Kanker kandung kemih adalah kanker paling umum keempat yang menyerang pria dan wanita. Jika dibiarkan, kanker ini dapat menyebabkan disfungsi seksual baik pada pria maupun wanita. Simak ulasan selengkapnya mulai dari gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahan di bawah ini!

Apa Itu Kanker Kandung Kemih?
Kanker kandung kemih adalah jenis kanker yang dimulai ketika sel-sel pembentuk kandung kemih mulai tumbuh di luar kendali. Semakin banyak sel kanker yang berkembang dapat membentuk tumor, dan seiring waktu bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Kandung kemih adalah organ berongga yang berada di panggul bagian bawah. Fungsi utamanya adalah menyimpan urin. Urine adalah limbah cair yang dibuat oleh ginjal kemudian dibawa ke kandung kemih melalui ureter. Ketika buang air kecil, otot-otot di dinding kandung kemih berkontraksi, dan urine dipaksa keluar dari kandung kemih melalui uretra.
Gejala Kanker Kandung Kemih
Darah dalam urine (hematuria) adalah gejala yang paling umum dari kanker ini dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Anda mungkin melihat garis-garis darah dalam urine atau darah dapat mengubah warna urine menjadi cokelat. Mungkin darah tidak selalu terlihat dan mungkin muncul dan hilang.
Berikut ini gejala kanker kandung kemih yang kurang umum, meliputi:
- Keinginan untuk buang air kecil lebih sering.
- Keinginan buang air kecil secara tiba-tiba.
- Sensasi terbakar saat buang air kecil.
Jika kanker kandung kemih mencapai stadium lanjut dan telah menyebar, gejalanya seperti berikut ini:
- Nyeri panggul.
- Sakit tulang.
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
- Pembengkakan kaki
Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?
Jika mengeluhkan darah dalam urine (bahkan jika muncul dan hilang), Anda harus mengunjungi dokter agar penyebabnya dapat diselidiki. Memiliki darah dalam urine tidak berarti Anda pasti menderita kanker kandung kemih. Ada penyebab lain yang lebih umum, termasuk:
- Infeksi saluran kemih (ISK), seperti sistitis.
- Infeksi ginjal.
- Batu ginjal.
- Uretritis non-gonokokal.
- Kelenjar prostat yang membesar pada pria.
Penyebab Kanker Kandung Kemih
Kanker kandung kemih mulai berkembang ketika sel-sel di kandung kemih mengalami perubahan (mutasi) pada DNA. DNA sel yang berisi petunjuk yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.
Perubahan ini akan memberitahu sel untuk berkembang biak dengan cepat dan terus hidup ketika sel sehat akan mati. Sel-sel abnormal kemudian membentuk tumor yang dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh normal. Seiring waktu, sel-sel abnormal dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke seluruh tubuh.
Faktor Risiko Kanker Kandung Kemih
Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih, meliputi:
- Merokok adalah satu-satunya faktor risiko terbesar untuk kanker kandung kemih. Hal ini karena tembakau mengandung bahan kimia penyebab kanker (karsinogenik).
- Paparan bahan kimia industri tertentu merupakan faktor risiko tertinggi kedua. Penelitian sebelumnya memperkirakan bahwa ini mungkin mencapai sekitar 25% dari kasus.
- Radioterapi untuk mengobati kanker sebelumnya di dekat kandung kemih, seperti kanker usus.
- Pengobatan sebelumnya dengan obat kemoterapi tertentu, seperti siklofosfamid dan cisplatin.
- Memiliki perawatan tertentu untuk diabetes tipe 2.
- Memiliki tabung di kandung kemih (kateter yang menetap) untuk waktu yang lama, karena mengalami kerusakan saraf yang mengakibatkan kelumpuhan.
- Infeksi saluran kemih (ISK) jangka panjang atau berulang.
- Batu kandung kemih jangka panjang.
- Infeksi yang tidak diobati yang disebut schistosomiasis (bilharzia), yang disebabkan parasit di air tawar.
Baca Juga: Kanker: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Diagnosis Kanker Kandung Kemih
Dokter dan tenaga medis biasanya akan melakukan serangkaian tes untuk mendiagnosis kanker kandung kemih, ini termasuk:
- Urinalisis: Dokter menggunakan berbagai tes untuk menganalisis buang air kecil. Dalam hal ini, mereka mungkin melakukan urinalisis untuk menyingkirkan infeksi.
- Sitologi: Pemeriksaan sel di bawah mikroskop untuk mencari tanda-tanda kanker.
- Sistoskopi: Ini adalah tes utama untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis kanker kandung kemih. Untuk tes ini, dokter menggunakan tabung lampu seukuran pensil yang disebut sistoskop untuk melihat bagian dalam kandung kemih dan uretra. Dokter mungkin menggunakan pewarna fluoresen dan lampu biru khusus yang memudahkan melihat kanker di kandung kemih. Dokter juga dapat mengambil sampel jaringan saat melakukan sistoskopi.
Jika hasil ketiga tes ini menunjukkan pasien menderita kanker kandung kemih, dokter kemudian melakukan tes untuk mempelajari lebih lanjut tentang kanker tersebut, termasuk:
- Reseksi tumor kandung kemih transurethral (TURBT): Dokter akan melakukan prosedur ini untuk mengangkat tumor kandung kemih sebagai tes tambahan. Prosedur TURBT juga bisa menjadi pengobatan, menghilangkan tumor kandung kemih sebelum tumor menyerang dinding otot kandung kemih. Tes ini adalah prosedur rawat jalan.
- Magnetic resonance imagin (MRI): Tes pencitraan ini menggunakan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk mengambil gambar detail kandung kemih.
- Computed tomography scan (CT scan): Dokter dapat melakukan tes ini untuk melihat apakah kanker telah menyebar di luar kandung kemih.
- Rontgen dada: Tes ini memungkinkan dokter memeriksa tanda-tanda kanker kandung kemih yang telah menyebar ke paru-paru.
- Pemindaian tulang: Seperti rontgen dada, pemindaian tulang untuk memeriksa tanda-tanda kanker kandung kemih telah menyebar ke tulang.
Jenis Kanker Kandung Kemih
Berbagai jenis sel dalam kandung kemih berpotensi menjadi kanker. Jenis sel kandung kemih merupakan tempat kanker dimulai menentukan jenis kanker kandung kemih. Dokter mungkin menggunakan informasi ini untuk menentukan perawatan yang paling cocok untuk pasien.
Beberapa jenis kanker kandung kemih, meliputi:
- Karsinoma urotelial. Jenis ini sebelumnya disebut karsinoma sel transisional, terjadi pada sel yang melapisi bagian dalam kandung kemih. Sel urothelial mengembang saat kandung kemih penuh dan berkontraksi saat kandung kemih kosong.
- Karsinoma sel skuamosa. Ini dikaitkan dengan iritasi kronis pada kandung kemih, misalnya dari infeksi atau penggunaan kateter urine jangka panjang.
- Adenokarsinoma. Jenis ini dimulai pada sel yang membentuk kelenjar yang mengeluarkan lendir di kandung kemih. Adenokarsinoma kandung kemih tergolong sangat jarang.
Pengobatan Kanker Kandung Kemih
Pengobatan untuk kanker ini bergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis kanker, tingkat kanker, dan stadium kanker. Selain itu dipertimbangkan bersama dengan kesehatan pasien secara keseluruhan dan pilihan pengobatannya.
Berikut ini perawatan untuk kanker kandung kemih, di antaranya:
- Pembedahan. Ini adalah pengobatan kanker kandung kemih yang umum. Pembedahan atau operasi bertujuan untuk mengangkat sel kanker.
- Kemoterapi di kandung kemih (kemoterapi intravesika). Tindakan ini untuk mengobati kanker yang terbatas pada lapisan kandung kemih tetapi memiliki risiko tinggi untuk kambuh atau berlanjut ke stadium yang lebih tinggi.
- Kemoterapi untuk seluruh tubuh (kemoterapi sistemik). Ini untuk meningkatkan kemungkinan penyembuhan pada pasien yang menjalani operasi pengangkatan kandung kemih, atau sebagai pengobatan utama ketika operasi bukan pilihan.
- Terapi radiasi. Pengobatan ini untuk menghancurkan sel-sel kanker, yang sering kali sebagai pengobatan utama saat operasi bukanlah suatu pilihan atau tidak diinginkan.
- Imunoterapi. Ini untuk memicu sistem kekebalan tubuh melawan sel kanker, baik di kandung kemih maupun di seluruh tubuh.
- Terapi yang ditargetkan. Terapi untuk mengobati kanker stadium lanjut ketika pengobatan lain tidak membantu.
Kombinasi dari pilihan pengobatan ini mungkin direkomendasikan oleh dokter dan anggota tim perawatan pasien kanker kandung kemih.
Komplikasi Kanker Kandung Kemih
Seiring waktu, kanker kandung kemih dapat menyebar ke organ terdekatnya. Sel kanker juga dapat menyerang kelenjar getah bening panggul dan menyebar ke hati, paru-paru, dan tulang.
Berikut ini kemungkinan komplikasi dari kanker kandung kemih:
- Anemia.
- Pembengkakan ureter (hidronefrosis).
- Striktur uretra.
- Inkontinensia urine.
- Disfungsi ereksi pada pria.
- Disfungsi seksual pada wanita.
Baca Juga: Kanker Prostat: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan
Pencegahan Kanker Kandung Kemih
Meskipun belum ada cara yang pasti untuk membantu mencegah kanker kandung kemih, penderita kanker ini dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu mengurangi risikonya.
Berikut ini langkah-langkah untuk membantu mengurangi risiko kanker kandung kemih, meliputi:
- Tidak merokok. Jika tidak merokok, jangan mencobanya. Nanyn jika Anda merokok, konsultasikan dengan dokter tentang rencana untuk membantu berhenti merokok.
- Berhati-hati di sekitar bahan kimia. Jika Anda bekerja dengan bahan kimia, ikuti semua petunjuk keselamatan untuk menghindari paparan bahan kima.
- Konsumsi berbagai buah dan sayuran. Pilihlah diet yang kaya akan berbagai buah dan sayuran berwarna. Kandungan antioksidan yang ada dalam buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko kanker.
Sebaiknya lakukan lagkah-langkah ini dengan disiplin agar efektif dalam membantu mencegah kanker kandung kemih.
- Anonim. 2022. Bladder cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bladder-cancer/symptoms-causes/syc-20356104 (Diakses pada 16 Februari 2023)
- Anonim. 2021. Bladder cancer. https://www.nhs.uk/conditions/bladder-cancer/ (Diakses pada 16 Februari 2023)
- Anonim. 2022. Bladder Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14326-Anonim. ladder-cancer (Diakses pada 16 Februari 2023)
- Gersten, Todd. 2022. Bladder cancer. https://medlineplus.gov/ency/article/000486.htm (Diakses pada 16 Februari 2023)