Terbit: 7 February 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Kanker hati adalah kanker yang dimulai di sel-sel organ hati. Organ yang berada di bawah paru-paru sebelah kanan—di bawah tulang rusuk ini adalah salah satu organ terbesar dari tubuh manusia dan memiliki banyak fungsi penting, termasuk mengeluarkan racun dari tubuh. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, dan obat kanker!

Kanker Hati: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Kanker Hati?

Kanker hati umumnya diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder. Kanker hati primer dimulai di sel-sel hati. Kanker hati sekunder berkembang ketika sel-sel kanker dari organ lain menyebar ke hati.

Tidak seperti sel-sel lain dalam tubuh, sel-sel kanker dapat melepaskan diri dari sumber utama atau di mana kanker dimulai. Sel-sel menyebar ke area lain dari tubuh melalui aliran darah atau sistem limfatik. Sel-sel kanker akhirnya berkumpul di organ tubuh lain dan mulai tumbuh di sana.

Jenis kanker hati yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler. Kanker ini muncul dari sel hati (hepatosit) dan lebih umum terjadi pada laki-laki dan mereka yang menderita sirosis. Sementara itu, jenis lainnya namun jarang terjadi adalah kolangiokarsinoma intrahepatik dan hepatoblastoma.

– Iklan –

Penyebab Kanker Hati

Kanker hati primer (karsinoma hepatoseluler) cenderung terjadi pada hati yang rusak karena cacat lahir, penyalahgunaan alkohol, atau infeksi kronis dengan penyakit seperti hepatitis B dan C, hemokromatosis (penyakit keturunan yang berhubungan dengan terlalu banyak zat besi di hati), dan sirosis.

Sebagian besar orang-orang yang yang didiagnosis dengan kanker hati primer memiliki sirosis, sebuah kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut. Kondisi ini disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol.

Perlu diketahui, hepatitis B, C, dan hemokromatosis dapat menyebabkan kerusakan permanen dan gagal hati.

Berbagai zat penyebab kanker dikaitkan dengan kanker hati primer, termasuk herbisida dan bahan kimia tertentu seperti vinil klorida dan arsenik. Aflatoksin, zat penyebab kanker yang dibuat oleh sejenis jamur tanaman juga terlibat.

Penyebab lain termasuk hormon androgen, estrogen, dan penggunaan thorotrast.

Thorotrast adalah bahan kimia yang disuntikkan ketika seseorang ingin melakukan sinar X. Bahan kimia ini berisiko meningkatkan angiosarcoma dari hati bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Bahkan, bahan kimia ini juga berisiko mengembangkan cholangiocarcinoma dan kanker hepatoseluler, tetapi untuk tingkat yang jauh lebih rendah.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker hati, di antaranya:

  • Jenis kelamin. Seorang pria lebih mungkin untuk mendapatkan kanker hati primer daripada wanita.
  • Berat badan. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker hati primer.
  • Penggunaan steroid anabolik. Hormon pria yang digunakan atlet untuk meningkatkan otot bisa meningkatkan risiko kanker hati apabila digunakan jangka panjang.
  • Riwayat diabetes. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara diabetes dan kanker hati. Ini kemungkinan karena hubungan antara diabetes dan penyakit hati berlemak.
  • Penyakit metabolik bawaan. Penyakit yang mengganggu metabolisme normal tubuh telah terbukti meningkatkan risiko kanker hati.
  • Penyakit langka. Penelitian telah menemukan hubungan antara kanker hati dan beberapa penyakit langka seperti alpha -1-antitrypsin deficiency, tyrosinemia, dan penyakit Wilson.
  • Konsumsi alkohol berlebihan. Mengonsumsi lebih alkohol yang berlebihan setiap hari selama bertahun-tahun dapat menyebabkan kerusakan hati yang ireversibel dan meningkatkan risiko.

Jenis Kanker Hati

Karena hati terdiri dari beberapa jenis sel yang berbeda, beberapa jenis tumor dapat terbentuk di sana. Beberapa di antaranya jinak (non-kanker) dan beberapa bersifat kanker serta dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh (bermetastasis). Tumor atau kanker ini memiliki penyebab berbeda dan diperlakukan secara berbeda. Prospek untuk kesehatan atau pemulihan tergantung pada jenis yang Anda alami.

Berikut ini adalah beberapa tumor jinak yang umum terjadi, antara lain:

  • Hemangioma.
  • Adenoma hati.
  • Hiperplasia nodular focal.
  • Kista.
  • Lipoma.
  • Fibroma.
  • Leiomyoma.

Sementara itu, berikut ini adalah beberapa jenis kanker hati primer, di antaranya:

1. Karsinoma Hepatoseluler

Karsinoma hepatoseluler atau hepatocellular carcinoma (HCC) yang juga dikenal sebagai hepatoma adalah yang paling umum. Kondisi ini berkembang di hepatosit, yang merupakan sel-sel hati yang dominan.

Kondisi ini dapat menyebar dari hati ke bagian lain dari tubuh, seperti pankreas, usus, dan perut. HCC jauh lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki kerusakan hati parah akibat penyalahgunaan alkohol.

2. Cholangiocarcinoma

Cholangiocarcinoma lebih dikenal sebagai kanker saluran empedu. Saluran ini membawa empedu ke kantong empedu untuk membantu pencernaan. Kanker saluran empedu menyumbang sekitar 10 hingga 20 persen dari semua kanker hati.

Ketika kanker dimulai di bagian saluran di dalam hati, kondisi itu disebut kanker saluran empedu intrahepatik. Sedangkan ketika kanker dimulai di bagian saluran di luar hati, kondisi itu disebut kanker saluran empedu ekstrahepatik.

3. Angiosarcoma

Angiosarcoma hati adalah bentuk langka yang dimulai di pembuluh darah hati. Jenis kanker ini cenderung berkembang sangat cepat, sehingga baru bisa didiagnosis pada stadium lebih lanjut.

4. Hepatoblastoma

Hepatoblastoma adalah jenis kanker hati yang sangat langka. Kondisi ini hampir selalu ditemukan pada anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah 3 tahun. Dengan operasi dan kemoterapi, prospek orang dengan jenis kanker ini bisa sangat baik. Ketika hepatoblastoma terdeteksi pada tahap awal, tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi dari 90 persen.

Gejala Kanker Hati

Gejalanya biasanya tidak muncul dengan jelas sampai penyakit ini mencapai stadium lanjut. Beberapa gejala yang bisa terjadi, antara lain:

  • Sakit perut.
  • Penyakit kuning, di mana kulit dan mata menjadi kuning.
  • Nyeri dekat ke bahu kanan.
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
  • Pembesaran hati, limpa, atau keduanya.
  • Pembengkakan di perut atau penumpukan cairan.
  • Kelelahan.
  • Mual.
  • Sakit punggung.
  • Gatal.
  • Demam.
  • Perasaan penuh setelah mengonsumsi camilan.

Gejala lainnya juga dapat menyebabkan pembuluh darah bengkak yang terlihat di bawah kulit perut, serta memar dan berdarah. Kondisi ini juga dapat menyebabkan tingginya kadar kalsium, kolesterol dan kadar gula darah. Jika beberapa gejala membuat Anda khawatir, segera ke dokter untuk mendapatkan analisa dan penanganan yang tepat.

Diagnosis Kanker Hati

Diagnosis dimulai dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat dengan penyalahgunaan alkohol jangka panjang, infeksi hepatitis B atau C kronis.

Beberapa tes diagnosis dan prosedur kanker hati meliputi:

  • Tes fungsi hati membantu dokter menentukan kesehatan hati dengan mengukur kadar protein, enzim hati, dan bilirubin dalam darah.
  • Tes alpha-fetoprotein (AFP) dalam darah dapat menjadi tanda kanker hati. Protein ini hanya diproduksi di hati ketika masih di dalam kandungan. Produksi AFP biasanya berhenti setelah lahir.
  • CT scan perut atau MRI menghasilkan gambar rinci hati dan organ lain di perut. Prosedur ini dapat memungkinkan dokter untuk menentukan di mana tumor berkembang, menentukan ukurannya, dan menilai apakah telah menyebar ke organ lain.

Biopsi Hati

Selain beberapa tes diagnosis seperti di atas, tes lain yang bisa dilakukan adalah biopsi hati. Biopsi hati melibatkan pengambilan sepotong kecil jaringan hati. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan anestesi untuk mencegah rasa sakit selama prosedur ini berlangsung.

Selama prosedur ini dokter akan memasukkan jarum tipis melalui perut ke hati untuk mendapatkan sampel jaringan. Sampel kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat tanda-tanda kanker.

Biopsi hati juga dapat dilakukan menggunakan laparoskopi, selang tipis dan fleksibel dengan kamera. Kamera memungkinkan dokter untuk melihat seperti apa bentuk hati dan melakukan biopsi yang lebih tepat. Laparoskop dimasukkan melalui sayatan kecil di perut. Jika sampel jaringan dari organ lain diperlukan, dokter akan membuat sayatan yang lebih besar, prosedur ini disebut laparotomi.

Jika kanker ditemukan, dokter akan menentukan stadium kanker. Stadium kanker  menggambarkan tingkat keparahan kanker. Cara ini diperlukan untuk membantu dokter menentukan pilihan perawatan.

Stadium Kanker Hati

Guna membantu menjalani pengobatan, kondisi kanker hati dibagi perkembangannya menjadi empat tahap, di antaranya:

  • Stadium I

Tumor tetap di hati dan belum menyebar ke organ atau lokasi lain.

  • Stadium II

Terdapat beberapa tumor kecil di hati atau satu tumor yang telah mencapai pembuluh darah.

  • Stadium III

Terdapat beberapa tumor besar atau satu tumor yang telah mencapai pembuluh darah utama.

  • Stadium IV

Kondisi ini menggambarkan kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Setelah seorang dokter mendiagnosis dan mengidentifikasi stadium kanker, pasien akan mulai menerima perawatan sesuai dengan kondisi.

Pengobatan Kanker Hati

Perawatan yang dilakukan tentu tergantung pada stadium, usia, dan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Operasi

Operasi yang digunakan untuk mengobati kanker hati meliputi:

  • Operasi untuk mengangkat tumor

Dalam situasi tertentu, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk mengangkat kanker dan sebagian kecil jaringan hati sehat yang mengelilinginya—jika tumor kecil dan fungsi hati baik. Prosedur ini dilakukan tergantung lokasi kanker, seberapa baik fungsi hati dan kesehatan secara keseluruhan.

  • Operasi transplantasi hati

Selama operasi transplantasi hati, organ yang sakit dikeluarkan dan diganti dengan hati yang sehat dari donor. Operasi transplantasi hati hanya merupakan pilihan bagi sebagian kecil orang dengan kanker hati stadium awal.

Calon untuk transplantasi hati harus memiliki tumor lebih kecil dari 5 cm atau beberapa tumor masing-masing lebih kecil dari 3 cm. Jika ukuran tidak sesuai, risiko kembali mengalami kanker bisa terjadi.

Transplantasi dikatakan berhasil apabila bisa mengurangi risiko kanker hati dan mengembalikan fungsi hati yang normal. Namun, sistem kekebalan tubuh juga dapat ‘menolak’ organ baru sehingga menyerangnya karena dianggap sebagai benda asing.

2. Perawatan Lokal

Perawatan lokal untuk kanker hati adalah perawatan yang diberikan langsung ke sel kanker atau area di sekitar sel kanker. Pilihan pengobatan lokal untuk kanker hati meliputi:

  • Pemanasan sel kanker

Ablasi frekuensi radio menggunakan arus listrik untuk memanaskan dan menghancurkan sel-sel kanker. Menggunakan tes pencitraan sebagai panduan seperti ultrasound, dokter dapat memasukkan satu atau lebih jarum tipis ke dalam sayatan kecil di perut. Prosedur lain untuk memanaskan sel kanker mungkin menggunakan gelombang mikro atau laser.

  • Membekukan sel kanker

Selama prosedur membekukan sel kanker, dokter akan menempatkan alat (cryoprobe) yang mengandung nitrogen cair langsung ke tumor hati. Gambar USG digunakan untuk memandu cryoprobe dan memantau pembekuan sel.

  • Menyuntikkan alkohol ke dalam tumor

Injeksi alkohol murni disuntikkan langsung ke dalam tumor, baik melalui kulit atau selama operasi. Alkohol menyebabkan sel-sel tumor mati.

  • Menyuntikkan obat kemoterapi ke hati

Kemoembolisasi adalah jenis perawatan kemoterapi yang memasok obat antikanker yang kuat langsung ke hati.

  • Menempatkan manik-manik yang penuh dengan radiasi di hati

Bola-bola kecil yang mengandung radiasi dapat ditempatkan langsung di hati di mana mereka dapat mengirimkan radiasi langsung ke tumor.

3. Terapi Radiasi

Perawatan ini menggunakan energi tekanan tinggi yang bersumber dari sinar X dan proton yang memiliki kemampuan menghancurkan sel-sel kanker dan mengecilkan tumor. Terapi radiasi mungkin menjadi pilihan jika perawatan lain tidak membantu. Pada tahap lanjut, terapi radiasi dapat membantu mengendalikan gejala.

Selain itu, terdapat jenis terapi radiasi khusus yang disebut stereotactic body radiotherapy, yang melibatkan pemfokusan banyak sinar radiasi secara bersamaan pada satu titik di tubuh.

4. Terapi Obat

Perawatan obat yang ditargetkan berfokus pada kelainan spesifik yang ada dalam sel kanker. Dengan memblokir kelainan ini, perawatan obat yang ditargetkan dapat menyebabkan sel kanker mati.

Beberapa terapi yang ditargetkan hanya bekerja pada orang yang sel kankernya memiliki mutasi genetik tertentu. Sel kanker mungkin diuji di laboratorium untuk melihat apakah obat ini dapat membantu.

5. Imunoterapi

Sistem kekebalan tubuh yang melawan penyakit mungkin tidak menyerang kanker karena sel-sel kanker menghasilkan protein yang membutakan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Imunoterapi bekerja dengan mengganggu proses itu. Perawatan imunoterapi umumnya diperuntukkan bagi penderita lanjut.

6. Kemoterapi

Obat kanker hati lainnya yang bisa digunakan adalah kemoterapi. Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan melalui vena di lengan, dalam bentuk pil atau keduanya. Prosedur ini kadang-kadang digunakan untuk mengobati kanker hati tahap lanjut.

7. Perawatan Suportif (Paliatif)

Perawatan paliatif adalah perawatan medis khusus yang berfokus pada pemberian bantuan dari rasa sakit dan gejala penyakit serius lainnya. Perawatan paliatif dapat digunakan saat menjalani perawatan agresif lainnya seperti operasi, kemoterapi atau terapi radiasi. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya.

Pencegahan Kanker Hati

Meski tidak ada cara yang terbukti ampuh untuk mencegah kanker hati, Anda bisa melakukan beberapa hal. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Mendapatkan Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B adalah salah satu vaksin yang harus diterima oleh semua anak. Sementara untuk orang dewasa yang berisiko tinggi terhadap infeksi dan mereka yang  yang menyalahgunakan obat intravena, juga wajib mendapatkan vaksin. Vaksinasi biasanya diberikan dalam tiga suntikan selama enam bulan.

  • Tindakan untuk Mencegah Hepatitis C

Tidak ada vaksin untuk hepatitis C, tetapi Anda dapat mengurangi risiko terkena infeksi dengan melakukan hal berikut:

  • Selalu menggunakan pelindung. Hubungan seksual wajib menggunakan kondom dengan semua pasangan seksual. Anda tidak boleh melakukan hubungan seks tanpa kondom kecuali Anda yakin pasangan Anda tidak terinfeksi hepatitis atau infeksi menular seksual lainnya.
  • Jangan menggunakan obat-obatan terlarang. Hindari penggunaan obat-obatan terlarang, terutama yang dapat disuntikkan, seperti heroin atau kokain.
  • Berhati-hatilah ketika ingin membuat tato dan tindikan. Pergi ke tempat yang dapat dipercaya jika Anda ingin membuat tindik atau tato. Pastikan tempat tersebut menggunakan jarum steril.

 

  1. Anonim. Liver cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/liver-cancer/symptoms-causes/syc-20353659. (Diakses pada 4 November 2019).
  2. Anonim. Understanding Liver Cancer — the Basics. https://www.webmd.com/cancer/understanding-liver-cancer-basic-information#1. (Diakses pada 4 November 2019).
  3. Felman, Adam. 2019. What to know about liver cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/172408.php. (Diakses pada 4 November 2019).
  4. Lights, Verneda and Elizabeth Boskey, PhD. 2016. Liver Cancer. https://www.healthline.com/health/liver-cancer#types. (Diakses pada 4 November 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi