Terbit: 1 April 2021 | Diperbarui: 30 August 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Rematik saat hamil pada umumnya merupakan kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Kenali lebih jauh seputar rematik pada ibu hamil berikut ini.

Rematik saat Hamil: Kenali Gejala dan Pengobatannya

Pengaruh Rematik pada Ibu Hamil

Rematik atau rheumatoid arthritis (RA) adalah peradangan jangka panjang yang terjadi pada persendian. Peradangan dapat terjadi sebagai akibat dari sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang jaringan sendi.

Rematik dapat terjadi pada ibu hamil. Jika mengalaminya, Bumil kemungkinan mengalami perubahan gejala selama kehamilan.

Beberapa ibu hamil dengan rematik juga memiliki lebih besar risiko keguguran atau bayi dengan berat lahir rendah. Sementara itu, sebagian besar Bumil dengan kondisi ini memiliki kehamilan normal tanpa komplikasi.

Adanya pengaruh rematik pada kehamilan juga berhubungan dengan obat-obatan yang digunakan. Meski terdapat obat rematik yang aman dan dapat membantu meredakan gejala, beberapa obat dapat menyebabkan cacat lahir.

Oleh karena itu, bicarakan dengan dokter mengenai pengobatan yang sedang digunakan. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui apakah Anda perlu mengubah pengobatan sebelum menjalani program hamil atau tidak.

Baca JugaAnemia pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Risiko pada Ibu Hamil yang Alami Rematik

Rematik saat hamil umumnya tidak membahayakan janin yang sedang berkembang. Bahkan, sebanyak 50 hingga 60 persen ibu hamil penderita rematik mengalami perbaikan gejala selama kehamilan.

Namun, beberapa penelitian menemukan adanya dampak dari rematik pada ibu hamil. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

1. Keguguran

sebuah penelitian menemukan bahwa risiko keguguran pada Bumil dengan rematik bisa meningkat sebesar 17 persen.

2. Preeklamsia

Menurut penelitian di Taiwan, wanita yang menderita rematik saat hamil lebih berisiko terhadap preeklamsia. Kondisi ini biasanya ditandai dengan tekanan darah tinggi dibarengi dengan adanya protein di dalam urine.

3. Kelahiran Prematur

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa ibu hamil yang menderita rematik lebih berisiko melahirkan secara prematur dibandingkan dengan ibu hamil tanpa kondisi ini.

Kelahiran prematur pada ibu hamil dengan rematik muncul karena adanya sejumlah gejala yang mengancam kehamilan sehingga persalinan harus segera dilakukan.

4. Bayi Berat Badan Lahir Rendah

Menurut penelitian yang dilakukan tahun 2009 lalu, rematik pada kehamilan dapat meningkatkan risiko kejadian berat badan lahir rendah pada si Kecil.

Baca JugaKenali Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Punggung Saat Hamil

Perubahan Gejala Rematik saat Hamil

Selama kehamilan, terjadi perubahan pada sistem kekebalan tubuh. Adanya perubahan ini memungkinkan janin untuk tumbuh dan berkembang.

Beberapa perubahan juga ikut berkontribusi pada perbaikan gejala rematik. Kabarnya, sekitar 50 persen wanita yang mengalami rematik mengalami lebih sedikit gejala penyakit ini selama kehamilan.

Gejala rematik, seperti nyeri sendi dan pembengkakan, biasanya akan membaik selama trimester kedua kehamilan. Sementara pada trimester tiga, sekitar 20-40 persen Bumil dengan kondisi ini merasakan sedikit gejala atau tidak mengalami gejala sama sekali.

Sebaliknya, sekitar 20 persen Bumil mengalami gejala rematik yang sangat parah, bahkan gejala memburuk selama kehamilan. Pada kondisi ini, perawatan medis sebaiknya diberikan.

Terkadang, sulit untuk membedakan antara ketidaknyamanan yang umum terjadi pada kehamilan dan gejala rematik. Gejala kehamilan yang mirip dengan gejala rematik meliputi:

  • Kelelahan.
  • Pembengkakan pada tangan, kaki, atau pergelangan kaki.
  • Nyeri sendi, terutama di punggung bawah.
  • Sesak napas.
  • Mati rasa atau nyeri di satu atau kedua tangan (disebabkan oleh carpal tunnel syndrome).

Baca Juga: Bolehkah Minum Paracetamol saat Hamil? Ini Aturannya

Perawatan Rematik Sebelum Kehamilan

Sebagian wanita hamil dengan rematik mengalami perbaikan gejala yang terkait dengan kondisi ini. Namun, ada juga beberapa wanita yang mengalami perburukan gejala rematik selama kehamilan.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penanganan saat gejala semakin parah, terutama di trimester akhir kehamilan. Pasalnya, memasuki usia kehamilan ini, Anda lebih sering mengalami pembengkakan, sakit punggung, dan kelelahan.

Supaya tidak menyalahartikan gejala kehamilan biasa dengan gejala rematik saat hamil, Anda sebaiknya memeriksakan kondisi ke dokter.

Sementara itu, bagi wanita penderita rematik yang ingin merencanakan kehamilan, penting untuk mempertimbangkan beberapa hal berikut:

1. Konsultasi dengan Dokter

Sebelumnya Anda mungkin sudah menggunakan obat-obatan untuk mengatasi rematik, baik itu obat resep maupun obat non-resep. Jika ingin menjalani program hamil, penting untuk mendiskusikan penggunaan obat yang sedang digunakan.

Beberapa obat rematik yang digunakan mungkin tidak aman selama kehamilan. Jika tetap digunakan tanpa pengawasan dokter, risiko komplikasi bisa meningkat.

2. Hentikan Penggunaan Obat

Jika Anda menggunakan methotrexate, penggunaan obat harus dihentikan setidaknya satu bulan sebelum mencoba untuk hamil.

Sementara itu, produsen obat menganjurkan untuk menghentikan penggunaan obat hingga tiga siklus menstruasi penuh sebelum mencoba hamil.

Masa tunggu tersebut diperlukan agar efek obat pada tubuh sudah hilang sehingga aman untuk hamil.

Di sisi lain, wanita yang menggunakan leflunomide harus menghentikan penggunaan obat setidaknya selama dua tahun sebelum mencoba untuk hamil.

Bicarakan lebih lanjut dengan dokter terkait obat rematik yang digunakan jika Anda berencana untuk hamil.

3. Rencanakan KB

Beberapa obat rematik bisa membahayakan kehamilan. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk menunda kehamilan sampai Anda benar-benar siap.

Adapun sejumlah kontrasepsi yang dianggap efektif untuk menunda kehamilan, antara lain:

  • Kondom.
  • Kontrasepsi oral.
  • Intrauterine device (IUD).
  • Cincin vagina.

Baca JugaSering Merasa Lelah Saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Pengobatan Rematik saat Hamil

Beberapa obat rematik untuk ibu hamil yang dianggap aman, di antaranya:

  • Prednisone dosis rendah.
  • Hydroxychloroquine.
  • Sulfasalazine.

Sementara itu, obat-obatan lain yang memiliki sedikit bukti untuk mengatasi gejala rematik pada ibu hamil, yaitu:

  • Etanercept.
  • Etanercept-szzs.
  • Infliximab, infliximab-abda, atau infliximab-dyyb biosimilars.

Penelitian tentang keamanan menggunakan obat rematik selama kehamilan dan pengaruhnya terhadap janin tidak selalu pasti. Hal ini bergantung pada beberapa hal berikut:

  • Respons terhadap pengobatan.
  • Aktivitas penyakit.
  • Kondisi kesehatan secara keseluruhan.
  • Faktor individu lainnya.

Baca JugaKista saat Hamil: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Sebelum menentukan obat yang akan digunakan, konsultasikan dengan dokter agar penggunaan obat tidak membahayakan kehamilan.

Penting untuk diperhatikan, manfaat obat apa pun harus diimbangi dengan potensi risikonya.

Sebagai contoh, methotrexate dan leflunomide. Kedua obat ini harus dihindari sepenuhnya selama kehamilan karena berpotensi membahayakan janin.

Jika  tidak sengaja meminum salah satu dari obat-obatan tersebut, segera beritahu dokter kandungan Anda.

Kini Anda sudah mengetahui pengaruh rematik saat hamil dan beberapa pengobatan yang dapat dilakukan. Sebelum merencanakan kehamilan, penting untuk mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter.

Anda juga sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terkait penggunaan obat rematik selama kehamilan. Ini dilakukan untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi.

 

  1. Anonim. 2020. Rheumatoid Arthritis (RA). https://www.cdc.gov/arthritis/basics/rheumatoid-arthritis.html#:~:text=Rheumatoid%20arthritis%2C%20or%20RA%2C%20is,usually%20many%20joints%20at%20once. (Diakses pada 3 Juli 2023).
  2. Bermas, Bonnie L. Patient education: Rheumatoid Arthritis and Pregnancy (Beyond the Basics). https://www.uptodate.com/contents/rheumatoid-arthritis-and-pregnancy-beyond-the-basics. (Diakses pada 3 Juli 2023).
  3. Silva, Joana Cavaco. 2018. What to Know about Rheumatoid Arthritis During Pregnancy. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323087#how-does-it-affect-pregnancy. (Diakses pada 3 Juli 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi