Banyak orang menghindari lebah karena takut terkena sengatannya. Namun, penelitian justru menemukan bahwa racun lebah dapat membunuh berbagai macam sel kanker. Benarkah demikian? Simak fakta menariknya berikut ini.

Benarkah Racun Lebah Dapat Menjadi Obat Kanker?
Lebah adalah serangga penyengat yang dapat ditemukan di berbagai tempat. Beberapa jenis lebah yang dapat ditemui, yakni lebah madu dan lebah Brazil.
Kebanyakan orang mungkin akan menghindarinya karena takut disengat. Tak hanya memicu rasa sakit, sengatan serangga ini terkadang bisa memicu pembengkakan hingga beberapa hari
Menariknya, racun dari jenis lebah tertentu diketahui dapat menjadi bahan antikanker yang efektif, lho! Terdapat dua penelitian yang mengungkapkan bahwa sengatan lebah bisa membunuh sel kanker, di antaranya:
1. Peptida Antimikroba pada Lebah Brasil
Racun yang berasal dari lebah Brasil (Polybia paulista) mengandung peptida antimikroba Polybia-MP1 (MP1). Kandungan ini terbukti dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis sel kanker, seperti kanker kandung kemih, prostat, dan darah (leukemia).
Meski potensi peptida antimikroba sebagai antikanker cukup besar, para peneliti belum mengetahui sepenuhnya mengapa racun lebah dapat membunuh sel kanker.
Namun, penelitian terbaru mengungkapkan bagaimana MP1 dapat membunuh sel kanker tanpa memengaruhi sel sehat di sekitarnya.
Menurut studi yang terbit dalam Biophysical Journal tersebut, Toksin ini mampu menyerang komposisi lipid yang ada pada sel membran kanker.
Selain itu, melalui mikroskop, diketahui bahwa toksin MP-1 ini mampu mengeluarkan berbagai molekul krusial dalam sel kanker hingga akhirnya membunuhnya.
Baca Juga: Mengapa Penderita Kanker Payudara Bisa Kebal Terhadap Pengobatan?
2. Komponen Melittin pada Lebah Madu
Para peneliti di Perkins Cancer Epigenetics tahun 2020 menemukan bahwa racun lebah madu dapat membunuh sel kanker payudara. Hasil ini didapat setelah para peneliti menguji racun yang berasal dari sebanyak 300 lebah madu.
Hasil temuan menunjukkan bahwa racun lebah madu dapat menghancurkan membran sel kanker dalam waktu 60 menit dan menginduksi 100 persen kematian sel kanker. Racun ini juga ditemukan tidak memengaruhi sel sehat di sekitarnya.
Menurut studi yang terbit dalam Natural Precision Oncology tersebut, khasiat racun lebah yang dapat membunuh sel kanker payudara berasal dari senyawa melittin yang terkandung di dalam racun lebah. Senyawa inilah yang memicu sensasi nyeri ketika Anda tersengat.
Jadi, Bisakah Menggunakan Racun Lebah untuk Obati Kanker?
Dr. Aine Carthy yang berasal dari Science Information Officer Cancer Research UK menyebutkan bahwa penemuan racun lebah yang dapat membunuh sel kanker adalah kabar baik bagi dunia kesehatan.
Hanya saja, tetap saja masih dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam untuk memastikan bahwa toksin di dalam sengatan lebah bisa dikembangkan menjadi obat kanker yang efektif.
Tim peneliti di Perkins Cancer Epigenetics, Dr. Edina Wang, juga menegaskan bahwa masih banyak penelitian yang diperlukan guna mempelajari penggunaan melittin dalam pengobatan kanker.
Baca Juga: 7 Manfaat Akar Bajakah untuk Kesehatan, Benarkah Bisa Obati Kanker?
Sejauh ini, pengobatan terbaik untuk menangani kanker, yaitu kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Pengobatan alternatif atau alami hanya sebatas dugaan sehingga belum bisa digunakan sebagai pengobatan resmi.
Sekalipun sudah ada penelitian yang mengungkapkan racun lebah dapat membunuh sel kanker, Anda sebaiknya tidak langsung menarik kesimpulan, ya. Pasalnya, hal ini bisa saja malah memperburuk kondisi yang sudah ada.
Lebih baik konsultasikan dulu kepada dokter mengenai rencana pengobatan kanker yang sesuai dengan kondisi Anda. Semoga informasi ini bermanfaat!
- Anonim. 2022. Honeybee Venom as an Anti-Cancer Treatment Continues. https://perkins.org.au/honeybee-venom-as-an-anti-cancer-treatment-continues/. (Diakses pada 17 Maret 2023).
- Mclntosh, James. 2015. Study Reveals How Wasp Venom Kills Cancer Cells. https://www.medicalnewstoday.com/articles/298863. (Diakses pada 17 Maret 2023).