Terbit: 13 January 2020 | Diperbarui: 26 July 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Kanker hati merupakan penyakit yang mematikan, untuk itu perlu melakukan pencegahan kanker hati untuk mengurangi risiko. Kanker hati adalah kanker yang berasal dari sel hati (kanker hati primer). Akan tetapi, ada juga kanker yang terjadi pada hati dimulai dari bagian tubuh lain (seperti usus besar, paru-paru, atau kanker payudara) kemudian menyebar ke hati. Dokter menyebut ini kanker metastatik (kanker hati sekunder). 

4 Cara Mencegah Kanker Hati yang Paling Efektif

Penyebab Kanker Hati

Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker hati, tapi pada beberapa kasus, penyebabnya diketahui. Sebagai contoh, infeksi kronis dengan virus hepatitis tertentu dapat menyebabkan kanker hati. Kanker hati terjadi ketika sel DNA hati mengalami mutasi, yang membuat sel tetap tumbuh dan berkembang, sementara sel normal lain memiliki siklus hidup dan mati. Akumulasi sel kanker mulut ini dapat membentuk tumor yang ganas.

– Iklan –

Baca juga: Terlalu Sering Begadang Bisa Sebabkan Kanker Hati?

Faktor Risiko Kanker Hati

Sebelum mengetahui pencegahan kanker hati, terlebih dahulu ketahui faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker hati primer:

  • Infeksi kronis dengan HBV atau HCV. Infeksi kronis dengan virus hepatitis B (HBV) atau virus hepatitis C (HCV) dapat meningkatkan risiko kanker hati.
  • Diabetes. Penderita gangguan gula darah berisiko lebih tinggi terkena kanker hati daripada yang tidak menderita diabetes.
  • Sirosis. Kondisi progresif dan irreversibel ini menyebabkan jaringan parut terbentuk di hati dan meningkatkan risiko terkena kanker hati.
  • Penyakit hati tertentu yang diturunkan. Penyakit hati yang dapat meningkatkan risiko kanker hati termasuk hemochromatosis dan Wilson’s disease.
  • Penyakit hati berlemak non-alkohol. Akumulasi lemak di hati meningkatkan risiko kanker hati.
  • Paparan terhadap aflatoksin. Adalah racun yang diproduksi oleh jamur dari tanaman busuk. Tanaman ini termasuk biji-bijian dan kacang-kacangan.
  • Minum alkohol berlebihan. Mengonsumsi alkohol terlalu banyak setiap hari selama bertahun-tahun dapat menyebabkan kerusakan hati yang ireversibel dan meningkatkan risiko kanker hati.

Pencegahan Kanker Hati

Cara mencegah kanker hati dapat dilakukan dengan menghindari atau mengurangi sejumlah faktor risiko, di antaranya:

1. Mencegah dan Mengobati Infeksi Hepatitis B dan C

Faktor risiko yang paling signifikan untuk kanker hati adalah infeksi kronis dengan virus hepatitis B dan virus hepatitis C. Virus ini dapat menular dari orang ke orang melalui berbagi jarum yang terkontaminasi (seperti penggunaan narkoba) melalui hubungan seks tanpa kondom, dan melalui persalinan. Oleh karena itu, kanker hati dapat dicegah dengan tidak berbagi jarum dengan orang lain dan melakukan hubungan seks yang lebih aman, seperti menggunakan kondom.

Anak dan orang dewasa disarankan mendapatkan vaksin HBV untuk mengurangi risiko hepatitis dan sebagai pencegahan kanker hati. Sementara untuk vaksin untuk HCV tidak ada, tetapi bisa dicegah  dengan melakukan seks yang aman, menghindari tindik atau tato, tidak memakai narkoba, menggunakan jarum suntik yang bersih.

Transfusi darah juga sebagai sumber utama infeksi hepatitis. Tetapi bank darah biasanya telah melakukan pengujian untuk mendeteksi virus-virus, sehingga risiko terkena infeksi hepatitis dari transfusi darah sangat rendah.

2. Berhenti Merokok dan Alkohol

Minum alkohol secara rutin dan berlebihan dapat menyebabkan sirosis, yang pada gilirannya menyebabkan kanker hati. Tidak minum alkohol atau minum dalam jumlah sedang dapat membantu mencegah kanker hati.

Kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker hati, untuk itu berhenti merokok menjadi cara mencegah kanker hati. Berhenti merokok juga akan membantu menurunkan risiko kanker lainnya yang mengancam jiwa, seperti paru-paru.

3. Menjaga Berat Badan yang Sehat

Menghindari obesitas atau kelebihan berat badan adalah cara lain untuk membantu mencegah terkena kanker hati. Orang yang obesitas lebih cenderung terkena penyakit hati berlemak dan diabetes, yang keduanya terkait dengan kanker hati.

4. Hindari Paparan Bahan Kimia

Menghindari makanan yang mengandung bahan kimia, seperti makanan kemasan. Tempat yang rentan memaparkan bahan kimia juga dapat menjadi cara mencegah penyakit kanker hati. Tempat ini termasuk konstruksi, pertanian (penggunaan pestisida), manufaktur, pencetakan, dan pengolahan tekstil.

Jika Anda bekerja di salah satu tempat tersebut, penting untuk membaca dan mengikuti tindakan pencegahan, seperti menggunakan sarung tangan, alat bantu pernapasan, dan banyak lagi.

Baca juga: Mengenali Beberapa Jenis Kanker yang Sering Menyerang Pria

Makanan untuk Mencegah Penyakit Hati

Berikut sejumlah makanan dan minuman yang dapat menyehatkan dan mencegah gangguan pada hati:

1. Air

Salah satu cara mencegah kanker hati terbaik adalah menjaga berat badan yang sehat. Caranya dengan membiasakan minum air putih, bukan minuman yang ditambahkan gula atau pemanis lainnya.

2. Oatmeal

Makanan yang mengandung banyak serat dapat membantu fungsi hati dengan baik. Salah satunya oatmeal, yang bagus untuk menu sarapan sehat. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa makanan ini dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi lemak di perut. Tentu ini bisa menjadi salah satu cara mencegah kanker hati.

3. Kopi

Minum kopi ternyata bisa menurunkan risiko kanker hati. Studi menunjukkan bahwa minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari dapat mencegah kerusakan hati yang disebabkan oleh terlalu banyak minum alkohol atau pola makan yang tidak sehat. Ingat! Minum kopi secukupnya ya.

4. Teh hijau

Teh ini memiliki banyak jenis antioksidan yang disebut katekin. Penelitian menunjukkan teh hijau dapat mencegah beberapa kanker, termasuk kanker hati.

Menyeduh teh hijau sendiri dan meminumnya dalam keadaan hangat akan mendapatkan lebih banyak katekin. Sementara ss teh dan teh hijau memiliki kadar yang jauh lebih rendah.

5. Kacang Almond

Kacang ini adalah sumber vitamin E yang baik, nutrisi yang dapat membantu mencegah penyakit hati berlemak. Almond juga baik untuk jantung. Jadi, ambillah segenggam kacang almond saat ingin ngemil atau anda bisa menambahkannya ke dalam salad.

6. Blueberry

Buah mungil ini memiliki polifenol yang dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit berlemak non-alkohol, yang biasanya terkait dengan obesitas dan kolesterol tinggi.

Jika Anda tidak menemukan buah blueberry atau bukan menjadi pilihan, makanan lainnya yang kaya akan polifenol termasuk cokelat hitam, plum, dan zaitun.

7. Brokoli

Perbanyak sayuran ke dalam pola makan jika ingin menjaga kesehatan hati. Salah satunya sayur brokoli yang menjadi cara mencegah penyakit kanker hati. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa brokoli dapat membantu melindungi Anda dari penyakit hati berlemak non-alkohol.

Sayur ini dapat diolah menjadi menu makan anda sehari-hari, misalnya dicampurkan ke dalam salad atau ditumis dengan bawah putih.

8. Bayam

Sayuran hijau diketahui memiliki antioksidan tinggi yang disebut glutathione, yang dapat membantu menjaga hati berfungsi dengan baik. Cara mengolah bayam cukup mudah, Anda dapat membuat salad dan atau ditumis dengan bawang putih.

9. Rempah

Bila Ingin melindungi hati dan jantung secara bersamaan, Anda bisa menambahkan beberapa rempah pada makanan, seperti oregano, daun sage, atau rosemary. Rempah ini adalah sumber polifenol yang menyehatkan. Rempah lainnya juga bisa digunakan, termasuk kayu manis, bubuk kari, dan jintan.

 

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Jati Satriyo

 

  1. Anonim. 2019. Can Liver Cancer Be Prevented?. https://www.cancer.org/cancer/liver-cancer/causes-risks-prevention/prevention.html. (Diakses 13 Januari 2020).
  2. Mayo Clinic Staff. 2019. Liver cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/liver-cancer/symptoms-causes/syc-20353659. (Diakses 13 Januari 2020).
  3. Ratini, Melinda. 2018. 14 Best and Worst Foods for Your Liver. https://www.webmd.com/hepatitis/ss/slideshow-best-and-worst-foods-for-your-liver. (Diakses 13 Januari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi