Terbit: 24 February 2018 | Diperbarui: 30 June 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Perbedaan mual karena hamil dan maag mungkin tidak mudah untuk dikenali. Meski keduanya tampak mirip, ternyata ada perbedaan yang bisa Anda amati, lo. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

6 Perbedaan Mual Hamil dan Mual Karena Maag

Perbedaan Mual Hamil dan Mual Maag

Mual merupakan salah satu gejala kehamilan yang umum ditemui pada ibu hamil trimester pertama. Keluhan ini juga bisa dirasakan seseorang yang menderita maag.

Ketidaknyamanan yang muncul di perut bagian atas, diikuti dengan rasa ingin muntah, ternyata bisa menjadi tanda keduanya. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa membedakannya.

Meski sekilas tampak mirip, terdapat beberapa perbedaan mual hamil dan mual maag yang bisa diamati, di antaranya:

1. Waktu Gejala Muncul

Mual dan muntah karena kehamilan menimpa setidaknya 70 persen wanita hamil. Kondisi ini lebih dikenal dengan morning sickness.

Sesuai dengan namanya, keluhan biasanya muncul di pagi hari. Meskipun pada kenyataannya, mual dan muntah karena hamil juga bisa dirasakan kapan saja, baik pagi, siang, sore, maupun malam hari.

Sementara itu, mual akibat maag kemungkinan muncul setelah Anda mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, misalnya makanan pedas dan makanan yang mengadung lemak tinggi.

Baca JugaPenyebab dan Cara Mengatasi Mual Muntah saat Hamil

2. Gejala yang Dirasakan

Perbedaan mual akibat mag dan mual karena hamil berikutnya adalah gejala yang dirasakan. Anda bisa mengamati gejala lain yang menyertainya.

Mual karena hamil biasanya disertai dengan gejala kehamilan lain, seperti lebih sering buang air kecil, terlambat datang bulan, kelelahan, payudara menjadi lebih sensitif, hingga ngidam makanan tertentu.

Di sisi lain, gejala mual akibat maag biasanya dibarengi dengan sensasi terbakar atau panas di dada (heartburn). Penyebab kondisi ini biasanya konsumsi makanan yang terlalu pedas secara berlebihan.

3. Mual Karena Hamil Terjadi Akibat Perubahan Hormon

Perubahan hormon di tubuh memicu sejumlah gejala pada wanita hamil. Salah satunya adalah morning sickness.

Peningkatan hormon kehamilan atau human chorionic gonadotropin (hCG) yang terjadi ternyata memengaruhi kerja otak dan ikut mendorong asam lambung naik. Kondisi ini bisa memicu rasa mual hingga ingin muntah pada wanita hamil.

Selain hCG, kadar hormon progesteron pada wanita hamil akan meningkat. Hal ini membuat otot-otot antara perut dan kerongkongan menjadi lebih relaks.

Pada akhirnya, kondisi tersebut akan mendorong naiknya asam lambung ke kerongkongan dan memicu perasaan mual.

Selain akibat pengaruh hormon, mual dan muntah saat hamil trimester ketiga bisa terjadi karena tekanan dari janin yang kian membesar. Kondisi ini membuat asam lambung naik ke kerongkongan dan memicu rasa mual.

Di sisi lain, mual yang terjadi akibat penyakit refluks asam lambung (GERD) atau maag disebabkan oleh terjadinya peradangan pada lambung karena meningkatnya asam lambung.

Baca JugaMaag saat Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

4. Mual Akibat Hamil Terjadi Karena Ibu Lebih Sensitif pada Bau

Selama kehamilan, wanita mungkin akan lebih sensitif terhadap bau, terutama bau-bau yang cukup menyengat. Padahal, sebelum kehamilan Anda mungkin tidak terlalu mempermasalahkan bau tersebut.

Penyebab sensitifnya indra penciuman wanita hamil tidak lain adalah perubahan hormon di tubuh. Jika aroma mengganggu muncul, Anda mungkin akan merasakan mual hingga ingin muntah.

5. Mual Akibat Maag Terjadi Karena Pola Makan yang Salah

Salah satu ciri yang bisa diamati dari mual akibat mag adalah biasanya keluhan muncul akibat pola makan yang salah, bisa karena terlambat makan atau mengonsumsi makanan tertentu yang bisa memicu gejala.

Selain itu, beberapa kebiasaan yang dapat memicu peningkatan asam lambung, yaitu:

  • Makan berlebihan mendekati jam tidur.
  • Konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi.
  • Minum minuman tertentu, misalnya kopi atau minuman beralkohol.
  • Merokok.
  • Terlambat makan.
  • Obat-obatan, seperti aspirin.

Baca JugaIbu Hamil Minum Kopi, Aman atau Berbahaya bagi Janin?

6. Durasi Gejala

Perbedaan lain dari mual karena hamil dan mual akibat maag adalah lamanya gejala berlangsung. Biasanya mual karena maag tidak berlangsung terus-menerus.

Jika sudah minum obat dan pola makan sudah mulai teratur, keluhan mual perlahan akan hilang. Biasanya gejala membaik dalam waktu 2 jam.

Berbeda halnya jika Anda mual akibat sedang mengandung. Gejala biasanya menetap, bahkan setelah minum obat maag sekalipun. Ini karena obat maag tidak bereaksi positif untuk mengatasi mual karena kehamilan.

Morning sickness bisa berlangsung cukup lama dan berulang. Selain sering kali dirasakan pada trimester pertama, gejala juga bisa dirasakan memasuki trimester ketiga.

Jika mengalami mual disertai muntah yang berlebihan atau sampai menimbulkan dehidrasi, segera periksakan diri ke dokter. Ini bisa menjadi tanda hiperemesis gravidarum (morning sickness parah).

Nah, kini Anda sudah mengetahui perbedaan antara mual karena hamil dan mag. Jika Anda mengalami mual dan muntah yang parah, bahkan setelah berusaha merigankan gejala, segera periksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

 

  1. Anonim. 2023. Morning Sickness. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16566-morning-sickness-nausea-and-vomiting-of-pregnancy. (Diakses pada 27 Juni 2023).
  2. Anonim. Pregnancy – Signs and Symptoms. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/pregnancy-signs-and-symptoms. (Diakses pada 27 Juni 2023).
  3. Mayo Clinic Staff. 2023. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940#:~:text=couple%20of%20minutes-,Causes,to%20flow%20into%20your%20stomach. (Diakses pada 27 Juni 2023).
  4. Watson, Stephanie. 2021. Heightened Sense of Smell During Pregnancy. https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/heightened-sense-of-smell-during-pregnancy_40009100. (Diakses pada 27 Juni 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi