation From Microwaves Cause Cancer? https://www.cancer.org.au/iheard/does-radiation-from-microwaves-cause-cancer. (Diakses pada `16 Maret 2023).
  3. Cancer Research UK. 2021. Does Using Plastic Bottles And Containers Cause Cancer? https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/cancer-myths/does-using-plastic-bottles-and-containers-cause-cancer. (Diakses pada 16 Maret 2023). 
  4. Cancer Research UK. 2022. Do Mobile Phones, 4G Or 5G Cause Cancer? https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/cancer-myths/do-mobile-phones-cause-cancer. (Diakses pada 16 Maret 2023). 
  5. National Cancer Institute. 2023. Artificial Sweeteners and Cancer. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/diet/artificial-sweeteners-fact-sheet. (Diakses pada 16 maret 2023).
  6. National Cancer Institute. 2023. Common Cancer Myths and Misconceptions. https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/myths. (Diakses pada 16 maret 2023).
  7. Newman, Tim. 2021. Medical Myths: All About Cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/medical-myths-all-about-cancer. (Diakses pada 16 Maret 2023). 
  8. Pietrangelo, Ann. 2020. Can Teflon Cookware Increase Your Risk of Cancer? https://www.healthline.com/health/teflon-cancer. (Diakses pada 16 Maret 2023).
  9. Pietrangelo, Ann. 2020. Does Everyone Have Cancer Cells? https://www.healthline.com/health/does-everyone-have-cancer-cells. (Diakses pada 16 Maret 2023).
  10. The American Cancer Society Medical and Editorial Content Team. 2022. Antiperspirants and Breast Cancer Risk. https://www.cancer.org/healthy/cancer-causes/chemicals/antiperspirants-and-breast-cancer-risk.html. (Diakses pada 16 Maret 2023).


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi